Terpesona

Happy reading

Setelah dari salon tadi, Gibran langsung menjalankan motornya menuju sekolah Arum. Bahkan laki laki itu dengan beraninya masuk ke halaman sekolah dan niat ya kali ini selain menjemput Arum juga ingin sowan ke sekolahnya dulu.

Tentu saja kedatangan Gibran membuat para siswi disana histeris karena penampilan Gibran yang mirip idol Korea sesukaan mereka.

Kalau bisa divisualkan mungkinn 11 12 sama Taehyung BTS. Yang pernah mendapat gelar pria tertampan menurut internet. Jangan lupakan rambutnya yang ala ala Korea.

Membayangkan saja sudah membuat Tya senyum senyum sendiri.

"Taehyung nya Indonesia woyy!!!"

"Aaaa gak sia sia gue belum pulang tadi."

"Ya ampun ganteng banget. Pengen minta foto!!!"

"Tapi kenapa ya dia kesini? Apa memang mau jemput pacarnya atau cuma mau pamer tampang aja?"

"Apapun alasannya dia kesini, gue udah jatuh hati sama wajah tubuhnya yang tinggi."

Gibran yang mendengarkan itu hanya menggeleng, ia berlalu menuju ruang guru. Karena ia tahu ini adalah waktu istirahat, jadi kemungkinan besar guru guru ada di ruang guru.

Tok! Tok! Tok!

"Assalamu'alaikum, selamat siang Bu pak," ucap Gibran dengan senyum khasnya yang membuat siapa saja ingat siapa laki laki yang ada di depan mereka ini.

"Wa'alaikumsalam," jawab mereka dengan berbarengan.

"Anak nakal ini, kenapa baru menyambangi kami nak?" tanya seorang guru wanita yang usianya mungkin seusia ibunya.

"Belum sempet bu. Ibu apa kabar?" tanya Gibran mulai menyalami anak muridnya satu persatu.

"Alhamdulillah baik."

"Makin ganteng aja sih Gibran," ucap w

"Makasih, Bu Siska juga makin cantik," ucap Gibran dengan gaya menggoda guru ekonomi yang paling seksi itu.

Apalagi dulu Gibran adalah anak didik dari Bu Siska, karena ia kelas IPS-4 yang rata rata anaknya nakal. Tapi semua anaknya selalu hormat dan taat pada guru gurunya.

"Ini tadi ceritanya mau nyambangi guru guru apa mau jemput Arum?" tanya Bu Niken dengan gurau.

Siapa sih yang tidak tahu hubungan Gibran dan Arum yang sudah melegenda karena cara menembak Gibran yang sangat unik.

Bagaimana tidak, Gibran dulu menembak Arum dengan cara ekstrim. Gibran menyewa helikopter milik keluarganya dan dibawa ke sekolah. Tepat di lapangan sekolah Gibran menembak Arum dengan memberikan buket uang dan bunga yang ia bawa. Jika Arum memilih uang itu berarti Arum menerimanya tapi jika Arum menerima bunga mawar merah itu berarti Arum menolak cintanya.

Licik memang, siapa juga yang tidak mau uang. Arum juga manusia biasa, apalagi saat itu ia masih kelas 10 masih butuh banyak uang uang sekolah dan juga jajan sekaligus nonton film di bioskop.

Arum menerima buket uang 100 ribuan itu, dan saat itu resmi sudah mereka berdua pacaran.

Sungguh kisah cinta yang sweet kan, tapi malunya Arum masih sampai saat ini. Membayangkan dulu cara Gibran menembaknya sangat sangat berbeda dari cara lain.

"Sekalian Bu. Sekalian jemput Arum sekalian juga sambang kesini."

Setalah Gibran menyalami mereka semua, Gibran kini pamit ingin menyalami guru yang lain.

Tok! Tok! Tok!

"Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumsalam."

Gibran menyalami kepala sekolah dan juga guru BK yang kebetulan ada disana.

"Bapak bapak apa kabar?" tanya Gibran dengan sopan.

"Alhamdulillah baik. Kamu sendiri bagimana, tumben sekali kesini?" tanya Pak Bambang yang tak lain adalah kepala sekolah di sekolah itu.

"Alhamdulillah baik, sengaja mau kesini Pak."

Mereka terus berbincang bincang seperti teman yang lama yang baru ketemu.

****

Sedangkan Arum, Yanti, dan Vito yang sedang berjalan ke kantin itu langsung diherankan dengan para siswa yang berdiri di depan ruang kepala sekolah.

"Buset dah, kayak pemilihan umum aja rame banget," ucap Vito yang sedang menggenggam tangan Yanti itu.

Vito sepertinya tak mau melepaskan tangannya dari tangan Yanti. Apalagi mereka satu kelas tapi tidak satu bangku. Alhasil Vito menyuruh salah satu siswa untuk pindah sedangkan ia berada di belakang bangku Yanti dan Arum.

"Mungkin ada sesuatu yang membuat mereka seperti itu," ucap Arum yang jatuhnya gak peduli.

Sedangkan Yanti sudah berada di antara kerumunan itu, bahkan tautan tangan Vito dan Yanti sudah terlepas sejak tadi.

"Eh ada apa nih kok rame banget? Ada pembagian sembako apa gimana?" tanya Yanti yang memang agak lain saat ini.

"Itu kak, ada cowok ganteng banget kayak idol Korea."

"Siapa? Gak mungkin kan idol Korea kesini?" tanya Yanti lagi.

"Gak tahu kak. Kita baru lihat tadi, tapi sumpah orangnya ganteng banget," ucap adik kelas Arum itu.

"Ooo oke lah, thanks ya."

"Iya kak, gak mau lihat cowok itu kak?" tanya adik kelas mereka.

"Enggak cowok gue lebih cakep," jawab Yanti dengan senyum manisnya.

Yanti kembali ke tempat Arum dan Vito yang sudah cemberut karena Yanti meninggalkannya.

"Sayang kok kamu ninggalin aku sih?" tanya Vito yang membuat Arum seakan ingin muntah sata Vito berbicara manja seperti itu

"Jijay Vit, gue mau muntah dengar suara lu yang manja gini," ucap Arum dengan ketus.

Bagaimana tak sepet sejak tadi kedai sahabatnya seperti tak menganggap dirinya awas aja kalau dia dan Gibran sudah baikan. Ku balas kalian.

Belum juga membalas ucapan Arum mereka semua dikejutkan dengan siapa yang keluar dari ruang kepala sekolah itu.

"Gibran," ucap Arum dan Yanti bersamaan.

"Ooo jadi namanya Gibran, kek nama anaknya pak Jokowi ya," ucap Vito menatap laki laki yang baru keluar dari ruang kepala sekolah itu.

Arum harus cepat cepat pergi sebelum laki laki itu mengetahui keberadaannya. Dengan langkah cepat Arum langsung membalikkan badannya dan saya ingin berlari tiba tiba suara Gibran terdengar.

"Arum Anindita mau kemana kamu?" tanya Gibran dengan suara ngebasnya.

"Duh kan gue lagi jaga jarak dulu sama Gibran, kalau gue boleh dia enak dong," batin Arum yang ingin pergi tanpa menghiraukan pertanyaan Gibran.

"Satu langkah aja kamu pergi, aku pastikan kamu tak akan bisa berjalan malam ini," ancam Gibran yang membuat mereka semua membulatkan matanya.

Sudah sedekat apa hubungan mereka sampai membuat Arum tak bisa jalan. Ini tanda tanya nih.

"Sembarang ya kalau ngomong, ingat ya gue masih gak mau ngomong sama lu," ucap Arum membalikkan tubuhnya menatap kesal Gibran.

Tapi sebelum itu ia sudah dibuat terpesona dengan tampilan Gibran saat ini. Apalagi laki laki itu sudah semakin dekat dengan dirinya.

"Ganteng banget cowok gue," celetuk Arum yang membuat Yanti dan Vito hanya terkekeh geli mendengar ucapan tak sengaja Arum.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Ny.vachirawit97

Ny.vachirawit97

🤣🤣🤣👧

2023-05-21

0

lihat semua
Episodes
1 Arum
2 Menunggu
3 Putus
4 Arum Sakit
5 Permohonan Maaf Gibran
6 Siuman
7 Pelukan Gibran
8 Sakit Bareng
9 Foto Editan
10 Introspeksi diri
11 Gibran Cemburu
12 Teman Lama
13 Rambut Baru
14 Terpesona
15 2 Pasangan
16 Mantan Tapi Sayang
17 Perkara Lontong
18 Lidia dan Tamarin
19 Hukuman Untuk Tamarin
20 Balikan
21 Kepergok
22 Puding
23 Parfum
24 Promosi say
25 Tamarin minta maaf
26 Membuat Malu
27 Obat Untuk Gibran
28 Ajakan Menikah
29 Kembar
30 Lidia Sakit
31 Apa Kurangnya Aku?
32 Keras kepala
33 Jangan Bolos Lagi
34 Udah Gak Usah Cemburu, Aku Cinta Kamu
35 Arum Kesal
36 Arum Kesal
37 Syok Berat
38 Kakak
39 Bumil Ngidam
40 Naufal dan Gibran
41 Peluk Cium
42 Murid Baru
43 Menjenguk Aldo
44 Hukuman Dari Gibran
45 Astaghfirullah
46 Keputusan Bersama
47 Membujuk Arum
48 Niat Baik Lidia
49 Kebebasan Setelah Menikah
50 Paket
51 Dari Lidia
52 Memulai Hidup Baru
53 Papa Sakit
54 Siuman
55 Pagi mereka
56 MTS 57
57 MTS 56
58 Persiapan Ujian
59 Sebuah Pelukan
60 Naik Bus
61 Khawatirnya Istri
62 Kafe
63 Teman Lama?
64 Hanya Ini
65 Spesial YaVi
66 Ajakan Healing Bumil
67 Deal Kita Healing
68 Izin Papa Sandi
69 Kehamilan Mama Tiya
70 Ngaret
71 Sampai Bali
72 Vila
73 Bulan Madu Versi Pacaran
74 Tentang Nikah
75 Sunset dan Omlet
76 Akhirnya Tidur
77 Mereka Aneh
78 Aur Terjun Impian
79 Dua Ulat Bulu
80 Kebetulan atau Direncanakan
81 Claudia Lagi
82 Menenangkan
83 Roro Jonggrang versi Nyata
84 Curhat atau gosip
85 Malam Terakhir
86 Dasar anak muda
87 Membeli Oleh Oleh
88 Pulang
89 Sampai Jakarta
90 yukk
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Arum
2
Menunggu
3
Putus
4
Arum Sakit
5
Permohonan Maaf Gibran
6
Siuman
7
Pelukan Gibran
8
Sakit Bareng
9
Foto Editan
10
Introspeksi diri
11
Gibran Cemburu
12
Teman Lama
13
Rambut Baru
14
Terpesona
15
2 Pasangan
16
Mantan Tapi Sayang
17
Perkara Lontong
18
Lidia dan Tamarin
19
Hukuman Untuk Tamarin
20
Balikan
21
Kepergok
22
Puding
23
Parfum
24
Promosi say
25
Tamarin minta maaf
26
Membuat Malu
27
Obat Untuk Gibran
28
Ajakan Menikah
29
Kembar
30
Lidia Sakit
31
Apa Kurangnya Aku?
32
Keras kepala
33
Jangan Bolos Lagi
34
Udah Gak Usah Cemburu, Aku Cinta Kamu
35
Arum Kesal
36
Arum Kesal
37
Syok Berat
38
Kakak
39
Bumil Ngidam
40
Naufal dan Gibran
41
Peluk Cium
42
Murid Baru
43
Menjenguk Aldo
44
Hukuman Dari Gibran
45
Astaghfirullah
46
Keputusan Bersama
47
Membujuk Arum
48
Niat Baik Lidia
49
Kebebasan Setelah Menikah
50
Paket
51
Dari Lidia
52
Memulai Hidup Baru
53
Papa Sakit
54
Siuman
55
Pagi mereka
56
MTS 57
57
MTS 56
58
Persiapan Ujian
59
Sebuah Pelukan
60
Naik Bus
61
Khawatirnya Istri
62
Kafe
63
Teman Lama?
64
Hanya Ini
65
Spesial YaVi
66
Ajakan Healing Bumil
67
Deal Kita Healing
68
Izin Papa Sandi
69
Kehamilan Mama Tiya
70
Ngaret
71
Sampai Bali
72
Vila
73
Bulan Madu Versi Pacaran
74
Tentang Nikah
75
Sunset dan Omlet
76
Akhirnya Tidur
77
Mereka Aneh
78
Aur Terjun Impian
79
Dua Ulat Bulu
80
Kebetulan atau Direncanakan
81
Claudia Lagi
82
Menenangkan
83
Roro Jonggrang versi Nyata
84
Curhat atau gosip
85
Malam Terakhir
86
Dasar anak muda
87
Membeli Oleh Oleh
88
Pulang
89
Sampai Jakarta
90
yukk

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!