Pengikut Setia

"Apa yang terjadi pada mereka?" Ucap seorang pria tua.

"Sepertinya ada seorang dewa yang membantu gadis itu." Jawab seorang ibu-ibu.

"Lihat, sepertinya burung mereka terputus." Pekik seorang gadis.

Para pria yang menyaksikan kejadian itu pun memegangi burung mereka, sembari menahan ngeri. Membayangkannya saja sudah mengerikan apalagi jika mereka yang merasakannya.

Aylin kemudian mendekat kearah gadis yang ditarik paksa itu.

"Apakah kau baik-baik saja?" Tanyanya datar.

Gadis itu pun terpaku begitu melihat Aylin yang ada dihadapannya, begitu cantik seperti seorang Dewi.

"Aku baik-baik saja, terimakasih Nona." Ucapnya sembari membungkukkan badan dengan air mata yang mengalir deras, membayangkan nasibnya jika tidak ada yang menolongnya.

Aylin kemudian menghadap kebelakang melihat pria-pria yang sedang kesakitan.

Ia kemudian mengangkat tangannya, terlihat seorang pria yang kesakitan tiba-tiba melayang dengan tinggi dan cepat.

Brukkkk

ARGHHHHHH

Suara seseorang yang terhempas dari ketinggian. Semua orang terpana menyaksikan kejadian itu, bahkan tak sadar mulut mereka menganga lebar.

"Manusia menjijikkan." Ucap Aylin datar.

"Si..siapa kau!" Ucap salah satu pria ketakutan.

"Untuk apa kau mengetahuinya, kau bahkan tidak layak menghirup udara lagi." Ucap Aylin.

Belum sempat pria itu menjawab, kepalanya sudah terpisah dari tubuhnya. Sesuai dengan gerakan tangan Aylin.

Melihat temannya terpenggal, pria yang lainnya semakin ketakutan. Bahkan memohon ampunan.

"Maafkan kami.. aku mohon ampunilah kami.." ucap mereka serempak.

Aylin hanya tersenyum tipis.

"Ketika gadis ini memohon ampunan, kalian bahkan tidak mendengarnya sedikit pun." Ucap Aylin datar.

Ia pun menggerakkan tangan secara horizontal.

Slashh slashh slashh

Pluk pluk pluk

Suara kepala yang tertebas dan jatuh. Kini para manusia menjijikkan itu sudah pergi ke alam neraka.

Warga desa yang menyaksikan hanya diam membisu, tak menyangka akan menyaksikan hal seperti itu.

Aylin kembali menghadap kebelakang.

"Pergilah, sekarang sudah aman." Ucap Aylin singkat.

Gadis yang ia tolong pun membungkukkan badannya berkali-kali dan mengucap terima kasih, sebelum akhirnya pergi dari sana.

Aylin pun menghilang dari tempat kejadian dengan cepat.

Lagi-lagi semua orang terpana, mereka merasa seperti melihat Dewi.

Suara heboh tentang betapa keren dan kejamnya gadis Dewi, ketika menghabisi para pria itu pun menjadi pembicaraan hangat.

Beberapa orang mulai membersihkan tempat mayat-mayat itu, walaupun mereka jijik. Tapi mau tidak mau harus disingkirkan, agar tidak menganggu pemandangan. Mereka pun membakar mayat para pria itu, tidak Sudi memakamkan secara layak.

"Gadis itu benar-benar hebat, aku baru pertama kali melihatnya di desa ini." Ucap beberapa orang.

"Benar, sepertinya dia seorang pengelana. Pakaiannya saja berbeda dengan pakaian disekitar kerajaan ini." Sahut seorang ibu-ibu gemuk.

"Andai aku lebih muda.." ucap seorang kakek-kakek asal.

"Cih.. dasar tua bangka. Mana mau gadis secantik dia, dengan pria jelek seperti mu." Cerca nenek-nenek disebelah kakek itu.

"Cihh dasar nek lampir!" Balas sang kakek, kemudian pergi dari sana.

***

"Manusia menjijikkan seperti mereka, selalu ada dimana pun." Gumam Aylin tak habis pikir. Selalu saja ada pria seperti itu dimana pun.

Aylin muncul di tengah hutan, tepat di tepi sebuah danau. Terlihat beberapa binatang disekitar danau tersebut. Ia pun melangkah kan kakinya, ke arah sebuah batu yang ada disana.

Beberapa hewan yang mengenal aura gadis berambut hitam itu pun langsung menghampiri Aylin, dan memberi sapaan ala mereka.

"Kemana perginya hewan-hewan besar yang ada di hutan ini?" Tanya Aylin pada seekor rusa di hadapannya.

"Kami tidak tau, Tuan. Beberapa hewan menghilang setelah kejadian dulu, bersamaan dengan hilangnya tuan. Mungkin tuan bisa bertanya pada Lukas sang serigala, ia masih ada dihutan ini." Jelas sang rusa panjang lebar.

"Apa tidak ada sesuatu yang mencurigakan disini?" Tanya Aylin lagi.

"Tidak Tuan." Jawab sang rusa.

"Tuan! Saya mengingat sesuatu." Sahut seekor tupai betina.

"Katakanlah." Ucap Aylin pelan.

"Beberapa bulan setelah kepergian tuan, ada beberapa orang asing yang memasuki hutan. Setelah itu, beberapa kawanan hewan mulai hilang satu persatu. Tidak sekaligus, jadi kami tidak mencari tau. Karna mungkin mereka di buru." Ucap sang tupai dengan tangannya yang memegang sebuah stoberi hutan.

"Hmm baiklah." Aylin mulai memikirkan berbagai kemungkinan.

Tidak mungkin para hewan disana diburu oleh manusia biasa, karna hewan-hewan yang ada di sini semuanya memiliki kekuatan masing-masing.

Para hewan yang mengelilingi Aylin pun tampak senang, karna tuan mereka sudah kembali.

"Ini untuk kalian, berbagilah." Ucap Aylin menyerah beberapa kantong kacang dan buah-buahan untuk para hewan.

"Terimakasih tuan." Para hewan serentak mengucapkan terimakasih.

"Aku akan pergi ke ibukota beberapa hari atau Minggu, aku juga sudah memasang pelindung disekitar area inti. Agar tidak ada manusia atau apapun yang bisa masuk lebih dalam ke hutan. Kalian juga beritahu yang lain, agar tidak berada diluar pelindung terlalu lama. Segera kembali jika ada bahaya, dan sembunyilah." Jelas Aylin panjang namun lembut.

"Mengerti tuan." Sahut para hewan.

Bagi Aylin para hewan yang ada dihutan ini, sama saja dengan keluarganya. Karna mereka selalu menemaninya sejak dulu, bahkan membantu keluarganya.

"Baiklah, aku harus pergi menemui Lukas." Ucap Aylin kemudian menghilang

Dan muncul di bagian Utara hutan, tepatnya di tempat tinggal Lukas sang serigala.

Ia menyusuri jalan setapak yang dipenuhi bunga-bunga liar, Aylin kemudian merasakan keberadaan Lukas.

Lukas yang merasa ada seseorang datang, segera berlari menuju arah pancaran aura orang itu.

Ia mematung, melihat tuannya sudah kembali. Ia tak menyangka akan secepat ini.

Begitu Aylin mendekat, Lukas segera berlutut memberi penghormatan pada tuannya.

"Selamat datang kembali tuan." Ucap Lukas tegas. Menahan haru.

"Bangkitlah." Pinta Aylin pelan.

"Tuan, bagaimana tuan bisa kembali secepat ini? Bukankah butuh ribuan tahun untuk bereinkarnasi?" Tanya Lukas bingung.

Karna jarak kembalinya Aylin hanya 12tahun sejak kejadian berdarah ini.

"Akan ku ceritakan nanti."

"Sekarang mari bicarakan tentang keadaan disini." Ajak Aylin melangkah ke arah kursi yang menghadap ke jurang.

"Baik tuan."

Aylin pun menikmati pemandangan yang sudah lama tidak ia rasakan. Rasa rindu benar-benar menusuk hatinya.

Ia pun mengalihkan pikirannya, dan mulai bertanya pada Lukas.

Lukas merupakan seorang manusia serigala yang sudah menghuni hutan ini sejak dulu.

"Ceritakan lah." Pinta Aylin.

"Tepat saat tuan pergi, tak lama setelah itu ada beberapa manusia dan penyihir memasuki hutan. Mereka sepertinya mencari sesuatu yang berkaitan dengan tuan, karna beberapa hewan lain sempat melaporkan padaku. Bahwa mereka juga memasuki rumah tuan. Mereka juga masuk hingga ketengah hutan, dan memasang beberapa perangkap untuk menyerang para hewan yang kuat. Saya rasa mereka tau jika kami para hewan bisa bertempur. Sejak saat itulah beberapa hewan mulai menghilang, hingga tersisa beberapa yang bisa menyelamatkan diri dari orang-orang itu. Termasuk saya sendiri. Kami akhirnya memutuskan untuk menunggu tuan kembali, karna kamu tidak memiliki kemampuan untuk melawan.

Karna pusat kekuatan kami sebagian besar ada pada tuan." Jelas Lukas sembari menahan amarahnya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!