Esok harinya, pengusaha yang sangat kaya raya tersebut datang ke rumah Ayah Sono dengan membawa serta pengacara pribadinya dan juga notaris untuk mengurus jual beli tanah tersebut.
"Den Arya, ini anak saya. Silahkan Aden bicarakan saja dengan anak saya mengenai sistem pembayaran melalui transfer bank atau cash. Karena saya juga nggak tahu apakah Zie mempunyai rekening atau tidak?" ucap Ayah Sono.
Arya tersenyum sangat manis ke arah Zie memamerkan lesung pipinya," bagaimana Mbak Zie?"
Zie tersenyum malu, karena ia sama sekali tidak memiliki nomor rekening," maafkan saya Den Arya. Karena saya nggak mempunyai nomor rekening, tetapi saya juga takut jika pegang uang cash dalam jumlah banyak pastinya rawan."
Arya sama sekali bukan pria yang sombong walaupun ia sangat kaya raya. Ia orang yang terkaya di kampung tersebut. Tetapi hingga kini ia belum juga menikah padahal usianya sepadan dengan Zie.
"Begini saja Mbak Zie, kita ke bank saja ya? Mbak saya temani buat rekening dan juga ATM untuk mempermudah segalanya. Tetapi saran saya ada juga sedikit uang cash untuk keperluan sehari-hari."
Zie sangat setuju dengan saran dari Arya, dan saat itu juga Zie ditemani oleh Ayah Sono pergi ke bank bersama dengan Arya dan beberapa anak buah serta pengacara dan notaris.
Kedudukan dan wibawa Arya sudah terkenal di seluruh pelosok kampung tersebut. Bahkan pihak bank sudah mengenalnya hingga Arya tak perlu menunggu lama untuk membuat rekening untuk Zie.
"Den Arya, terima kasih ya? sudah membantu saya untuk membuat rekening bank. Mohon maaf telah merepotkan Anda." Zie menangkupkan kedua tangannya di dada.
Arya tersenyum," nggak usah sungkan dan nggak usah begitu formal. Sepertinya kita usianya sama jadi panggil namaku saja. Oh ya btw kalau boleh tahu, apakah Mbak Zie akan menggunakan untuk modal usaha?"
Zie mengatakan jika dia ingin buka online shop pakaian dan segala macam.
"Wahhhh keren banget. Oh ya, aku punya ruko nganggur dan tidak di pakai. Bisa kamu gunakan saja untuk usahamu bahkan letaknya sangat strategis di dekat pasar dan jalan raya. Gunakan saja sebagai toko pakaian. Menurutku jangan cuma lewat online tapi lewat off line juga."
Arya memberikan saran tersebut supaya jika ada pembeli bisa digunakan untuk memberikan real pick pada pembelian on line.
Awalnya Zie menolak niat baik Arya, tetapi Arya terus saja memaksa. Dan entah kenapa juga Arya merasa dirinya nyaman dekat dengan Zie hingga ia tidak sungkan untuk memberikan bantuan padanya. Apa lagi Arya sudah mengenal baik orang tua Zie.
Saat itu juga selesai dari bank, Arya mengajak Zie dan Ayah Sono mengecek ruko yang sempat ia tawarkan untuk digunakan oleh Zie.
"Wahhhh rukonya besar sekali Den Arya."
Zie terpukau melihat ruko tersebut, dan ia pun berinisiatif untuk membelinya saja. Tetapi Arya menolak.
"Zie, kamu pakai saja dulu ruko ini. Dan jika memang menguntungkan barulah kamu bayar rukoku. Karena jika kamu sudah membayar ruko ini tetapi tidak menghasilkan untuk usahamu, yang ada nanti rugi karena sudah di bayar. Jika memang tidak menghasilkan kamu bisa pindah lokasi yang lain," ucap Arya.
Di dalam hatinya memuji keramahan dan kebijaksanaan dari Arya," subahanallah... Arya sangat baik dan tidak sombong padahal dia juragan tanah dan terkenal dengan sebutan sultan. Tetapi dia tidak arogant sama sekali."
Zie benar-benar tidak memikirkan tentang rumah tangganya dengan Nelson. Karena ia sudah memantapkan jiwa untuk hidup sendiri saja bersama dengan Sefelin. Ia sudah tidak peduli lagi dengan Nelson yang sudah sangat menyakiti dirinya.
Sementara Nelson sedang kesal karena rumah tidak ada yang mengurusnya. Ia pun berinisiatif ke rumah Bu Eka untuk meminta tolong.
"Mah, bisa tolong aku nggak?" ucap Nelson ragu.
"Tolong apa sih, Nelson?" Bu Eka sudah pasang wajah cemberut.
Nelson meminta tolong untuk ibunya membantunya merapikan rumah dan membuatkan sarapan. Tetapi Bu Eka justru marah-marah," seenaknya saja kamu menyuruh mamah! untuk apa kamu punya istri jika tidak di suruh untuk melayani dirimu!"
Nelson pun mengatakan pada bu Eka bahwa Zie telah pulang kampung bersama dengan Sefelin. Belum juga Bu Eka berkata, melintaslah Dina. Kesempatan ini digunakan oleh Nelson," Din, tolong bantu mas ya? mencucikan baju mas dan merapikan rumah. Besok mas akan mencari asisten rumah tangga."
Dina menolaknya langsung," mas, aku ini bukan pembantu tetapi mahasiswa. Mana mungkin aku mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Yang benar saja?"
"Dina, mas mohon untuk hari ini saja. Mas sudah kesiangan dan akan berangkat ke kantor. Oh ya mah, mamah masak apa? aku numpang sarapan disini ya?" ucap Nelson memelas.
Bu Eka pun cemberut," mamah nggak pernah masak. Justru tadi mamah ingin meminta Dina supaya ke rumahmu minta sarapan. Kan selama ini kami minta makanan pada Zie."
Nelson terperangah, dia pun ingat perkataan dari Zie. Jika hampir setiap hari Dina atau Jeselin makan di rumahnya," jadi apa yang pernah dikatakan oleh Zie tidak bohong."
Nelson sama sekali tidak mengerti dengan jalan pikiran Bu Eka. Padahal ia selalu memberikan jatah bulanan untuk Bu Eka lebih besar dari pada untuk Zie. Tetapi Bu Eka masih saja menggangu dengan selalu datang meminta makanan.
Nelson bingung harus minta tolong kepada siapa lagi. Sejenak dia ingat pada Sony dan Sasa. Segera ia ke rumah mereka yang lokasinya yang tak jauh dari rumah Bu Eka.
Kebetulan Sasa dan Sony sedang bersantai di teras halaman.
"Nelson, ada apa kamu datang kemari?" tanya Sony heran.
Nelson pun mengatakan pada Sony tentang sos yang telah terjadi. Dan ia meminta bantuan dari Sony atau Sasa.Tapi suami istri tersebut sama sekali tidak bersedia membantu dirinya.
Sony malah marah-marah sedangkan Sasa beralasan kukunya takut rusak karena baru saja perawatan menicure pedicure.
"Kenapa sih, kalian ini egois sekali? padahal selama ini aku selalu memberikan apa yang kalian minta!" oceh Nelson kesal.
Sony berkacak pinggang," jadi kamu nggak ikhlas selama ini membantu kakakmu sendiri? kamu mulai perhitungan dengan saudaramu sendiri?"
Nelson mendengus kesal, ia memilih untuk pulang ke rumah karena percuma bagi dirinya meminta tolong sampai mengemis-ngemis tetapi tidak dihiraukan sama sekali oleh Sasa dan Sony.
"Sialan, semua keluargaku tidak mau membantuku! padahal selama ini aku selalu menomorsatukan mereka dari pada istri dan anakku! kini seperti ini balasan dari mereka kepadaku!"
Terus saja Nelson bergumam di dalam hatinya seraya trus melangkah pulang ke rumah dengan terburu-buru karena dirinya harus segera berangkat ke kantor.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
Upik Yupi
Semoga aja zie berjodoh sama Arya 🥰🥰🥰
2023-07-10
2
Nor Azlin
itu baru pembalasan kecil buat mu Nelson pembalasan terbesar mu sedang menanti tu...semoga aja kamu kena pecat dari kantor mu kerana kamu enggak becus buat kerja iar tau rasa...Selama ini zie yang membuat semua kerja di rumah sambil berkerja ...semoga kalian mendapat karma yang paling besar ...kalian udah menghina zie kerana dia dari pedesaan ...kalian salah orang desa juga berpendidikan..kalian ingat kalian itu udah pada benar kerana tinggal di kota besar justru orang dikota juga ada yang enggak berguna malah suka meminta2 seperti keluarga mu itu dasar sombong jadi orang ...lanjut thor
2023-06-20
1
Windakiki Lestari putri taswinhn
MasyaAllah ka, jika kagum dengan sesuatu.
2023-06-16
1