Bab. 8

Kemudian Nugi menoleh pada Bella dan berbisik padanya.

"Ini hanya pura-pura saja, siapa juga yang mau bulan madu sama kamu," bisik Nugi dengan nada ketusnya. Bella tidak mendengarkan. Dia menunduk fokus pada piringnya.

"Kalian bisik-bisik soal apa?" tanya Bu Yola yang melihat Nugi sedang berbisik-bisik.

"Oh, ini Ma. Kita sedang membahas soal bulan madu kita," ujar Nugi tersenyum menyeringai.

"Oh ... Baguslah. Terus kalian nanti bulan madu kemana?" tanya bu Yola dengan semangat.

"Ya tetap ke Bali Ma ... ambil yang dekat-dekat saja," ujar Nugi sambil tersenyum pada mamanya.

Mama dan papanya Nugi mengangguk-anggukkan kepalanya sambil tersenyum bahagia. Raut wajah mereka berdua terlihat senang daripada tadi.

***

Hari ini ketiga harinya mereka menikah. Bella harus masuk kerja karena tidak mungkin dia memperpanjang ijin. Sepertinya Nugi pun setuju untuk berangkat kerja. Padahal awalnya dia mengatakan harus satu minggu berada di rumah.

"Aku mau ke kantor hari ini," ucap Bella pada Nugi ketika mereka selesai sarapan.

"Terserah," ujar Nugi dengan ketus sambil ngeloyor berjalan duluan.

“Jangan melarang ku. Aku tidak bisa ijin lebih dari dua hari," ancam Bella.

“Tidak. Mama kemarin juga sudah mengijinkan dengan terpaksa kalau kita sama-sama masih sibuk dengan pekerjaan. Jadi kalau kamu mau kerja, silakan.” Nugi mempersilakan.

Kemudian Bella keluar dari kamarnya dan berjalan menuju ke depan. Saat itu Bu Yola melihat menantunya. Beliau terlihat heran melihat Bella sendirian.

"Loh Bella, kamu mau ke mana kok sudah rapi gitu?" tanya bu Yola sambil melihat Bella dari atas ke bawah.

"Mmm ... Bella mau ke kantor Ma," ucap Bella sambil tersenyum tipis pada bu Yola.

Bu Yola menggelengkan kepalanya sambil menatap Bella.

"Kalian ini ya ... Enggak Nugi, enggak kamu. Sama-sama sibuknya padahal kan kalian baru menikah harusnya kan kalian bersenang-senang berdua lebih dulu, tapi ini ..., kalian malah sibuk sendiri dengan pekerjaan masing-masing." Bu Yola menyayangkan.

Bella hanya mendengarkan.

"Terus kamu berangkat bareng Nugi?" tanya bu Yola lagi.

"Enggak ma, Bella naik taksi saja."

"Naik taksi? Kenapa enggak di antar sama Nugi?" Bu Yola heran.

"Mmm ... Bella sendiri yang enggak minta untuk diantarkan Ma. Bella enggak mau merepotkan," kata Bella.

"Lho, merepotkan bagaimana? Kalian itu sudah menjadi suami istri. Jadi sudah sewajarnya suami itu mengantarkan istrinya. Biar mama yang ngomong sama Nugi," ujar Bu Yola.

Aduh, keluh Bella.

"Gak usah Ma, biar Bella berangkat sendiri aja. Sepertinya Nugi lelah," kata Bella tetap ngotot berangkat sendiri.

"Biar. Biarkan saja. Nugi! Nugi!" teriak Bu Yola. Bella akhirnya pasrah. Tak berapa lama kemudian pria itu pun datang dengan terburu-buru sambil memasang jas nya.

"Ada apa Ma?" tanya Nugi pada Bu Yola setelah ada di depan mamanya.

"Kamu juga mau berangkat kerja sekarang?" tanya beliau melihat putranya sudah rapi.

"Ya."

"Hhh ... " Mama menggelengkan kepalanya. Mau membahas soal mereka yang giat berkerja meski masih dalam nuansa pernikahan, tidak jadi karena akan sama jawabannya. "ini bagaimana, istrimu mau berangkat ke kantor mau naik taksi. Kenapa kamu enggak antar Bella?” tanya Bu Yola pada putranya dengan kesal.

Pandangan Nugi beralih pada Bella. Pria ini mendelik menatap perempuan itu. Bella hanya menipiskan bibirnya sambil mengangkat kedua alisnya menatap Nugi juga. Meski tahu Nugi kesal diprotes oleh mamanya. Dia tidak bisa berbuat banyak.

"Ayo cepat antar Bella ke kantornya," perintah Bu Yola.

"Iya Ma," ucap Nugi tak bisa menolak kemauan mamanya. "Ayo berangkat," ajak Nugi menyembunyikan rasa kesalnya. Ternyata dia juga sudah siap untuk berangkat. Bella tidak mengeluarkan sepatah katapun. Dia hanya berjalan di sejajar dengan Nugi, tapi agak berjauhan.

"Nugi, di gandeng dong itu tangan Istrinya masak jalannya pengantin baru berjauhan gitu, gak ada mesra-mesranya," ujar mamanya Nugi yang ternyata masih berdiri di belakang mereka dan memperhatikan mereka berdua.

Sial, umpat Nugi.

Dia menoleh pada Nella sambil mengerutkan alisnya yang tebal sampai bertaut jadi satu. "Ikuti kata mama. Ayo cepat gandeng tanganku," kode Nugi dengan kesal karena Bella masih diam saja. Perempuan ini menjulurkan tangan kanannya dan menggandeng lengan Nugi.

"Nah ... begitu kan enak di lihat," ucap Bu Yola senang.

Kemudian Nugi dan Bella bergegas berjalan menuju ke garasi mobil yang ada di samping rumah. Setelah sampai di depan mobil, dengan cepat Bella menepiskan tangan Nugi yang ia gandeng tadi.

"Hei. Pelan-pelan saja. Kita kan sedang berusaha terlihat benar-benar menikah ...," ujar Nugi sambil tersenyum menyebalkan. Bella menoleh cepat.

"Diamlah," pinta Bella menahan kesal.

"Kalau bukan mama yang menyuruh, aku juga tidak akan melakukannya. Jangan terlalu percaya diri, Bella. Meski aku adalah pria bebas dan menyukai wanita, aku juga tidak sudi menyentuh mu," bisik Nugi dengan kesal juga. Bella menipiskan bibirnya menatap pria ini.

Nugi sudah masuk terlebih dahulu ke dalam mobil, sementara Bella masih berdiri di luar. Melihat perempuan itu masih berdiri di luar mobil, Nugi melongok dari kaca mobil.

"Hei, Ayo masuk," panggil Nugi. Bella masuk ke dalam mobil dan mengambil tempat duduk di bagian tengah. Nugi menoleh pada Bella yang sudah duduk di belakang.

"Memangnya aku supir kamu?” tanya Nugi dari depan sambil menatap Bella ketus. Bella mengerutkan alisnya mendengar teriakan Nugi padanya.

"Memangnya kenapa?" Bella balik bertanya pada Nugi.

"Kalau kamu duduknya di belakang seperti itu, itu sama artinya kamu yang jadi majikannya dan aku adalah supir kamu," ujar Nugi dengan kesal. Bella melihat ke samping sebentar. Kemudian menatap Nugi di depan.

"Terus, aku harus duduk di depan bersebelahan dengan kamu?" tanya Bella sambil meringis pada Nugi.

"Untuk sementara saja, supaya mama tidak curiga." Nugi mulai kesal. Bella diam. "Cepatlah," perintah Nugi tidak sabar. Bella menghela napas lalu membuka pintu untuk keluar. Kemudian masuk lagi lewat pintu depan.

"Dasar!" umpat Adam dengan kesal karena sikap Bella yang menjengkelkan. Bella melihat ke luar jendela.

Kemudian dengan kecepatan sedang, Bella mulai menjalankan mobilnya meninggalkan rumah. Suasana di dalam mobil sangat sunyi sekali bak kuburan karena kedua orang itu saling diam tak bicara. Nugi fokus menyetir, sementara Bella sibuk mengutak-utik ponselnya.

Ponsel Nugi berdering. Pria ini mengangkat ponselnya.

"Iya. Aku akan jemput kamu. Sebentar lagi sampai. Kamu tunggu ya," ucap Nugi seraya

menutup ponselnya. Bella tidak menduga kalau itu membuat berangkat kerjanya terhambat.

"Mau ke mana? Kenapa kita balik arah?" tanya Bella bingung. Dia melihat ke luar jendela. Mobil berjalan berbeda dari tujuan awalnya.

"Aku mau jemput seseorang," ujar Nugi sambil mengemudikan mobilnya dengan cepat.

"Aku bisa terlambat ke kantor, kalau kamu putar balik," ujar Bella panik.

"Jangan ribut. Lagipula aku jemput tidak jauh."

"Seharusnya kamu antar aku dulu baru menjemput kekasihmu."

"Sudah kamu diam saja. Sebentar lagi sampai," kata Nugi dengan santai. Bella menyandarkan tubuhnya ke kursi sambil mendengus dengan kesal.

...______...

Terpopuler

Comments

🥚⃟♡ɪɪ𝖘▵꙰ᵃⁱˢ𝖄ᵃ🇭⃝⃟♡⁴

🥚⃟♡ɪɪ𝖘▵꙰ᵃⁱˢ𝖄ᵃ🇭⃝⃟♡⁴

aku sumpahin kamu bakalan bucin sama bela

2023-06-15

0

%ER%

%ER%

sifat nugi kebalikan nya yugi...

2023-05-25

0

%ER%

%ER%

tuh kan yugi ribet...
bucin baru tau rasa!!!!

2023-05-25

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!