Chapter 20

Tiga hari kemudian, aku di ijinkan keluar dari rumah sakit, paha dan dada masih di balut perban dan belum boleh di lepas oleh pihak rumah sakit, padahal aku sudah tidak merasakan sakit sama sekali. Aku, Ayame dan Hikari langsung menuju pub milik Youko nee san. Ketika sampai di sana, nee san rupanya sedang rapat bersama petinggi petinggi daerah, aku menunggu saja di pub dan di layani para ‘gadis’ yang sama dengan nee san dan berbagai bentuk. Tapi ketika aku sedang menunggu, nee san keluar dan memanggil ku supaya masuk, sendirian. Ada apa lagi nih pikirku, aku meminta Ayame dan Hikari menunggu walau keduanya terlihat tidak mau dan tidak membiarkan aku sendiri yang masuk. Di dalam, semua mata langsung memandang ku,

“Jadi ini ya ?” Ujar seorang pria gemuk yang sedang merokok cerutu dan memakai jas garis garis putih dengan dalaman hitam.

“Benar, dia adalah pewaris Odasiga.” Balas Youko.

Hah, apa maksud mu nee san, aku belum jadi pewaris lagipula ada Ayame chan, jangan sembarangan. Tapi aku tidak bisa bicara apa apa melihat beberapa orang yang menatapku dengan tajam di ruangan itu. Nee san tidak menjelaskan apa apa, dia hanya menyerahkan sebuah amplop coklat kepada ku, aku langsung duduk di kursi di balik meja kerja nee san dengan alasan kaki ku sakit, padahal aku tidak mau para ossan di depan ku melihat apa isi amplop coklat itu. Ketika di buka, ternyata laporan bisnis yang ku ambil alih dari keluarga Mitsushino, perusahaan dan bisnis malam ku, lalu rencana pengembangan bisnis baru di ruko yang sudah transaksi jual beli berserti surat akte jual beli nya. Selain itu ada sepucuk surat dari jisan yang mengatakan kalau aku sekarang adalah pewaris Odasiga, loh kenapa aku dan bukan Ayame, padahal semua ini ku setting untuk Ayame pikir ku.

Tapi ada penjelasan nya, jisan menganggap aku lebih kompeten dan ingin Ayame menjalani kehidupan seperti orang normal biasa. Tidak mungkin jisan, Ayame sudah terlibat sedalam ini dan sekarang mau di tendang keluar, aku tidak setuju. Di akhir surat, jisan meminta tolong pada ku untuk melindungi Ayame, jangan sampai kenapa napa sebagai saudara, dia sepertinya sudah mengetahui hubungan ku dengan Hikari dari baasan atau dari shishou, dia hanya mengatakan jaga Ayame dan Hikari. Lembar berikutnya, berisi hal yang membuat darah ku mendidih, Kirishima Isamu beserta istri dan anak nya masih hidup dan sehat. Yang meninggal Kirishima Suzuki yang mereka bunuh karena membuat ku menang dengan membebaskan Sayaka dan membuat nya di tangkap, kemudian dia menyerang sekolah dan mencoreng nama Kirishima. Tapi hal itu di jadikan kesempatan untuk perang terbuka dengan Odasiga. Di surat itu di jelaskan juga kalau Nabeyoshi sekarang berpihak pada Kirishima dan terang terangan menantang kita.

Bagus, semua musuh ku masih hidup, aku langsung berbalik dan mengahadap para ossan di depan itu.

“Mereka siapa nee san ?” Tanya ku langsung kepada Youko.

“Para pria perkasa ini adalah wakil dari Kyogoku, kita berkerja sama dengan mereka bocchan.”

Pria gendut yang tadi ketika aku masuk berbicara, langsung berdiri dan menghampiri ku di meja kerja sambil menghisap cerutu nya yang di semburkan ke wajah ku. Aku menatap nya sambil sedikit tersenyum untuk mengancam.

“Hahaha aku suka anak ini, kenalkan aku Kyogoku Nobuyuki, anak muda, bisa kita bicara ?” Tanya nya sambil mejulurkan tangan.

Aku berdiri dan menjabat tangan nya. Kemudian mempersilahkan dia duduk kembali di sofa dan aku duduk di depan nya. Ternyata dia adalah adik dari pemimpin Kyogoku yang sekarang dan tangan kanan nya secara langsung. Dia mengatakan kalau keluarga cabang nya Kotogaki, memecahkan diri dari keluarga dan berdiri sendiri, kemudian mereka juga menantang terang terangan keluarga inti dengan mengajukan anak mereka untuk mempersunting cucu keluarga Fujikata. Nobu datang ke tempat nee san untuk minta bantuan dari Odasiga karena hubungan baik mereka dengan keluarga ku. Aku mengatakan padanya dengan terus terang, kalau membantu, aku jelas menolak, tapi kalau berkerja sama, karena aku juga punya urusan dengan mereka, aku bersedia.

“Hahaha benar benar luar biasa...aku benar benar suka anak ini. Baiklah, kita berkerja sama, berapa besar yang bisa kau kerahkan ?” Tanya nya.

“Kita mau berperang frontal ? maaf tapi itu bukan gaya ku.”

“Lalu bagaimana ?” Tanya nya dengan wajah penasaran sambil menarik cerutunya.

“Bisnis apa yang mereka pegang di sini ?” Tanya ku.

Nobu langsung menjabarkan bisnis bisnis yang mereka jalan kan yang bersaing dengan bisnis nya sendiri. Aku melemparkan konsep yang di berikan oleh Manabu san di meja untuk nya, kemudian dia langsung membacanya.

“Hmm...ok, lalu pembagian nya gimana ?” Tanya nya padaku.

Aku senang mengajak orang bicara yang cepat tanggap seperti dia, tidak percuma perutnya dan kepalanya besar.

“Karena ini konsep dari ku dan kalian yang menjalankan nya, aku minta pembagian 40% dan kalian 60%, aku tidak berkeinginan mengambil wilayah kalian, tapi aku minta titip pengembangan bisnis lain di wilayah kalian. Bagaimana ?” Tanya ku.

Tanpa bicara lagi, mereka langsung berdiri dan menjulurkan tangan nya pada ku. Tentu saja, manusia tamak seperti mereka di beri 60% sangat senang. Tapi belum selesai, masih ada lanjutan nya,

“Lalu bisnis apa lagi yang mau di kembangkan ?” Tanya nya.

“Security dan escort....” Jawab ku.

“Hanya itu ?” Tanya nya.

“Sementara, aku masih merancang konsep bisnis lain.” Jawab ku.

“Hahaha akhirnya perang frontal juga.” Balas nya.

“Tidak tidak, di mata hukum kita jasa security dan kalian pemilik bisnis, kalian pakai jasa kami, mengerti kan maksud ku ?” Tanya ku.

“Ya, baiklah, kita langsung tekan mereka dan biarkan mereka yang datang.” Balas nya.

Wah asik nih gendut, doi bisa cepat mengerti maksud ku, nee san di belakang ku sudah senyum senyum saja. Aku langsung minta nee san mendatangkan pengacara untuk mengikat perjanjian yang kita bicarakan disini, ternyata si gendut itu sudah membawa pengacara dan dia langsung membuatkan suratnya. Setelah membaca isinya dan sesuai dengan apa yang di bicarakan, aku meminta draft dan copy setelah di tandatangani untuk arsip. Si gendut menyanggupi nya dan aku menandatangani perjanjian nya. Setelah bersalaman mereka pun pergi, nee san langsung mentup pintu,

“Nee san, sekarang kita mainkan, di sini kita punya berapa anak buah ?” Tanya ku.

“Yang ikut dengan ku hanya 20 orang dan semuanya perkerja di sini, tapi geng lepas kita lebih dari 200 orang.”

“Ok kumpulkan semuanya dan ikat mereka, jadikan karyawan perusahan security dan escort bagi yang bisa berkomunikasi. Kita dului mereka dan berpusat di pub ini saja. Mereka masih konsep dan membutuhkan waktu untuk mulai, kita sudah siap dan bisa mulai kapan saja. Aku akan ke saga untuk mengembangkan sayap ke sana, menjegal ide kita di terapkan di sana.”

Kenapa aku berani, karena di tahun tahun ini, bisnis seperti ini marak nya berada di kota kota besar seperti tokyo dan osaka. Fukuoka dan saga sudah ada tapi belum menjamur, semua berdasarkan ingatan ossan umur 40 tahun, hadeh.

“Ara ra ra...hebat bocchan, benarkah kamu umur 15 tahun ?” Tanya nee san.

Waduh, iya juga ya, bocah umur 15 tahun mana bisa berpikir seperti ini dan bernegosiasi seperti tadi. Mudah mudahan nee san percaya dengan apa yang akan ku katakan ini.

“Hehe semua berkat pelajaran dari jisan.”

Nee san percaya dengan penjelasan ku tentang pelajaran dari jisan sehingga aku tidak di tanya tanya lagi. Syukurlah, pikir ku sambil menghela nafas lega.

“Tapi konsep apa sih yang kamu berikan ke mereka ?” Tanya nee san.

Aku menjelaskan konsep pijat kesehatan dengan kamar mandi yang besar, memijit nya di atas matras yang di siram air hangat di kamar mandi dan tentu saja mijitnya tidak pakai tangan di tambah layanan lainnya termasuk ahem hehe. Aku seperti ossan mesum berumur 40 tahun, walaupun seumur hidup aku tidak pernah menyentuh tempat tempat itu dan hanya mendengar cerita saja. Tenang saja, bisnis itu legal kok di masa depan, yaitu setelah melewati tahun 2011, begitu menurut kehidupan ku yang lalu.

“Wow konsep yang seperti itu belum ada di sini.”

Jelaslah nee san, konsep itu baru menjamur tahun 2011 hehe, duluin saja tidak apa apa kan. Lagi pula nanti setelah menjamur, harga bersaing, kalau sekarang kita bisa seenaknya menentukan harga tapi yang bisa menjangkau para pekerja kantoran hoho.

“Makanya mereka tidak komentar kan, bisnis nya sama konsep nya beda, tujuan nya menarik pelanggan.” Jawab ku.

“Ara...eike makin cinta sama bocchan....” Lansung saja nee san mendekap ku dengan erat.

“Waaaa nee san....” Teriak ku.

Singkat cerita, aku langsung meluncur kembali ke saga untuk bertemu baasan setelah meminta nee san mengurus semuanya di fukuoka, aku menceritakan semuanya kepada baasan dan dia tertawa. Yah seperti biasa, yang dapat pujian adalah jisan bukan aku hehe, tapi tak apalah, dia langsung setuju dan mendukung ide ku, bahkan dia meminjamkan tempat dengan bagi hasil untuk rencana ku. Negosiasi no jutsu keluar lagi, aku berhasil mendapatkan pembagian 50% dengan gratis biaya sewa tempat hehe. Aku sempat menginap semalam di saga dan keesokan harinya langsung meluncur ke osaka naik kereta cepat shinkansen dari stasiun hakata fukuoka.

Perjalanan ke osaka selama 4 jam dengan 4 kali transit, ketika sampai aku langsung menuju alamat yang di tuliskan nee san naik taksi. Tapi selagi di perjalanan, handphone yang di berikan nee san berbunyi, Manabu san menelpon, dia bilang jangan ke osaka karena orang orang Kirishima sedang ada di osaka untuk mencari jisan, Manabu san bilang jisan sudah keluar dari osaka dan masih di perjalanan, nanti akan di kabari lagi. Terlambat Manabu san, taksi ku sudah di kepung oleh 3 mobil sedan hitam dan sebuah mobil van hitam, orang orang yang keluar dari mobil mobil itu sudah mendongkan senjata ke taksi yang kita tumpangi dan siap menembak. Aku mematikan telepon dan keluar perlahan sambil mengangkat tangan, pintu sengaja tidak aku tutup. Aku tersenyum saja melihat para pengepung ku itu, aku memasukkan tangan ke kantung. “Ckrek...” Semua senapan langsung bersiaga, seorang pria maju ke depan menghampiri ku, aku langsung mengeluarkan tangan dan menaikkan nya lagi.

Ketika pria itu di depan ku dan ingin menurunkan tangan ku, aku menjatuhkan beberapa bola asap yang ku pegang ke tanah. “Bum” Asap langsung keluar menyelimuti semuanya,

“Jalan ossan, cepat, terobos saja...” Aku masuk ke mobil dan teriak kepada pengemudi taksi.

“Ba..baik.....” Pengemudi langsung menancap gas dan taksi melesat kencang menerobos dua mobil sedan di depan.

Para pengepung itu menembaki mobil dari belakang, aku menyuruh, Ayame dan Hikari menunduk. Aku yang duduk di depan dan ossan yang mengemudi sedikit menunduk, tapi sayang, ossan pengemudi terkena tembakan di bahu nya. Aku langsung menarik ossan dan bertukar dengan melompat duduk di kursi pengemudi, berbekal ingatan dan kemampuan ku menyetir ketika masih menjadi ossan, aku menancap gas langsung pergi dari tkp. Para pengepung itu mengejar taksi yang ku kemudikan dan terus menembaki taksi, keaadan ossan semakin parah, aku harus menolong nya. Dengan ilmu yang aku pelajari dari anime balapan yang membawa tahu di gunung, aku melakukan drift dan memutar taksi menghadap kepada para pengepung di belakang, aku tancap gas melawan arah menuju jalan perempatan yang kulewati barusan, para pengepung kelabakan dan berusah memutar balik.

Aku terus berjalan sampai bertemu rumah sakit, lalu aku mengajak Ayame dan Hikari turun sambil meninggalkan sejumlah uang untuk ossan berobat. Aku, Ayame dan Hikari lari dari rumah sakit dan bersembunyi di tengah keramaian. Suasana di osaka sama seperti di itoshima waktu itu, banyak orang orang dari yakuza dan gangster yang berkeliaran sehingga penduduk yang beraktifitas berkurang, aku harus mencari tempat persembunyian dan tidak mungkin di tempat persembunyian jisan lagi. Lagi lagi kita bertiga terdampar dan kali ini di osaka. Aku terus mencoba menghubungi Manabu san, tapi tidak tersambung. Yap, kali ini kita bertiga benar benar sendirian tanpa ada siapapun yang bisa membantu. Untuk kembali ke stasiun sudah tidak mungkin dengan keadaan seperti ini.

“Manabu san telat memberitahu kita.” Ujar Ayame.

“Ya, sepertinya memang mereka baru hari ini kesini, kita harus sembunyi, ada ide ?” Tanya ku pada Ayame.

“Setau ku jisan ada dua tempat persembunyian di osaka, villa dan kuil.” Jawab Ayame.

Aku langsung menelpon nee san dan dia mengangkatnya. Aku menanyakan kuil yang biasa di pakai persembunyian jisan. Nee san langsung memberitahu ku dan kita langsung menuju kesana. Kita bertiga kesana dengan berjalan kaki dan memakan waktu 3 jam, karena kita tidak berani naik bis atau kendaraan lain yang selalu di geledah oleh para gangster itu. Begitu sampai, aku melihat banyak mobil sedan sedang di parkir di depan torii (gerbang kuil) yang berada di bawah dan banyak penjaga membawa senapan, kuilnya sendiri berada di atas dan harus naik tangga ke atas lagi. Aku, Ayame dan Hikari mengintip dari semak semak di depan torii, sambil berpikir apa yang harus kita bertiga lakukan. “Cklik.” Sebuah pistol di todongkan ke kepala ku dari belakang. Aku, Ayame dan Hikari terpaksa mengangkat tangan dan menyerah.

Terpopuler

Comments

mochamad ribut

mochamad ribut

up

2023-07-28

0

mochamad ribut

mochamad ribut

lanjut

2023-07-28

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!