Bab. 11

Kemudian para anggota meeting pun keluar dari ruang meeting satu persatu dan yang tertinggal hanya Nugi, Reynand dan Bella saja.

Sebenarnya Bella juga ingin segera pergi dari ruang meeting tersebut seperti yang lainnya karena Bella enggan melihat wajah Nugi lama-lama, tapi rasanya tidak sopan karena pak Reynand masih ada di sana bersama tamunya dan akhirnya Bella memutuskan untuk tetap diam di situ.

Nugi dan Reynand berjalan keluar beriringan dari ruang meeting. Sementara Bella berjalan di belakangnya.

"Oh ya pak Nugi, bagaimana kalau kita makan siang bareng sekarang?" tawar Reynand pada Nugi.

"Boleh saja," jawab Nugi sambil menganggukkan kepalanya pada Reynand. Dia setuju.

"Bella, kamu juga ikut makan siang bareng kita ya," ujar Reynand pada Bella yang sedari tadi menyibukkan diri dengan mengutak-atik ponselnya. Nugi ikut menoleh pada perempuan itu.

"Eh ... tidak. Maaf Pak, saya tidak bisa," sahut Bella pada Reynand dengan cepat.

"Kenapa?" tanya Reynand dengan wajah heran.

"Mmm ... saya ada pekerjaan yang belum selesai, Pak." Bella mencari alasan. Dia berbohong soal pekerjaan. Karena sebenarnya wanita ini hanya tidak ingin bareng dengan Nugi.

Reynand menganggukkan kepala pada akhirnya. Bella lega.

"Kalau begitu saya bisa kembali ke ruangan dulu, Pak?" tanya Bella begitu berharap untuk di ijinkan.

"Kita bisa berjalan bersama-sama. Setelah itu kita berpencar," sahut Reynand mengusulkan. Ternyata dia tidak bisa langsung pergi dari sana.

Di saat Nugi dan Reynand berbincang, Bella berjalan di belokan mereka dengan sedikit menunduk. Saat itu tiba saatnya Bella harus berpencar dengan mereka.

"Kamu bisa kembali ke ruangan, Bella," kata Pak Reynand. Bella mengangguk. Dia hendak memutar tubuhnya, tapi suara Pak Reynand mencegah. "Bella," panggil beliau.

“Ya, Pak.” Bella mendekat untuk mencari tahu apa keperluan pria ini. Bella tampak siap menerima perintah selanjutnya.

"Nanti berkasnya taruh di meja saya saja," ujar Reynand.

Sekilas, Nugi yang ada di samping Reynand ikut menoleh pada wanita itu. Bella yang tahu ada sepasang mata sedang menatapnya, dia berusaha untuk tidak melihat ke titik dimana Nugi berada. Dia mencoba memfokuskan pandangan pada atasannya saja.

"Baik Pak. Kalau begitu saya kembali ke ruangan saya," ucap Bella sambil menundukkan kepalanya pada Reynand.

"Ya," jawab Reynand. Demi menjaga profesionalitas dan kesopanan, Bella mengangguk berpamitan pada Nugi yang menjadi klien kerja sama dengan perusahaannya. Nugi hanya melihat saja tanpa banyak bereaksi.

Tak menyia-nyiakan kesempatan menjauh dari mereka, Bella berjalan agak cepat meninggalkan Nugi dan Reynand. Kedua pria tampaknya sedang bersama-sama memperhatikan Bella yang menunjukkan punggungnya pada mereka.

"Jadi dia sekretaris Reynand rupanya," gumam Nugi dalam hatinya.

"Mari pak Nugi kita makan siang dulu," ajak Reynand pada Nugi.

"Oh iya," jawab Nugi setengah terkejut karena sejak tadi ia tengah memperhatikan perempuan yang diam-diam sudah menikah dengannya itu.

Kemudian dua pria ini berjalan menuju ke kantin yang ada di lantai dua perusahaan Reynand.

Bella yang sudah tiba di ruang kantornya langsung saja menghempaskan tubuhnya di atas kursi kerjanya. Ia menghela napas secara kasar. Nora sepertinya ke kamar mandi.

"Kenapa harus bertemu dengannya? Aghh, ini menyebalkan. semoga saja penderitaan ku ini cepat berakhir dan aku bisa lepas dari kontrak itu," keluh Bella.

Sementara itu Nugi dan Reynand sedang menikmati makan siang mereka.

"Jadi Pak Nugi belum menikah?" tanya Reynand.

"Panggil saja aku Nugi tanpa embel-embel Pak di depannya. Biar kita lebih akrab," usul Nugi pada Reynand bermaksud mengalihkan pertanyaan pria ini.

"Baiklah. Sepertinya lebih akrab kalau kita saling panggil nama saja," ujar Reynand sambil tersenyum sopan. Nugi mengangguk setuju. Mereka pun larut dalam obrolan santai.

***

Setelah cukup lama mereka menghabiskan makan siang, Nugi berpamitan untuk kembali ke kantornya.

"Kalau begitu aku balik dulu ke kantor. Terima kasih untuk makan siangnya," ujar Nugi sambil mengangkat tangannya. Ia juga beranjak dari tempat duduknya.

"Ya," balas Reynand sambil membungkuk sedikit dengan sopan. Nugi berjalan keluar dari outlet makanan. Di depan pintu masuk kantin, tak sengaja dia berpapasan dengan Bella yang hendak makan siang juga.

Oh, dia! Pekik Bella dalam hati.

“Kita bertemu lagi,” ujar Nugi. Bella menipiskan bibir. Dia menyesal memilih makan siang di kantin. "Aku tidak menduga akan bertemu dengan mu lagi di sini. Ketika aku sedang bekerja."

Bella tidak menyahut. Dia hanya mendengus. Tiba-tiba ada salah satu pengunjung kantin yang berjalan dengan terburu-buru sampai akhirnya menabrak Bella. Membuat tubuh perempuan itu terdorong ke depan.

Bruk! Bella terjatuh di lantai persis di bawah Nugi yang sedang berdiri di hadapannya. Bella meringis merasakan lututnya sakit.

Sebuah tangan terulur ingin membantunya. Bella mendongak. Itu tangan Nugi.

“Ayo berdirilah,” pinta Nugi. Bella ingin menolak, tapi dia butuh pertolongan. Akhirnya dia menerima uluran tangan itu. Namun apa yang terjadi? Tangan Nugi malah menghindar ketika Bella mencoba meraihnya. "Makanya kalau jalan itu lihat jalannya," ujar Nugi di depan banyak orang. Pria ini sedang mempermainkannya?

Bella terkejut setengah mati. Dia merasa malu menjadi tontonan orang banyak. Di dalam hati Bella merapal bermacam umpatan untuk pria ini. Dia jengkel sekali dengan perkataan yang di lontarkan Nugi barusan padanya.

“Kamu sedang bermain-main?” sembur Bella sengit. Dia mengerutkan kening.

"Sedikit," kata Nugi dengan wajah tengilnya.

"Kekanak-kanakan. Aku bisa berdiri tanpa bantuan mu," ujar Bella sambil memaksakan diri untuk berdiri. Ia pun berdiri tanpa bantuan. Bella sudah tidak memedulikan orang-orang yang melihatnya jatuh tadi. Setelah itu Bella berjalan melewati Nugi sambil membuang muka.

Ia segera memesan makanan. Awalnya ia ingin bersama Nora, tapi gadis itu ada janji dengan pria jadi urung makan siang berdua.

"Bella, kamu baru mau makan siang?" tegur Reynand yang melihat Bella muncul di sana heran.

"Oh, iya pak," jawab Bella sedikit terkejut. Dia lupa kalau tadi Nugi sedang makan siang dengan Pak Reynand. Dimana itu artinya dia akan bertemu dengan pria ini juga.

"Kamu bertemu dengannya di luar?" tanya Pak Reynand. Bella mengerjapkan mata tidak mengerti. "Pak Nugi."

"Oh, tidak. Mungkin Pak Nugi lewat jalan yang tidak sama dengan saya," elak Bella. Jika begitu, artinya Pak Reynand tidak melihat ketika di dekat pintu tadi dia terjatuh. Untung saja.

"Oh, begitu ya." Pak Reynand menganggukkan kepala. "Kalau begitu kamu gabung sini aja Bella, kebetulan aku masih duduk santai di sini setelah Pak Nugi tadi pulang," ajak Pak Reynand.

"Tidak apa-apa. Saya bisa makan di ..."

“Aku sedang sendirian,” kata Reynand langsung menyentuh piring yang di bawa Bella. Ini mampu menghentikan gerakan wanita ini dan memilih diam. “Jadi duduklah di tempat ku,” pinta Reynand. Bella tidak bisa membantah lagi.

“Baik, Pak.” Bella patuh dan duduk di depan pria ini.

...____...

Terpopuler

Comments

✨rossy

✨rossy

ihh Nugiii ga gitu juga kali...

2023-05-18

0

Siti

Siti

nugi -nugi menyesal kamu nanti aq syukuriinnñ......

2023-05-15

1

Andi Nurdiana

Andi Nurdiana

sekarang si nugi bikin malu bella....nanti di bikin bucin sama kak lady baru tau rasa kamu nugi...trus udah bucin bella nya di sandingin sama pak rey....syuukkuurr

2023-05-14

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!