"Perayaan untuk kapal dan anggota baru!" Ucap Luffy.
"Bersulang!!!" Ucap mereka berlima secara bersamaan.
Meskipun begitu, Tanaka tidak meminumnya karena dia tidak menyukai minuman beralkohol. Dia hanya ikut seremonial tersebut.
"Ah tunggu, ada makanan yang tersedia di acara yang penting ini." Ujar Tanaka.
"Makanan! Apa itu? Apa daging?" Tanya Luffy.
Tanaka menggelengkan kepalanya. "Bukan, tapi ini mungkin lebih enak dari daging dan cocok dengan saat-saat seperti ini." Jawab Tanaka.
Dia segera masuk ke dalam kabin kapal, seolah-olah ingin mengambil makanan itu di dalam sana. Tapi sebenarnya dia kembali ke wonder room untuk mengambil makanan itu.
Setelah itu dia kembali ke Going Merry dengan membawa sekantong plastik hitam yang berisi penuh makanan ringan.
Dia segera meletakkan kantong plastik hitam itu ke lantai kapal.
"Apa itu, Tanaka?" Tanya Usopp yang penasaran.
"Gorengan, ini buah pisang, tahu yang berisi sayuran, dan tempe yang semuanya dibalut dengan tepung, lalu di goreng." Jelas Tanaka.
"Gorengan?" Tanya Nami.
"Ya, cobalah ini sangat enak dan cocok dengan minuman beralkohol." Ujar Tanaka.
Luffy yang tanpa basa-basi langsung mengambil sebuah pisang goreng dan memakannya.
"Ohhhh~ enak!" Teriak Luffy yang kegirangan dan kemudian dia menjadi rakus.
"Hei, sisakan untuk kami!" Protes Usopp.
Pria berambut keriting itu segera mengambil tahu sayur dan memakannya.
"Ini benar-benar sangat enak! Aku baru pertama kali makan makanan seperti ini." Puji Usopp.
Nami dan Zoro juga ikut memakannya dan mereka memberikan reaksi yang sama seperti Luffy dan Usopp.
"Kamu benar, Tanaka, makanan ini memang cocok dengan minuman beralkohol." Ujar Zoro setelah meneguk minumannya.
"Baguslah kalau kalian suka, sebenarnya gorengan bisa dinikmatin dengan minuman apapun itu." Ujar Tanaka.
"Ah, ya, ini aku perlihatkan cara makan yang membuat lebih enak lagi." Ucap Tanaka yang mengambil sebuah pisang goreng dan sebuah cabe hijau kecil.
"Apa itu?" Tanya Nami.
"Ini cabe hijau kecil, rasanya akan lebih enak bila dimakan dengan gorengan." Ungkap Tanaka.
Dia segera memperlihatkan cara makannya, yakni memakan cabe hijau kecil itu secara utuh terlebih dahulu dan kemudian pisang goreng.
Tanaka sangat menikmati makan gorengan seperti itu.
Luffy dan Usopp segera mengikuti apa yang dilakukan oleh Tanaka. Akan tetapi baru saja mereka berdua menggigit cabe hijau kecil itu, rasa pedas langsung dirasakan oleh mulut mereka berdua.
"Pedaaaaasssss!" Teriak Usopp yang berlarian.
"Panas! Mulutku terasa panas!" Ujar Luffy yang juga bertingkah seperti Usopp.
Mereka berdua langsung meminum minuman mereka sampai habis, tapi rasa pedas masih terasa oleh mereka berdua, malah tambah parah karena efek dari minuman beralkohol.
Tanaka yang melihat itu tertawa dan kemudian meminta maaf. "Maaf, maaf, aku lupa beritahu kalau ini akan terasa pedas."
"Kamu ingin membunuh kami!" Teriak Usopp yang marah.
Meskipun begitu, mereka semua menikmati gorengan itu sampai habis tidak tersisa sedikitpun. Bahkan remah-remah tepungnya juga tidak ada yang tersisa.
Hari berlalu dengan cepat, sudah tiga hari sejak kapal Going Merry meninggalkan pulau kelahiran Usopp.
Pada saat itu Tanaka sedang menghabiskan waktunya dengan membaca sebuah buku yang dia dapatkan di rak buku dalam kabin kapal.
Dia membaca sambil bersandar tepi kapal sebelah kanan.
Selain membaca buku Tanaka juga melihat-lihat sekitarnya dan menyadari yang lainnya juga sedang sibuk dengan kegiatan masing-masing.
Usopp yang berisik, Zoro yang tidur, Nami yang sedang membaca peta dan Luffy yang sedang menggambar sesuatu.
"Selesai!" Ucap Luffy yang lalu menunjukkan hasil karyanya pada kami.
"Lihatlah, ini bendera bajak laut! Karena Usopp telah bergabung kita ada lima orang disini! Kita harus membuat lambang bajak laut!"
"Itu lambang kita?" Tanya Zoro yang merasa tidak yakin kalau gambar yang dibuat oleh Luffy akan menjadi lambang bajak laut mereka.
"Benar sekali. Bagus, kan?" Tanya Luffy.
Tanaka hanya bisa menghela nafas melihat gambar Luffy yang sangat jelek.
"Bukankah lambang bajak laut itu simbol kematian atau simbol ketakutan?" Tanya Zoro yang menganggap gambar Luffy akan menjadi lelucon bagi yang melihatnya.
"Aku memang merasa sedikit takut, tapi takut karena melihat gambarmu itu." Ucap Nami yang jujur.
"Seharusnya kau membicarakannya denganku dulu! Jangan lupakan aku! Aku juga seorang seniman!" Ucap Usopp dengan percaya diri.
"Seniman?" Tanya Luffy tidak yakin.
"Aku sudah memiliki pengalaman menggambar di dinding selama 50 tahun! Saat ada kejuaraan menggambar, tak diragukan akulah pemenangnya!" Ucap Usopp yang memasukkan kebohongan dalam ceritanya.
"Hebat! 50 tahun?!" Ucap Luffy yang mudahnya percaya.
"Haa~ mereka berdua ini memang satu frekuensi, saling memahami lelucon yang mereka berdua buat." Pikir Tanaka.
"Itu artinya kamu sudah menjadi kakek-kakek!" Ucap Zoro yang langsung membantah pernyataan 50 tahun.
"Tak hanya itu, seharusnya kamu sudah memiliki 5 atau 6 cucu!" Tambah Nami.
"Itu juga hebat!" Ucap Luffy dengan polosnya menerima hal seperti itu.
Usopp lalu menggambar lambang bajak laut dan menunjukkan hasilnya pada kami.
"Baiklah, lihatlah karya hebatku ini!" Ucap Usopp.
"Siapa yang menyuruhmu membuat lambangmu sendiri?!" Teriak Luffy yang marah.
Tanaka melihat lambang tengkorak dengan hidung panjang seperti Pinokio, bandana kotak-kotak dan sebuah ketapel di belakang tengkorak itu.
Meskipun begitu gambar yang dibuat oleh Usopp lebih bagus daripada yang dibuat oleh Luffy yang mirip seperti anak kecil yang baru belajar menggambar.
Luffy dan Zoro pun memukul kepala Usopp.
Pria berambut keriting itu segera menggambar ulang yang kali ini sesuai dengan gambar yang dibuat oleh Luffy, hanya dibuat lebih bagus lagi.
Dia kembali menunjukkan hasilnya pada yang lainnya.
"Yah, kurasa ini sudah cukup." Ujar Usopp.
"Heh, ini lumayan bagus!" Puji Nami.
"Ya bagus, aku suka!" Puji Luffy dengan gembira.
"Tidak buruk, setidaknya lebih baik daripada gambar yang dibuat Luffy." Ucap Tanaka.
"Jadi ini lambang bajak laut kita?" Tanya Zoro.
"Yosh! Tanaka, ikat kain ini di ujung tiang kapal dan Usopp, gambar lambangnya di layar juga!" Pinta Luffy.
Usopp dan Tanaka pun melakukan seperti yang Luffy minta.
"Yosh, selesai! Dengan ini kapal bajak laut Going Merry Go telah siap berlayar!" Teriak Luffy dengan penuh kegembiraan.
Beberapa hari telah berlalu dengan cepat.
Hari-hari berlalu dengan begitu damai. Meskipun ada beberapa kali badai yang menerjang, tapi dengan petunjuk navigator Nami yang sangat hebat, mereka dapat melewati dengan sangat baik.
Luffy secara tiba-tiba muncul sambil membawa sekotak bola meriam.
"Wah, berat sekali!" Ucap Luffy.
"A-Apa itu?!" Tanya Nami.
"Aku temukan di gudang!" Jawab Luffy.
"Itu bola meriam, kan?" Tanya Nami yang melihat sekumpulan peluru meriam dalam kotak yang dibawa oleh Luffy.
"Karena kita mendapatkan meriam, jadi kupikir akan melakukan beberapa latihan!" Ungkap Luffy.
"Kalau begitu serahkan saja padaku! Dulu waktu aku berumur 3 tahun aku dilemparkan meriam lalu terbang dan melintasi separuh dunia." Ucap Usopp yang kembali memasukkan kebohongan dalam ceritanya.
"Bagaimana kau menggunakan benda ini?" Ucap Luffy yang kali ini tidak terlalu peduli dengan cerita Usopp itu.
"Dengarkan aku!" Ucap Usopp yang marah karena diabaikan.
Tanaka tertawa melihat komedi yang dilakukan oleh duo bodoh itu.
"Hei Zoro, apa kau tau cara menggunakannya?!" Tanya Luffy lalu melihat Zoro yang ternyata sedang tidur.
"Orang itu hanya tidur saja." Ngeluh Nami.
"Membosankan sekali." Ucap Luffy.
"Sedikit lagi ke arah selatan ada batu karang yang akan menjadi target yang sempurna." Ucap Nami yang memberikan petunjuk berdasarkan peta yang dia lihat.
"Benarkah?! Ayo! Ayo!" Ucap Luffy yang bersemangat.
"Apa kau yakin akan menembakkan meriam tanpaku?! Orang-orang memanggilku Usopp si Master Meriam!" Ucap Usopp tapi tidak dipedulikan oleh Luffy.
"Dengarkan aku!" Teriak Usopp yang kembali marah akibat diabaikan.
"Hahahaha!" Tanaka tidak bisa menahan tawanya lagi sehingga dia tertawa lepas melihat duo komedi itu.
Tanaka segera berdiri dan menuju ke ruang kemudi yang juga menyatu dengan dapur dan ruang makan yang juga dijadikan tempat berkumpulnya para kru kapal bajak laut topi jerami.
Tanaka mengemudikan kapal itu ke arah tempat yang disebutkan oleh Nami tadi.
Sesampainya di sana, layar kapal segera ditarik dan jangkar dijatuhkan.
Luffy mencoba menembak dengan menggunakan meriam tapi sayangnya meleset.
"Tembakannya meleset!" Ucap Luffy.
"Apa yang kalian lakukan?!" Tanya Zoro yang terbangun dari tidurnya akibat suara ledakan meriam.
"Latihan menembak meriam! Tapi tembakannya tidak bagus." Jawab Luffy.
"Sudah kubilang, biar aku saja yang coba!" Ucap Usopp lalu mencoba menembak menggunakan meriam dan tepat sasaran mengenai batu karang yang menjadi target tembakkan.
"Hebat! Kau mengenainya dengan sekali tembak!" Puji Luffy.
"Benar-benar kena, ya. Bagaimana menurutmu?! Aku hebat kalau masalah membidik! Apa kau terkejut?" Ujar Usopp yang menyombongkan dirinya.
"Dia memang mewarisi darah ayahnya yang seorang penembak jitu di kapal kapal bajak laut Akagami Shanks.' Pikir Tanaka sambil menatap Usopp.
"Iya! Iya! Sudah diputuskan! Kau penembak jitu kami!" Ucap Luffy.
"Apa? jadi aku tidak menjadi kapten?!" Tanya Usopp.
"Kaptennya aku!" Teriak Luffy.
Mereka semua berjalan memasuki ruangan yang dijadikan tempat serbaguna karena di tempat itu ada empat kegunaan.
Pertama sebagai ruang kemudi, karena di tempat itu ada kemudi kapal. Kedua tempat masak, karena ada dapur. Ketiga sebagai tempat makan, karena ada meja makan. Terakhir, keempat sebagai tempat bersantai dan berkumpul di dalam kapal selain di luar.
"Kamu kan menjadi penasehat kapal ini, Usopp, itu jabatan yang sangat penting loh." Ujar Tanaka yang duduk bersebelahan dengan Usopp.
"Baiklah, tak masalah untuk awalnya saja! Tapi jika kamu tak bisa melakukannya sendiri, akan ada pergantian posisi kapten!" Pinta Usopp.
"Baiklah. Oh ya, menurutku ada satu lagi posisi yang harus kita isi sebelum pergi ke Grand Line!" Ucap Luffy.
"Benar! Kita juga mempunyai dapur yang mewah! Jika kau membayar ku, aku akan memasak!" Ucap Nami yang mengambil keuntungan untuk mendapatkan uang.
"Lebih baik kita mendapatkan seorang yang bisa masak, seperti seorang koki restoran yang cukup terkenal." Ucap Tanaka yang membuat Nami menjadi cemberut.
Tanaka mengabaikannya, berpura-pura tidak melihat.
"Orang ini tidak hanya memasak saja tapi juga bisa mengatur persediaan makanan untuk kita, agar tidak cepat habis seperti sekarang ini." Saran Tanaka.
"Tentu saja, posisi koki akan ada di kapal ini dan itu adalah Sanji, aku penasaran dengan seberapa enaknya makanan dan minuman yang dibuat oleh Sanji?" Pikir Tanaka.
"Aku ingin merekrut pemusik." Ujar Luffy yang langsung mendapatkan jitakan kepala oleh Nami.
"Dasar bodoh!" Teriak Nami marah.
"Aku pikir kamu punya ide yang cemerlang." Ujar Usopp.
"Kamu pikir menjadi bajak laut itu seperti apa?" Tanya Nami.
"Tapi bajak laut juga butuh hiburan." Ngeles Luffy.
"Keluar kalian para bajak laut! Akan ku bunuh kalian semua!" Teriak seseorang yang membuat keributan di kapal.
"Ada apa?! Siapa kau?!" Ucap Luffy yang keluar sendirian.
Sementara itu, yang lainnya berada di dalam.
"Diam kau! Siapa aku bukanlah urusanmu!" Ucap orang yang membuat gaduh itu.
"Ada berapa orang diluar sana?" Tanya Zoro.
"Sepertinya satu orang, ya?" Ucap Nami gak yakin.
"Kalau begitu, biar Luffy saja yang mengurusnya." Ucap Zoro dengan santainya.
"Kami sudah banyak memenggal kepala bajak laut! Kalian bajak laut tak memiliki nama, mencoba membunuh temanku?!" Teriak orang itu yang marah.
"Zoro, lebih baik kamu keluar dan lihat orang itu, sepertinya dia orang yang kamu kenal." Saran Tanaka.
Zoro menaikan satu alisnya, merasa bingung dengan perkataan Tanaka. Meskipun begitu dia juga melakukan apa yang disarankan oleh Tanaka.
"Hei kau! Apa kau ini Johnny?!" Tanya Zoro yang keluar dari dapur dan melihat orang yang berbuat gaduh tersebut.
"Siapa yang memanggil namaku dengan suara yang tidak asing?!" Tanya Johnny yang kemudian ia terkejut melihat Zoro. "Abang Zoro?!"
"Sudah kuduga Johnny, ya!" Ucap Zoro.
"Apa yang abang lakukan disini?!" Tanya Johnny.
"Dimana Yosaku? Bukankah dia selalu bersamamu?" Tanya Zoro yang mengabaikan pertanyaan juniornya itu.
"Ada apa ini? Kalian saling kenal?" Tanya Luffy.
Lalu Johnny menunjukkan pada Zoro keadaan Yosaku yang terlihat sekarat di kapal kecil milik mereka.
Yosaku pun segera dinaikkan ke kapal dengan bantuan dari Tanaka yang membuat tubuh Yosaku melayang dan mendarat di lantai kapal dekat tiang kapal.
Hal itu tentu saja membuat Yosaku terkejut tapi dia tidak mengomentarinya karena fokus pada keadaan rekannya itu.
"Dia sakit?" Tanya Zoro.
"Padahal beberapa hari yang lalu dia sehat-sehat saja, sekarang dia tiba-tiba pucat dan pingsan. Aku tidak tau penyebabnya." Jelas Johnny.
Lalu dia menceritakan kalau dia dan Yosaku sedang beristirahat di karang.
"Akan tetapi karang itu hancur karena peluru meriam dan aku melihat kapal ini yang memiliki lambang bajak laut, karena itu aku langsung menyimpulkan kalau orang kapal inilah yang telah menembakkan peluru meriam ke karang tempat kami beristirahat." Jelas Johnny.
Usopp dan Luffy yang mendengar itu langsung terkejut karena mereka berdua lah yang menembakkan peluru meriam tersebut.
"Ka-Kami minta maaf! Ucap Usopp dan Luffy.
"Baiklah ... Karena kalian sudah minta maaf, aku tidak perlu memanggil Marine untuk menangkap kalian." Ujar Johnny yang membuat Usopp dan Luffy terkejut.
Zoro kemudian menjelaskan tentang indentitas dua Junior itu.
"Dia adalah rekan terbaikku yang sudah menolong aku selama menjadi pemburu bajak laut, apa dia akan selamat, bang Zoro?" Tanya Johnny dengan sedih.
Zoro hanya terdiam karena dia tidak tahu apapun yang harus dilakukan.
"Kalian bodoh sekali!" Teriak Nami.
"Kamu bilang apa, Nami?" Tanya Zoro yang merasa tersinggung.
"Kamu pikir pengorbanan rekan ku ini adalah sebuah kebodohan?" Tanya Johnny yang juga tersinggung.
Nami mengabaikan dua orang itu dan memerintahkan Usopp dan Luffy untuk mengambil beberapa barang di dapur.
Akan tetapi Tanaka sudah mengambil barang yang diinginkan oleh Nami.
"Minumkan ini padanya Luffy, benarkan Nami?" Tanya Tanaka sambil menyerahkan sebuah gelas kayu yang sudah berisi jus jeruk limun pada Luffy.
"Ya, bagaimana kamu tahu, Tanaka?" Tanya Nami.
"Aku hanya melihat-lihat dia seperti sedang dehidrasi, tapi mulutnya mengeluarkan darah, jadi mungkinkah dia kekurangan vitamin penguat ketahanan tubuh." Jelas Tanaka.
Usopp dan Luffy segera mencekoki Yosaku dengan minuman jus jeruk limun tersebut sedangkan Johnny dan Zoro sama sekali tidak mengerti apa yang dimaksud oleh Tanaka dan Nami.
"Bisakah kalian jelaskan pada kami, apa yang sebenarnya terjadi padanya?" Tanya Zoro.
Nami menjelaskan tentang apa yang terjadi pada Yosaku.
"Jadi dia akan sembuh dalam beberapa hari bila terus menerus diberikan vitamin." Jelas Nami.
"Apa benar kakak?" Tanya Johnny dengan semangat.
"Jangan panggil aku dengan kakak!" Ujar Nami yang tidak terima panggilan tersebut.
"Kamu benar-benar dokter ajaib." Puji Luffy.
"Hahaha, aku sudah menyadari dari awal akan kehebatanmu." Ujar Usopp yang bohong.
Meskipun mendapatkan pujian, Nami tidak menyukainya. Dia malah memarahi Usopp dan Luffy.
"Bila kalian ingin menjadi bajak laut setidaknya tahu hal dasar seperti ini." Teriak Nami.
Beberapa saat kemudian, Yosaku membuka matanya dan menari-nari dengan senangnya bersama Johnny.
"Ini bukan sesuatu yang bisa sembuh dengan cepat!" Teriak Nami yang marah.
Mereka berdua lalu berhenti menari.
"Maaf kami lupa memperkenalkan diri." Ucap mereka berdua.
"Namaku Johnny." Ucap Johnny.
"Aku Yosaku." Ucap Yosaku.
"Duo pemburu bajak laut!" Ucap mereka berdua yang berdiri berdampingan dan bergaya keren.
"Kami rekan abang Zoro." Ucap Johnny.
"Senang berkenalan denganmu." Ucap Yosaku.
"Tidak kusangka akan bertemu kalian disini." Ucap Zoro.
"Tapi, kami terkejut." Ucap Johnny.
"Kami tidak pernah membayangkan bahwa Zoro si Pemburu Bajak Laut malah menjadi bajak laut." Ungkap Yosaku.
"Entahlah, itu terjadi dengan sangat cepat, sampai aku tidak menyadari telah menjadi anggota bajak laut." Jelas Zoro.
Lalu Yosaku tiba-tiba saja tumbang sambil mengeluarkan darah dari mulutnya.
"Rekanku!" Teriak Johnny.
"Diam saja dan beristirahatlah." Teriak Zoro yang marah.
Zoro dan Johnny kemudian membawa Yosaku ke kamar para pria untuk beristirahat.
Lalu kami semua berkumpul di ruang serbaguna.
"Ini pelajaran yang sangat berharga." Ucap Nami.
Ya, aku tidak tahu kita akan mendapatkan penyakit seperti itu." Ujar Zoro.
"Jadi agar kita tetap sehat berada di kapal ini adalah dengan mendapatkan makanan bernutrisi." Jelas Usopp.
"Kalau dipikir-pikir perlu orang yang berbakat dalam hal itu, seperti Tanaka katakan sebelumnya, kita butuh seorang koki." Ucap Nami.
"Yosh, koki laut! Ayo kita cari koki lautan!" Ucap Luffy dengan semangat.
"Benar sekali, dengan begitu kita bisa makan makanan yang enak di kapal!" Ucap Usopp yang juga bersemangat.
"Benar sekali!" Ucap Luffy dengan tersenyum sambil menjulurkan lidahnya karena dia sudah membayangkan makanan enak di pikirannya.
"Abang Zoro!" Panggil Johhny secara tiba-tiba. "Jika kamu mencari koki seperti itu, ada tempat yang perlu kalian kunjungi." Ungkap Johnny.
"Dimana itu?" Tanya Luffy.
"Kapal restoran, kira-kira memerlukan dua atau tiga hari perjalanan dari tempat ini." Ungkap Johnny.
"Selain itu, ada rumor bahwa si mata elang yang selama ini abang cari ada di sana. Arahnya ada di timur laut! Tujuan kita adalah restoran terapung, Baratie!" Jelas Johnny.
Tanpa banyak tanya lagi, kapal Going Merry langsung berlayar menuju kapal restoran itu.
Selama perjalanan kami tidak menemukan badai karena Nami dengan mudah memprediksi lokasi-lokasi yang kemungkinan akan ada badai sehingga bisa dihindari terlebih dahulu.
Setelah perjalanan yang cukup tenang itu, kapal Going Merry akhirnya sampai ke restoran Baratie.
"Lihatlah semuanya, itu restoran Baratie!" Ucap Johnny.
"Besar sekali ikannya!" Ucap Luffy dengan mata berbinar-binar.
"Cantiknya!" Puji Nami.
"Keren sekali!" Puji Usopp.
"Kalau tidak salah, Sanji bekerja di tempat itu kan?" pikir Tanaka.
Lalu tiba-tiba saja sebuah kapal Marine berlayar di samping kapal Going Merry.
"Mereka tidak akan menembak kita, kan?" Tanya Usopp yang khawatir.
"Kita bertemu dengan sekelompok orang yang tidak menyenangkan." Ungkap Zoro.
"Sejak kapan mereka..." Ucap Nami yang juga khawatir kalau kapal Marine itu menembakkan peluru meriam ke kapal Going Merry.
"Aku tidak pernah melihat bendera bajak laut itu. Aku adalah Letnan Marine, Tinju Besi Fullbody! Hei, siapa kaptennya?! Keluar dan sebut namamu!" Perintah Fullbody.
"Aku Luffy!" Ucap Luffy.
"Aku Usopp!" Ucap Usopp yang ikut-ikutan.
"Kita baru saja membuat benderanya kemarin!" Ungkap Luffy.
Hal itu, tentu saja membuat Yosaku dan Johnny menahan tawa.
"Dia bilang baru membuatnya, fufufu." Ujar Yosaku.
"Dan akulah yang menggambarnya!" Ucap Usopp bangga.
"Apa-apaan kalian ini?" Tanya Fullbody lalu ia melihat Yosaku dan Johnny. "Kalian berdua, aku ingat pernah bertemu dengan kalian di markas Marine, kalau tidak salah, kalian duo pemburu bajak laut yang memburu ikan kecil." Ejek Fullbody.
"A-apa?!" Teriak Johnny yang tersinggung.
"Jadi kalian ditangkap oleh bajak laut? Lucu sekali." Ucap Fullbody.
Johnny dan Yosaku yang tidak terima langsung menantang Fullbody untuk bertarung akan tetapi yang terjadi adalah keduanya dibuat babak belur.
"Kalian benar-benar payah!" Ejek Luffy.
"Dia kuat sekali." Ungkap Yosaku.
"Apa yang sebenarnya kalian lakukan?" Tanya Zoro.
"Kami hampir mengalahkannya." Ujar Johnny.
Lalu seorang gadis muncul dari belakang Fullbody dan mengajaknya pergi.
Dalam keadaan babak belur itu, poster buronan keluar dari saku jas yang mereka gunakan.
Nami melihat salah satu poster buronan dan langsung terdiam seribu bahasa.
Tanaka melihat itu dan berpikir kalau Nami menemukan poster buronan Arlong, si manusia ikan dan merupakan anggota kelompok bajak laut matahari.
Sementara itu Fullbody memerintahkan pasukannya untuk menembakkan peluru meriam ke arah kapal Going Merry.
"Mereka mengganggu pemandangan, tenggelamkan mereka." Ucap Fullbody.
Kapal Marine itu menyerang menembakkan peluru meriam, akan tetapi Luffy memantulkan bola meriam itu dengan tubuh karetnya, tapi bukannya mengenai kapal Marine, bola meriam itu justru mengenai Baratie dan membuat ada bagian yang rusak di atas restoran itu.
"Kemana kamu mementalkan peluru meriam itu? Dasar bodoh!" Teriak Zoro yang mara.
Tanaka hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan kaptennya itu.
Beberapa pegawai restoran Baratie langsung mendatangi kapal Going Merry untuk menangkap pelaku kerusakan restoran mereka.
Tentu saja semua orang, termasuk Tanaka menyerahkan Luffy pada mereka untuk bertanggung jawab atas hal itu.
Luffy pun dibawa menghadap kepala koki untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Tanaka hanya bisa menghela nafas melihat hal itu.
"Lama sekali, Luffy." Ucap Usopp.
"Benar sekali." Ucap Nami.
"Mungkin mereka membuatnya bekerja selama sebulan atau apalah." Ungkap Usopp.
"Mungkin setahun! Dilihat dari kelakuan kapten, mungkin bisa lebih dari itu." Ujar Tanaka.
"Dia seharusnya menyalahkan Angkatan Laut daripada berbicara jujur." Ngeluh Nami.
"Dasar bodoh!" Ejek Usopp.
Karena tidak tahan menunggu, Tanaka, Nami, Usopp dan Zoro pun menuju restoran Baratie dengan menggunakan kapal kecil.
Saat kami sedang mengikat kapal, tiba-tiba saja terdengar keributan dari dalam restoran.
Kami berempat pun masuk untuk memeriksa apa yang terjadi dan melihat seorang berpakaian hitam seperti mafia sedang mencekik Fullbody.
"Perkelahian?" Tanya Zoro.
"Bukankah itu Sanji?" Pikir Tanaka.
Terjadi perdebatan antara Sanji dan Fullbody yang mana Sanji terlihat sangat marah.
"Jangan pernah membuang makanan. Di lautan, membuat koki marah sama dengan bunuh diri. Ingat itu baik-baik." Ancam Sanji.
"Dia memang tidak bermain-main bila itu terkait makanan, siapapun dia hantam bila ada yang mempermainkan makanan." Pikir Tanaka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments