Nora yang sebenarnya tadi mau keluar urung karena melihat atasannya di depan pintu. Dia segera mendekat ke Bella. "Kamu ketahuan terlambat? Aku lihat tadi pak Reynand ada di depan pintu."
"Iya."
"Kamu di tegur?"
"Ya, tapi bukan karena aku telat."
"Lalu?"
"Pak Reynand tanya soal ijin aku kemarin. Dia mencari ku?" tanya Bella seraya mengumpulkan bekas yang di perlukan pada meeting setelah meletakkan tas di kursinya.
"Ya. Pak Reynand kan menandatangani berkas di sini," kata Nora. "Ini buat apa?"
"Pak Reynand bilang ada meeting." Mendengar ini, Nora ikut membantu.
"Tumben, Pak Reynand tanya-tanya soal ijin karyawannya," ujar Nora sambil ikut mengumpulkan berkas yang di perlukan.
"Sekedar tanya."
"Tapi ngomong-ngomong, kok pak Reynand jadi peduli gitu sama karyawannya. Padahal kan yang aku tahu selama ini pak Reynand tidak pernah tanya-tanya begitu," ujar Nora.
“Aku tidak tahu. Namun mungkin saja karena aku adalah orang bagian accounting. Kita berdua kan termasuk orang penting, hehehe ... “ Bella bercanda. Nora tergelak lucu.
"Iya sih, jarang banget pak Reynand peduli seperti itu, atau jangan-jangan pak Reynand cuma peduli sama kamu Bell," ucap Nora sambil tersenyum pada Bella. Senyum menggoda.
"Ah kamu ada-ada saja. Udah ah aku ke ruang meeting dulu soalnya pak Reynand udah nunggu di sana," kata Bella sambil membawa setumpuk kertas di tangannya.
Kemudian Bella berjalan keluar ruangan menuju ke ruang meeting dengan segera.
“Permisi pak," ucap Bella setiba di ruang meeting yang masih sepi dan hanya pak Reynand saja yang sudah duduk di kursinya menunggu yang lainnya datang.
"Ya, masuk Bella," ucap pak Reynand pada Bella yang datang sambil membawa setumpuk berkas di tangan kanannya. Pria itu langsung berdiri untuk membantu.
"Tidak apa-apa, Pak. Saya bisa membawanya sendiri," cegah Bella. Namun Pak Reynand tetap mengambil sebagian tumpukan kertas yang di bawa wanita ini.
"Tidak masalah. Ayo, duduklah."
Kemudian Bella mengambil tempat duduk di samping pak Reynand. Tanpa di duga, pria itu menarik kursi untuknya.
"Ah, terima kasih Pak." Bella membungkuk sedikit. Reynand tersenyum.
"Semua berkas sudah kamu siapkan?" tanya pak Reynand pada Bella yang sudah duduk di sampingnya.
"Sudah pak," jawab Bella.
"Bagus, kita tinggal nunggu CEO dari Prayoga group datang."
"A-apa? Prayoga group?" tanya Bella tanpa sadar sambil menatap pak Reynand dengan membelalakkan bola matanya.
"Iya, memangnya kenapa?" tanya pak Reynand heran melihat sikap Bella yang terkaget-kaget.
"Mmm ... Tidak. Tidak apa-apa pak," ucap Bella agak gugup.
"Kok kamu bereaksi seperti itu setelah mendengar aku menyebut Prayoga group?" tanya pak Reynand seraya menatap wanita ini.
"Ah tidak pak. Saya tidak apa-apa," ujar Bella pada pak Reynand berusaha tampak wajar. "Hanya baru tahu saja kalau Anda mau meeting dengan orang luar. Saya tidak menyiapkan semuanya tadi." Bella langsung tanggap untuk mencari alasan.
"Aku sudah menyuruh orang lain yang menyiapkan ruang meeting ini," kata Reynand lembut. Ya, semua sudah siap. Bahkan minuman di atas meja pun sudah tersedia.
Tiba-tiba terdengar suara langkah sepatu beberapa orang sedang menuju ke pintu ruang meeting.
Tak lama kemudian datang dua orang laki-laki dan seorang lagi yang ia kenal.
Oh tidak! ujar Bella seraya melebarkan mata sejenak ketika tahu siapa yang datang untuk ikut acara meeting itu. Dia Nugi! pekik Bella dalam hatinya sambil menundukkan wajah ketika pria itu berjalan masuk ke dalam ruang meeting.
"Mari Pak Nugi, silahkan duduk," ujar pak Reynand mempersilahkan Nugi CEO dari PT Prayoga group yang tak lain adalah suami kontrak Bella.
Kemudian Nugi duduk di samping kanan Reynand dan tepat di seberang Bella. Bola mata Nugi melebar ketika melihat Bella yang sedang duduk di seberangnya sana. Tepat berada di hadapannya.
Bella?! batin Nugi. Karena ia menjemput Maya, itu membuatnya tidak tahu dimana tempat kerja perempuan ini. Tanpa di duga ternyata di sini. Ngapain dia ikut meeting juga, gumam Nugi sambil menatap Bella yang pura-pura sibuk membuka-buka tumpukan kertas yang ada di hadapannya.
Di bawah meja, Nugi mengirim pesan pada Bella. "Kenapa kamu ada di sini?" begitu pesan yang dikirim Nugi pada Bella.
Bella yang melihat ponselnya ada notif pesan masuk dan membaca pesan yang dikirim oleh Nugi padanya barusan. Dengan tenang, Bella membalas pesan.
Nugi membaca lagi pesan yang dikirim Bella barusan.
"Kamu tidak lihat aku bekerja? Lagipula ini bukan urusanmu kan?" balas Bella dan mengirimkan pesan itu pada Nugi.
"Kalian bos dan sekretaris?" tanya Nugi penasaran.
"Kenapa masih tanya?" jawab Bella mengirim pesan balik lagi ke Nugi.
Nugi mendongakkan kepalanya. Dengan wajah kesal pria ini menatap Bella yang ada di depannya dengan tajam. Bella mengedikkan bahu dan menarik ujung bibirnya melihat tatapan permusuhan Nugi.
"Baiklah karena semua sudah hadir, acara meeting ini kita mulai sekarang." Tiba-tiba pak Reynand bersuara. "Bisa kita mulai meeting, Pak Nugi?" Begitu pertanyaan Reynand terlontar, pikiran Nugi yang terkejut dengan adanya Bella didepannya, buyar.
"Ah, ya bisa." Nugi langsung tersenyum.
Nugi mengalihkan perhatiannya pada Reynand yang sudah memulai acara meeting-nya.
"Saya ucapkan terimakasih banyak pada Bapak Nugi Prayoga selaku CEO dari Prayoga group karena telah memberikan kepercayaannya pada perusahan saya ini untuk berkolaborasi dengan perusahaan kami, dan tentunya saya harapkan nanti untuk ke depannya akan lebih memajukan perusahaan kita berdua," ucap pak Reynand sambil tersenyum pada Nugi yang duduk di sebelahnya.
Nugi mengangguk-anggukkan kepalanya mendengar sambutan yang di ucapkan pak Reynand pada dirinya.
"Terima kasih Bapak Reynand karena telah menerima Prayoga group untuk sama-sama menjalin kerjasama demi perkembangan perusahaan kita. Saya selaku CEO dari perusahaan ini sangat berharap sekali untuk kedepannya perusahaan kita ini bisa saling mengisi karena saya melihat kalau perusahaan yang Bapak Reynand pimpin saat ini mempunyai prospek yang sangat cemerlang."
Beberapa jam berlalu dan akhirnya acara meeting pun telah sampai pada akhir pembicaraan yaitu penandatanganan MOU antara kedua belah pihak yang telah sepakat dan menyetujui isi dan aturan-aturan yang
tertuang dalam perjanjian tersebut.
Semua berjalan dengan lancar meski kadang Nugi melirik ke arah Bella.
Kemudian Nugi dan Reynand sama-sama berdiri sambil berjabatan tangan.
"Baiklah meeting ini saya akhiri sampai di sini dan terima kasih untuk kehadirannya dan semoga kerjasama ini akan selalu membawa kebaikan untuk kita semua," ucap pak Reynand memberi kata penutup di akhir meeting.
Ah, leganya, batin Bella.
...____...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Yanti dian Nurhasyanti
nugiii....c play boy ngapain juga pake nanya 🙈
2023-07-28
1
🥚⃟♡ɪɪ𝖘▵꙰ᵃⁱˢ𝖄ᵃ🇭⃝⃟♡⁴
yes bella di sukai bos nya
2023-06-16
1
Ririnyulianti Yulianti
Bella disukai bosnya tuh
2023-05-30
0