Happy reading
Alex mencabut pusakanya dengan pelan kemudian bangkit dari kasur itu. Ia tak menghiraukan Tamarin yang sedang memanggilnya.
"Kak Alex," panggil Tamarin lagi.
"Harusnya kan gue yang marah ini kenapa malah kebalikannya. Kak Alex kan udah ingkar janji dan juga dia udah ambil hal yang paling berharga dalam tubuh aku," ucap Tamarin dalam hatinya.
Alex dengan santai memakai celananya di depan Tamarin, masih dengan tatapan yang sangat dingin. Tamarin yang tak mau jika Alex marah padanya lebih lama itu menarik tangan Alex.
"Jangan pergi, anuku sakit," ucapnya dengan pelan.
"Aku hanya keluar mengambil tisu," jawab Alex tanpa menoleh ke arah Tamarin seraya melepaskan cekalan tangan Tamarin pada tangannya.
Alex keluar dari kamar itu dengan senyum tipis di wajahnya. Masih teringat wajah Tamarin yang meringis saat ia menerobos selaput d*ra milik Tamarin. Dan juga tatapan Tamarin tadi saat ia ingin pergi.
"Lucunya."
****
Sedangkan di rumah Arum, wanita itu tampak nyaman saat mendapat treatment dari Nike. Kepala yang tadinya berat itu kini sudah sangat ringan di buatnya.
"Nike lu jangan modus sama pacar gue," ucap Gibran yang sedari tadi duduk di washtafel kamar mandi menatap sang kekasih dan sahabatnya itu.
"Enggak enggak say, gue juga tahu kali ini cewek lu. Jadi gak mungkin kalau gue slebew juga."
Nike adalah laki laki normal, walau pun ia bertingkah seperti wanita itu hanya berlaku di salon dan tempatnya kerja saja. Tapi tidak jika sudah di luar, Nike akan menjadi laki laki pada umumnya. Nike juga menyukai wanita dan mempunyai lobang, bukan batang.
"Diem deh yank. Daritadi aku denger kamu ngomong terus," ucap Arum yang masih menutup matanya.
"Maaf sayang."
Walau begitu ia tetap menyinggungnya senyumnya, entah sadar atau tidak Arum tadi memanggilnya sayang.
"Gila lu ye."
"Enggak."
Setalah berberapa saat akhirnya Arum sudah selesai dengan segala treatment rambut dan kepalanya. Memang tangan Nike itu sangat ajaib.
Mereka keluar dari kamar mandi dengan Gibran yang memeluk tubuh Arum seraya mencium aroma rambut sang kekasih.
"Wangi banget sih, kamu jadi makin cantik," bisiknya dengan lembut.
Cups
Arum merasakan gelenyar aneh di hatinya saat Gibran mengecup lehernya tadi.
"Jangan cium cium," ucap Arum yang membuat Gibran tertawa pelan.
Sedangkan Nike yang ada di belakang mereka itu hanya menggeleng. Nasib jadi jomblo ya gini, selalu menjadi nyamuk di era gempuran para bucin.
"Minggir deh say, gue mau duluan daripada ngeliat lu berdua yang selalu buat gue pengen cepet cepet cari jodoh," ucap Nike dengan ketus menyenggol lengan kanan Gibran seraya membawa peralatan salonnya.
Arum dan Gibran yang melihat tingkah sang sahabat itu hanya bisa tertawa dengan pelan.
"Jangan iseng gitu, kasihan Nike yang pengen punya pacar," ucap Arum pada Gibran.
"Kan kamu juga belum cabut tentang kata putus saat itu, jadi gimana sekarang kita balikan lagi yuk," ajak Gibran dengan semangat.
"Belum bisa. Kamu harus mendapatkan hukuman karena udah berani bohong sama aku. Entah sudah berapa kebohongan yang kamu buat," jawab Arum dengan santainya melepas pelukan Gibran di pinggangnya.
Gibran yang melihat kamar tamu sedikit terbuka itu langsung menarik tangan Arum untuk masuk ke dalam kamar. Kemudian Gibran mengunci kamar itu dari dalam hingga membuat Arum protes.
"Kenapa kamu kunci sih? Aku mau turun, Nike pasti udah nungguin," ucap Arum pada Gibran.
"Nanti dulu, aku mau kita balikan kalau enggak aku cium kamu sampai kamu mau kita balikan," ancam Gibran dengan nada yang tak bisa dianggap main main. Apalagi raut wajah Gibran sudah seperti ini.
"Kamu mau ngapain?" tanya Arum menatap Gibran.
Bruk
Gibran menindih tubuh Arum yang saat ini sudah berganti baju, tapi bajunya itu yang membuat Gibran seakan ingin menerkam gadisnya saat ini juga.
Kaos oblong dan juga hotspan ketat hingga membuat paha Arum terekspos jelas.
"Gibran lu mau apa?" tanya Arum dengan takut.
"Mau makan kamu," jawabnya dengan senyumnya menatap mata Arum.
Cups
"Kalau kamu gak mau balikan sama aku, aku akan cium kamu sampai bibir kamu bengkak," ucap Gibran yang sudah melancarkan aksinya dengan mengecup bibir tipis sang kekasih dengan tiba-tiba.
"Gib..."
Cups
"Bibir ini yang selalu memanggil aku dengan nama, tidak ada embel embel sayang atau kakak."
Cups
Gibran mencium bibir itu lagi dengan sedikit paksaan agar Arum mau membuka bibirnya.
"Kak."
Akhirnya kata itu keluar dari bibir Arum, dulu Arum memang menggunakan panggilan "Kakak" awal awal mereka dekat dan pacaran. Tapi akhirnya mereka membiasakan memakai panggilan sayang dan ayang.
"Mau ya balikan lagi? Aku udah nyesel sayang. Aku gak bisa gini terus, tanpa status dengan kamu. Aku gak bisa," ucapnya dengan sendu.
Arum yang mendengar nada sendu dari Gibran itu langsung tersenyum dengan lembut. Kemudian tangan gadis itu mulai mengelus lembut pipi Gibran.
"Yakin mau balikan lagi? Tapi aku punya banyak syarat buat kita balikan lagi," ucap Arum dengan senyum mengembangnya.
Tiba tiba banyak ide ide mulai berdatangan di otaknya hingga membuat ia senang, jika nanti Gibran mau menurutinya.
"Aku akan wujudkan apapun yang menjadi syarat kamu asal kita bisa balikan," jawab Gibran yang masih berada di atas tubuh Arum.
"Janji ya, apapun syarat dan permintaan aku kamu harus kabulkan. Kalau enggak kita resmi putus!!!"
"Iya janji, selagi aku mampu dan aku bisa."
Arum mulai mengacak rambut Gibran yang sangat lembut dan wangi. Laki laki itu menikmati apa yang dilakukan oleh sang kekasih.
"Jadi kita resmi pacaran lagi ya," ucap Gibran dan dianggukkan oleh Arum.
Gibran bersorak senang, karena ia bisa balikan lagi dengan Arum. Setalah berberapa hari mereka break kini sudah kembali lagi seperti biasanya.
"Makasih sayang, aku janji gak akan ulangi lagi kesalahan yang sudah aku perbuat," ucap Gibran memeluk tubuh Arum dengan erat.
"Sesak, Ayang. Kamu mau bunuh aku ya?" tanya Arum yang sudah tak canggung lagi memanggil ayang.
Karena memang Arum lebih nyaman memanggil Ayang daripada nama. Kemarin itu karena mereka sedang ada Maslaah saja memanggil nama.
"Jangan diulangi lagi, kalau kamu masih melakukan hal yang sama kamu harus terima akibatnya," ucap Arum dengan lembut tapi penuh dengan ancaman.
"Iya sayang."
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Nana_Ratna
Baguusss balikan lagi jangan bikin c hileud menang...
2023-06-22
0
stevani_29
lanjut kak
2023-05-29
0