Di halangi makhluk tak kasat mata

Tak menunggu waktu lama,Anita tiba dengan membawa kotak P3K. dengan sigap Anita membersihkan darah di kepala ayahnya lalu Anita membalutnya dengan perban. saat itu juga ayahnya siuman dari pingsannya.

"agh"sambil memegangi kepalanya.

"ayah tidak apa-apa?"tanya Anita.

"i iya,ayah tidak apa-apa. hanya sedikit pusing."

"kamu istirahat saja dulu yah,kepalamu tadi berdarah."

"iya ma, aku juga gak tau. sepertinya ada yang menyengkat kaki ayah tadi dan sebelum pingsan aku melihat sosok hitam besar,entah makhluk apa itu."

"sudahlah, yang penting kamu sudah baik-baik saja."ucap mama.

Dio mengajak ayahnya istirahat di kamar.

"ayah ayo aku bantu jalan ke kamar."

"iya,tapi ayah mau tanya ke warga sekitar. siapa tau ada yang bisa mengusir makhluk tak kasat mata di rumah ini."

"sudahlah yah, jangan di paksa. keadaanmu masih belum pulih."ucap mama.

"iya yah, istirahat dulu saja."Anita ikut buka suara.

"ayah cuma takut terjadi hal yang lebih mengerikan."

"semoga gak ada yang aneh-aneh lagi."

"ya baiklah,ayo dio."

ayah dan Dio akhirnya menuju kamar,Anita,Nisa dan Mamanya masih di ruang tamu.

"Anita,kamu bawa Nisa ke kamarmu. mama mau menyiapkan makanan."

"iya ma, mama gak apa-apa sendirian?"

"iya gak apa-apa."

"ya sudah aku kekamar ya ma."

akhirnya Anita dan adiknya pergi kekamar.

disaat mamanya menuju dapur, sekilas mamanya melihat ada bayangan putih. mamanya terpaku dan diam sejenak, dalam hatinya berbisik "siapa yang barusan berdiri di dekat kamar mandi?" mamanya berusaha untuk tidak menghiraukannya, tapi entah kenapa bulu kuduk berdiri dan suasana semakin mencekam. mamanya berusaha untuk tenang dan melanjutkan langkahnya menuju dapur. sesampainya di dapur, Mama langsung membuka kulkas untuk mengambil bahan makanan. di saat Mama mau menutup kulkas, tiba-tiba.

"aaaaaaaaaa"

BRUK, seketika itu juga Mama jatuh pingsan. Dio yang mendengar teriakan mama langsung menuju dapur, dilihatnya Mama sudah terbaring di lantai.

"mamaaaaa."

dio langsung mengangkat mama dan membawanya ke sofa di ruang tamu. ayah menyusul Dio dan menyuruh Dio untuk ambil minyak angin. tidak membutuhkan waktu lama, Mama langsung siuman dari pingsannya.

"aaaaaaa."Mama kembali berteriak.

"tenang ma,tenang. ini Ayah ma."

"ayah?"

"iya, kamu kenapa?"

"tadi ada sosok perempuan di dekat kulkas, wajahnya putih pucat,bajunya putih, rambutnya panjang. dia melihat ke arahku dan menyeringai. aku takut yah!!"

"besok aku akan langsung mencari orang yang mengerti tentang hal gaib. sekarang Mama istirahat saja, buat makan nanti kita pesan lewat aplikasi."

"iya yah."

akhirnya mama sama ayah masuk ke kamar sedangkan Dio masuk kekamarnya sendiri, karena dia tahu di kamarnya sudah ada Kak Anita dan Nisa.

"sudah mau tidur? makan dulu, Mama lagi masak."

"gak kak, Mama tadi pingsan."

"loh kenapa mama?"

"mama lihat hantu kak,sejenis kuntilanak di dekat kulkas."

"waduh, banyak banget ya makhluknya?"

"iya kak, ayah besok katanya mau langsung cari orang yang ngerti hal gaib kak."

"iya,harus buru-buru, karena semakin mengganggu."

"iya benar banget kak."

"terus malam ini kita makan apa?"

"kata ayah pesan lewat aplikasi aja."

"o gitu,ya udah oke."

***

Abang kurir sudah sampai didepan gerbang,dilihatnya ada perempuan berparas cantik sedang berdiri di teras rumah.

"permisi, kak!!"

namun tidak ada jawaban. sekali lagi Abang kurir memanggil lagi.

"permisi kak!!"

lagi-lagi tak ada jawaban,lalu Abang kurirnya berinisiatif menelpon.

[hallo selamat sore,saya dari gardu mau antar makanan pak]

[iya sore,sebentar anak saya kedepan]

[anak bapak sudah ada di teras,tapi dari tadi saya panggil-panggil diam saja pak]

deg, seketika itu juga bulu kuduk berdiri. seperti sudah merasakan kehadiran makhluk itu.

[maaf bang, anak-anak saya semua di dalam kamar]

[itu masih ada di teras pak]

[ya sudah bang, tunggu sebentar]

[baik pak]

ayah jalan perlahan menuju kamar anaknya.

"Dio, tolong kamu ambil makanannya. ayah sudah bayar."

"iya yah."

Dio langsung bergegas menuju pintu gerbang,dan Dio hanya melihat Abang kurir menjatuhkan makanannya lalu pergi terburu-buru. ayah yang melihat dari dalam langsung menelpon Abang kurirnya.

[hallo bang, kenapa makanannya dijatuhkan?]

[ma maaf pak! sa saya melihat anak bapak menembus badan perempuan yang ada di teras]

[apa!!tembus? bercanda nih Abang]

[sumpah pak,saya gak bohong]

[ya sudah kalau begitu, terimakasih ya bang]

[iya pak, sama-sama pak. sekali lagi maaf ya pak]

[iya]

lalu disaat itu juga Dio sudah ada di hadapan ayahnya.

"yah,ini makanannya."

"oh iya, kamu panggil kakakmu dan mamamu."

"baik yah."

ayahnya masih memikirkan hal tadi, makhluk itu sudah sangat menggangu. dalam hatinya berbisik "pagi-pagi aku harus berangkat mencari orang yang mengerti dengan hal gaib"

tidak berapa lama kemudian, mama, Anita, Dio dan Nisa sudah ada di hadapan ayahnya.

"ayah"panggil Anita.

ayahnya masih terdiam melamun, semuanya memperhatikan ayah. namun sepertinya Ayah tidak menyadari kalau dari tadi kami semua memperhatikannya.

"ayah!!"ucap mama.

ayah langsung terkejut.

"aduh kalian mengagetkanku."

"ayah dari tadi memikirkan apa?"ucap Anita.

"oh tidak, Ayah tidak memikirkan apa-apa. ayo kita makan, makanannya sudah Ayah hidangkan di meja makan."

kami semua akhirnya menuju meja makan. hanya suara Nisa yang berisik, karena dia makan sembari main. ayah membuka pembicaraan.

"besok pagi-pagi ayah langsung berangkat cari orang."

semua mengangguk.

***

pagi harinya,ayah sudah bersiap-siap,Anita dan Dio bersiap ke sekolah. mama dan Nisa menunggu ayah di rumah.

ayah mengantar Anita dan Dio terlebih dahulu,lalu ayah langsung menuju ke rumah.

sesampainya di rumah,ayah hanya memarkirkan mobilnya di depan gerbang.

ayah langsung mencari orang untuk bertanya di mana tempat orang yang mengerti dengan hal gaib. tidak membutuhkan waktu lama, Ayah bertemu dengan orang yang mengerti dengan hal gaib.

"permisi."

"iya ada apa pak?"

"saya mau minta tolong pak,rumah yang saya tempati angker pak."

"baiklah,nanti saya akan melihatnya."

"rumah saya diujung jalan ini pak,pagar hitam."

"baik,tapi tidak bisa sekarang,karena saya ada urusan."

"baik pak."

akhirnya bisa juga bertemu dengan orang yang mengerti dengan hal gaib.

sesampainya di rumah, ayah terus menemani mama dan Nisa di kamar. di hari ini rumah seperti banyak orang, banyak suara seperti orang ngobrol namun suaranya tidak terdengar jelas. tapi ayah tidak menghiraukannya,biarlah mereka mau berbuat apa. yang penting tidak membahayakan keluargaku. ayah masih menunggu orang yang akan mengusir makhluk tak kasat mata.

Terpopuler

Comments

Niswah

Niswah

lanjuuut

2023-06-01

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!