Happy reading
"Aku mau satu ranjang sama Arum!"
Itulah titah Gibran sebelum tidur tadi, laki laki ini jika sakit memang sangat merepotkan. Manjanya itu tak bisa membuat orang tidak emosi.
Apalagi Arum yang kini kesabaran terhadap mantan pacarnya itu setipis tisu di bagi 2. Ia tak bisa menghadapi Gibran seperti dulu saat mereka masih pacaran.
Dan kini Arum harus rela berbaring di sofa yang disediakan disana. Gadis itu belum diperbolehkan pulang tapi Arum juga tak mau satu ranjang dengan Gibran.
Padahal tadi ia sudah meminta kamar yang lain tapi sayang uangnya, apalagi sekarang ia sudah membaik.
Saat asik menyekroll postingan di aplikasi tok tok itu, tiba tiba ponsel Arum terdapat sebuah pesan.
+62 823 4567 8910
Bagaimana, sudah aku buktikan bukan. Gibran lebih memilih menikmati makan siangnya bersamaku daripada sama kamu yang tak penting itu.
Dada Arum bergemuruh saat ada tambahan foto di bawahnya. Dimana tangan Gibran dan tangan wanita itu bersentuhan bahkan gelang yang selalu dipakai Gibran itu sudah tidak ada.
Tiba tiba tatapan matanya tertuju pada laki laki yang masih sakit di atas ranjang itu.
Anda
Dasar MURAHAN!!
+62 823 4567 8910
Hahaha aku tak peduli, yang pasti Gibran akan jatuh ke pelukan aku. Dan aku bisa pastikan kamu akan menangis darah setelahnya.
Anda
Gak peduli. Ambil aja kalau lu bisa!!
+62 823 4567 8910
Oke, akan aku buktikan. Dan akan gue buktikan juga jika selamanya lu gak akan pernah bisa lebih baik daripada aku.
Anda
Ya ya ya, Nona JAL*NG. Anda memang selalu sempurna tidak sepertiku. Bahkan saking sempurnanya Anda sudah tak suci lagi.
+62 823 4567 8910
Brengsek! Jangan ingatkan aku tentang hal itu. Gue muak!
Anda
Nona Lidia yang terhormat, kalau saya mau. Saya bisa membongkar kebusukan Anda di hadapan semua orang. Tapi saya dengan baik hati menutup aibmu.
Sekarang Anda ingin merebut PACARKU? Hahaha tidak salah. Bahkan aku selalu unggul di atasmu. Dasar murah.
+62 823 4567 8910
Oh ya aku belum mengirim satu lagi foto padamu kan. Tak apa kau katakan aku murah tapi aku bisa tidur dengan pacarmu itu.
📷
BRAK
"BRE*GSE*!!"
Arum bangkit dari sofa itu dan menggebrak meja di depannya hingga membuat Gibran yang terlelap itu langsung terbangun karena terkejut.
Arum langsung bangkit dari duduknya kemudian berjalan menuju Gibran.
"Bangsat jelaskan semua ini!"
Tanpa basa basi Arum langsung melemparkan ponselnya ke wajah Gibran tanpa sopan. Bagaimana ia bisa menahan emosinya saat melihat foto Gibran dengan Lidia yang tidur di atas kasur dengan kondisi Gibran yang tanpa atasan.
Jelas Arum akan berpikir yang tidak tidak, apalagi ia sudah hapal dengan tubuh Gibran yang terdapat tato bunga teratai di dada sebelah kiri Gibran.
"JELASKAN GIBRAN!"
Gibran yang baru bangun itu menerima ponsel Arum. Matanya membulat saat melihat siapa yang ada di ponsel itu.
"Sayang, ini bukan aku," ucap Gibran dengan tegas. Walaupun aku punya tato bunga teratai tapi postur tubuhku tidak lembek seperti ini."
Gibran menatap laki laki yang ada di foto itu, memang menggunakan wajahnya tapi tidak dengan badannya.
Lagi lagi Gibran menggeram dengan marah saat tahu siapa yang ada ada di sebelah kiri foto itu.
"Lidia sialan, kamu berani menjebakku hingga membuat hubunganku seperti ini," batin Gibran dengan marah.
Arum yang mendengar ucapan Gibran itu langsung diam, ia yang tadinya marah marah kini terdiam.
"Tapi siapa tahu bentuk tubuhmu sudah besar seperti ini," ucapan Arum membuat Gibran langsung membuka kancing kemejanya sendiri.
"Kamu yang tahu aku selalu menjaga bentuk tubuhku sayang. Tidak mungkin hanya berberapa hari tubuhku seperti bantal itu," ucap Gibran membuka kemejanya hingga terpampanglah perut kotak kotak yang persis seperti roti sobek yang sangat mahal
"Lihatlah Arum Anindita, betapa indahnya perut pacarmu ini. Apa kamu masih percaya kalau yang di foto itu aku?" tanya Gibran dengan sedikit kesal. Bahkan kini dengan bangganya ia memamerkan hasil kerja kerasnya selama ini yang menginginkan tubuh yang bagus.
Arum yang melihat tubuh Gibran itu terdiam tatapan terpaku pada tubuh laki laki yang hampir 2 tahun ini menjadi pacarnya. Sebenarnya Arum juga belum menerima jika mereka sudah menjadi mantan. Tapi mau gimana lagi, ia sudah terlanjur kecewa.
"Sini," ucap Gibran menyuruh Arum mendekat Dan seperti robot yang di jalankan oleh pemiliknya Arum langsung berjalan menuju Gibran.
Gibran memeluk erat tubuh sang kekasih yang entah Arum masih menganggapnya pacar atau tidak.
"Kamu tahu aku sayang. Aku gak mungkin selingkuh dari kamu, aku sayang sama kamu dan aku cinta sama. Gak mungkin aku menghianati kamu yang jelas jelas sudah tahu aku dan keluargaku. Aku tak sebodoh itu untuk selingkuh."
Arum hanya diam membiarkan Gibran terus memeluknya, Arum membiarkan apapun keluar dari bibir Gibran. Walau tadinya ia ingin memberontak.
"Aku salah karena menerima ajakan Keysha untuk makan siang di kafe kemarin. Aku salah karena melupakan janjiku untuk menjemput kamu. Aku salah karena aku meninggalkan ponselku saat ke kamar mandi. Aku tak sengaja, maafkan aku sayang," lanjutnya dengan suara yang sedikit bergetar.
Bahkan Arum merasa kepalanya kini sedikit basah. Apa Gibran menangis?
"Dan itu tadi foto editan, sayang. Aku gak pernah cek in di hotel sama siapapun. Kalaupun nanti ada itu adalah kamu, aku tak pernah tidur dengan cewek lain selain kamu."
"Aku boleh hukum aku karena kesalahanku, tapi jangan minta putus. Aku gak mau," ucapnya dengan nada sendu bahkan sudah terisak.
Hati Arum sakit mendengar isakan itu, Gibran memang sangat cengeng jika soal hubungan yang seperti ini.
Tak segan segan Gibran menangis di depan Arum bahkan itu bukan sekali atau dua kali. Tapi berkali kali.
"Sudah jangan nangis, cengeng banget jadi cowok. Yang gentle dong," ucap Arum yang masih merasa jika Gibran sakit. Hingga wanita itu melepas pelukan itu dan membaringkan Gibran ke ranjang."
"Jangan marah lagi ya. Itu bukan aku."90
"Kamu sembuh dulu baru kita bahas hubungan kita. Awas aja kalau kamu gak sembuh!!"
Gibran hanya bisa mengangguk, baginya Arum sudah mau mengganti lagi kata lo gue itu sudah sangat bagus.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Sri Wahyuni
yayaya nona jalang yang terhormat sebentar lagi kamu akan mendapatkan karma mu😬😬
dan sebentar lagi Gibran akan mengamuk padamu 😡😡✌️
2023-06-03
1