Ingin Kembali

Rasa penasaran Nelson semakin menjadi pada saat Bu Eka dan Sasa bercerita bahwa Zie membeli perhiasan sampai habis puluhan juta. Bu Eka merasa iri," Nelson, Mamah sangat malu karena membeli perhiasan hanya seharga dua juta saja. Sedangkan mantan Istrimu membeli perhiasan seharga puluhan juta."

"Lantas aku harus apa mah? uang gajiku sudah dibagi-bagi tiap bulannya dan aku juga sama sekali tidak punya tabungan loh. Jika saja Mamah bantu aku mengurusku dan rumahku kan lumayan uang jatah asisten rumah tangga untuk mamah," ucap Nelson.

Sebenarnya Nelson memiliki simpanan, hanya saja ia tidak mengatakan hal itu pada keluarganya yang sangat boros itu. Uang simpanan tersebut ia gunakan untuk berjaga-jaga saja.

Diam-diam Sasa juga mengirimkan chat pesan ke nomor ponsel Nelson.

[Nelson, kenapa kamu nggak menikah denganku saja? biar aku yang mengurus dirimu.]

Nelson membaca chat pesan tersebut seraya melirik kearah Sasa yang sedang menatap genit kearah dirinya. Di dalam hatinya ada rasa kesal dan sesal karena pernah tidur dengannya," dia pikir aku suka padanya hingga dengan percaya dirinya ingin menikah denganku."

Nelson sama sekali tidak merepotkan chat pesan yang dikirimkan oleh Sasa, tentu saja membuat Sasa kesal dibuatnya," kurang ajar, kenapa Nelson sama sekali tidak merespon? padahal jika aku berhasil menjadi istrinya, semua gaji akan aku kuasai supaya tidak di gunakan untuk si tua bangka Eka dan si nyebelin Dina. Aku sudah muak menjadi istri Sony. Walaupun sekarang ini dia sudah bekerja menjadi tukang ojek, itu tidak bisa mencukupi semua kebutuhan diriku."

Saat itu juga Sasa berlalu pergi dari hadapan Nelson dan Bu Eka. Ia memutuskan untuk pulang ke rumah. Dan ia sudah mempunyai suatu ide untuk Nelson.

Bu Eka juga kecewa karena ia tidak mendapatkan uang sepeserpun dari Nelson, hingga ia memutuskan untuk pergi dari rumah Nelson.

"Aku pikir dengan mengatakan apa yang kemarin aku lihat tentang Zie, membuat Nelson iba padaku dan memberikanku uang. Masa iya gajinya habis dibagi-bagi?" gumam Bu Eka kesal.

Seperginya Bu Eka dan Sasa, Nelson pun berinisiatif memerintahkan orang untuk menyelidiki kehidupan Zie di kampung.

"Dengan begini aku bisa tahu apakah memang Zie kini kaya raya atau dia sudah menikah dengan seorang sultan?' gumam Nelson.

Beberapa hari kemudian...

Anak buah Nelson datang ke rumah dan ia menceritakan semua hasil penyelidikan dirinya terhadap Zie.

"Menurut informasi dari para tetangga," Nona Zie mendapatkan sebuah warisan dari hasil penjualan tanah. Ia mendapatkan uang milyaran rupiah."

"Uang tersebut digunakan sebagai modal untuk bisnis on line pakaian. Dan sebagian untuk membeli mobil mewah keluaran terkini."

"Dia juga buka toko pakaian yang sangat ramai, ruko terletak di dekat jalan raya pasar setempat."

Nelson terperangah pada saat mendengarnya, di dalam hati ada rasa penyesalan dan kekesalan," kenapa Zie tidak mengatakan padaku jika dirinya mendapatkan warisan? jika aku mengetahui akan hal ini pasti aku tidak akan mau bercerai darinya. Uang milyaran rupiah itu tidaklah sedikit. Lantas apa yang harus aku lakukan ya? apakah aku bujuk Zie untuk rujuk denganku saja ya? karena sekarang dia sudah sukses dengan usahanya."

Nelson pun berinisiatif untuk ke kampung kelahiran Zie. Ia ingin mengajak Zie rujuk, tetapi ia butuh bantuan Bu Eka.

Malam harinya, Nelson menyambangi rumah Bu Eka dan ia bercerita panjang lebar mengenai hasil penyelidikannya tentang Zie. Sejenak mata Bu Eka berbinar," wahhhhh mamah sangat setuju dengan saranmu. Jika kamu rujuk dengan Zie, secara mamah dan Dina tidak usah bingung jika ingin mempunyai pakaian model terbaru."

Ibu dan anak tersebut sepakat untuk esok hari ke kampung halaman Zie.

******

Esok hari yang mereka tunggu telah tiba, dan segera Nelson mengajak Bu Eka ke kampung Zie tanpa memberi tahu Dina atau Sony.

Beberapa jam perjalanan, akhirnya sampai juga di pelataran rumah orang tua Zie. Kini rumah tersebut sudah terlihat indah di pandang mata serta terlihat mewah karena sudah di renovasi oleh Zie.

"Mah, lihatlah! rumahnya bahkan lebih bagus dari rumahku. Dan itu pasti garasi mobilnya."

Selagi sedang celingukan di balik pintu gerbang rumah. Dari dalam rumah keluar security. Karena pagar rumah tersebut pendek hingga bisa terlihat dari dalam atau luar jika ada seseorang.

"Maaf, kalian berdua siapa ya? dari tadi aku perhatikan terus saja mengamati rumah Non Zie?" tegur sang security.

Nelson berudahs ramah pada security tersebut supaya dirinya bisa masuk ke dalam rumah," Maaf pak, saya mantan suami Zie dan ini ibu saya. Kedatangan kami kemari karena kangen pada Sefelin. Tolong sampaikan pada Zie, jika saya ingin bertemu dengan Sefelin."

Security tidak lantas mengizinkan Nelson dan Bu Eka masuk," maaf tapi Non kecil sedang sekolah."

Nelson kukuh ingin masuk dan ia memaksa kepada security untuk memberi tahu pada Zie tentang kedatangan dirinya dan ibunya. Hingga security masuk dan memberi tahu pada Zie jika ada tamu. Zie yang sedang bersiap-siap akan ke toko, ia pun mengurungkan niatnya sejenak.

"Biarkan saja mereka masuk, pak. Tapi suruh saja mereka duduk di teras halaman. Bilang saja sebentar lagi aku akan menemui mereka!"

Security segera pergi sedangkan orang tua Zie juga sempat mendengar," apa kamu yakin mengizinkan mereka masuk Zie?" tanya Ibu Saras.

"Iya Zie, setelah apa yang mereka perbuat, kamu masih saja baik pada mereka?" Ayah Sono tidak setuju.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***