Mantan Tapi Sayang

Happy reading

Sebelum pulang Arum dan Gibran terlibat pertengkaran kecil perihal helm yang tak mau dipakai Gibran.

"Pake helm kamu," ucap Arum pada Gibran yang tak mau memakai helmnya.

"Gak mau yank nanti rambut aku gak wangi lagi, kamu kan tahu aku baru dari salon," jawab Gibran yang tetap tak ingin memakai helm.

"Ooo oke terserah kamu kalau begitu, kamu mau pake atau aku yang pulang sendiri naik taksi," ucap Arum mendorong helm itu sampai membentur dada Gibran.

Gibran yang mendengar itu langsung memakai helm full face itu dengan cepat. Tentu saja ia tak mau kalau jika Arum pulang naik taksi. Lebih baik ia yang menyalah pada Arum ia tak mau hubungannya kembali memburuk karena dirinya tak mau memakai helm.

Akhirnya drama itu berakhir dan Arum naik ke atas motor itu dengan senyum manisnya. Ia bisa mengatur Gibran dengan baik jika seperti ini. Tak sia sia ia marah pada laki laki ini.

"Sayang aku pengen makan sate, kita makan siang dulu yuk," ajak Gibran pada Arum yang ada di belakang tentu dengan suara yang tinggi.

"Iya."

Hanya itu yang diucapkan Arum membuat mereka kembali terdiam. Gibran menjalankan motornya menuju tukang sate yang biasa mereka datangi.

Tak lama motor itu berhenti di sebuah warung sate, Arum turun dari motor itu dan merapikan rambutnya. Gibran pun sama, tapi hal itu membuat Arum tak suka.

"Sengaja banget mau caper," sindir Arum yang membuat Gibran tersadar.

Tapi kenap Arum marah? Kan ia hanya merapikan rambutnya yang baru saja di rawat tadi. Arum juga membenarkan rambutnya tapi ia tak komen banyak.

Emang dasar perempuan dari dulu tak mau mengalah dan merasa salah. Laki laki juga yang kena, padahal tak salah.

"Ya sudah nih, aku berantakan," ucap Gibran mengacak acak dengan kasar rambutnya yang malah membuat para pelanggan wanita disana terpesona. Bukan hilang kadar ketampanan Gibran malah makin bertambah jika seperti ini.

"Ihhh gak tahu deh, males aku sama kamu," ucap Arum dengan kesal. Kini jadi Gibran yang bingung, sebenarnya salahnya apa lagi sampai Arum kesal seperti ini.

Gibran yang tak mau menambah kekesalan Arum padanya itu meraih tangan kanan Arum dan meletakkannya di kepala.

"Aku buat semau kamu, aku pasrah. Aku gak mau cuma gara gara rambut kamu marah lagi sama aku. Aku udah laper dan mari kita percepat drama rambut ini," ucap Gibran yang kini mulai menarik pinggang Arum hingga membuat gadis itu malu.

Tangan Arum mulai menata rambut Gibran yang wangi itu dengan tangannya. Setelah selesai Arum melepas pelukan itu karena malu dilihat banyak orang.

Keduanya masuk ke dalam warung itu dan memesan sate plus lontong, padahal tadi mereka sudah makan bakso tapi sepertinya perut karet mereka belum penuh.

"Yank, katanya Si Nike nanti mau ke rumah jenguk kamu," ucap Gibran seraya memainkan jari jemari Arum. Arum yang sedang menikmati aroma sate yang dibakar itu langsung menatap Gibran.

"Lah kan aku sudah sembuh buat apa dijenguk? Tapi gak apa apalah, gue juga mau creambath, masa kamu doang yang perawatan. Gue juga mau kali,'" ucap Arum yang kini sudah campuran aku kamu dan gue elu.

Arum langsung mengambil ponselnya dan menghubungi Nike. Tak lama panggilan telepon itu terangkat.

"Halo say."

"Nik, lu nanti jadi ke rumah Gue?" tanya Arum.

"Jadi say, ini uda di jalan. Kenapa? Mau gue bawain apa buat princess kita satu ini?" tanya Nike dari seberang.

"Gak mau apa apa, tapi nanti lu creambath gue ya. Rambut gue udah butuh perhatian," ucap Arum to the poin.

"Oke siap cantik, lu udah di rumah?"

"Masih di warung sate, kalau mau kesini aja. Nanti kita pulangnya bareng," ucap Arum yang kini mulai melupakan Gibran yang asik bermain dengan jari jemari Arum.

"Traktir ya say."

"Oke, Gibran yang traktir. Cepet kesini keburu satenya matang lagi," ucap Arum yang membuat Nike melajukan mobilnya menuju tempat yang sudah disebutkan Arum.

"Oke."

Tutt

"Bang satenya tambah satu porsi," ucap Arum dengan lantang yang langsung di jawab anggukan kepala oleh pak tukang sate.

"Nike mau kesini?" tanya Gibran menatap Arum yang menangguk.

"Sayang udah ya marahan dan kecewanya, aku udah gak tahan mau manja manjaan sama kamu," ucap Gibran dengan manja. Laki laki itu bahkan tak malu saat ini sudah diperhatikan oleh banyak orang.

"Ya, tapi kata balikan belum bisa terucap ya Gibran."

"Terus kita namanya apa kalau gak pacaran?" tanya Gibran yang kini bingung dengan status mereka.

"Mantan tapi sayang," jawab Arum dengan entengnya.

Gibran yang mendengar itu tersenyum kemudian memeluk pinggang Arum kemudian meletakkan kepalanya di atas pundak Arum. Wangi stroberi dari tubuh Arum membuat ia nyaman jika terus seperti ini.

"Aku memang sayang banget sama kamu, kamu sayang juga kan sama aku?" tanya Gibran dengan senyum manisnya mulai melancarkan aksinya.

"Sayang, tapi lebih sayang lagi sama satenya," ucap Arum mengambil sate yang sudah di antarkan oleh penjual sate.

Kini keduanya mulai memakan sate yang sudah tersaji di atas meja itu, hingga tiba tiba sebuah mobil sedan datang ke warung itu.

"Makan gak nungguin nanti keselek loh."

Bersambung

Terpopuler

Comments

Sri Wahyuni

Sri Wahyuni

mantan tapi sayang ya bang Gibran ☺️☺️
iihhh manja banget sih bang Gibran 🙄🙄🙄

2023-06-04

2

lihat semua
Episodes
1 Arum
2 Menunggu
3 Putus
4 Arum Sakit
5 Permohonan Maaf Gibran
6 Siuman
7 Pelukan Gibran
8 Sakit Bareng
9 Foto Editan
10 Introspeksi diri
11 Gibran Cemburu
12 Teman Lama
13 Rambut Baru
14 Terpesona
15 2 Pasangan
16 Mantan Tapi Sayang
17 Perkara Lontong
18 Lidia dan Tamarin
19 Hukuman Untuk Tamarin
20 Balikan
21 Kepergok
22 Puding
23 Parfum
24 Promosi say
25 Tamarin minta maaf
26 Membuat Malu
27 Obat Untuk Gibran
28 Ajakan Menikah
29 Kembar
30 Lidia Sakit
31 Apa Kurangnya Aku?
32 Keras kepala
33 Jangan Bolos Lagi
34 Udah Gak Usah Cemburu, Aku Cinta Kamu
35 Arum Kesal
36 Arum Kesal
37 Syok Berat
38 Kakak
39 Bumil Ngidam
40 Naufal dan Gibran
41 Peluk Cium
42 Murid Baru
43 Menjenguk Aldo
44 Hukuman Dari Gibran
45 Astaghfirullah
46 Keputusan Bersama
47 Membujuk Arum
48 Niat Baik Lidia
49 Kebebasan Setelah Menikah
50 Paket
51 Dari Lidia
52 Memulai Hidup Baru
53 Papa Sakit
54 Siuman
55 Pagi mereka
56 MTS 57
57 MTS 56
58 Persiapan Ujian
59 Sebuah Pelukan
60 Naik Bus
61 Khawatirnya Istri
62 Kafe
63 Teman Lama?
64 Hanya Ini
65 Spesial YaVi
66 Ajakan Healing Bumil
67 Deal Kita Healing
68 Izin Papa Sandi
69 Kehamilan Mama Tiya
70 Ngaret
71 Sampai Bali
72 Vila
73 Bulan Madu Versi Pacaran
74 Tentang Nikah
75 Sunset dan Omlet
76 Akhirnya Tidur
77 Mereka Aneh
78 Aur Terjun Impian
79 Dua Ulat Bulu
80 Kebetulan atau Direncanakan
81 Claudia Lagi
82 Menenangkan
83 Roro Jonggrang versi Nyata
84 Curhat atau gosip
85 Malam Terakhir
86 Dasar anak muda
87 Membeli Oleh Oleh
88 Pulang
89 Sampai Jakarta
90 yukk
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Arum
2
Menunggu
3
Putus
4
Arum Sakit
5
Permohonan Maaf Gibran
6
Siuman
7
Pelukan Gibran
8
Sakit Bareng
9
Foto Editan
10
Introspeksi diri
11
Gibran Cemburu
12
Teman Lama
13
Rambut Baru
14
Terpesona
15
2 Pasangan
16
Mantan Tapi Sayang
17
Perkara Lontong
18
Lidia dan Tamarin
19
Hukuman Untuk Tamarin
20
Balikan
21
Kepergok
22
Puding
23
Parfum
24
Promosi say
25
Tamarin minta maaf
26
Membuat Malu
27
Obat Untuk Gibran
28
Ajakan Menikah
29
Kembar
30
Lidia Sakit
31
Apa Kurangnya Aku?
32
Keras kepala
33
Jangan Bolos Lagi
34
Udah Gak Usah Cemburu, Aku Cinta Kamu
35
Arum Kesal
36
Arum Kesal
37
Syok Berat
38
Kakak
39
Bumil Ngidam
40
Naufal dan Gibran
41
Peluk Cium
42
Murid Baru
43
Menjenguk Aldo
44
Hukuman Dari Gibran
45
Astaghfirullah
46
Keputusan Bersama
47
Membujuk Arum
48
Niat Baik Lidia
49
Kebebasan Setelah Menikah
50
Paket
51
Dari Lidia
52
Memulai Hidup Baru
53
Papa Sakit
54
Siuman
55
Pagi mereka
56
MTS 57
57
MTS 56
58
Persiapan Ujian
59
Sebuah Pelukan
60
Naik Bus
61
Khawatirnya Istri
62
Kafe
63
Teman Lama?
64
Hanya Ini
65
Spesial YaVi
66
Ajakan Healing Bumil
67
Deal Kita Healing
68
Izin Papa Sandi
69
Kehamilan Mama Tiya
70
Ngaret
71
Sampai Bali
72
Vila
73
Bulan Madu Versi Pacaran
74
Tentang Nikah
75
Sunset dan Omlet
76
Akhirnya Tidur
77
Mereka Aneh
78
Aur Terjun Impian
79
Dua Ulat Bulu
80
Kebetulan atau Direncanakan
81
Claudia Lagi
82
Menenangkan
83
Roro Jonggrang versi Nyata
84
Curhat atau gosip
85
Malam Terakhir
86
Dasar anak muda
87
Membeli Oleh Oleh
88
Pulang
89
Sampai Jakarta
90
yukk

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!