Setelah berusaha mengusir makhluk yang ada di dalam tubuh mama, akhirnya makhluk itu keluar setelah ayah membuat kesepakatan. Ya makhluk itu tidak mau kami sekeluarga melakukan ibadah, makhluk itu pun blg mereka semua meminta disiapkan sesajen untuk makanannya. Ayah pun menyetujuinya. Dari situ tidak berapa lama,mama akhirnya sadar.
"Agh,aku kenapa yah?"
"Mama tadi kerasukan."
"Terus kalian mau ngapain?"
"Tadi kita mau sholat ma."Jawab Anita.
"Ya sudah lanjutkan lagi sholatnya."
Anita dan Dio saling berpandangan,lalu mereka melihat kearah ayah.
"Kenapa kalian melihat ke ayah?"
"Bukannya tadi ayah membuat kesepakatan dengan makhluk tadi?"
"Habis mau gimana lagi,ayah melakukan ini demi mama mu."
Mama yang mendengar perbincangan mereka nampak bingung.
"Ada apa sebenarnya yah?"
"Tidak ma,kamu istirahat saja menjaga Nisa. Ini urusan ayah, tanggung jawab ayah."
"Jangan seperti itu yah,kita harus sama-sama jika ada masalah."
Ayah hanya tersenyum mendengar ucapan mama.
"Tidak ma, tidak ada masalah. Yang penting kamu dan anak-anak tidak apa-apa."
"Ya sudahlah kalau. kamu tidak mau cerita."
Sepertinya ayah tau kalau mama marah padanya,Anita dan Dio pun tak bisa berkata apa-apa lagi.
"Sudahlah ma,ini masih gelap ma. Ayah janji nanti ayah pasti cerita."
"Iya."Dengan wajah yang masih cemberut.
Anita dan Dio akhirnya pamit untuk kembali ke kamarnya.
"Yah,ma. Aku dan Dio ke kamar ya."
"Iya nak."Ayah dan mama mengucap berbarengan.
Setelah Anita dan Dio sampai di kamarnya, mereka berdua berbincang tentang yang terjadi pada mama.
"Dio,menurut kamu ayah salah gak sih?"
"Ya salah lah, sama aja kita ngasih makan setan."
"Nah ayah gak nanya tuh kalau lupa bikin sajen, resikonya apa?Pasti ada resikonya kan kak?"
"Ya pasti ada lah, aku jadi bingung sama ayah. Kok kita kayak kalah gitu sama setan."
"Jadi kita harus gimana nih kak?"
"Aku juga gak tau."
Lama Anita dan Dio memikirkan kesepakatan ayahnya sampai-sampai tak terasa diluar sudah terang.
"Waduh,Dio ayo kita ke sekolah."
"o iya kak,ayo kak."
Akhirnya Anita dan Dio bergegas untuk pergi ke sekolah. Ketika keluar kamar,Anita dan Dio langsung ke meja makan. Sudah ada mama sama ayah di meja makan.
"Pagi sayang."Ucap mama.
"Pagi ma."Jawab Anita dan Dio.
"Kalian gak tidur?"
"Gak bisa tidur ma."Jawab Anita.
"Loh kenapa?itu mata kalian sampai hitam begitu."
"Iya ma,gak apa-apa ma."
"Kalian izin aja hari ini."
"Aku ada ulangan harian ma."Ucap Anita.
"Kalau kamu Dio?"
"Aku ada janji sama teman ma."
"Ya sudahlah mau gimana lagi,mama takutnya kalian malah tidur di kelas."
"Ditahan ma ngantuknya."Ucap Dio.
Selesai sarapan akhirnya Anita dan Dio berangkat diantar ayahnya. Anita berbisik pada Dio di mobil.
"Dio, nanti kamu coba cari di perpustakaan disekolah. Tentang mengusir makhluk gaib."
"Iya kak."
Ayah yang memperhatikan mereka dari tadi akhirnya bertanya.
"Lagi pada ngomongin apa sih?"
"Gak ada yah."Jawab Anita.
"Hayo jangan bohong,ayah tau gimana anak-anak ayah."
Anita dan Dio saling berpandangan,Dio memberi tanda kalau masalah ini biar saja ayah tau. Kan Ayah yang mulai.
"Iya yah, sebenarnya aku sama Dio mau cari buku cara mengusir setan."Ucap Anita.
"Kalian mau mengusir makhluk yang ada di rumah?"
"Iya yah."
"Mereka tidak akan pernah pergi kalau kita masih tinggal di rumah itu."
"Aku hanya kepikiran yah, yang dia minta sesajen. Kalau kita lupa, apa resikonya?"
Ayah terdiam, sepertinya ayah baru kepikiran kesana.
"Nah itu dia,ayah gak berfikir kesana."
"Nah, mangkanya aku sama Dio mau cari buku tentang hal gaib."
"Coba nanti ayah mampir ke rumah pak Baskoro."
"Iya yah."
***
Dirumah mama dan Nisa sedang di kamar,Nisa masih belum tidur. Seperti biasa mama membuka-buka ponselnya. Mama melihat ada orang di sosial medianya,dia punya masalah yang sama dengan rumahnya. Mama mencoba comentar di sosial medianya.
{Rumah saya juga banyak penghuninya.}
Langsung di respon oleh orang yang posting.
{Saya ada kenalan yang bisa mengusir makhluk gaib.}
{Boleh Bun.}
Orang itu akhirnya memberikan nomor seorang dukun,mama tidak tau kalau kenalan orang itu seorang dukun.
{Terimakasih, nanti akan saya hubungi.}
{Iya sama-sama.}
Sebelu menelpon orang itu,mama menelpon ayah terlebih dahulu.
[Hallo ma.]
[Yah,tadi aku lihat di sosial media. Ada orang yang masalahnya kayak kita. Dia ngasih nomor orang yang mengusir makhluk di rumahnya. Mau dihubungi apa gak?]
[Nanti dulu ma,ayah nanti mau mampir ke rumah pak Baskoro. Siapa tau dia punya kenalan.]
[Oh ya sudah kalau begitu, mama tunggu ayah pulang ya.]
[Iya ma,kamu hati-hati di rumah ya.]
[Iya yah,bye.]
[Bye.]
Setelah selesai menelpon, sepertinya makhluk-makhluk tak kasat mata itu tau kalau mereka akan tetap diusir dari rumah ini. Tiba-tiba saja ada suara seperti suara genderuwo, sontak saja langsung membuat Mama ketakutan. Bulu kuduk yang mulai berdiri,cuaca yang tiba-tiba gelap menambah ketakutan mama. Tiba-tiba, tok tok tok. Dalam hati berbisik "Siapa yang datang?ayah baru saja tutup telpon. Mama langsung bergegas menuju pintu, ketika di buka tidak ada siapa pun. Akhirnya mama masuk lagi kedalam kamar, bukan main terkejutnya mama. Karena dilihatnya ayah sudah ada di kasur.
"Loh,ayah?"
"Kenapa ma?"
"Kamu masuk dari mana?"
"Tadi pas kamu buka pintu."
"Tapi tadi?"
"Sudahlah ma,ayah lagi kangen nih."
Tidak seperti biasanya ayah pulang kerja masuk ke kamar dan langsung memeluk mama.
"Ayah bukannya mau ke tempat Pak Baskoro?"
"Itu gampang,habis ini juga bisa."
Entah kenapa jantung Mama berdegup cepat,bulu kuduk yang masih berdiri membuat Mama takut.
"Mama kenapa?"
"Enggak, gak apa-apa yah."
Tidak berapa lama,ada ketukan lagi. Tok tok tok.
"Sebentar yah, aku buka pintu dulu."
Ayah tidak menjawab, hanya terdiam kaku. Setelah mama membuka pintu, dilihatnya ayah bersama pak Baskoro sedang berdiri di depan pintu. Seketika itu juga, mama langsung jatuh pingsan. Ayah dengan sigap menangkap tubuh mama dan membawanya ke kamar. Pak Baskoro sepertinya sudah tau apa yang terjadi,dia hanya diam dan langsung berjalan mengikuti ayah.
"Pak,istri bapak disukai oleh jin."
"Apa?disukai Jin?"
Rasanya tak percaya dengan hal yang seperti itu,namun ini nyata.
"Iya, sejenis genderuwo. Makhluk ini bisa berubah wujud menjadi suaminya,karena mereka menyukai perempuan yang sedang sendirian."
"Lalu saya harus gimana?"
"Saya akan menghubungi teman saya."
"Baik pak, nanti soal ongkos biar saya yang tanggung."
"Iya, nanti saya sampaikan ke teman saya."
Akhirnya pak Baskoro menghubungi temannya untuk membantu mengusir makhluk tak kasat mata di rumah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments