Tergoda

Melihat sikap diam Nelson, Bu Eka pun bertanya," kamu kenapa, bukannya suatu kebetulan jika kamu sudah bercerai dari Zie dan kamu bisa memulai hidup barumu. Kamu bukane lembaran dan carilah wanita yang layak untuk kamu jadikan istri."

Mendengar kata-kata dari Bu Eka, yang merespon adalah Sasa. Di dalam hatinya mempunyai suatu niat yang buruk," Ini kesempatan emas untukku bisa meluluhkan hati Nelson. Aku bisa menggantikan posisi Zie. Aku sudah tidak peduli lagi jaka Mas Sony adalah kakak kandung dari Nelson. Aku sudah sudah muak hidup miskin dengannya. Aku harus bergerak dengan cepat karena tidak ingin Nelson jatuh ke pelukan wanita lain."

Sasa sangat mendambakan mempunyai suami yang kaya raya, karena ia sudah jamu dengan kehidupan rumah tangganya bersama Sony. Hingga detik ini Sony belum juga mempunyai pekerjaan yang tetap, dia hanya mengandakkan pekerjaannya sebagai tukang ojek. Tetapi kini ia tidak mendapatkan uang dari Nelson, sejak dia menolak memberikan bantuan padanya pada saat Zie pertama kalinya pergi dari rumah.

******

Sore menjelang...

Nelson masih saja memikirkan Zie. Ia masih belum percaya dengan apa yang ia lihat. Dimana Zie berubah cantik dan juga bisa bela diri serta membawa mobil mewah.

"Ah... kenapa juga aku masih saja memikirkan wanita desa itu? padahal kami sudah resmi bercerai? aku kok tidak bisa melupakan kejadian tado siang ya?"

"Dari mana Zie dapat mobil itu? mana mungkin hanya dalam sekejap dia bisa memilki mobil mewah itu? aku saja yang manager sampai sekarang belum bisa mengganti mobilku dengan yang baru?"

"Yang ingin aku ketahui, apakah Zie menikah dengan orang kaya? ataukah Zie melakukan hal yang tidak terpuji misalnya menjadi istri simpanan orang kaya?"

Selagi Nelson terus saja penasaran dan melamunkan Zie, tiba-tiba ada seseorang memeluk dirinya dari arah belakang. Sontak saja ia terhenyak kaget, dan segera melepaskan kedua tangan yang meraba dadanya dari arah belakang. Ia pun menoleh," Mbak Sasa? apa yang Mbak lakukan di kamarku? keluarlah mbak!"

Tetapi Sasa tidak mau keluar, bahkan ia sudah mengunci pintu kamar Nelson dari dalam tanpa sepengetahuannya karena Nelson asik melamun di balkon kamar. Hingga ia tidak mengetahui sama sekali jika Sasa berhasil menyelinap masuk.

"Nelson, mbak tahu kok. Kamu pasti kesepian kan, selama tiga bulan tidak ada yang memuaskan hasratmu? bagaimana jika kita pacaran diam-diam tanpamue sepengetahuan Mas Sony?"

Sasa dengan agresif kembali menghampiri Nelson dan ia meraba-raba dadanya. Bahkan ia tidak sungkan meremas perlahan sesuatu yang bakda di balik celananya.

"Aahhhhh... Mbak apa-apaan sih? tolong jangan seperti ini mbak...mmmmmhhhh."

Nelson mulai tidak bisa mengontrol dirinya sendiri. Karena gerakan tangan Sasa mulai masuk ke dalam celananya.

"Mbaakkk....sssttttt.....mmmmm..."

Sasa mulai gencar melakukan aksinya, ia bahkan membuka resleting celana Nelson dan tersembulah sesuatu benda tumpul yang sudah berdiri tegak menjulang bagaikan sudah siap tempur.

Sasa memainkan benda tumpul tersebut di dalam mulutnya. Ia menikmatinya bagai sedang makan permen lolipop.

"Aaahhhh....mmbakkk.....sstttt....mmmm.."

Nelson merem melek mendapatkan perlakuan tersebut.

Sasa bangkit dari jongkoknya masih dengan posisi tangan menggenggam benda tumpul milik Nelson. Dan ia mendekatkan bibirnya ke arah Nelson.

Kini Nelson sudah tidak bisa membendung semua rasa di dalam dirinya. Ia bahkan membalas ciuman panas dari Sasa, dan perlahan Sasa menuntun kedua tangan Nelson ke dadanya. Dimana sudah siap dia benda kenyal tersebut untuk di mainkan oleh Nelson.

Nelson mer*mas dua gundukan kenyal yang ada di dada Sasa, dan ia sudah tidak sabar lagi hingga menggendong tubuh Sasa ke ranjang.

Di baringkannya tubuh Sasa dan di bukannya kain penutup benda kenyal tersebut, di rem* snya, diem*tnya pucuk benda tersebut yang sudah mengeras secara bergantian dan juga ia memainkan lidahnya.

"Aauhhhh.... ayuk kita lakukan sekarang... keburu ada orang datang kemari," bisik Sasa sudah nggak tahan.

"Kenapa buru-buru sih mbak, nanti nggak nikmat loh. Pemanasan dulu sajs, tenang saja nggak akan ada yang tahu kok," bisik Nelson seraya tangannya sudah menyelinap masuk ke lubang gua milik Sasa.

Nelson memainkan jarinya di dalam lubang tersebut hingga membuat Sasa kelojotan," sssttttt.... cepet donk... masukkan... jangan pakai jari...."

Lenguhnya sudah tidak sabar.

Nelson pun menuruti permintaan Sasa, ia menancapkan benda tumpul miliknya ke lubang tersenyum dan memainkannya.

Keduanya sudah hilang akal hingga melakukan hal yang seharusnya tidak dilakukan.

Selama keduanya sedang asik bermain, ada suara langkah kaki masuk ke dalam rumah," Nelsonnnn apa Sasa di sini? aku melihat sendalnya kok orangnya nggak ada ya?"

Ternyata Sony yang sedang mencari keberadaan Sasa. Ia terus saja mencari ke seluruh ruangan. Dan tak sengaja ia mendengar suara wanita dan pria sedang keenakan.

Sony mencari suara racauan tersebut dan ia menemukan sumber suara dari arah kamar Nelson. Ia pun menajamkan telinganya di pintu kamar Nelson," ihh parah nech Nelson! sedang bercinta dengan siapa ya? semoga saja nggak dengan istri orang dech. Hemmm dasar badung! nanti dech akan aku goda. Sebaiknya aku pergi dulu dari pada aku malah ikut-ikutan kepengen."

Sony sama sekali tidak mencurigai jika yang sedang bercinta dengan adiknya adalah istrinya sendiri. Padahal sudah jelas sekali ada sendal Sasa di depan pintu masuk rumah Nelson.

Sony beranjak pergi dari rumah Nelson dan ia melanjutkan pencariannya terhadap istrinya ke rumah Bu Eka.

Beberapa menit kemudian permainan ranjang antara Nelson dan Sasa telah berakhir.

"Mbak Sasa kok nekad sekali mengajakku bercinta? tetapi terima kasih ya, berkat mbak aku sudah tidak tersiksa," ucap Nelson.

"Apakah kamu lupa, dengan chat pesan beberapa bulan yang lalu yang sempat aku kirim padamu?" ucap Sasa.

Sejenak Nelson terdiam, ia mengingat apa yang dikatakan oleh Sasa," ooohhhh iya mbak, aku baru ingat. Bahkan waktu itu Zie yang terlebih dahulu membaca chat pesan mbak."

Sejenak keduanya bercengkrama, setelah itu tidak ada rasa sungkan keduanya segera mandi bersama di kamar mandi yang ada di dalam kamar Nelson.

Setelah itu Sasa lekas pulang, karena bukan hanya Nelson yang sempat mendengar kedatangan Sony mencari keberadaan Sasa.

Sesampainya Sasa di pelataran rumahnya sendiri, Sony memicingkan alisnya. Dan ia menatap rambut Sasa yang basah," kamu darimana sih? lah kok rambutmu basah?"

Sasa beralasan jika dia habis dari mall dan tetapi pada saat pulang gerimis hingga ia kehujanan.

"Masa gerimis, memangnya kamu nggak berteduh dan nggak naik kendaraan?" tanya Sony curiga.

Sasa mengatakan jika pada waktu dirinya akan naik angkutan umum, tiba-tiba ia meraih dompet di dalam sakunya sudah nggak ada, hingga ia terpaksa berjalan."

Terpopuler

Comments

Upik Yupi

Upik Yupi

Parah banget ni Nelson... untung aja zie udah cerai...

2023-07-10

1

Nor Azlin

Nor Azlin

itu awal kejatuhan mu Nelson..sasa kamu wanita penyelingkuh dasar adik ipar mu sendiri kamu embatkan ...si Sony yang bego kalau kamu tau dengan siapa isteri mu bercinta mau muntah darah kali kamu nya ...semoga aja dilain waktu Sony dapat tau perbuatan kalian bisr tau rasa kalian berdua ...lanjut thor

2023-06-20

0

Qilla

Qilla

lha emang udah sidang ya

2023-06-13

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!