Setelah mendapat persetujuan dari istrinya, papah Andy segera mengutarakan maksud hatinya mengajak orang tua si bercengkrama.
"Begini Mbak Saras-Mas Sono, ada hal yang ingin kami bicarakan dengan kalian berdua," ucap Papah Andy.
Ayah Sono dan Ibu Saras saling berpandangan satu sama lain, dan Ayah Sono pun berkata," ada apa mas Andy kok sepertinya terlihat sangat serius sekali?" tanya Ayah Sono penasaran.
ptapah Andy bercerita kepada orang tua Zie, bahwa selama ini Arya jatuh hati kepada Zie. Tetapi Arya tidak berani mengutarakan rasa cintanya tersebut. Papa Andy juga mengatakan kepada orang tua Zie bahwa Arya tripical lelaki yang tidak banyak bicara dan begitu dingin.
Arya tidak berani mengutarakan rasa cintanya kepada Zie karena ia khawatir mendapatkan suatu penolakan atau Zie akan marah kepadanya.
"Bagaimana Mas Sono-Mbak Saras, jika Arya ingin menjalin hubungan serius dengan Zie, apakah kiranya kalian merestui?" tanya Papah Andy menatap ke arah orang tua Zie.
"Kami tidak akan melarang Xie menjalin hubungan serius dengan lelaki manapun asalkan lelaki itu benar-benar tulus pada Zie, menerima semua kekurangan Zie yang sudah punya seorang anak."
"Kami menyerahkan sepenuhnya hal ini pada Zie, karena yang akan menjalani hubungan adalah Zie."
"Kami sangat setuju jika Nak Arya ingin menjalin hubungan serius dengan Zie. Tetapi kami juga tidak bisa menentukan, karena semua itu terserah Zie."
Mendengar apa yang dikatakan oleh Ayah Sono, membuat Papah Andy tidak berani berkata lagi. Sebenarnya ia ingin sekali mengajak orang tua Zie bekerja sama mendekatkan Arya pada Zie.
"Duh, jika sudah seperti ini aku tidak berani berkata lagi. Biarlah semoga saja orang tua Zie ada pengertiannya sendiri dan mencoba memberikan pengertian pada Zie dan juga memberi tahukan pada Zie jika Arya cinta padanya," batin Papah Andy.
Setelah cukup lama orang tua Arya bercengkrama di rumah Zie, mereka pun berpamitan untuk segera kembali ke rumah sendiri.
Seperginya orang tua Arya, Ayah Sono dan Bu Saras saling bercengkrama.
"Ayah, bagaimana menurut ayah jika Zie berjodoh dengan Arya?" tanya Bu Saras.
"Kalau Ayah sih setuju sekali, apa lagi Arya dari kampung kita bukan? dan kita sudah paham dengan sifat Arya," jawab Ayah Sono.
Bahkan keduanya bersepakat untuk membicarakan hal tersebut pada Zie jika nanti Zie sudah pulang ke rumah. Mereka sangat berharap jika Zie juga memiliki rasa yang sama seperti halnya yang dirasakan oleh Arya.
Didalam hati Bu Saras sangat berharap jika Zie benar-benar berjodoh dengan Arya,' ya Allah, mendengar kabar ini aku sangat senang sekali. Semoga saja Zie benar-benar berjodoh dengan Arya."
Begitu pula dengan apa yang sedang dipikirkan oleh Ayah Sono, ia juga berharap Zie berjodoh dengan Arya.. Karena ia sudah paham dengan sifat dan perilaku Arya yang sangat baik dan dermawan.
Kedua orang tua Zie sudah nggak sabar menunggu Zie pulang dari butik. Hingga keduanya terus saja gelisah.
"Ayah, kok tumben ya Zie belum pulang juga," ucap Bu Saras.
"Mungkin butik sedang banyak pembeli jadi Zie terlambat pulang. Memangnya ada apa sih Bu kok sepertinya gelisah sekali?" Ayah Sono pura-pura bertanya demikian, padahal sendiri juga sedang gelisah.
"Ibu sudah tidak sabar lagi ingin bercerita tentang apa yang barusan dikatakan oleh orang tua Arya," ucap Bu Saras.
"Saran Ayah, jika Zie pulang jangan langsung bercerita, tetapi biarkan ia istirahat dulu sejenak melepas penat selama berada di butik," nasehat Ayah Sono.
Beberapa menit kemudian....
Zie sudah pulang, ia langsung ke kamar untuk membersihkan tubuhnya. Dan setelah itu makan bersama anak dan orang tuanya. Tetapi selama makan, orang tua Zie diam saja karena pikiran mereka sedang traveling sendiri-sendiri.
"Ayah-ibu, apakah kalian sakit? kok dari tadi diam saja nggak berkata apapun nggak seperti biasanya," ucap Zie mulai curiga.
"Itu cuma perasaan kamu saja Zie, kami baik-baik saja kok, sehat-sehat saja. Kami hanya ingin fokus dengan makanan kami, bukannya kalau sedang makan nggak baik jika terus berbicara," ucap Ayah Sono beralasan.
Orang tua Zie tidak mungkin berbicara tentang Arya dihadapan Sefelin. Hingga mereka sengaja diam, dan Ayah Sono mengatakan hal yang lain.
Setelah acara makan selesai, barulah orang tua Zie meminta Sefelin untuk ke kamar karena mereka ingin berbicara masalah orang tua.
"Sefelin, kamu ke kamar dulu ya atau ke ruang tengah, karena Nenek dan Kakek ingin berbicara dengan mamah Zie untuk urusan orang dewasa," pinta Ayah Sono.
"Siap Kek."
Saat itu juga Sefelin beralih ke kamar dengan senang hati.
Zie mulai curiga pada saat melihat Ayah Sono memerintah Sefelin untuk ke kamar," Sebenarnya ada apa sih ayah ibu? kok hatiku jadi tidak tenang seperti ini ya?" tanya Zie.
Ayah sono pun mulai berbicara tentang kedatangan orang tua Arya tadi pagi ke rumah. ia menceritakan bahwa menyimpan rasa cinta kepadanya. Sontak saja hal ini membuat Zie terkejut dan matanya sempat membola," masa iya sih Mas Arya cinta sama aku? kok bisa ya?" ucapnya tidak percaya.
"Begitulah yang dikatakan oleh orang tuanya pada saat mereka ada di sini. Arya bercerita kepada mereka tentang perasaannya terhadapmu, tetapi Arya tidak berani mengungkapkannya secara langsung kepadamu, karena ia takut mendapatkan suatu penolakan."
"Orang tua Arya bertanya pada kami bagaimana sekiranya jika suatu saat nanti kalian berjodoh, apakah kami setuju atau tidak?"
"Kami katakan saja jika kami setuju atau merestuinya, tetapi semua itu tergantung pada dirimu karena kelak yang menjalani rumah tangga adalah kamu, bukan Ayah atau Ibu."
"Sekarang Ayah ingin bertanya kepadamu, bagaimana menurutmu setelah mengetahui bahwa Arya sebenarnya menyimpan rasa cinta terhadapmu?"
Mendengar perkataan panjang lebar dari Ayah Sono, Zie menjadi bingung karena pada dasarnya ia sama sekali belum berpikiran untuk kembali membina rumah tangga.
"Ayah-ibu, sebenarnya aku sama sekali belum berpikiran untuk berumah tangga kembali. Aku masih trauma dengan rumah tanggaku yang lalu," ucap Zie.
"Berarti kamu menolak Arya, jika suatu saat nanti dia mengutarakan secara langsung perasaan cintanya kepadamu?" tanya Ibu Saras.
Zie tidak bisa menjawab pertanyaan dari Bu Saras, karena ia juga bisa merasakan bahwa Arya adalah seorang pria yang sangat baik dan dermawan. Tetapi ia benar-benar masih belum yakin dengan perasaan cinta Arya kepada dirinya.
"Selama ini Mas Arya tidak pernah mengatakan apapun kepadaku Bu. Seperti pagi tadi, kami sempat bertemu. Ia juga tidak mengatakan apapun hanya saja mengajakku untuk makan siang, tetapi kebetulan aku sedang banyak pekerjaan di butik hingga aku menolaknya," ucap Zie.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
Metro Kdw
/Doge/
2023-10-10
0