Hari ini Ayah,Anita dan Dio mulai beraktifitas kembali,hanya mama dan Nisa yang ada di rumah. pagi ini tidak ada hal-hal aneh terjadi sampai semua berangkat. seperti biasa mama membereskan meja makan dan bebenah rumah. Nisa sedang asik bermain dengan bonekanya. Mama menyodorkan kue untuk Nisa,lagi-lagi hal aneh terjadi.
"mama,satu lagi."
"ini di habiskan dulu Nisa,nanti kalau mau nambah mama ambilkan lagi."
"bukan buat aku ma,tapi buat kakak."
lagi-lagi yang di ungkapkan Nisa kakak,entah kakak siapa yang dia maksud. di barengi bulu kuduk yang berdiri lagi,kali ini energinya lebih kuat. mungkin karena tidak ada orang di rumah.
"Nisa sayang,kakak pergi sekolah nak. nanti saja ya buat kakak."
"gak mau,pokoknya aku mau satu lagi buat kakak."sambil terus merengek ke mama.
"mama bilang enggak,enggak Nisa. kamu dengar mama gak?"
sontak mata Nisa melotot ke arah mama dan menyeringai. mama yang melihat kejadian itu langsung memeluk Nisa sambil menangis.
"Nisaaaaa,Nisaaaaa,sadar nak. kamu pasti bisa melawannya sayang."
Nisa malah menggerung marah,matanya masih melotot dan tangannya mencakar pundak mama. mama menahan sakitnya di pundak,dia tidak akan melepaskan Nisa. apapun yang terjadi mama tetap memeluk Nisa. masih terisak mama berusaha bicara dengan Nisa.
"Nisa anak mama,sayangnya mama,cintanya mama,sadar nak. ini mama."
Nisa semakin menjadi dan semakin kuat sampai pelukan mama terlepas. mama terlempar jarak 2 meter dari Nisa,kepalanya terbentur dinding. mama melihat kepalanya berdarah,namun Nisa sudah tidak ada di tempat. mama langsung bangkit dari jatuhnya dan mencari Nisa.
"Nisaaaaaa,dimana kamu nak?"sambil terisak mama memanggil Nisa.
semua di telusuri sama mama,hanya satu yang tersisa. kamar mandi,ya Tuhan semoga tidak terjadi apa-apa pada anakku. mama langsung membuka pintu kamar mandi,dilihatnya Nisa tak sadarkan diri di dalam bak mandinya. mama menjerit histeris.
"Tidaaaaaaaaak,Nisaaaaaaa..."mama langsung mengangkat Nisa dan merangkulnya.
tidak berfikir lama,mama langsung membawa Nisa ke rumah sakit. mama menelfon ayah.
"Hallo ma."
hanya Isak tangis yang terdengar,mama masih belum bisa bicara. ayah semakin panik.
"ma,hallo ma?kenapa ma?"
"i iya hallo,yah. Nisa, yah."
"ada apa dengan Nisa?"
"a aku sekarang di rumah sakit intisada,Nisa masih di ICU."
"aku ke sana sekarang."
Tidak membutuhkan waktu lama,ayah sampai di rumah sakit. mama langsung memeluk ayah sambil terisak.
"tenang ma,tenang. sebenarnya apa yang terjadi?"
mama menceritakan kejadian pagi tadi dirumah,kali ini Nisa kerasukan hantu anak kecil yang ada di rumah. Ayah akhirnya berfikir untuk memanggil paranormal yang bisa mengusir makhluk tak kasat mata di rumah. akhirnya setelah menunggu berjam-jam,dokter keluar dari ruang ICU.
"gimana keadaan anak saya dok?"
"anak ibu masih kritis,belum sadarkan diri."
"terus gimana dok,masih bisa diselamatkan kan dok?"
"iya,berdo'a saja Bu,Pak. saya sudah semaksimal mungkin berusaha menyelamatkan anak bapak dan ibu. semoga nanti anak ibu cepat sadar."
"iya dok,terimakasih dok. boleh saya lihat anak saya dok?"
"iya boleh."
Ayah dan mama masuk ke ruang ICU dengan memakai baju steril,penutup kepala dan masker. mama masih menangis terisak melihat keadaan Nisa.
"sudahlah ma,kita do'akan saja agar Nisa cepat siuman."
"ini salah mama,mama yang memaksa pindah kerumah itu."
"sudahlah ma,kita tidak tau akan begini. nanti ayah usahakan memanggil paranormal."
"sebaiknya aku bicarakan semua kejadian ini dengan omku yang sudah mengosongkan rumahnya bertahun-tahun."
"kamu yakin?om kamu sudah sakit-sakitan. takut sakitnya bertambah parah."
"terus kita mau gimana yah?"
"kita berusaha sendiri dulu,kalau memang tidak bisa. ya sudah mau gimana lagi."
"iya."
Nisa masih tak sadarkan diri sampai siang jam 2,mama langsung ingat Anita dan Dio.
"yah,rumah mama kunci. Anita dan Dio pulang sekolah."
"kalau gitu ayah jemput Anita sama Dio ya ma. mama tunggu di sini saja menjaga Nisa."
"iya yah."
Ayah akhirnya bergegas menuju rumah dan benar saja di gerbang sudah ada Anita dan Dio sedang duduk.
"kak,itu ayah."
"iya,semoga gak terjadi apa-apa."
ayah langsung turun dari mobil,dan membuka kunci gembok di gerbang.
"ayah,mama sama Nisa mana?"tanya Anita
"Nisa di ruang ICU."
"hah,kenapa yah?" kali ini Anita dan Dio berbarengan bertanya.
"nanti saja ayah ceritakan,sekarang kalian masuk dulu. ganti seragam kalian lalu kita berangkat lagi kerumah sakit."
"iya yah."
Anita dan Dio bergegas ke kamar,mereka bertanya-tanya. apa yang sebenarnya terjadi pada Nisa?lagi-lagi adiknya yang kena sasaran.
Anita dan Dio sudah siap pergi kerumah sakit.
sesampainya di rumah sakit,Anita dan Dio menangis melihat keadaan adiknya yang masih terbaring lemah.
"Nisa..."
mama dan ayah hanya terdiam. lalu Anita memberanikan diri bertanya.
"ma, Nisa kenapa?"
"biar ayahmu yang menceritakan,mama sudah gak kuat bercerita."
"ayah,ada apa sebenarnya?"
ayah pun akhirnya menceritakan kejadian yang membuat adiknya seperti itu.
"setan sia**n kenapa dia selalu mencelakai Nisa?"
Anita kesal dan rasanya ingin sekali memusnahkannya.
"sabar Anita,semua butuh proses. kita tinggal di rumah yang sudah lama kosong,pasti tidak akan cepat kita beradaptasi. Dan kita butuh bantuan orang yang mengerti hal gaib."ayahnya menasehati.
"iya yah,nanti aku juga bantu cari orang yang mengerti yah."
"iya."
tidak berapa lama,Nisa menggerakkan jarinya. mama yang dari tadi memperhatikan Nisa berteriak.
"Nisaaaa."
Ayah,Anita dan Dio menoleh ke arah Nisa. ya Nisa menggerakkan jarinya,tanpa fikir panjang mama langsung memanggil dokter.
"dokter...dokter...anak saya siuman."
dokter yang menangani Nisa dengan sigap langsung menuju ke ruang ICU,dokter langsung ambil tindakan selanjutnya. akhirnya Nisa melewati masa kritisnya.
"gimana anak saya dok?"
"anak ibu telah melewati masa kritis,Nisa sudah bisa kami pindahkan ke ruang rawat inap."
"Alhamdulillah, terimakasih dok."
"berterima kasihlah pada Allah,karena dialah yang berkehendak."
"iya dok."
Nisa akhirnya dipindahkan keruang rawat inap,Anita dan ayah pulang kerumah untuk ambil baju salinan buat Nisa. Dio tinggal di rumah sakit menemani mama.
"ma,aku jalan ya ma ambil baju Nisa."
"iya,mama sekalian ya Anita. nanti malam mama saja yang menjaga Nisa,kalian besok sekolah. ayah juga harus kerja."
"iya ma."
"nanti kalau mau makan,masih ada persediaan di kulkas."
"iya ma."
Sambil tersenyum Anita dan ayah meninggalkan ruang Nisa di rawat. kali ini Nisa dibuat menginap di rumah sakit. dalam perjalanan,Anita berbicara pada ayahnya.
"yah,kita harus gerak cepat."
"iya,ayah juga gak mau hal-hal aneh terjadi lagi pada adikmu."
"iya yah."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments