Tanaka melihat Kuro dengan ekspresi datar dan kemudian tersenyum. Kuro melihat itu dan saraf di wajahnya langsung menonjol karena sangat marah.
Dia teringat dengan perkataan Tanaka sebelumnya kalau rencananya akan gagal. meskipun awalnya dia sangat percaya diri kalau yang dikatakan Tanaka hanya omong kosong tapi ternyata anggapannya salah.
Rencananya untuk menyerang desa dan rumah majikannya saat mereka sedang tertidur lelap telah gagal total seperti yang dikatakan oleh Tanaka.
"Tak kusangka bocah-bocah itu bisa menahanmu sampai sejauh ini, Bajak Laut Kuroneko benar-benar telah jatuh. Benarkan, Jango?!" Ucap Kuro yang penuh intimidasi setiap kalimatnya.
"Ta-Tapi bukankah kamu sendiri yang menyuruhku untuk tak mengurusi bocah-bocah itu?" Ucap Jango yang membela diri meskipun tubuhnya gemetaran karena takut.
"Ya, aku yang menyuruhmu. Kalau begitu, kenapa? Bukankah seharusnya mereka tak ada masalah bagimu? Satu hal yang tak kuperhitungkan sebelumnya adalah rasa pengecut yang ada dalam diri kalian!" Tegas Kuro.
"Kepengecutan kami?" Tanya Jango yang tidak terima.
"Siapa yang kamu panggil pengecut?!" Ucap Sham yang marah.
"Berhati-hatilah dengan yang kamu ucapkan, Kapten Kuro!" Ucap Buchi yang juga marah.
"Kamu memang sangat kuat! Tapi itu sudah tiga tahun yang lalu! Selama ini kami tak bersantai-santai dan hidup enak di desa ini seperti dirimu!" Jelas Sham.
"Benar sekali, sudah tak terhitung berapa banyak kota yang kami serang dan kapal bajak laut yang kami tenggelamkan!" Ucap Buchi yang bangga akan hal itu.
"Apa yang ingin kalian katakan?" Tanya Kuro yang sangat marah tapi masih bersikap tenang.
"Sedangkan kamu tak melakukan apapun selama dalam tiga tahun ini!" Ejek Sham.
"Mustahil bagimu mengalahkan kami, Nyaban Bersaudara!" Tegas Buchi.
Lalu Nyaban Bersaudara berlari kearah Kuro untuk menyerang kapten mereka sendiri.
"Hentikan! Buchi! Sham!" Teriak Jango yang berusaha menghentikan Nyaban Bersaudara.
"Kau bukan kapten kami lagi!" Tegas Sham.
"Maaf saja kami akan membunuhmu!" Ucap Buchi dengan tersenyum seringai.
Nyaban Bersaudara menyerang dengan sarung tangan cakar kucing yang mereka pakai tapi dengan cepat Klahadore menghindarinya.
"Sejak kapan dia ada disitu dan senjata-senjata itu...?!" Tanya Zoro yang terkejut karena tidak bisa melihat pergerakan Kuro yang sangat cepat.
"Siapa...siapa yang ingin kalian bunuh?!" Tanya Kuro dengan tenang.
Nyaban Bersaudara merasa ketakutan, tapi karena sudah telanjur melakukan dan tidak bisa kembali lagi seperti sebelumnya, mereka berdua kembali melancarkan serangan tapi Kuro menghilang.
"Itu dia, teknik kaki kucing." Ucap Jango.
Jango menjelaskan tentang teknik kaki kucing yang dilakukan Kuro, tapi Tanaka mengabaikannya karena merasa itu tidak penting. Dia hanya fokus pada duel Kuro dengan nyaban bersaudara itu dan berusaha melihat pergerakan Kuro.
"Gerakannya sangat cepat, aku tidak bisa melihat dengan cukup jelas." Gumam Tanaka.
Kuro berada di belakang Nyaban Bersaudara dan mengarahkan cakar panjangnya ke leher mereka berdua.
"Kalian memang benar. Aku memang merasa sedikit berat dengan pergerakanku ini." Ucap Klahadore dengan nada yang cukup pelan namun sangat mengintimidasi.
"Sepertinya selama 3 tahun ini aku telah menjadi lembek, 3 tahun berada di tanah damai ini. Kuberi kalian waktu 5 menit. Jika kalian tak bisa mengurus mereka dalam waktu 5 menit, aku akan menghabisi kalian tanpa sisa dengan tanganku sendiri!" Ancam Kuro.
"5 menit...5 menit seharusnya cukup! Me-Mereka! Jika kita berhasil mengalahkan mereka, kita bisa melewati ujian kematian di tanjakan ini!" Ucap Jango yang merasa senang dan lega.
Nyaban Bersaudara kembali ingin menyerang Zoro lagi, tapi duel ronde kedua itu tidak akan sama seperti ronde pertama.
Tanaka dengan menggunakan kekuatan force, menerbangkan kedua pedang ke Zoro.
"Tangkap ini dan kalahkan mereka Zoro!" Ujar Tanaka.
"Apa?!" Ucap Jango yang terkejut.
Kuro yang melihat itu juga terkejut, namun dia masih mempertahankan ekspresi wajah tenangnya.
"Hmpp! Aku tidak perlu bantuanmu, satu pedang cukup untuk mengalahkan kedua makhluk aneh ini!" Ujar Zoro yang berprilaku tsundere.
"Ck, cukup katakan terima kasih aja, apa susahnya sih, dasar pria tsundere!" Ejek Tanaka.
"Siapa yang kamu panggil tsundere!?" Teriak Zoro yang marah.
Zoro yang sudah memiliki tiga pedangnya dengan cepat menebas dan mengalahkan Nyaban Bersaudara yang menyerangnya dengan jurus andalannya, Toragari.
"Lima menit? Aku akan mengalahkan mereka semua dalam waktu kurang dari lima menit!" Ujar Zoro sambil mengacungkan pedangnya ke Kuro.
"Coba saja kalau bisa!" Ujar Kuro dengan pandangan menakutkan.
"Di-Dia mengalahkan Nyaban Bersaudara hanya dalam sekali serang!" Ucap Jango yang terkejut.
"A...aku akan membunuhnya! Wa ... Ki ... Ka...kapten...hipnotis lah aku. Ku...kumohon, wakil kapten!" Ucap Buchi yang memohon pada Jango.
"Dia masih hidup, kau terlalu lembek." Ucap Kuro yang mengejek Zoro saat melihat Buchi masih hidup.
"Itu karena tubuhnya banyak lemak." Ngeles Zoro.
Jango pun menghipnotis Buchi agar menjadi lebih kuat. Dengan cepat Buchi merasa menjadi lebih kuat dari sebelumnya.
"Serang dia, Buchi!" Perintah Jango.
"Hipnotis lagi? Dia pasti merepotkan, sebelumnya bahkan dia bisa meretakkan tanah! Bagaimana jadinya setelah dia terhipnotis?!" Tanya Zoro.
"Ini tidak bagus!" Pikir Tanaka lalu melirik Luffy yang masih saja tertidur. "Aku harus membangunkan si bodoh itu."
Tanaka dengan menggunakan kekuatan forcenya dia melompat tinggi menuju ke tempat Luffy berada.
Hal itu tentu saja membuat semua orang terkejut melihat kejadian itu. Akan tetapi, Tanaka mengabaikannya.
Jango yang menyadari apa yang ingin Tanaka lakukan segera menyerang pria itu dengan bandul miliknya.
Tentu saja, Tanaka menahan serangan bandul itu dengan kekuatan forcenya dan kemudian mendorong Jango tersungkur ke tanah.
"Hei, kapten bodoh, cepat bangun!" Ujar Tanaka yang menggoyangkan tubuh Luffy yang tidak tertimpa tiang depan kapal bajak laut Kuro.
Tidak hanya itu, dia juga menampar pipi kanan Luffy berkali-kali dengan sangat keras agar manusia karet itu terbangun.
"Cepat bangun, kapten bodoh!" Teriak Tanaka.
Jango kembali menyerang Tanaka dengan bandulnya dan pria itu berhasil menahannya, akan tetapi dia terlambat menyadari kalau ada bandul kedua yang menyerang pinggang kirinya dan itu tidak terdapat tertahan dengan kekuatan forcenya.
"Aduh! Itu sangat menyakitkan!" Teriak Tanaka.
"Hahaha, lebih baik kamu diam saja, jangan melakukan apapun kalau tidak ingin aku bunuh!" Ancam Jango.
Tanaka yang meringis kesakitan akibat terkena bandul di pinggang kirinya hanya tersenyum.
"Aku tidak akan mati semudah itu." Ucap Tanaka yang kemudian berteriak, "Luffy ada daging panggang yang super duper enak disini!"
Dengan teriakan itu membuat Luffy langsung membuka matanya.
"Daging panggang! Mana? Dimana daging panggang nya?" Tanya Luffy dengan panik.
"Di-Dia masih hidup?!" Tanya Jango yang terkejut.
"Tak tau apakah dia bangun di waktu yang tepat atau tidak." Ucap Zoro yang menghela nafas lega.
"Akhirnya kamu bangun, kapten bodoh!" Ujar Tanaka yang menghela nafas panjang.
Jango yang melihat itu merasa sangat marah dan kembali menyerang Tanaka. Akan tetapi pria itu berhasil menghindari serangan yang memiliki pola sama seperti sebelumnya.
"Apa kamu bodoh atau tidak kreatif sama sekali, menyerang dengan pola yang sama!" Ejek Tanaka.
Dia segera menggunakan kekuatan forcenya dengan menerbangkan beberapa kerikil batu ke arah Jango yang tidak dapat dihindari oleh master hipnotis itu.
"Tanaka, dimana daging panggang nya?" Tanya Luffy dengan santainya.
Mendengar itu, Tanaka menggelengkan kepalanya. "Kapten, tolong sadari akan situasi saat ini." Pinta Tanaka.
Luffy melihat sekitarnya dan segera menyadari kalau sebuah tiang menimpa tubuhnya.
"Apa ini? Kenapa aku tertimpa tiang kayu?" Tanya Luffy.
Tanaka segera mengangkat tiang kayu itu meskipun tidak terlalu tinggi, tapi itu masih bisa membuat Luffy menyingkir dari tiang tesebut.
"Cepatlah! Menyingkir dari tiang, aku tidak bisa menahannya lebih lama." Pinta Tanaka yang sangat bersusah payah menahan tiang kayu itu tetap melayang.
Luffy segera menyingkir dari tiang kayu itu dan kembali melihat sekitarnya lagi.
"Ah, bukankah itu pelayan bodoh dari rumah besar itu?" Tanya Luffy yang melihat Kuro.
"Tinggal 2 menit lagi! Aku akan membunuh kalian semua." Ujar Kuro yang mengabaikan Luffy.
"Di-Dia masih hidup?!"
"Jika seperti ini mustahil bagi kita!"
"5 menit sudah mustahil bagi kita!"
Tanaka mengambil topi jerami milik Luffy dan memakaikannya di kepala Luffy.
"Terima kasih, Tanaka." Ujar Luffy dengan tersenyum nyengir.
"Tidak masalah kapten, arena sudah disiapkan dengan sangat bagus, kamu dapat mengamuk dengan sangat bebas, kapten." Ujar Tanaka yang juga tersenyum sambil menatap Kuro.
"Pertarungan yang sebenarnya baru saja dimulai!" Tegas Tanaka.
Luffy lalu berjalan ke arah tanjakan dengan Tanaka mendampinginya.
"Buchi, tak ada waktu untuk memikirkannya! Kau cepat bunuh pria berambut hijau itu! Dan aku akan mengurus dua orang aneh itu, aku akan membunuh mereka!" Perintah Jango.
Luffy lalu berhenti di depan Jango begitu juga denganku.
"Sudah waktunya untuk membunuh semuanya." Ucap Kuro saat waktu 5 menit yang diberikannya ternyata sudah habis.
Kuro akan melakukan teknik andalannya yakni teknik kaki kucing lagi tapi Kaya secara tiba-tiba muncul dari belakang Kuro.
"Klahadore! Hentikan semua ini!" Perintah Kaya.
Melihat kehadiran Kaya, membuat Usopp terkejut.
"Kaya! Apa yang kamu lakukan disini?" Tanya Usopp dengan panik.
Kaya meminta pada pelayannya itu untuk menghentikan semua yang terjadi saat ini. Dia bahkan akan memberikan semua hartanya pada Kuro agar semua selesai.
Selain itu, Kaya juga meminta maaf pada Usopp karena sudah tidak percaya dengan perkataannya dan mengatakan kalau Usopp adalah orang jahat.
Akan tetapi Kuro dengan santainya menolak hal itu dan menjelaskan rencana sebenarnya pada Kaya.
"Lari kaya! Meskipun kamu bicara padanya, dia tidak akan mengubah rencananya, dia sudah bukan pelayan yang kamu kenal!" Pinta Usopp dengan panik.
Akan tetapi Kaya mengabaikan peringatan Usopp dengan mengeluarkan pistol yang diarahkan ke Kuro dan itu membuat semua orang terkejut kecuali Tanaka.
"Tinggalkan pulau ini!" Perintah Kaya.
"Anda sudah menjadi lebih kuat selama tiga tahun ini, nona muda Kaya." Ujar Kuro dengan tenang dan angkuh.
Dia kemudian menceritakan berbagai peristiwa selama tiga tahunnya bersama Kaya dan itu membuat perempuan itu menjadi bernostalgia.
kaya mengeluarkan air mata dan tubuh terasa sangat lemas.
"Semu yang aku lakukan selama tiga tahun ini adalah untuk hari ini, hari dimana aku akan membunuhmu!" Ujar Kuro yang mengintimidasi.
Tangan Kaya gemetar yang membuat pistolnya kapan saja bisa lepas dari genggamannya.
"Dulu aku adalah kapten bajak laut Kuroneko ... Lalu datang ke pulau ini dan berpura-pura baik pada cewek bodoh yang lemah dan tidak tahu apapun tentang dunia." Jelas Kuro.
"Kamu tahu betapa tidak sabarnya aku menunggu hari ini? Apa kamu tidak tahu betapa membosankan hari-hari yang aku jalani selama ini?" Tanya Kuro.
Kaya yang tidak bisa menahan rasa sedih dan kecewa membuat dirinya sangat lemas dan berakibat pistol yang digenggamnya terlepas dan jatuh ke tanah.
"Kuroooooo!" Teriak Usopp yang marah dan ingin memukul wajah Kuro.
Akan tetapi Kuro dapat menghindarinya dengan mudah.
"Usopp! Kamu masih punya urusan denganku, aku perlu membalas pukulan yang kamu lakukan sebelum padaku." Ujar Kuro yang ingin menyerang Usopp dengan cakar panjang di kedua tangannya itu.
Akan tetapi serangan tapi tidak terjadi karena Luffy telah memberikan pukulan di wajah Kuro dengan memajangkan tangannya dan sebuah batu berukuran agak besar mengenai pinggang kanan Kuro.
Batu itu terbang melesat dan mengenai pinggang kanan Kuro karena Tanaka menggunakan kekuatan forcenya.
"Apa yang barusan itu?!"
"Apa yang dia lakukan?!"
"Tak bisa dipercaya!"
"Kapten Kuro telah dijatuhkan!"
"Kapten Kuro terkena dua serangan dalam waktu bersamaan!"
Para anggota bajak laut Kuro terkejut akan apa yang mereka lihat tesebut.
"Bila kamu tidak suka dipukul, akan aku pukul sebanyak 100 kali padamu!" Ujar Luffy.
"Kerja bagus, kapten!" Puji Tanaka dan tertawa karena tindakan Luffy tesebut.
"Bajak Laut Usopp telah datang!" Ucap ketiga anak kecil yang merupakan pengikut Usopp lalu memukuli wajah Kuro.
"Kalian!" Ucap Usopp.
"Jangan lakukan!" Ucap Kaya.
"Bersiaplah, pelayan kurang ajar!" Ucap Piiman.
"Waktunya pembalasan!" Ucap Ninjin.
"Bajak laut jelek, beraninya kau mengganggu desa kami!" Ucap Tamanegi.
"He...hentikan!" Ucap Usopp.
"Bocah-bocah, apa yang kalian lakukan?!"
"Apa yang dilakukan bocah-bocah itu?!" Ucap Zoro.
"Hentikan, hentikan kalian!" Ucap Usopp dengan panik.
"Yosh, cukup sampai disitu saja!" Ucap Piiman yang memberikan perintah untuk kedua temannya berhenti.
"Se-Sekarang Kapten Kuro benar-benar marah! Bocah-bocah bodoh itu!" Ucap Jango.
"Kapten! Sudah kami duga, kapten pasti sedang bertarung!" Ucap Ninjin.
"Kenapa kapten tidak bilang-bilang, itu curang!" Ucap Piiman.
"Bukan curang, tapi itu tidak jujur!" Ucap Tamanegi.
"Siapa yang peduli dengan itu! Yang lebih penting, cepat kalian pergi dari sini!" Ucap Usopp yang khawatir.
"Tidak!" Tegas Ninjin.
"Kami juga akan bertarung!" Tegas Piiman.
"Memalukan sekali jika kami anggota Bajak Laut Usopp melarikan diri!" Jelas Tamanegi.
Kuro secara tiba-tiba bangkit berdiri, membuat ketiga anak kecil itu terkejut dan menjadi ketakutan.
Kuro berjalan dengan tenang melewati ketiga anak kecil itu dan menendang Usopp.
"Itu tadi sedikit menyakitkan, itu tadi serangan yang cukup aneh. Kau adalah pengguna buah iblis, kan?!" Ungkap Kuro.
"Ya, aku memakan Gomu Gomu no Mi. Aku adalah manusia karet!" Ucap Luffy dengan jujur.
"Apa, dia pemakan buah iblis?!"
"Apakah yang seperti itu benar-benar ada?!"
"Sudah kuduga dari awal dia memang aneh!"
"Jadi dia adalah manusia karet, ya? Jadi tangannya yang memanjang itu bukan halusinasiku saja." Ucap Jango.
"Kamu juga, pria aneh?" Tanya Kuro.
"Siapa yang aneh? Dan kenapa aku beritahu padamu!" Ujar Tanaka.
"Jango!" Ucap Kuro yang mengabaikan Tanaka.
"Y-Ya!" Ucap Jango dengan gugup.
"Aku akan mengurus mereka berdua, kau urus nona Kaya! Seperti yang kita rencanakan, buat dia menulis surat wasiat lalu bunuh dia! Dan ketiga serangga itu, mereka mengganggu sekali!" Perintah Kuro.
"Aku akan melakukannya." Ucap Jango dengan patuh seperti anjing.
"Berhenti, aku tak akan membiarkanmu pergi kemanapun." Ucap Zoro.
"Buchi!" Panggil Jango lalu Buchi menyerang Zoro.
Zoro dengan cepat menghindari serangan Buchi tapi Buchi terus menerus menyerang Zoro tanpa memberikan waktu Zoro untuk menyerang sehingga yang terjadi adalah Zoro hanya bisa dalam mode bertahan.
"Dia berbeda dengan yang sebelumnya! Oh tidak! Kaya!" Ucap Usopp yang sadar kembali akan apa yang harus diutamakan.
"Bajak Laut Usopp!" Panggil Usopp pada ketiga bawahannya.
"Y-Ya!" Ucap ketiga anak kecil itu.
"Dengarkan aku baik-baik!" Ucap Usopp yang akan memberikan perintah.
"Kami tak akan lari!" Ucap Ninjin.
"Setelah apa yang mereka lakukan pada kapten!" Ucap Piiman.
"Kami akan membalaskannya untukmu!" Ucap Tamanegi.
"Dengarkan aku!" Teriak Usopp yang membuat ketiga anak kecil terdiam.
"Aku akan memberikan tugas sangat penting ini pada kalian bertiga! Bawa Kaya pergi menjauh dari sini! Jangan mengatakan tidak! Untuk itulah kita membentuk kelompok bajak laut! Untuk menjadi laki-laki yang melindungi sesuatu yang berharga!" Perintah Usopp.
"Usopp!" Ucap Kaya yang tidak terima akan hal itu.
"Itu adalah perintah dari kapten!" Tegas Usopp yang mengabaikan Kaya.
"Baik, kapten!" Ucap mereka bertiga.
Lalu mereka bertiga membawa Kaya pergi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments