Bab. 17

Bella dan Reynand sudah menyelesaikan makan siangnya.

"Ayo, kita balik ke kantor," ajak Reynand pada Bella.

"Iya pak," jawab Bella sambil bangkit dari tempat duduknya. Ia meraih tas di kursi dan mengikuti langkah Reynand. Kemudian mereka berdua berjalan menuju pintu keluar. Sebelum sampai di pintu keluar, Reynand melihat keberadaan Nugi di sana.

"Bella, itu pak Nugi kan?" tanya Reynand pada Bella yang menunduk melihat ponsel. Kepala Bella mendongak karena terkejut mendengar nama Nugi di sebut. Benar itu Nugi.

"Iya pak betul," jawab Bella sambil melihat ke arah Nugi dan Maya yang sedang makan siang. Mereka berdua berjalan hampir melewati meja Nugi dan Maya. Tiba-tiba Reynand menghentikan langkahnya di depan meja dua orang itu.

"Halo Pak Nugi! lagi makan siang juga ya?" sapa Reynand pada dua pasangan ini. Nugi menoleh lalu berpura-pura terkejut.

"Halo Rey. Ya aku lagi makan siang." Nugi berdiri untuk saling berjabat tangan. "Kenapa kembali memanggil dengan formal. Panggil saja nama ku," ujar Nugi seraya melirik ke arah Bella yang membungkuk sedikit memberi hormat.

"Ini kekasih kamu?" canda Reynand seraya menunjuk pada Maya dengan tatapannya. Pertanyaan ini membuat Nugi melirik lagi pada Bella. Seakan ingin meminta ijin. Bella tidak peduli. Dia memilih menunduk ke ponselnya.

"Ah, iya. Saya kekasih Nugi." Maya langsung berinisiatif mengenalkan dirinya karena Nugi masih bimbang untuk menjawab.

"Oh, dugaan ku benar rupanya." Reynand tersenyum. Nugi tersenyum tipis seraya menoleh pada Bella. Wanita ini masih tidak peduli.

"Kalian berdua ini pasangan ya?" tebak Maya sengaja. Bella mendongak. Jika tadi ia enggan ikut bicara karena merasa bukan urusannya. Kini ia perlu turun tangan karena menyangkut dirinya.

"Kita partner kerja," sahut Reynand sebelum Bella menjawab, sambil tersenyum pada Maya.

"Bisa jadi kan ... dari awalnya partner kerja terus lama-lama jadi pacar deh," kata Maya lagi sambil melirik ke arah Bella.

"Terima kasih sudah mendoakan," sahut Bella sungguh di luar dugaan. Reynand dan Nugi sampai menoleh pada perempuan ini dengan cepat. "Oh ya pak, kita bayar bill dulu ya di kasir," ujar Bella sambil mempersilakan Reynand untuk segera pergi dari tempat itu.

"Oh iya, kalau begitu aku pulang dulu Nugi," pamit Reynand.

"Ya Rey, hati-hati di jalan," ujar Nugi seraya melirik Bella. Seperti kalimat tadi untuk perempuan ini.

Setiba di kasir Reynand mulai membayar bill dan tidak tahu kenapa tiba-tiba kaki Bella tersandung. Mungkin dia terburu-buru ingin menyingkir dari sana. Ini membuat tubuh Bella hampir saja jatuh, tapi untunglah Reynand dengan sigap menangkap tubuh Bella.

"Kamu enggak apa-apa, Bella?" tanya Reynand cemas.

"Ya. Saya tidak apa-apa, Pak. Anda bisa melepaskan saya," ujar Bella. Reynand melepaskan pelukannya.

Nugi yang melihat hal itu tiba-tiba merasakan perasaan aneh. Di dalam hatinya menyeruak perasaan cemburu melihat Reynand memeluk Bella. Nugi memperhatikan Bella dan Reynand dengan tidak berkedip.

"Aduh ... gaya yang sangat klasik banget. Paling itu cuma akal-akalan Bella saja untuk bisa peluk-pelukan dengan Reynand, ya kan sayang?" ujar Maya yang juga melihat kejadian tersebut.

Nugi tak menjawab pertanyaan Maya. Dia tetap fokus memperhatikan Bella dan Reynand. Hingga mereka hilang melalui pintu keluar.

Tak berapa lama setelah kepergian Bella dan Reynand, Nugi pun meninggalkan resto tersebut.

"Eh sayang, aku kok jadi khawatir ya kalau-kalau nanti istri palsu mu itu akan godain kamu juga seperti yang dia lakukan pada Reynand tadi," ujar Maya sambil menoleh pada Nugi yang sedang menyetir di sebelahnya.

"Maksudmu apa?"

"Aku takut Bella nanti akan godain kamu terus kamu nanti jatuh cinta pada dia, tapi aku gak akan tinggal diam kalau itu sampai terjadi," oceh Maya sambil mengerutkan alisnya menatap Nugi.

"Jangan bicara sembarangan. Kamu kan tahu aku hanya menikah sementara saja dengan dia," ujar Nugi.

"Bener ya sayang, aku percaya deh sama kamu, emmuah," ujar Maya sambil mendaratkan kecupan di pipi Nugi. Meskipun begitu Nugi masih kepikiran dengan kejadian tadi.

Beberapa menit kemudian akhirnya sampai juga di kantor agensi. Maya kemudian turun sementara Nugi melanjutkan lagi perjalanannya kembali ke kantornya.

Dan setiba di ruang kantornya, Nugi langsung saja masuk dan duduk di atas kursi kerjanya sambil merenungkan sesuatu.

"Kenapa tadi aku cemburu ya melihat Bella bareng sama Reynand. Apalagi ketika Bella hampir jatuh dan Reynand menangkap tubuh Bella, rasanya aku seperti tidak terima. Kenapa dengan diriku? Apa aku mulai mencintai Bella? Akh ... tidak, tidak. Itu tidak boleh terjadi. Karena aku dan Bella hanyalah menikah kontrak." Nugi menghalau perasaan tidak menentu di hatinya.

***

Waktu sudah menunjukkan pukul lima sore. Pekerjaan Bella belum selesai juga. Jadi dia harus lembur hari ini sampai pekerjaannya kelar.

Dari arah ruang kantor Reynand, terlihat pria itu sedang keluar dari sana. Sepertinya pria itu bergegas mau pulang. Ketika Reynand berjalan melewati ruang kantor Bella, tiba-tiba Reynand menghentikan langkahnya dan berbalik lagi melihat ke dalam ruang kantor Bella yang masih terang.

Reynand mencoba mendekat. Pintu tidak tertutup penuh. Ia melihat Bella yang masih sibuk mengerjakan pekerjaannya di depan komputer.

Tok! Tok! Reynand mengetuk pintu. Namun sayangnya perempuan itu tidak mendengar. Mungkin terlalu fokus pada pekerjaan. Reynand akhirnya memilih masuk ke dalam.

Bella tidak menyadari akan kehadiran Reynand. Dia benar-benar memfokuskan pikiran pada pekerjaannya.

"Bella, kamu belum pulang?" tanya Reynand mengejutkan. Ini membuat Bella langsung mendongak cepat.

"Pak Reynand?" Mata Bella melebar karena kaget.

"Aku sudah mengetuk pintu tadi, tapi sepertinya kamu fokus pada komputer. Jadi aku berinisiatif masuk saja." Reynand menunjuk pintu ruangan. Bella mengangguk. "Kamu belum pulang?"

"Belum pak. Pekerjaan saya masih banyak jadi saya harus lembur hari ini untuk menyelesaikannya."

Reynand menganggukkan kepalanya sambil melihat tumpukan kertas yang menggunung di meja Bella.

"Gak apa-apa Bella, kamu pulang saja sekarang. Ini di lanjutkan lagi besok," ucap Reynand pada Bella.

"Enggak pak, saya gak biasa menunda-nunda pekerjaan," kata Bella sambil menatap Reynand.

Reynand menipiskan bibirnya menatap pada Bella. Lalu Reynand tersenyum. "Etos kerja kamu memang bagus, aku salut. Kalau begitu aku merasa tidak enak ini. Sebagai atasan, aku jadi malu harus pulang lebih awal, padahal ada karyawan yang lembur."

"Tidak apa-apa, Pak."

"Biar aku temani kamu lembur. Aku bantu kamu," kata Reynand mengusulkan. Bella mendelik.

"Tidak. Saya tidak apa-apa lembur sendiri."

"Jangan begitu. Ayo, aku bantu. Nanti pulangnya biar aku antarkan," ujar Reynand mengambil keputusan sendiri.

"Enggak usah pak, biar saya pulang naik taksi saja. Saya gak mau merepotkan Pak Reynand," ucap Bella dengan sungkan. Apalagi Reynand meletakkan tasnya di atas kursi bersiap membantu Bella.

"Oh, enggak kok Bella. Aku gak repot. Malah aku senang bisa bersama kamu terus," ucap Reynand sambil tersenyum penuh arti pada Bella.

Bella mengerutkan keningnya mendengar perkataan Reynand barusan.

...______...

Terpopuler

Comments

✨rossy

✨rossy

doa yg tadi di kabulkan cepat Bella😂😂😂

2023-05-18

1

✨rossy

✨rossy

kannnn...

2023-05-18

0

✨rossy

✨rossy

good job Bella....

2023-05-18

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!