Keterlaluan

Esok harinya, di saat Zie sedang bekerja di rumah tetangga. Ibunya yang ada di kampung menelpon dirinya. Ia pun segera meminta izin kepada rekan kerjanya sejenak untuk mengangkat telpon tersebut.

Zie menyingkir agak jauh supaya nyaman berkomunikasi dengan ibunya.

📱" Assalamualaikum, ada apa ya Bu?"

📱"Walaikum salam, ibu ingin bicara sebentar bisa kan?"

📱"Bicara saja Bu, kebetulan aku sudah menyelesaikan urusan rumah kok."

Orang tua Zie sama sekali tidak mengetahui apa yang sebenarnya telah terjadi pada Zie dan juga Sefelin. Karena Zie menyimpan rapat semua kelakuan buruk Nelson.

📱" Zie, tanah ayahmu mau dijual. Yang lahan kosong itu."

Ayah Zie memiliki lahan kosong seluas sepuluh hektar. Dulu Zie di minta untuk mengelolanya, akan tetapi ia tidak mempunyai modal sama sekali. Karena kebetulan di sekitar lahan tersebut akan dijadikan perkebunan palawija. Zie sama sekali tidak ada uang untuk membeli bibit dan memberikan upah para pekerja.

📱"Orang yang akan membelinya akan dijadikan sebagai perkebunan. Dan orang tersebut berani bayar mahal untuk tanah ayah. Katanya tanah ayah akan di beli seharga tiga milyar. Makanya Ibu minta kamu untuk pulang dulu ke kampung, untuk mengurus pembayaran nanti. Karena menurut kami, memang lebih baik jika tanah itu dijual saja, dan uangnya bisa kamu gunakan. Karena memang itu untukmu karena kamu anak semata wayang kami. Mungkin nanti bisa untuk modal usahamu."

📱"Baik Bu, aku akan segera pulang."

Setelah sejenak mereka saling bercengkrama dalam panggilan telepon. Mereka sama-sama mematikannya.

Zie sudah berniat untuk merahasiakannya dari Nelson. Dan ia bersyukur karena ia merasa jika semua ini jawaban dari doa-doanya terhadap Allah. Tak kuasa air mata Zie meleleh.

"Lihat saja ya Mas Nelson, aku akan sukses dan kelak kesuksesanku bisa membungkam mulut pedas dirimu dan seluruh keluargamu!" batin Zie sangat dendam pada perlakuan Nelson yang tidak adil.

Zie pun kemudian melanjutkan lagi pekerjaannya. Ia sengaja tidak ada akan memberi tahu pada Nelson jika dirinya akan mendapatkan warisan dari orang tuanya.

Sore hari di saat Nelson sudah kembali dari kantor. Ia pun memberikan uang beberapa lembar ratusan ribu kepada Zie," uang belanjamu lima ratus ribu seperti biasa."

Zie tidak langsung menerimanya, membuat Nelson kesal," kenapa tidak kamu terima uang ini? bukannya kemarin kamu datang ke kantor untuk meminta uang?"

Zie tersenyum sinis," kamu pikir uang lima ratus ribu cukup untuk satu bulan? sedangkan kamu selalu meminta untuk memasak yang enak-enak terus. Belum lagi iparmu atau adikmu suka datang hanya untuk minta makan disini. Kalau memberi jatah belanja itu kira-kira mas."

Nelson pun mengatakan jika uang gajinya sudah dibagi-bagi untuk ibunya dan lain sebagainya. Hal ini membuat Zie kesal," intinya kamu memberikan uang sisa bukan? kamu mengutamakan ibumu dan keluargamu terlebih dahulu, baru sisa uangnya diberikan padaku. Sampai kapan kamu seperti ini mas? sudah bertahun-tahun aku bertahan hidup denganmu berharap kamu berubah menjadi suami yang tanggung jawab tetapi tidak ada perubahan sama sekali."

Nelson sama sekali tidak terima jika dirinya dikatakan sebagai suami yang tidak tanggung jawab. Ia marah besar," kamu adalah istri yang tidak pernah bersyukur. Apa kamu mau punya suami kaya Mas Sony menganggur? masih untung aku bekerja tekun dan seorang direktur!"

Zie justru terkekeh mengejek," kamu memang seorang direktur, tetapi uang gajimu sebagai seorang direktur tidak kamu gunakan untuk menafkahi istri dan anak. Tetapi untuk menafkahi seluruh anggota keluargamu. Jika akan seperti ini seharusnya kamu tidak perlu menikah yang hanya akan membuat sengsara dan menderita istri dan anak. Sama saja kamu berdosa pada kami."

Hampir setiap hari Zie dan Nelson bertengkar masalah uang. Karena Nelson sama sekali tidak pernah peduli dengan istri dan anak. Ia hanya memberikan uang sisaan dari gajinya. Setiap ia mendapatkan uang gaji, yang dinomor satukan keluarganya terlebih dahulu. Sikapnya tidak pernah bisa adil.

Nelson berlalu pergi dari hadapan Zie, dan tak berapa lama kemudian ia pun pergi tanpa pamit sama sekali dengan mengantongi kembali uang lima ratus ribu tersebut.

Zie sangat sakit hati pada saat dirinya tidak sengaja melihat story WhatsApp Dina adik perempuan Nelson, yang memamerkan uang ratusan ribu sejumlah satu juta.

[Asikkkk yang naik jabatan. Terima kasih Mas Nelson uang jajannya.]

Yang lebih membuat Zie geram pada saat melihat story WhatsApp Sasa dimana semua keluarga sedang ada di dalam sebuah mobil.

[Healing dulu sama keluarga, nyobain mobil baru adik ipar yang sekarang naik jabatan menjadi managers.]

Tak berapa lama tinggal Sony pasang story WhatsApp foto beraneka ragam makanan enak dan foto bersama di sebuah cafe mahal.

"Untung saja aku bisa melihat story mereka tanpa mereka mengetahui jika aku baca story WhatsApp mereka," gumam Zie.

Zie benar-benar tidak habis pikir, kenapa Nelson bisa sekejam itu pada dirinya dan Safelin.

"Seharusnya jika tidak ingin mengajakku, setidaknya ajak Sefelin. Kasihan sekali anakku sama sekali tidak dianggap atau diperhatikan oleh ayah kandungnya sendiri. Sabar ya nak, nanti kalau mamah sudah dapat warisan pasti mamah akan membuatmu bahagia."

"Secepatnya kita pergi dari sini, dan kamu meneruskan sekolah di kota lain bersama mamah. Dan kita akan mengajak kakek dan nenek tinggal bersama dengan kita."

Janji Zie di dalam hati dan tak terasa ia menitikkan air matanya.

"Mamahhhhh...."

Terdengar teriakan Sefelin, Zie pun menghapus air matanya karena ia tidak ingin kesedihannya terlihat oleh Sefelin.

"Mamah di kamar nak!"

Sefelin berlari ke kamar Zie dan tiba-tiba memeluknya sembari menitikkan air matanya, hal ini membuat Zie heran," ada apa Sef? kok kamu menangis?"

Sefelin menceritakan bahwa barusan ia bermain di rumah neneknya bersama dengan Jeselin. Di saat Nelson akan mengajak semuanya pergi untuk mencoba mobil baru.

"Mah, papah kok nggak mengajakku ikut pergi makan-makan di cafe sambil papah mencoba mobil barunya. Papah mengatakan jika mobilnya sudah tidak cukup untukku ikut. Aku di tinggal begitu saja mah, malah di minta pulang sama papah. Kenapa papah jahat sama aku mah, padahal aku juga ingin merasakan naik mobil baru Papah dan juga ingin merasakan makan enak di cafe yang mahal."

Zie bertambah sakit hati melihat kesedihan anaknya. Saat itu juga Zie meminta Sefelin untuk berkemas-kemas. Ia sudah tidak tahan lagi tinggal di rumah tersebut. Dan memutuskan untuk segera pergi ke kampung.

Zie bahkan berjanji pada Sefelin ia akan memberikan kebahagiaan padanya," berkemas-kemaslah, kita akan ke rumah Nenek dan kakek. Kamu tenang saja, kita akan berlibur sendiri. Dan suatu saat nanti mamah akan membeli mobil juga."

Sefelin memicingkan alisnya, sebenarnya ia tidak yakin dengan ucapan Zie, tetapi ia meng aminkan.

Terpopuler

Comments

Upik Yupi

Upik Yupi

Ceritanya hampir sama kayak kisah kakakku yang direndahkan oleh suaminya...

2023-07-10

2

Lisnawati

Lisnawati

tinggalkan suami kaya gitu mah

2023-07-03

1

inayah machmud

inayah machmud

bagus zie,, pergi tinggalkan Nelson, ,, bangkit dan tata hidup mu berjuang lah untuk kebahagiaan mu dan anak mu...

2023-06-18

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!