Lidia dan Tamarin

Happy Reading!

"Sayang, kamu mau mampir kemana dulu?" tanya Gibran dengan suara kencangnya.

"Enggak aku udah kenyang mau langsung pulang aja," jawab Arum tak kalah kencang.

Cekiiitttt

Dug

"Aduh, kamu mau buat aku jantungnya ya," ucap Arum dengan suara kerasnya.

Bagaimana tidak, saat asik menatap jalan sekitar. Gibran malah mengerem mendadak hingga membuat dahi Arum terbentur helm Gibran yang sangat keras.

"Maaf sayang ada kucing tuh di depan, kan kita gak boleh bunuh kucing nanti kena sial," jawab Gibran yang memang ada kucing yang ingin menyebrang hingga membuat Arum hanya bisa menganggukkan kepalanya.

"Ya sudah ayo pulang, nanti malah sampai rumah sore banget," ucap Arum pada Gibran yang belum juga menjalankan motornya padahal itu bukan di lampu merah.

"Kenapa gak jalan jalan sih? Panas nih," ujar Arum dengan tangan yang diletakkan di kepalanya.

"Peluk sayang, aku mau ngebut," ucap Gibran yang langsung di turuti oleh Arum.

Arum memeluk erat perut Gibran hingga dada Arum menempel di dadanya.

"Empuk banget da-da pacar gue, Ya Allah. Jangan khilaf kalau lu gak mau Arum makin marah sama lu," gumam Gibran mulai menjalankan motornya dengan kecepatan penuh.

Arum yang sudah biasa diajak ngebut oleh Gibran. Bahkan kadang Arum yang minta Gibran untuk ngebut. Sensasinya beda aja gitu kalau ngebut bagi Arum.

****

Sedangkan di sebuah bar yang cukup terkenal, ada seorang wanita yang duduk di salah satu sofa seraya menggoyangkan gelas wine yang ada di tangannya.

"Cantik sendiri aja, mau ditemani?" tanya laki laki dengan perawakan tinggi dan sedikit gemuk itu datang padanya.

"Nanti dulu ya, aku lagi menunggu teman," jawab wanita itu menolak laki laki yang bukan seleranya.

"Oh begitu."

Laki laki itu berlalu begitu saja, tak lama orang yang ditunggu oleh wanita itu datang.

"Sorry nunggu lama ya," ucap Tamarin pada Lidia yang sedang mulai meminum sedikit wine yang ada di gelas itu.

"Its oke."

"Kenapa menyuruhku kesini?" tanya Tamarin dengan wajah santainya mulai menuangkan wine yang ada di botol itu ke dalam gelas kaca.

Rupanya dua wanita ini sudah sangat pro jika soal minum beginian.

"To the poin saja, lu suka kan sama Gibran?" tanya Lidia dengan santai.

"Kalau iya kenapa?" tanya Tamarin tak kalah santai. Baginya menghadapi Lidia si ular bulu tak bisa memakai cara yang kasar.

"Gue mau ajak kerja sama buat pisahkan Gibran sama Pacarnya. Lu pasti tahu kan kalau Gibran sudah mempunyai pacar?" tanya Lidia dengan rencana busuknya.

"Kenapa gue harus ikut rencana lu?" tanya Tamarin menatap Lidia.

"Karena gue tahu lu suka sama Gibran, begitupun gue. Tapi dengan adanya pacar Gibran ditengah tengah kita gak akan bisa mendapat Gibran. Tapi setelah kita berhasil membuat hubungan mereka hancur, kita bisa bersaing untuk mendapatkan hati Gibran."

Tamarin kini mulai mencerna apa yang dikatakan oleh Lidia. Tampaknya ia mulai tertarik dengan rencana itu, setelah hubungan Gibran dan pacarnya itu hancur. Ia tak perlu memikirkan Lidia, ia hanya perlu mendapatkan bukti jika Lidia adalah langganan di bar ini. Pasti Gibran tak akan mau dengan wanita bekas. Dan akhirnya hanya ia yang bertahan dan akan menjadi pacar Gibran.

"Oke, gue setuju. Entah siapa nanti yang dipilih Gibran, asal dia tak bersama pacarnya itu."

Lidia yang mendengar itu langsung mengangguk. Senang rasanya ia punya sekutu untuk memisahkan Gibran dan Arum.

Dengan begini lebih mudah ia untuk mendapatkan Gibran dan segala kekayaan keluarganya. Membayangkan hal itu membuat Lidia makin semangat untuk mendapatkan Gibran.

Yah, Lidia baru mengetahui jika Gibran adalah anak tunggal dari keluarga Abimana yang terkenal sangat kaya dan bijaksana itu. Hal itu yang membuat Lidia sangat menginginkan Gibran, kekayaan dan kehormatan.

Lidia dulu tak tahu jika sahabatnya saat ospek itu adalah orang kaya tapi ia baru tahu berberapa bulan sebelum ia kembali dan juga tahu saat Gibran sudah mempunyai pacar yaitu anak SMA.

Lidia pikir Arum dan Gibran akan putus sejak pertengkaran hari itu. Tapi nyatanya tidak, mereka masih menjalin hubungan yang membuat ia makin kesal lagi.

"Nanti gue kasih tahu rencananya, yang penting kamu sudah setuju."

"Iya."

"Mau berenang senang, lihat itu ada cowok tampak dan gagah disana," ucap Lidia yang memang sangat hiper soal ini ono.

"Gue mau pulang aja, thanks minumnya. Gue suka, kapan kapan ajak gue lagi buat minum gratis," ucap Tamarin yang tak mau ikut terjerumus. Cukup minum saja jangan sampai melepas kehormatannya.

"Ya sudah terserah lu," ucap Lidia yang mulai berdiri dari tempatnya dan berjalan dengan santainya ke arah laki laki yang ada disana.

Tamarin yang belum pergi itu langsung mengambil ponselnya dan memotret apanyang dilakukan Lidia.

"Ji**k say."

Dengan cepat Tamarin langsung pergi dari bar itu, meninggalkan Lidia yang asik digoda dan menggoda laki laki disana.

"Kok sendiri aja, baby?" tanya laki laki itu yang sudah memangku Lidia.

"Tadi sama teman, sekarang sama kamu. Mau ke atas?" tanya Lidia dengan suara yang dibuat seseksoy mungkin.

"Oh, emang kamu mau?" tanya Laki laki itu mulai meremat salah satu gunung kembar itu.

"Ahh."

Laki laki itu langsung menggendong tubuh Lidia naik ke atas. Lantai atas memang di khususkan untuk orang orang yang ingin berci**a. Tentu ditawarkan dengan harga yang sangat menguras kantong.

Suara decapan kedua orang itu membuat suasana makin panas. Apalagi baju yang dipakai Lidia hampir saja jatuh karena kelakuan laki laki itu.

Ceklek

Keduanya melepaskan pakaian masing masing dengan tergesa. Dan terjadilah apa yang seharusnya tidak terjadi bagi pasangan yang bukan suami istri.

Tanpa banyak orang tahu, bahwa mata mata yang dikirim Gibran untuk mengawasi Lidia itu tahu semua yang dibicarakan oleh Lidia dan Tamarin. Plus dengan sifat jal*** Lidia, sunggu tidak bermoral.

***

Tamarin keluar dari bar itu langsung dihadang oleh laki laki yang tak asing bagi wanita itu.

"Ngapain disini?" tanya Alex dengan suara dinginnya.

Glek

Tamarin hanya mampu menelan ludahnya dengan kasar. Bagaimana bisa suaminya ada disana, astaga ia harus siap siap hukuman dari suaminya yang sangat kejam ini.

Suami? Apa Tamarin sudah menikah? Jawabannya adalah sudah, tapi Tamarin belum menyerahkan kehormatannya pada suaminya karena ia ingin memberikannya pada laki laki yang sangat ia cintai nanti.

"Jawab, kamu ngapain disini?"

"Janjian sama teman."

"Kan bisa di kafe, kenapa harus di bar?" tanya Alex dengan senyum yang sangat mengerikan bagi Tamarin.

Alex menarik tangan Tamarin agar masuk ke dalam mobil. Ia tak bisa percaya begitu saja pada istri kecilnya ini, jika tak dia ancam untuk berkata jujur. Tanpa Tamarin tahu jika selama ini Alex memberikan bodyguard untuk menjaga Tamarin.

"Sakit tangan aku," ucap Tamarin yang merasa sakit pada tangannya.

"Masuk!!"

Akhirnya Tamarin masuk ke dalam mobil sang suami dan diikuti oleh Alex di dalamnya.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Panggil saja Tya

Panggil saja Tya

asisten dosen kak, itu di bab sebelumnya ada😊😊

2023-05-28

0

Maria Ulfa

Maria Ulfa

Tamrin itu siapa ya apa dosen nya Gibran

2023-05-28

0

lihat semua
Episodes
1 Arum
2 Menunggu
3 Putus
4 Arum Sakit
5 Permohonan Maaf Gibran
6 Siuman
7 Pelukan Gibran
8 Sakit Bareng
9 Foto Editan
10 Introspeksi diri
11 Gibran Cemburu
12 Teman Lama
13 Rambut Baru
14 Terpesona
15 2 Pasangan
16 Mantan Tapi Sayang
17 Perkara Lontong
18 Lidia dan Tamarin
19 Hukuman Untuk Tamarin
20 Balikan
21 Kepergok
22 Puding
23 Parfum
24 Promosi say
25 Tamarin minta maaf
26 Membuat Malu
27 Obat Untuk Gibran
28 Ajakan Menikah
29 Kembar
30 Lidia Sakit
31 Apa Kurangnya Aku?
32 Keras kepala
33 Jangan Bolos Lagi
34 Udah Gak Usah Cemburu, Aku Cinta Kamu
35 Arum Kesal
36 Arum Kesal
37 Syok Berat
38 Kakak
39 Bumil Ngidam
40 Naufal dan Gibran
41 Peluk Cium
42 Murid Baru
43 Menjenguk Aldo
44 Hukuman Dari Gibran
45 Astaghfirullah
46 Keputusan Bersama
47 Membujuk Arum
48 Niat Baik Lidia
49 Kebebasan Setelah Menikah
50 Paket
51 Dari Lidia
52 Memulai Hidup Baru
53 Papa Sakit
54 Siuman
55 Pagi mereka
56 MTS 57
57 MTS 56
58 Persiapan Ujian
59 Sebuah Pelukan
60 Naik Bus
61 Khawatirnya Istri
62 Kafe
63 Teman Lama?
64 Hanya Ini
65 Spesial YaVi
66 Ajakan Healing Bumil
67 Deal Kita Healing
68 Izin Papa Sandi
69 Kehamilan Mama Tiya
70 Ngaret
71 Sampai Bali
72 Vila
73 Bulan Madu Versi Pacaran
74 Tentang Nikah
75 Sunset dan Omlet
76 Akhirnya Tidur
77 Mereka Aneh
78 Aur Terjun Impian
79 Dua Ulat Bulu
80 Kebetulan atau Direncanakan
81 Claudia Lagi
82 Menenangkan
83 Roro Jonggrang versi Nyata
84 Curhat atau gosip
85 Malam Terakhir
86 Dasar anak muda
87 Membeli Oleh Oleh
88 Pulang
89 Sampai Jakarta
90 yukk
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Arum
2
Menunggu
3
Putus
4
Arum Sakit
5
Permohonan Maaf Gibran
6
Siuman
7
Pelukan Gibran
8
Sakit Bareng
9
Foto Editan
10
Introspeksi diri
11
Gibran Cemburu
12
Teman Lama
13
Rambut Baru
14
Terpesona
15
2 Pasangan
16
Mantan Tapi Sayang
17
Perkara Lontong
18
Lidia dan Tamarin
19
Hukuman Untuk Tamarin
20
Balikan
21
Kepergok
22
Puding
23
Parfum
24
Promosi say
25
Tamarin minta maaf
26
Membuat Malu
27
Obat Untuk Gibran
28
Ajakan Menikah
29
Kembar
30
Lidia Sakit
31
Apa Kurangnya Aku?
32
Keras kepala
33
Jangan Bolos Lagi
34
Udah Gak Usah Cemburu, Aku Cinta Kamu
35
Arum Kesal
36
Arum Kesal
37
Syok Berat
38
Kakak
39
Bumil Ngidam
40
Naufal dan Gibran
41
Peluk Cium
42
Murid Baru
43
Menjenguk Aldo
44
Hukuman Dari Gibran
45
Astaghfirullah
46
Keputusan Bersama
47
Membujuk Arum
48
Niat Baik Lidia
49
Kebebasan Setelah Menikah
50
Paket
51
Dari Lidia
52
Memulai Hidup Baru
53
Papa Sakit
54
Siuman
55
Pagi mereka
56
MTS 57
57
MTS 56
58
Persiapan Ujian
59
Sebuah Pelukan
60
Naik Bus
61
Khawatirnya Istri
62
Kafe
63
Teman Lama?
64
Hanya Ini
65
Spesial YaVi
66
Ajakan Healing Bumil
67
Deal Kita Healing
68
Izin Papa Sandi
69
Kehamilan Mama Tiya
70
Ngaret
71
Sampai Bali
72
Vila
73
Bulan Madu Versi Pacaran
74
Tentang Nikah
75
Sunset dan Omlet
76
Akhirnya Tidur
77
Mereka Aneh
78
Aur Terjun Impian
79
Dua Ulat Bulu
80
Kebetulan atau Direncanakan
81
Claudia Lagi
82
Menenangkan
83
Roro Jonggrang versi Nyata
84
Curhat atau gosip
85
Malam Terakhir
86
Dasar anak muda
87
Membeli Oleh Oleh
88
Pulang
89
Sampai Jakarta
90
yukk

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!