Zie tersenyum sinis dan mengulurkan tangannya," Zie, mantan istri Nelson. Kalau nggak tahu yang sebenarnya itu nggak usah sok menghakimi. Semoga saja hidupmu beruntung tidak seperti diriku dulu."
"Iya, baru juga jadi istri Nelson beberapa hari bersikap seperti itu.. Nanti kalau sudah tahu watak asli Nelson dan keluarganya baru nyaho!" cibir si A.
"Ya, kalau bicara itu jangan asal. Asal ceplos nuduh Mbak Zie seperti itu!" oceh si B.
"Justru mbak Zie ini sekarang mendapatkan karma baik, karena dulu menjadi istri yang sangat baik. Dan bahkan selalu mengalah teraniaya dari Sefelin masih ada di dalam perut hingga ia sekolah sampai kelas enam SD," ucap si C.
Mila tidak menyangka jika semua ibu-ibu tersebut malah membela Zie dari pada membela dirinya," heh, kenapa kalian membela wanita yang telah menipu suaminya dengan membawa kabur tabungannya yang berjumlah tidak sedikit?"
Pada saat ibu-ibu itu ingin berkata lagi, Zie melarangnya," ibu-ibu, biarkan saja dia mengatakan banyak hal. Nanti juga dia akan merasakan apa yang aku rasakan dulu.. Setelah itu barulah dia tahu siapa yang benar dan siapa yang salah. Mending sekarang kalian semua pilih saja sayuran atau apa saja yang kalian butuhkan, nanti aku yang bayar. Dulu kalian yang selalu bantu aku jika aku kelaparan atau butuh uang."
Semua ibu-ibu sangat antusias mendengarnya, mereka berebut memilih semua bahan mentah sayur mayur. Si Abang penjual sangat senang karena semua dagangan habis dalam sekejap saja.
Ibu-ibu mengucapkan terima kasih pada Zie karena sudah di gratiskan banyak sayuran dan juga bumbu-bumbu. Pada saat semua ibu-ibu kembali ke rumah masing-masing, Zie pun membayarnya," total semua berapa bang?"
"Satu juta, Neng geulis," ucapnya sumringah.
Zie merogoh kantung saku bajunya dan ia memberikan uang sejuta seratus ribu dan memberikannya pada Abang pedagang sayuran tersebut," aku kasih bonus sedikit untuk Abang ya."
"Wah, terima kasih neng geulis. Semoga Allah membalas kebaikan Neng dengan rezeki melimpah dan selaku sehat serta panjang umur," ucapnya seraya menerima uang tersebut, lalu berpamitan pulang.
Sementara Mila masih saja berdiri dan ia mencibir ke arah Zie," sombong banget dech, sok bayarin!"
Setelah mengucapkan hal itu, Mila berlalu pergi dari hadapan Zie dan Sefelin.
"Mah, kira nggak belanja buat sendiri?" tanya Sefelin.
"Astaghfirullah aladzim, Mamah sampai lupa." Zie menepuk jidatnya sendiri.
Dia terkekeh begitu juga dengan Sefelin.
Zie pun memutuskan untuk memesan makanan on line terlebih dahulu untuk sarapan. Dan setelah itu ia berencana untuk belanja bulanan di pusat perbelanjaan.
Berbeda dengan Mila, ia pulang dengan wajah masam. Hal ini membuat Nelson heran," loh, katanya mau belanja untuk memasak? kok nggak dapat apa-apa?"
"Bagaimana mau belanja? mantan istrimu sok banget, dia memborong semua sayuran dan bumbu untuk dibagikan ke para tetangga. Sedangkan aku sama sekali tidak diberinya," ucapnya kesal.
Nelson geram," amit-amit dech, kamu ingin di beri olehnya? jangan sampai ya, aku masih mampu memberikan nafkah untuk dirimu!"
Sejenak suami istri ini malah bertengkar hebat pada saat Mila menceritakan semua yang ia dengar dari para tetangga. Dan bahkan Mila bertanya banyak hal pula pada Nelson.
"Mas, sebenarnya apa sih yang pernah kamu dulu lakukan pada mantan Istrimu dan anakmu hingga para tetangga sampai membelanya?" tanya Mila penasaran.
Nelson masih saja bisa berbohong pada Mila, ia mengatakan bahwa semua tetangga telah dihasut oleh Zie, hingga membela Zie. Dan ia pun tidak ingin Mila dekat-dekat dengan para tetangga.. Tentu saja Mila menolak," jika memang kamu nggak salah, ya nggak usah takut dengan para tetangga. Dengan tidak mengizinkan diriku untuk dekat mereka sama saja itu membuktikan bahwa apa yang mereka katakan sebenarnya benar," ucap Mila.
Keduanya malah kini berantem," kamu ingin menjadi istri durhaka seperti mantan istriku ya? silahkan saja kamu berbuat sesukamu, aku juga akan berbuat sesukaku!" ucap lantang Nelson.
Pertengkaran terdengar hingga ke kamar Gondo. Ia pun naik pitam dan bangun mencari sumber pertengkaran," Diaaaaammmmm! apa kalian nggak tahu pertengkaran kalian mengganggu waktu tidurku! memangnya harus bertengkar hebat seperti itu? kalian baru menikah beberapa hari sudah ributnya minta ampun! seharusnya jika ada permasalahan diselesaikan dengan pikiran dingin jangan berteriak-teriak seperti itu! apa kalian tidak malu jika didengar oleh para tetangga!" bentak Gondo.
Baik Mila maupun Nelson keduanya hanya diam saja. Di dalam hati Nelson bergumam," kenapa Mila sangat berani kepada aku ya? padahal dulu Zie sama sekali tidak pernah berkata lantang terhadapku. Dia lebih banyak diam hanya berkata seperlunya saja."
Gondo tiba-tiba memberikan suatu ultimatum kepada Nelson," awas saja ya kamu Nelson, jika membuat anakku sampai menangis aku tidak akan tinggal diam! seharusnya sebagai seorang suami itu sepenuhnya menyayangi istri, menjaga istri, bukan seperti tadi yang aku lihat! satu kali lagi aku melihat kalian ribut seperti ini, aku tidak akan tinggal diam! camkan baik-baik, terutama untuk dirimu Nelson!" bentak Gondo melotot ke arah Nelson.
Setelah itu Gondo berlalu pergi dari hadapan Nelson dan Mila. Nelson pun berlalu pergi juga dari hadapan Mila, dengan menatap sinis kepada istrinya.
"Baru beberapa hari menikah dengannya seperti ini. Aku tidak membayangkan jika hingga berhari-hari, berminggu-minggu, dan berbulan-bulan seperti apakah rumah tanggaku bersamanya?" batin Nelson mendengus kesal.
Nelson memutuskan untuk tidur kembali karena kebetulan hari ini hari libur ke kantor. Sementara Mila saat ini memutuskan untuk memesan makanan on line untuk sarapan. Dia sudah tidak bersemangat untuk memasak setelah pertengkaran tersebut.
"Sepertinya ada banyak hal yang disembunyikan oleh Mas Nelson. Aku harus segera menyelidiki hal ini. Jika ternyata yang dikatakan oleh para tetangga benar adanya, aku tidak akan tinggal diam!" gumamnya di dalam hatinya.
Sementara saat ini Zie sedang menikmati sarapannya bersama dengan anak dan kedua orang tuanya. Zie sangat bahagia karena kini ia bisa memberikan kebahagiaan pada anak dan orang tuanya.
"Alhamdulillah ya Allah, Engkau benar-benar telah merubah nasib burukku dengan kesuksesan. Yang hampir saja aku tidak percaya dengan apa yang telah aku dapatkan sekarang ini," gumamnya di dalam hatinya.
Sementara saat ini Arya juga sedang sarapan dengan orang tuanya. Tetapi ia terus saja melamun membuat orang tuanya heran," Arya, sebenarnya ada apa? kok seperti ada beban pikiran? nggak biasanya kamu seperti ini loh," tegur mamah Inka.
"Mungkin Arya sedang jatuh cinta pada janda samping rumah," goda Papah Andy.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
Puspa Trimulyani
🤭🤭🤭🤭🤭🤭🤭🤭 setuju.... semoga mereka bersatu dlm ikatan pernikahan
2023-05-18
2
Puspa Trimulyani
anak preman dilawan,lihat saja ayahnya gmn,buah jatuh tidak akan jauh dari pohonnya 😏
2023-05-18
1