Keadaan Nisa sudah mulai membaik,Nisa sudah tidak rewel dan sudah mulai main seperti biasa. Kali ini Anita yang menemani Nisa main,sebisa mungkin Anita mengajak main tanpa diam sedikitpun. Anita tidak mau hal kemarin terulang lagi. Lagi asik main,suara tangis bayi terdengar lagi. Anita menoleh ke Nisa,Nisa masih asik dengan mainannya. Anita tidak menghiraukannya,kalau adiknya masih tenang berarti suara itu mungkin halusinasinya saja.
"Anita!!"
terdengar suara mamanya memanggil.
Anita menggendong adiknya menghampiri mamanya yang sedang membereskan baju-baju di lemari.
"Apa ma?"
"kenapa?"mamanya malah balik bertanya keheranan.
"tadi mama panggil aku kan?"
"gak,siapa yang manggil?"
"bukan siapa-siapa ma."
Anita kembali menggendong adiknya kekamarnya,kali ini bulu kuduk berdiri lagi. dalam hatinya ada perasaan takut,tapi Anita masih berusaha tenang. hatinya berbisik "padahal masih jam 10 pagi,tapi gangguan itu seperti tidak mengenal waktu." Ya Tuhan sampai kapan gangguan ini terus ada. Akhirnya mama mendatangi kamar Anita.
"Anita,ikut mama yuk. bawa adik kamu sekalian."
"kemana ma?"
"belanja untuk acara nanti malam,kita mau undang warga pengajian buat rumah kita. sekalian bersilaturahmi."
"iya ma."
"mama tunggu di depan ya,kita naik mobil online aja."
"iya ma."
Anita bersiap-siap dan membawa adiknya ikut mama belanja kebutuhan buat acara nanti malam. Ayah dan Dio mereka masih sibuk di halaman belakang,tiba-tiba Dio di kejutkan oleh sosok pocong di sudut tembok. saat ingin melihat jelas,sosok itu hilang begitu saja di barengi bulu kuduk yang berdiri.
"Dio,kamu kenapa?"
"hah...e enggak yah,gak apa-apa."
"kenapa suara kamu kayak ketakutan gitu?"
"ta tadi a ada po po pocong yah."
"ah siang-siang masa ada setan juga,kamu melamun kali Dio."
"beneran yah,seram banget mukanya."
"sudah lah,ayo lanjutkan lagi. nanti malam kan kita mau ada tamu."
"iya yah."
Mau gimana lagi,biar di jelaskan berkali-kali pun ayah pasti gak akan percaya. Dio sendiri heran,kok bisa siang-siang begini ada penampakan. gila sih ini rumah,kalau buat syuting film uka-uka pasti bagus nih. makhluknya kayak mau bersahabat gitu menyambung tali silaturahmi. Dio tertawa cekikikan.
"kenapa kamu Dio?"
"hah enggak yah,aku lagi membayangi yang lucu aja."
"gak jelas kamu. udah siang,kita makan dulu yuk. Ayah lapar."
"iya yah,Dio juga sudah lapar."
Ayah dan Dio akhirnya masuk kedalam menuju dapur,mereka cuci tangan dulu. pas Dio yang cuci tangan,tiba-tiba Dio kaget.
"Ayah!!"
"kenapa Dio?"
"ini airnya jadi darah."
"hah,masa sih?tadi ayah gak ada apa-apa."
"ini yah."
ayah melihat ketangan Dio.
"mana?"
Dio melihat tangannya,"loh,tadi?"
"sudahlah Dio,kamu dari tadi bikin sensasi."
"Ayah,aku beneran yah. tadi itu."
"sudahlah,ayo makan. Ayah sudah lapar banget ini."ayah langsung memotong pembicaraan Dio.
"ya baik lah,mama sama kakak belum pulang ya?"
"belum kayaknya,banyak yang harus di beli."
"oh iya yah,kejadian Nisa itu kira-kira makhluk apa yang melempar Nisa sampai kepalanya bocor begitu yah?"
"gak tau ayah juga."
akhirnya Dio diam tidak melanjutkan lagi,karena bulu kuduknya mulai berdiri lagi. Dia gak mau melihat penampakan seram lagi. Tidak berapa lama kemudian,mama dan Anita pulang. mama langsung menata kue-kue diwadah,Anita menjaga adiknya di kamar. Sore ini tidak terlalu banyak gangguan,semoga setelah mengundang warga untuk pengajian. tidak ada lagi gangguan-gangguan.
***
malam harinya,warga mulai berdatangan. mereka melihat sekeliling dalam rumah.
Ada beberapa warga bilang,"Kalian gak takut tinggal disini?"
"gak."jawab ayah. "kenapa emangnya?"
"ini rumah sudah lama banget kosong,suka iseng kalau lewat."
"gak ada apa-apa kok pak,mungkin karena kotor rumahnya jadi kelihatan seram."
"iya mungkin."
Disaat pengajian di mulai,tiba-tiba dari dalam gudang terdengar seperti benda di lempar-lempar. GUBRAK...GUBRAK...
"Ayah,suara apa itu?"Dio menanyakan pada ayah."
"mungkin kardus pada jatuh."
"tapi kok berisik banget yah?"
"biarlah,yang penting tidak mengganggu di sini."
warga hanya beberapa orang saja yang mendengar,tapi mereka tetap tenang. tapi tidak berapa lama.
"pak,saya pamit duluan."
"loh pak,Kan belum selesai ini acaranya."
"i iya mohon maaf,saya lupa ada keperluan mendadak. istri saya sudah WA td,saya disuruh pulang sekarang."
"oh baiklah kalau begitu."
ayah memperhatikan sampai pergi meninggalkan rumah,dalam hatinya berbisik "seperti ada yang aneh. tapi apa?"
yang lain pun tiba-tiba ikut pamit pulang terlebih dahulu,dan langsung pergi begitu saja. entah apa yang sebenarnya mereka lihat. hanya tersisa 2 orang,satu sudah tua dengan jenggotnya yang sudah memutih satu lagi anak muda. mereka berdua masih tetap fokus dengan dzikirannya. setelah selesai,ayah menghampirinya.
"pak,silahkan di minum. ini kue-kuenya yang untuk di bawa pulang."
"oh iya,santai pak. saya gak terburu-buru."ucap anak muda.
"iya,saya fikir sama seperti yang lain. entah apa yang mereka lihat sampai mereka bubar."
bapak tua akhirnya buka suara.
"mohon maaf pak,rumah ini sudah di huni banyak makhluk halus."
"iya pak,saya tau. tapi keluarga saya diamanahkan menjaga rumah ini."
"ini masih punya saudara bapak?"
"punya saudara dari istri saya pak."
"mohon maaf pak,apa saudaranya pernah ada perjanjian gaib atau hal lain yang berhubungan dengan gaib?"
"saya tidak tau pak,hanya saja semenjak saya baru disini. keluarga saya diganggu terus menerus,sampai terakhir yang lebih parah anak saya terlempar sampai kepalanya bocor."
"Ya Allah...satu-satunya jalan,dekatkan diri pada Allah. perbanyak dzikir dan baca Al-Qur'an."
"baik pak,terimakasih sarannya."
"saya tidak bisa membantu banyak,saya hanya bisa melihat saja makhluk yang ada di rumah ini."
"iya pak,tidak apa-apa. sekali lagi terimakasih."
"kalau gitu saya pamit pak,semoga kedepannya tidak ada gangguan-gangguan lagi."
"aamiin, terimakasih pak."
ayah mengantar 2 warga tadi sampai ke gerbang,sekalian mengunci pintu gerbang. setelah menguncinya,ayah melihat sekeliling rumah. tiba-tiba ada yang melambaikan tangan. Ya kali ini sosok kuntilanak yang menampakkan diri,ayah berusaha tenang tetap jalan dengan santai masuk ke dalam rumah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments