Bab. 6

Seusai resepsi pernikahan, Bella dan Nugi beserta keluarga besar Prayoga kembali ke rumah mereka dan untuk sementara ini mereka tinggal di rumah keluarga Prayoga.

"Kalian berdua istirahat aja dulu di kamar, karena kalian pasti capek seharian ini mengikuti prosesi pernikahan," ucap Bu Yola mamanya Nugi sambil tersenyum. Bella menganggukkan kepalanya sambil tersenyum dengan sopan pada mama mertua.

Mama mertua begitu baik hati. Ini akan membuatku berat untuk bersikap tidak peduli, batin Bella dalam hatinya.

"Ayo masuk," ujar Nugi pada Bella. Perempuan ini tidak menjawab pertanyaan Nugi, ia hanya mengikuti langkah pria ini menuju ke kamar pengantin.

Setiba di kamar itu, Bella sangat kagum sekali karena kamar itu di hias sedemikian cantiknya dengan bunga aneka warna-warni yang bertaburan di atas tempat tidur yang tampaknya juga mewah.

"Aku akan tidur di ranjang itu," tunjuk Nugi pada ranjang besi berukir yang ada di dalam kamar pengantin ini.

"Lalu aku tidur di mana?" tanya Bella pada Nugi.

"Terserah. Di sana ada sofa,” kata Nugi menunjuk pada sofa bed yang ada di pojok ruangan kamar itu.

“Di sana?” tanya Bella terkejut pria ini mengatakan itu.

“Ya,” sahut Nugi cuek. Bella menipiskan bibirnya. Tidak menyangka di malam pertama pernikahannya, dia akan tidur di sebuah sofa. Namun dia perlu mengerti lagi kalau ini bukan pernikahan sungguhan. “Apa kamu ingin tidur di sana denganku?” tanya Nugi dengan tampang begitu menyebalkan.

“Tidak. Terima kasih,” sahut Bella ketus. Akhirnya Bella setuju untuk tidur di sofa. Karena ia tidak sudi jika harus tidur seranjang dengan pria ini. "Oke. Sekarang kamu keluar dulu, solnya aku mau ganti baju," ucap Bella pada Nugi. Dia meminta bawahan ayah untuk membawakan baju dari rumah.

"Ganti baju saja. Aku juga mau ganti baju ini," kata Nugi yang sedang membuka lemari.

"Maksud kamu, kamu menyuruhku ganti baju disini meskipun kamu ada di dalam kamar?" tanya Bella tidak percaya.

"Ya," sahut Nugi yang kini mulai melepas jas dan kemejanya. Bahkan pria itu tidak peduli ada Bella di depannya.

"Hei! Kenapa kamu membuka baju disini?!" teriak Bella panik. Karena kulit perut Nugi sudah terlihat. Bahkan kini kulit dada bidang pria ini pun mulai terlihat.

"Ck!" decak Bella kesal, dia memilih memutar tubuhnya memunggungi pria ini. Kini tubuh atas Nugi mulai terlihat polos tanpa apapun. Dia menoleh pada Bella.

"Kalau aku harus ganti baju di luar ketika kita baru saja menikah, apa kata orangtua ku nanti." Nugi meletakkan kemeja itu di atas sofa.

Bella menggertakkan giginya mendengar perkataan pria ini. Terpaksa dia masuk kedalam kamar mandi dan berganti pakaian tidur yang ia bawa dari rumah di sana.

Setelah ganti baju, Bella keluar dari kamar mandi. Ia melihat Nugi sudah terlelap di atas ranjang empuknya.

Dasar pria itu, desis Bella geram.

Kemudian Bella merebahkan tubuhnya di atas sofa. Ia mencoba untuk tidur. Namun ia lupa. Dia harus memakai selimut. Kebiasaannya ketika tidur. Kepalanya menoleh ke kanan dan kiri. Tidak ada selimut lagi kecuali yang di pakai pria itu.

Bella mendekat dan menarik dengan pelan selimut yang di pakai Nugi hanya setengah bagian. Awalnya pelan-pelan. Karena agak susah, Bella menarik selimut itu dengan keras. Alhasil ini membuat Nugi terbangun. Dia langsung bangkit dari tidurnya.

"Heh kamu. Apa yang kamu lakukan?" tanya Nugi mengetatkan gerahamnya karena ingin marah.

"Apa? Aku hanya mengambil selimut." Bella segera melipat selimut itu lalu kembali ke sofa sambil membawa selimut hasil rampasannya. Dia tidak peduli pada Nugi yang merasa terganggu karena ulahnya.

"Dasar perempuan ini ..." Nugi kesal. Ia malas berebut selimut. "Akhhh ... capek sekali rasanya badanku seharian ini," keluh Nugi sambil merebahkan tubuhnya di atas ranjang lagi. Dia memilih tidak berdebat karena lelah.

Tiba-tiba ponsel Nugi berdering ketika ia hendak memejamkan matanya. Awalnya ia memilih tidak peduli, tapi seiring ponsel itu terus saja mengganggunya. Seakan-akan memaksa Nugi untuk menerimanya.

Akhirnya ia bangun lagi dan melihat ke arah ponselnya yang masih berdering itu. Ternyata yang menelepon dirinya adalah Maya.

"Halo sayang. Pesta sudah selesai?" tanya perempuan itu.

“Ya. Aku mau tidur sekarang."

"Kamu tidak sedang berduaan dengannya di dalam kamar kan?" Maya curiga.

"Kita ini pengantin baru, tentu saja sekarang ada di dalam kamar."

"Lalu? Lalu kalian akan melakukannya? Iya?!" Maya terdengar marah.

"Tentu saja tidak. Bukankah sudah aku bilang kalau ini hanya pernikahan sandiwara saja?"

"Benarkah?"

"Maya, jika aku bilang tidak tentu saja tidak. Lagipula jika aku melakukannya, kenapa harus meminta ijin dari mu."

"Jangan seperti itu, Nugi." Maya merajuk. Nugi diam karena kesal dan lelah. "Kamu harus jaga jarak terus dengan istri palsu mu itu ya."

"Aku tahu. Aku pasti jaga jarak dengan dia. Lagipula aku juga tidak akan tertarik dengan wanita itu. Dia itu bukan tipeku," sahut Nugi. Bella yang belum bisa tidur, menipiskan bibir mendengar itu.

"Ya, aku percaya pada kamu, honey."

"Sekarang kamu tutup teleponnya, karena aku mau istirahat. Capek sekali rasanya seharian ini."

"Ya sayang. kamu istirahat aja. Bye, I love you," ujar Maya menutup teleponnya.

**

Pagi ini Bella sudah bangun dari tidurnya. Setelah mandi, dia bergegas mengenakan pakaian kerjanya. Setelah merasa rapi semua, wanita ini hendak berjalan keluar dari kamar.

"Heh, mau kemana kamu?" panggil Nugi yang baru bangun dari tidurnya.

"Mau kerja," ucap Bella sambil menghentikan langkahnya. Wajahnya tampak polos ketika mengatakan itu.

"Jangan gila kamu," ujar Nugi sambil mendelik pada Bela.

"Kenapa?" Bella juga menatap pria ini dengan tajam.

"Kita masih dalam suasana baru menikah. Jadi paling tidak, satu minggu kita harus bersama-sama dulu," ujar Nugi pada Bella. "Jangan keluar dari zona pasangan suami istri, Bella."

"Cih," decih Bella kesal. Dia lupa kalau ini adalah sebuah pernikahan. Tentu saja ia lupa. Karena ini bukan pernikahan sesungguhnya. Semuanya hanya hubungan timbal balik yang menguntungkan. Bukan untuknya, tapi untuk ayahnya dan pria ini.

Sebenarnya dia harus ijin cuti jika menikah. Namun kenyataannya, dia tidak mengambil cuti. Hari kemarin saja dia minta ijin karena ada keperluan keluarga, bukan menikah. Satu Minggu? tanya Bella dalam hati. Itu akan lama.

"Ingat. Kamu sudah menandatangani ... "

"Cukup. Aku paham." Bella menghentikan pidato Nugi. Dia langsung mengambil ponsel dan meminta bantuan pada Nora untuk ijin lagi. Setelah mendapat respon oke dari temannya itu, Bella masuk ke dalam kamar mandi lagi untuk ganti baju.

...____...

Terpopuler

Comments

%ER%

%ER%

nugi nyebelin...

2023-05-25

2

%ER%

%ER%

iihhh nugi ngeselin...

2023-05-25

0

✨rossy

✨rossy

drama di mulai ....

2023-05-18

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!