"Kamu pasti terkejut," ujar Reynand merasa bersalah. Bella tersenyum tipis seraya mengangguk. "Maaf." Malah pria ini meminta maaf. Itu membuat Bella tidak enak.
"Tidak apa-apa, Pak." Bella menggerakkan kedua tangannya meyakinkan kalau dia tidak apa-apa.
"Kamu mau makan siang?" tanya Reynand.
"Iya ini saya mau ke kantin pak," jawab Bella sambil tersenyum.
"Mmm ... Sepertinya kamu harus membatalkan acara makan siang mu," ujar Reynand. Tidaakkk! pekik Bella dalam hati.
"Ada apa, Pak?" tanya Bella berusaha tampak baik-baik saja.
"Ada acara diluar. Aku ingin kamu ikut."
"Sekarang Pak?" Bella menyiapkan diri untuk setuju.
"Iya."
"Dokumen mana yang perlu saya bawa?"
"Tidak. Tidak perlu membawa dokumen. Ini jamuan makan saja."
"Oh, Baik Pak." Untung saja jamuan makan. Setidaknya aku akan makan nanti. Bella lega.
"Saya tunggu kamu di luar. Aku akan ambil mobil ku dulu."
"Baik, Pak."
***
Bella menunggu di depan gedung. Tak lama mobil Pak Reynand terlihat. Pria itu membuka jendela ketika mobil mendekat pada Bella.
"Masuklah," pinta Reynand. Perempuan ini mengangguk dan membuka pintu depan. Kemudian Reynand mengemudikan mobilnya keluar dari area gedung perkantoran mereka dan melaju menuju tempat acara yang di maksud Reynand.
Mobil mereka sampai di sebuah resto.
"Ayo, Bella," kata Reynand setelah mematikan mesin mobil. Perempuan ini mengangguk. Kemudian Bella keluar dari mobil. Bella mengangguk dan ikut turun dari mobil. Ia melihat ke sekitar. Resto tampak tidak terlalu ramai. Bola matanya melihat papan nama resto. Oh, tempat makan seafood. Mereka berdua berjalan beriringan masuk ke dalam resto tersebut.
Setelah tiba di dalam resto, mereka di sambut oleh pelayan resto. Lalu di persilakan duduk di tempat yang sudah di pilih Reynand. Di dekat dinding kaca.
"Bella, kita duduk di bangku pojok itu ya. Sepertinya enak bisa melihat pemandangan di luar," kata Reynand
"Iya pak," jawab Bella. Dia setuju saja. Pelayan membawakan buku menu pada mereka. Namun ada yang aneh. Bukannya mereka sedang dalam jamuan makan? Kenapa sepi?
"Kamu makan apa Bella?" tanya Reynand pada Bella yang terlihat kebingungan seraya melihat ke sekitar.
"Apa tidak sebaiknya kita tunggu dulu tamu itu, Pak?" usul Bella.
"Tamu?"
"Ya. Bukannya kita sedang ada jamuan makan dengan rekan bisnis?" Bella mengingatkan. Hampir saja Reynand lupa bahwa dia berbohong pada Bella kalau ada jamuan makan siang ini. Dia meminta pelayan itu pergi dulu demi membuat mereka nyaman memilih menu.
"Sebenarnya tidak ada jamuan makan Bella."
"Tapi tadi Bapak bilang ... "
"Iya. Itu hanya alasan ku saja untuk mengajak kamu makan siang," ungkap Reynand mengejutkan. Bella mengerjapkan matanya. "Aku takut kamu menolak. Jadi aku membuat alasan itu untuk bisa mengajak mu makan siang bersama." Bella terkejut. Dia diam beberapa detik. Lalu mengerjapkan mata mendapat cerita ini. "Kamu tidak marah kan?"
"Y-ya itu ..." Bella tersenyum memaklumi. "Ya. Saya tidak bisa marah Pak," jawab Bella bercanda.
"Benar." Reynand tergelak. Tidak mungkin Bella marah sekarang. Itu percuma. Lagipula sebentar lagi dia akan makan. Bisa jadi ini pengganti makan siangnya. Bahkan lebih baik daripada jika dia membeli makan siang sendiri.
Sementara di ruang kantor Nugi. Pria ini sudah bersiap-siap hendak menjemput kekasihnya untuk makan siang berdua. Kemudian Nugi keluar dari ruang kantornya dan bergegas menuju ke area parkir. Setelah itu pria ini menjalankan mobilnya menuju ke kantor agensi.
Beberapa menit akhirnya, Nugi tiba juga ditempat. Pria ini mengambil ponsel dan mencoba menelepon kekasihnya. Rupanya Maya ada pemotretan di studio. Saat teleponnya berdering, Maya tidak tahu.
"Sebaiknya aku masuk saja ke dalam." Nugi berinisiatif untuk menjemputnya di dalam.
Di dalam studio. Andre yang juga ada sesi pemotretan tengah berpose bersama Bella. Rupanya mereka ada proyek bersama.
Melihat ada pria tampan, semua orang menoleh hampir bersamaan. Karena biasanya Nugi tetap di mobil, mereka tidak bisa melihat pria yang dekat dengan Maya itu.
"Apa aku bisa bertemu Maya?" tanya Nugi pada salah satu staff.
"Dia ada di luar. Pemotretannya baru selesai," ujar seseorang memberi tahu.
"Terima kasih." Nugi berinisiatif mencari perempuan itu sendiri tanpa menelponnya.
Di lorong, Maya tengah bersama Andre. Dia yang baru saja dari toilet masih di temani pria ini.
"Kapan kamu ada waktu untuk kita berdua?" tanya Andre sambil mengelus pipi perempuan ini.
"Aku tidak bisa memastikan."
"Jadi ... Aku perlu menunggu?"
"Ya. Kamu harus mengerti, Andre."
Klek! Pintu studio terbuka. Bola mata Maya melebar ketika melihat Nugi muncul. Spontan dia mendorong tubuh Andre dari dirinya.
"Kenapa kamu mendorongku, Maya?" tanya Andre terkejut.
"Ssst ..." Maya meletakkan telunjuknya di atas bibir. Bola matanya menunjuk ke arah Nugi yang muncul. Tanpa menunggu Nugi mendekatinya, Maya langsung mendekat pada pria itu. Dia langsung meninggalkan Andre begitu saja.
"Halo sayang," sapa Maya dengan manja. Dia tidak ingin Nugi melihat dirinya bersama Andre. Pria ini menipiskan bibir geram melihat kemunculan Nugi. Namun sayangnya Nugi tidak melihat apa yang dilakukan dua orang ini. "Kenapa tidak beri kabar kalau sudah sampai?"
"Aku menelepon mu, tapi kamu tidak menerimanya," kata Nugi.
"Benarkah? Ah, maaf. Handphone ku ada di tas. Kita jadi makan siang?"
"Ya."
"Oke. Aku ambil tas dulu, ya ..."
"Ya." Sekilas Nugi melirik juga ke arah Andre. Andre hanya diam memandangi mereka.
Mereka pun segera menuju ke mobil. Kemudian Nugi menjalankan mobilnya dengan cepat.
"Oh ya sayang, kita mau makan di mana ini?" tanya Maya.
"Aku tidak punya pilihan. Terserah kamu saja," kata Nugi pada Maya ketika mereka masih dalam perjalanan mencari tempat makan siang. Dia menyerahkan pilihan pada Maya.
"Aku ingin makan seafood," ujar Maya sambil bergelayut manja di pundak Nugi.
"Oke," kata Nugi.
**
Dari arah pintu masuk resto seafood, terlihat Nugi dan Maya. Mereka rupanya juga makan siang disini. Maya dan Nugi kemudian duduk di meja mereka dan tiba-tiba pandangan Maya tertuju pada meja pojok di mana Bella dan Reynand berada.
"Sayang, coba lihat deh di meja pojok sana sepertinya itu istri palsu mu," ujar Maya pada Nugi sambil menunjuk ke arah pojok.
Nugi melihat ke arah meja pojok. Nugi melihat Bella dan Reynand sedang berbicara dan bersenda gurau.
Bukankah itu Bella dan Reynand? Nugi terkejut melihat mereka berdua.
Maya melihat Nugi yang terus-menerus melihat ke arah meja Bella dan Reynand.
"Sayang? sayang....," panggil Maya pada Nugi. Sampai Maya harus menggerakkan tangannya untuk meminta perhatian pria ini.
"Iya, ada apa?" ujar Nugi kaget.
"Ternyata si Bella itu tidak sepolos yang aku kira deh sayang. Buktinya dia bisa juga berduaan dengan pria lain," ucap Maya.
"Dia atasan Bella." Nugi membela. Lalu mengalihkan perhatian pada buku menu.
"Kamu kenal rupanya." Maya tidak menduga.
...______...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
✨rossy
panas ga panas ga Nugi... rasain tuh
ayo lah Bella balas orang begini mh.. tuman!
2023-05-18
2
Andriani
wah Nugi mulai nih....
2023-05-17
0
MamaNia
kak lady typo adam terus.....
ganti adam aja jgn nugi suka keinget kisah nami 🤭
2023-05-17
1