Bab. 15

"Nugi, kamu gak sarapan dulu?” tanya Bu Yola yang menghampiri Nugi.

“Tidak, Ma. Aku terburu-buru harus cepat sampai ke kantor," ujar Nugi bergegas melangkahkan kakinya lagi. Bella yang masih berdiri di sana menipiskan bibir.

Padahal tadi jelas sekali dia malas berangkat kerja dan mengeluh capek. Sekarang malah terlihat begitu segar, gumam Bella menatap lurus pria itu.

“Hei, tunggu,” cegah mama menghentikan langkahnya.

"Ada apa lagi Ma?"

"Kamu ini bagaimana sih Nugi. Istrimu kok enggak di ajak bareng. Dia kan juga mau berangkat kerja," tunjuk Bu Yola pada Bella yang masih berdiri di situ. Ya. Bella tidak tahu harus apa. Dia hanya menunggu keputusan Nugi mau mengantarkan dia atau tidak.

Ternyata aku masih harus mengantarkannya, gumam Nugi dalam hati sambil melihat kearah Bella. "Ambil dulu tas kamu. Aku tunggu di mobil," kata Nugi.

"Ya," sahut Bella lalu pamit pada mertua untuk ambil tas dan berangkat kerja.

 

***

 

Seperti biasa Nugi harus menjemput Maya pacarnya itu. Bella memilih langsung duduk di belakang daripada nanti dia harus di usir lagi dari kursi depan. Nugi melihat perempuan ini dari kaca spion. Dia tidak mencegah. Namun bola matanya beredar ke sekitar untuk mengawasi keadaan. Ternyata aman. Mama tidak mengawasi mereka.

"Antarkan aku di jalan besar saja. Aku akan menunggu taksi di sana," ujar Bella.

"Kamu mau berangkat sendiri ke kantor?" tanya Nugi tanpa menoleh ke belakang karena ia menyetir.

"Ya. Aku tidak mau mengganggu waktu berharga mu dengan kekasihmu," sindir Bella. Nugi melebarkan senyuman miring. Sedikit mendengus mendengar sindiran Bella.

Nugi menurunkan Bella di jalan besar. Lalu ia menjalankan mobilnya ke arah apartemen milik Maya.

“Hai sayang," sapa Maya pada Nugi dengan mendaratkan sebuah kecupan di pipi pria ini.

Maya melongok ke kursi belakang mobil dan dia tidak menemukan Bella di sana, lalu pandangannya beralih pada Nugi. "Mana perempuan itu. Si istri palsu mu itu, sayang?" tanya Maya.

"Dia sudah turun tadi di sana sebelum aku jemput kamu sayang."

"Hmmm ... baguslah berarti dia sudah mengerti dong kalau yang seharusnya semobil sama kamu itu adalah aku sayang ...," ujar Maya sambil tersenyum manja dan membelai pipi Nugi. Pria ini hanya diam seusai tetap melihat lurus ke depan ketika mendengar perkataan Maya.

Kenapa dia diam saja? Batin Maya. Ah, biarkan saja. Nugi mengemudikan mobilnya menuju ke arah kantor agensi Maya. Akhirnya perjalanan ke kantor agensi usai.

"Sudah sampai," ujar Nugi sambil menoleh pada Maya.

"Sayang, nanti siang jemput aku ya. Kita makan siang bareng," ujar Maya.

“Oke, nanti aku jemput kamu."

"Dah sayang ...," ujar Maya sambil mengecup pipi Nugi. Setelah itu dia keluar dari mobil seraya melambaikan tangan.

Setelah Maya berlalu dari hadapannya,  Nugi memutar balik mobilnya dan melaju dengan kencang menuju ke kantornya.

Maya baru saja masuk ke dalam ruang agensinya. Salah seorang pria yang datang, menghampiri Maya dengan senyuman.

"Hai May," sapa pria itu pada Maya. Perempuan ini mendongakkan kepalanya dan menatap laki-laki yang menyapanya barusan itu. Alangkah terkejutnya Maya ketika ia tahu siapa laki-laki yang menyapanya barusan itu.

"Andre? Kapan kamu balik dari luar negeri? Kok enggak kasih kabar sih?" pekik Maya saking senangnya melihat pria yang sudah lama tidak bertemu. Dia model pria yang terkenal. Juga merupakan anak pengusaha. Sebenarnya dia menaruh hati pada Maya. Namun perempuan ini tidak tahu karena sibuk mendekati Nugi.

"Ya, aku sengaja memberi surprise buat kamu," ujar Andre.

"Ya, aku benar terkejut." Maya tergelak ringan. Ini membuat Andre senang. "Terus aku di bawain oleh-oleh dong dari luar negeri?" kata Maya dengan centilnya.

"Pasti. Untuk perempuan yang selalu aku puja-puja aku sudah persiapkan oleh-oleh yang spesial buat kamu," kata Andre sambil menatap Maya dengan mengangkat alisnya.

"Aku gak sabar pingin tahu oleh-olehnya dong," ujar Maya sambil memegang lengan Andre.

"Oke, aku tunggu kamu di tempat latihan. Oleh-oleh nya ada di sana," kata Andre pada Maya sambil berlalu pergi. Dia berjalan mengikuti langkah pria ini di belakang. Ruang latihan sepi.

Kenapa sepi? batin Maya. Saat melongok, dia melihat Andre hanya memegang suatu benda kecil di tangan kanannya. "Mana oleh-oleh nya?" tanya Maya pada pria ini.

"Sabar ... oleh-olehnya sudah ada di tanganku," kata Andre sembari mengangkat tangan kanannya dan menunjukkan benda yang ada di tangannya itu pada Maya.

"Apa itu?" tanya Maya penasaran.

Kemudian Andre membuka kotak kecil yang berwarna pink itu di hadapan Maya dan alangkah terkejutnya Maya ketika melihat sebuah benda yang berkilauan terpancar dari dalam kotak tersebut dan itu adalah sebuah cincin yang sangat indah sekali.

Maya berjalan mendekat pada Andre. Dia melihat cincin itu dengan tersenyum bahagia.

"Wah ... cincinnya bagus banget. Ini pasti mahal ya?” tanya Maya sambil memandang takjub dengan cincin itu. Ada berlian di atas cincin itu.

"Apa pun yang membuatmu senang meski mahal pasti aku akan belikan," ujar Andre dengan tersenyum hangat.

"Aku senang!" seru Maya langsung memeluk tubuh pria ini. Andre terkejut. Dia membiarkan Maya melakukannya karena itu membuatnya senang juga.

"Makasih ya Dre, kamu baik banget," ujar Maya yang sudah melepas pelukannya. Andre memasangkan cincin itu pada jari Maya. Perempuan ini menatap cincin indah itu dengan takjub.

"Sayang sekali kamu masih mencintai orang lain May," ujar Andre dengan nada getir usai memasangkan cincin. Maya menoleh. Mengalihkan pandangan dari cincin di jarinya ke arah Andre di depannya.

"Ah, sudahlah Dre. Jangan bahas itu lagi ya," ujar Maya sambil mengelus pipi Andre dengan mesra. Dia tahu memperdaya lelaki.

"Aku mencintai mu, May," ungkap Andre. Maya tahu, tapi dia berusaha mengabaikan. Namun melihat pria ini begitu ingin memilikinya, Maya punya rencana. Ia jadi ingin memilikinya juga.

"Kamu mau aku menjadi kekasihmu?" tanya Maya.

"Tentu saja."

Mata diam sejenak. "Aku bisa membuatnya menjadi nyata."

"Maksud kamu, May?" tanya Andre tidak mengerti.

"Kita akan menjalani hubungan ini," ujar Maya dengan senyuman yang memabukkan. Andre memandang Maya hingga tak berkedip.

"Tapi kamu ..."

"Asal kamu mau menjalani hubungan rahasia, aku bisa menjadi milikmu." Maya mendekatkan tubuhnya sambil memegang pipi pria ini. Andre langsung memeluk tubuh perempuan ini dengan erat lalu menciumnya.

****

Waktu sudah menunjukkan pukul satu siang, Bella mulai merasakan perutnya keroncongan minta di isi makanan.

"Aduh sepertinya perutku kelaparan ini, aku harus segera makan siang kalau tidak penyakit lambungku kambuh lagi," Bella berkata sendiri sambil bangkit dari duduknya.

Dari arah selatan tampak Reynand sedang berjalan keluar dari ruangannya. Sepertinya dia sedang berjalan menuju ke ruang kantor Bella.

Belum sempat Reynand mengetuk pintu ruangan Bella, tiba-tiba pintu terbuka. Bella sudah keluar dari kantornya.

"Bella," sapa Reynand. Tubuh Bella berjingkat karena terkejut. Tidak menduga bahwa seseorang ada di belakangnya. Ia memutar tubuhnya cepat.

"Pak Reynand?" Lebih terkejut lagi setelah tahu bahwa itu atasannya. Dia langsung membungkuk sedikit memberi hormat.

..._____...

Terpopuler

Comments

Yanti dian Nurhasyanti

Yanti dian Nurhasyanti

bang nugi bodoh y ...punya pacar ulet di kekepin. .istri sah di anggurin...🙈

2023-07-31

1

✨rossy

✨rossy

ternyata maya serakah ya mau dua2nya.. inget may orang serakah justru tak dapat apa2

2023-05-18

0

✨rossy

✨rossy

Adam ini ketuker sama yg mana sih??? 🤭🤭🤭

2023-05-18

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!