"Klahadore, mereka ini-" ucapan Kaya terpotong karena Kuro.
"Anda tak perlu menjelaskan. Saya akan mendengarkan penjelasan anda nanti. Baiklah, kalian semua segera tinggalkan tempat ini atau ada dari kalian yang ingin menyampaikan sesuatu?" Tanya Kuro.
"Ya, kami ingin meminta sebuah ka-." Ucapan Luffy juga terpotong oleh Kuro yang mengatakan, "Tidak!"
Luffy langsung menjadi lesu karena hal itu dan dihibur oleh Zoro dengan menepuk punggung manusia karet itu.
"Usopp!" Panggil Klahadore yang mengetahui Usopp sedang bersembunyi di balik pohon yang tadi digunakan Usopp untuk bisa berbicara dengan Kaya.
Usopp langsung keluar dari persembunyiannya itu.
"Aku banyak mendengar cerita tentang dirimu, kau sangat terkenal di desa." Puji Kuro tapi dengan maksud yang jelek.
"Benarkah?" Tanya Usopp.
"Jadi kau memiliki banyak pengalaman petualangan yang berbahaya, ya. Itu benar-benar hebat untuk orang semuda dirimu." Ujar Kuro yang masih memuji Usopp, tentu saja dengan maksud jelek.
"Kau boleh memanggilku dengan sebutan Kapten Usopp. Itu akan membuatku lebih terkenal lagi." Ucap Usopp yang bangga tidak tahu maksud dari Kuro.
"Kapten, ya? Aku bahkan juga mengetahui cerita tentang ayahmu." Ucap Kuro.
"Kamu tahu ayahku?" Tanya Usopp.
"Klahadore, sudah cukup, hentikan!" Pinta Kaya.
Akan tetapi Kuro mengabaikan ucapan majikannya itu dan tetap mengatakan, "Kamu hanyalah anak dari seorang bajak laut rendahan! Meskipun apa yang kau lakukan itu tak terlalu menarik bagiku, tolong berhentilah mengganggu nona muda."
"Bajak laut rendahan katamu?" Tanya Usopp yang tersinggung.
Tapi Kuro tidak peduli apakah Usopp akan tersinggung atau tidak dengan perkataannya, dia masih terus menghina Usopp.
"Duniamu dengan dunia nona muda sangatlah berbeda jauh. Apa kau menginginkan uangnya? Berapa banyak yang kau inginkan?" Tanya Klahadore.
"Sudah cukup, Klahadore! Cepat minta maaf pada Usopp!" Perintah Kaya yang tubuhnya semakin keluar dari jendela kamarnya.
"Hei Kaya, itu berbahaya!" Ucap Usopp yang panik melihat Kaya seperti itu.
"Kenapa aku harus meminta maaf pada orang liar seperti dia, nona muda? Aku hanya mengatakan kebenarannya. Aku juga bersimpati padamu. Hatimu pasti dipenuhi kebencian. Kebencian terhadap ayahmu yang bodoh yang telah meninggalkanmu dan juga ibumu untuk mengejar harta karun!"
"Klahadore!" Teriak Kaya yang sangat marah pada pelayannya itu.
"Kamu! berhentilah menjelek-jelekkan ayahku!" Pinta Usopp dengan marah.
Usopp berjalan mendekati Kuro dan berhenti di depan Kuro dengan jarak sekitar 10 cm.
"Kenapa kamu menjadi marah seperti itu? Mungkin yang bisa kamu lakukan memang hanya berbohong." Tegas Kuro.
"Katakan saja kalau kau tak bisa berbuat apapun, dan mungkin saja kau bukanlah anak kandu-" ucapan Kuro terhenti karena Usopp tiba-tiba saja memukul wajahnya.
"Tutup mulutmu!" Ucap Usopp yang marah.
"Kapten!!" Ucap ketiga anak kecil itu.
"Lihatlah, dia mulai berbuat kasar. Memang tak ada bedanya antara ayah dan anak." Ucap Kuro yang terduduk di atas tanah dengan wajahnya yang sedikit lebam akibat pukulan Usopp.
"Tutup mulutmu! Aku bangga dengan ayahku yang seorang bajak laut! Dia menjadi ksatria pemberani di lautan, aku sangat bangga padanya! Meskipun aku adalah seorang pembohong besar, namun darah bajak laut telah mengalir padaku. Itu adalah suatu kebanggaan yang tak dimiliki oleh banyak orang! Aku adalah anak dari seorang bajak laut!" Teriak Usopp.
"Bajak laut adalah ksatria lautan? Pemahamanmu itu sangatlah naif. Tapi yang kau lakukan ini pun juga hasil dari aliran darah liar bajak laut. Kau suka berbohong dan kau suka berbuat kasar saat ada seseorang yang membuatmu marah. Tujuanmu sebenarnya adalah untuk mengincar harta Ojou-sama oleh karena itulah kau mendekatinya!" Tuduh Kuro.
"Apa kau bilang? Aku-" ucapan Usopp terpotong lagi.
"Benar atau tidak kau memiliki tujuan tersembunyi, yang jelas ayahmu yang seorang bajak laut telah membuktikan segalanya!" Tuduh Kuro yang tidak membiarkan Usopp bicara.
"Kau benar-benar membuatku marah!" Ucap Usopp sambil mencengkram kerah pakaian Kuro dan ingin memukul Kuro lagi tapi dengan cepat Tanaka menahan tangan pria berambut keriting itu.
"Hentikan, Usopp!" Ucap Tanaka sambil memandang untuk memintanya melepaskan cengkeraman pada kerah baju Kuro.
"Jangan buang tenagamu pada sampah, itu hanya akan mengotori tanganmu saja." Ucap Tanaka sambil menatap tajam ke Kuro.
Kuro hanya menatap Tanaka dengan ekspresi datar.
Usopp pun melepaskan kerah baju Kuro.
"Cepat keluar dari sini. Jangan pernah lagi menginjakkan kaki di rumah ini!" Perintah Kuro.
"Aku mengerti. Tak perlu kau katakan sekalipun, aku akan pergi. Aku tak akan pernah kembali lagi ke tempat ini!" Ucap Usopp yang berjalan pergi.
"Kurang ajar kau, pelayan bodoh! Kapten kami bukanlah orang seperti itu!" Ucap anak berambut ungu.
"Benar sekali, dasar bodoh!" Ucap anak berambut hijau.
"Bodoh!" Ucap anak berkacamata.
"Bodoh!" Ucap Luffy yang ikut berteriak memaki Kuro.
"Kenapa kamu juga ikut-ikutan?!" Tanya Zoro.
Tanaka yang melihat tingkah Luffy hanya menggelengkan kepalanya. "Apa kamu ini anak kecil, Luffy?" Pikir Tanaka.
Ketiga anak kecil itu ingin menyerang Kuro tapi ditahan oleh Nami dan Zoro sedang menahan Luffy yang ikut-ikutan.
"Kalian semua cepat pergi dari tempat ini!" Perintah Kuro yang mengusir kami.
Sementara yang lain berjalan terlebih dahulu, Tanaka tetap tidak bergerak dari tempatku yang berada dekat dengan Kuro sambil menatap tajam dirinya.
"Akting yang bagus, Klahadore atau haruskah aku memanggilmu Kapten Kuro?" Ucapku berbisik sehingga hanya dia yang bisa mendengar ucapan Tanaka.
Kuro begitu terkejut akan ucapan Tanaka, mengetahui identitas dirinya yang sebenarnya.
Tapi dia segera menormalkan ekspresi wajahnya. Aku tersenyum menyeringai padanya.
"Kamu pantas mendapatkan penghargaan terbaik atas akting yang kamu lakukan ini." Ucap Tanaka yang berjalan pergi menyusul yang lain.
Akan tetapi dia berhenti dan berbalik lagi.
"Ah, ada yang lupa, apapun rencana yang kamu buat saat ini untuk nona muda itu dan pulau ini, aku pastikan itu tidak akan berhasil, karena kami berada disini untuk menggagalkan nya." Ujar Tanaka dengan tersenyum dan berbalik, berjalan meninggalkan mansion itu.
Kuro hanya berdiri di tempat sambil menatap Tanaka dengan wajahnya yang datar. Akan tetapi dalam dirinya merasa sangat kebingungan akan hal yang baru didengarnya tadi.
Saat ini kami sedang duduk di pinggir jalan karena tidak tau apa yang harus dilakukan.
"Hei, Luffy pergi kemana?" Tanya Nami.
"Mana kutahu. Mungkin saja dia ingin mencari Usopp." jawab Zoro.
"Kapten pasti ada di sana." Ujar anak berambut hijau.
"Ya, di pantai, saat sedang sedih atau memiliki masalah, kapten pasti kesana." Ucap anak berambut ungu.
"Apa kau ingin melihatnya?" Ucap anak berambut hijau pada Zoro.
"Tidak, aku disini saja." Jawab Zoro.
"Hei, kami belum tahu nama kalian?" Tanya Tanaka.
"Ya, kamu benar Tanaka, kalian belum memperkenalkan diri kalian pada kami." Tambah Nami.
"Aku Ninjin." Ujar anak berambut ungu.
"Aku Piiman." Ujar anak berambut hijau.
"Aku Tanaka, dia Nami dan orang berwajah menyeramkan dan membawa tiga pedang itu, Zoro." Ujar Tanaka.
"Hei kenapa perkenalan seperti itu?" Tanya Zoro yang tidak terima.
Nami, Tanaka dan kedua anak kecil itu tertawa bersamaan.
"Oh ya, apa kalian tak merasa kehilangan satu anggota?" Tanya Nami.
"Ah, Tamanegi!" Ucap mereka berdua.
"Dia selalu saja menghilang." Ucap Piiman.
"Ya, lalu tiba-tiba muncul dan berteriak-teriak." Ujar Ninjin.
"Apa dia hantu?" Tanya Tanaka.
Baru saja dibicarakan, orangnya muncul dan memang seperti yang dikatakan oleh mereka berdua.
"Ini gawat!" Ucap Tamanegi sambil berlari ke arah kami dan berlinangan air mata.
"Lihat itu." Ucap Ninjin sambil nunjuk ke arah Tamanegi.
"Ada orang aneh yang berjalan mundur! Ada orang aneh yang berjalan mundur!" Ujar Tamanegi saat sudah berada dekat.
"Kau bohong!" Ucap Ninjin dan Piiman.
"Aku tidak bohong! Lihat itu." Ucap Tamanegi lalu menunjuk seseorang yang sedang berjalan mundur.
Orang yang berjalan mundur itu memakai topi fedora dengan kacamata berbentuk love.
"Jango, wakil kapten bajak laut Kuro." Pikir Tanaka saat melihat orang aneh itu.
"Hei, siapa tadi yang telah memanggilku aneh? Aku bukan orang aneh." Ucap Jango yang membantah kalau dirinya orang aneh.
"Bagiku kau terlihat aneh." Tegas Nami.
"Bodoh sekali. Aku sedang melakukan ritual hipnotis." Ucap Jango.
"Hi-Hipnotis? Hebat!" Ucap Tamanegi dengan sangat kagum.
"Bisakah kamu menunjukkannya pada kami?" Pinta Piiman.
"Ya, tunjukkan!" Ucap Ninjin.
"Apa?! Kalian pasti bercanda! Kenapa juga aku harus menunjukkan kemampuan hipnotisku pada orang yang baru kutemui?" Tanya Jango tapi dia mengeluarkan ring besar yang digunakannya untuk hipnotis.
"Baiklah, fokuskan mata kalian pada benda ini." Pinta Jango.
"Dia melakukannya." Ucap Zoro.
"Ucapan dan tindakannya sangat berlawanan, dia memang orang aneh." Pikir Tanaka yang sweatdrop.
Setelah itu Jango menghipnotis ketiga anak kecil itu untuk tertidur dan berhasil, tapi Jango juga ikut tertidur bersama mereka bertiga.
"Hei, kenapa dia juga ikut tertidur?!" Tanya Zoro yang marah.
"Orang aneh memang selalu berprilaku sesuai dengan karakteristiknya, aneh." Ucap Tanaka.
Beberapa saat Kemudian Jango terbangun.
"Gawat, aku tertidur! Aku harus segera pergi!" Ucap Jango lalu ia pergi dengan berjalan mundur lagi, tapi dengan langkah yang lebih cepat dari sebelumnya.
Tanaka hanya menatap Jango yang pergi dengan wajah datar. Dia bisa saja menyerang Jango dan memberitahu pada semuanya tentang apa yang akan terjadi di pulau itu.
Akan tetapi Tanaka tidak ingin mengubah alur cerita yang telah dibuat pencipta one piece, Eiichiro Oda.
Dia telah memutuskan untuk hanya diam, membiarkan alur ceritanya berjalan dengan semestinya.
Intinya Tanaka hanya ingin merasakan secara langsung berpetualang bersama dengan karena utama one piece tanpa mengubah apapun.
Tidak lama kemudian, terlihat Usopp yang berlari kearah kami dengan terburu-buru tapi kemudian dia melewati kami.
"Sepertinya dia sudah tau tentang rencana Kuro." Pikir Tanaka yang melihat ekspresi putus asa di wajah Usopp.
"Ada apa dengan dia? Apa dia masih marah karena ayahnya dihina?" Tanya Nami.
"Entahlah, siapa yang tau dengan isi dalam otaknya." Jawab Zoro.
"Tidak, yang barusan tadi berbeda." Ucap Ninjin.
"Pasti telah terjadi sesuatu!" Ucap Piiman.
"Kenapa dia terlihat begitu putus asa?" Ucap Tamanegi.
"Hei, bagaimana kalau kalian mengantarku ke pantai?" Pinta Zoro tapi tidak didengarkan oleh mereka bertiga.
"Bukankah kalian mencium bau masalah disini?!" Tanya Ninjin.
"Ya, pasti telah terjadi sesuatu di pantai!" Tegas Piiman.
"Kurasa ini sebuah panggilan bagi Bajak Laut Usopp!" Ucap Tamanegi.
"Aku mengerti, cepat tunjukkan dimana arah pantai?!" Pinta Zoro yang kesal diabaikan.
Lalu mereka bertiga pun membawa kami ke tebing tempat dimana biasanya Usopp merenung.
"Disini! Kapten selalu datang ke tempat ini saat sedang dalam masalah!" Ucap Ninjin.
Tanaka langsung mengarahkan pandangan ke bawah dan melihat Luffy sedang tertidur nyenyak.
"Ah, dia pasti terkena hipnotis Jango, orang polos memang gampang di hipnotis." Pikir Tanaka sambil menggelengkan kepalanya.
"Kakak topi jerami tidak ada disini." Ucap Piiman.
"Dia ada dibawah tebing." Ucap Tanaka yang lalu turun ke bawah tebing dengan melompat dan melayang secara perlahan-lahan menuju ke bawah.
Sedangkan Zoro langsung melompat begitu saja. Nami dan ketiga anak kecil itu menuruni tebing dengan menggunakan jalan yang miring dan satu-satunya akses untuk naik ke tebing.
Saat sudah dibawah, Tanaka memungut topi jerami milik Luffy dan membersihkannya dari debu.
Zoro membangunkan Luffy dengan menamparnya.
"Are! Dimana semua daging yang sedang aku makan?" Tanya Luffy yang sedang melantur.
"Tidak ada daging, kamu tadi sedang bermimpi, kapten." Ujar Tanaka yang menyodorkan topi jerami pada Luffy.
"Ah, terima kasih Tanaka, mimpi?" Tanya Luffy yang masih bingung dan kemudian dia teringat akan kejadian sebelum dia tertidur.
Luffy lalu menceritakan semua yang terjadi dan apa saja yang dia dengar.
"Mereka akan membunuh nona muda Kaya dan menyerang desa?!" Ucap ketiga anak kecil itu yang terkejut mendengar cerita Luffy.
"Ya, begitulah. Tak salah lagi." Jawab Luffy dengan percaya diri.
"Lalu kenapa kau bisa tertidur disini?" Ucap Zoro.
"Mengenai itu, aku tidak tahu, kenapa aku bisa berada disini?" Tanya Luffy.
"Mungkin kamu terkena hipnotis dari orang aneh yang memakai topi fedora dan berkacamata berbentuk love." Jelas Tanaka.
"Ah, ya, dia bilang akan menghipnotis aku untuk tidur." Ucap Luffy dengan santainya.
"Dasar bodoh! Kenapa kamu dengan mudahnya dihipnotis!" Teriak Nami yang marah.
Sementara itu, ketiga anak kecil itu tenggelam dalam keterkejutan dengan apa yang dibilang oleh Luffy.
"Sudah kuduga Klahadore adalah orang yang jahat!" Ucap Ninjin.
"Sepertinya perasaanku menjadi tidak enak!" Ucap Piiman.
"Jadi karena itulah kapten lari tergesa-gesa menuju desa!" Ucap Tamanegi.
"Benar juga! Jika dia memperingatkan penduduk, semuanya akan segera pergi dari sini! Masalah pun selesai!" Ucap Nami yang merasa lega.
"Kau salah, Nami." Bantah Tanaka "Usopp dikenal sebagai pembohong di desa ini. Jadi tidak akan ada yang percaya pada kata-katanya. Mau sekeras apapun dia berusaha, tidak akan ada yang mempercayainya."
"Kalau begitu, gawat, kita harus bantu Usopp untuk memperingati warga desa akan hal ini." Ucap Nami.
Lalu kemudian kami kembali ke desa dan dan melihat Usopp yang sedang berjalan dengan lesu dan tangan kanannya mengeluarkan darah.
"Kapten!!" Ucap ketiga anak kecil itu.
Usopp segera menghilang darah dia tangan kanannya dan menutupi luka itu dengan wristband yang memang selalu dia pakai.
"Yo, kalian ya!" Sapa Usopp dengan santainya seperti tidak ada masalah apapun.
"Yo!" Balas Luffy.
"Kau masih hidup?" Tanya Usopp.
"Masih hidup? Ah, aku baru saja terbangun." Jawab Luffy.
"Kakak ini tertidur di pantai!" Ucap Piiman.
"Oh ya kapten, kami sudah mendengar semuanya!" Ucap Ninjin dengan tegas.
"Ayo cepat peringatkan semua penduduk tentang bajak laut itu!" Ucap Tamanegi yang sangat khawatir.
"Memperingatkan semua penduduk?" Ucap Usopp lalu kemudian ia tertawa.
"Untuk apa? Tentu saja yang kamu dengar itu adalah kebohongan! Si pelayan itu benar-benar membuatku marah, aku membuat kebohongan kalau dia bajak laut!" Ucap Usopp yang berbohong.
Luffy yang mendengar itu merasa kebingungan. Sedangkan Tanaka, Zoro dan Nami hanya terdiam melihat Usopp yang sedang berbohong pada ketiga anak kecil itu.
"Jadi itu semua bohong?" Tanya Ninjin.
"Aaa~ aku pikir itu sungguhan!" Ujar Piiman.
"Kenapa kamu ikut-ikutan seperti kapten?" Tanya Tamanegi yang menatap ke Luffy.
"Eh, aku tidak bo ... Uuuuu!" Ucapan Luffy tidak sesempurna karena Tanaka menutup mulutnya.
"Diam saja, Luffy." Pinta Tanaka.
Luffy merasa bingung tapi dia menganggukkan kepalanya.
"Aku tidak suka kapten melakukan hal seperti ini!" Ujar Piiman yang merasa kecewa pada Usopp.
"Ya, aku juga tidak suka!" Ujar Ninjin yang sama seperti Piiman.
"Aku juga, meskipun pelayan itu jahat, kapten tidak seharusnya membuat kebohongan seperti ini." Ujar Tamanegi yang memberikan nasehat pada Usopp.
Mereka bertiga kemudian pergi meninggalkan tempat itu untuk kembali ke rumah masing-masing.
Usopp, Nami, Zoro dan Luffy hanya diam di tempat itu, tanpa bicara sama sekali untuk sesaat.
Tanaka mendekati Usopp dan menyentuh lengannya yang terluka. Hal itu tentu saja membuatnya menjerit kesakitan.
"Kita harus mengobati lukamu." Pinta Tanaka
Nami langsung mengambil alih akan hal itu karena dia memiliki sedikit keahlian melakukan pengobatan.
"Kenapa kamu berbohong pada mereka tentang ini?" Ucap Zoro.
"Karena aku adalah seorang pembohong. Bahkan mereka sudah tak mempercayaiku dari awal. Hah, aku terlalu percaya diri saja." Jawab Usopp yang mencoba untuk tegar.
Padahal dalam dirinya sedang terjadi kekalutan yang cukup parah karena para penduduk tidak percaya, terutama Kaya yang juga tidak percaya bahkan menyebut dirinya sebagai orang jahat.
"Meskipun begitu, kebenaran tetaplah kebenaran." Ucap Nami.
"Para bajak laut itu benar-benar akan datang?" Tanya Tanaka.
"Ya, sudah tak diragukan lagi mereka akan menyerang desa. Tapi semua orang menganggapnya sebagai kebohongan. Mereka berpikir hari esok adalah hari yang damai seperti biasanya. Karena itulah aku sendiri yang akan menghentikan bajak laut dan membiarkan penduduk tetap menganggap ini kebohongan! Hanya itulah yang bisa dilakukan oleh seorang pembohong sepertiku! Meskipun tanganku telah ditembak, meskipun aku telah diusir mereka, aku tetaplah penduduk desa ini! Aku mencintai desa ini! Aku ingin melindungi semuanya!" Ucap Usopp sambil berlinangan air mata.
Dia sudah tidak bisa menahannya lagi.
"Kau ini sebenarnya orang bodoh yang baik, membiarkan anak buahmu pergi dan maju sendirian ke medan perang!" Puji Zoro.
"Asal kau tau saja, aku memiliki obsesi terhadap harta karun bajak laut!" Ucap Nami yang langsung menyatakan kalau dirinya tidak akan ikut terlibat dalam pertempuran.
"Yosh, kami akan membantumu!" Ucap Luffy yang sudah memberikan putusan akan apa yang harus dilakukan.
"Kalau kapten sudah memutuskan seperti itu, tidak ada alasan apapun selain ikut dan patuh perintah kapten." Ujar Tanaka.
Luffy hanya tersenyum nyengir mendengar itu.
"Kalian ingin bertarung bersamaku?! Kenapa?!" Tanya Usopp.
"Ada banyak orang jahat yang harus dihajar kan?" Tanya Luffy.
"Aku hanya mengikuti perintah kaptenku." Ucap Tanaka sambil tersenyum.
"Wajahmu itu terlihat ketakutan yang
besar, berharap kami membantu kamu!" Ejek Zoro.
"A-Aku takut, katamu?! Aku tidak pernah takut walaupun sebanyak apapun orang jahat yang ku hadapi! Karena aku adalah kapten Usopp, ksatria lautan pemberani!" Ucap Usopp penuh percaya diri tapi kakinya gemetaran.
"Yang bener? Kenapa kakimu gemetaran seperti itu?" Tanya Tanaka yang bercanda dengan mengejek Usopp.
"Sial, sial! Memangnya kenapa kalau bajak laut Klahadore itu menakutkan?! Tentu saja aku takut, memangnya kenapa? Aku tak ingin dikasihani oleh kalian, sebaiknya kalian pergi saja!" Ujarnya yang mengakui kalau dirinya takut.
"Kami tak sedang menertawakan mu, kami merasa harus membantumu!" Tegas Zoro
"Memangnya siapa bersedia mempertaruhkan nyawa untuk berbelas kasihan?!" Tanya Luffy.
"Oh, kalian..." Ucap Usopp sambil berlinangan air mata.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments