King Of The Beast

King Of The Beast

Kerajaan Beast

Sebuah pertarungan sedang terjadi di perbatasan Kerajaan Beast dan Kerajaan Hyena.

Bang

Bang

Duar

Tiger, panglima kerajaan Beast yang merupakan Ras Harimau putih, menghajar para Hyena yang menyerangnya secara berkelompok.

Terlihat pasukan Tiger sudah bertumbangan, kebanyakan dari mereka juga sudah tewas, sisanya terluka parah.

Tiger, tidak gentar sedikitpun, walau ia sendirian melawan para pasukan Dubuk dan pasukan Vulture, yang merupakan musuh sejati dari kerajaan Beast.

Hos ... Hos ....

Walaupun kuat, tapi Tiger yang seorang diri, tentu saja ia juga memiliki batas stamina.

"Hahahaha ... menyerah saja kau Tiger! Kau sudah kalah!" teriak pemimpin kelompok pasukan Hyena.

"Dalam mimpimu!" Tiger melesat kembali ke arah mereka semua, ia bertarung dengan kekuatan penuhnya.

Bang

Bang

Pasukan Hyena dan burung bangkai, cukup kesulitan, meskipun hanya melawan Tiger seorang diri.

"Cih, keras kepala!" pemimpin kelompok pasukan Hyena, melesat dengan cepat dengan sebuah belati di tangannya, melihat Tiger yang fokus melawan para bawahannya.

"Mati kau!"

Tiger terkejut saat melihat serangan mendadak pemimpin kelompok Hyena, ia tidak bisa menghindari serangan tersebut.

Trang

Duak

Tiba-tiba Panter, pemimpin pasukan Asasin kerajaan Beast muncul bersama dengan bawahannya, membantu Tiger.

Pemimpin kelompok Hyena tersungkur, ia terkejut karena serangannya ada yang menahan.

"Lama sekali kalian," gerutu Tiger dengan napas tersengal-sengal.

"Maaf, aku tadi memberikan laporan dulu pada yang mulia," jawab panter sambil memegangi dua belati senjata ciri khasnya.

Pemimpin kelompok Hyena yang melihat bantuan kerajaan Beast datang, ia menggertakkan giginya, padahal sedikit lagi mereka hampir membunuh salah satu sosok terkuat di kerajaan Beas.

"Semuanya mundur!" teriak pemimpin kelompok Hyena sambil berlari mundur.

Semua pasukan Hyena dan Burung bangkai yang di pimpinnya mundur seketika mengikuti pemimpinnya itu.

Bawahan Panter mau mengejar, tapi ia menahan mereka semua.

"Jangan di kejar! Mereka hanya memancing kita masuk ke dalam wilayahnya!" perintah Panter pada bawahannya.

Para bawahan Panter menurut, mereka semua kemudian membantu pasukan yang masih hidup kembali ke tempat pengobatan, dari pada mengejar pasukan musuh bebuyutan mereka.

Panter menyimpan senjatanya kembali. "lebih baik kita melapor pada yang mulia, apa kamu bisa berjalan sendiri?"

"Kamu pikir aku selemah itu?!" raung Tiger ketus.

Panter tersenyum getir, melihat tingkah arogan Tiger. Mereka berdua pun kembali ke kerajaan untuk memberikan laporan pada Raja mereka.

***

Kerajaan Beast, merupakan kerajaan berbagai Ras Binatang. Raja mereka Leon berasal dari Ras singa.

Di Kerajaan Beast, semua Ras binatang bisa di katakan sangat makmur, tidak ada perlakuan istimewa kepada Ras terlemah sekalipun, bahkan Ras trenggiling mereka berhasil membuat pemimpin Ras menjadi penasehat kerajaan.

Pangolin, walaupun ia Ras trenggiling dengan bentuk tubuh yang kecil, tapi kecerdasannya, mampu membuat dirinya berada terus di sisi sang Raja. Karena itulah semua Ras di kerajaan Beast bisa menjadi bagian dari kerajaan tidak ada diskriminasi di antara mereka.

Tentu semua itu berkat kepemimpinan Leon sang Raja yang selalu membuat kebijakan-kebijakan cerdas tanpa memandang sebelah mata Ras lainnya.

Sementara itu di kerajaan Hyena, Dubuk sebagai pemimpin kerajaan, ia memiliki pemikiran yang tidak sejalan dengan Leon.

Menurut Dubuk, mereka yang lemah, hanya pantas di lakukan sebagai budak dan mangsa, dengan begitu akan terlahir kerajaan yang sangat kuat di Planet Beast.

Pemikiran Dubuk yang seperti itu, di manfaatkan oleh kelompok burung bangkai yang di pimpin Vulture, dengan bekerja sama dengan kerajaan Hyena, Vulture yakin kalau masa dimana perburuan bebas itu akan segera terwujud.

Sayangnya, itu semua tidak semudah yang di pikirkan kedua pengacau tersebut, nyatanya setelah ratusan tahun lamanya, mereka tidak bisa menguasai Kerajaan Beast.

Tapi mereka berdua kembali gencar menyerang kerajaan Beast, saat keduanya mendapat dukungan dari kelompok pasukan berzirah, yang entah dari mana datangnya, tiba-tiba muncul di Planet Beast.

Kerajaan Beast belum mengetahui kehadiran kelompok berziarah tersebut, karena mereka belum menunjukkan kehadirannya di medan pertarungan sama sekali.

***

"Yang Mulia!" Panter dan Tiger bertekuk lutut saat di hadapan Leon yang sedang duduk di singgasananya.

"Berapa korban yang tewas, Tiger?" tanya Leon sendu.

"Sekitar seratus prajurit yang mulia, maafkan hamba yang tidak bisa melindungi mereka!" jawab Tiger merasa bersalah.

"Ini semua bukan salah kamu, semua ini terjadi karena ke egoisan Dubuk, entah apa yang ada di pikirannya, kenapa dia selalu menginginkan perang ini terjadi," ucapnya sambil menghela napas berat.

"Yang mulia, sebaiknya kita membuat alat pertahanan di gerbang perbatasan, dengan begitu mungkin kita bisa meminimalisir korban yang berjatuhan saat perang," Pangolin buka suara.

"Pertahanan menggunakan alat? Apa maksudmu?" tanya Leon penasaran.

"Mungkin kita buat desain pelontar batu besar, atau tidak pelontar batu Api?" ucap Pangolin lagi.

Tiger dan Panter yang mendengarnya, mereka berdua saling menatap, menurut mereka ide Pangolin lumayan juga.

"Baiklah, kita akan bicarakan lagi nanti di ruang rapat, Tiger, Panter! Kalian kembalilah ke tempat kalian!"

"Baik yang mulia!"

Dua sosok terkuat di kerajaan Beast itu pergi dari hadapan sang Raja. Mereka berdua langsung menuju bar, tempat biasa mereka melepaskan penat.

"Ah ... selalu saja seperti ini! Apa tidak akan ada kedamaian untuk kerajaan Beast?!" keluh Tiger sambil menyenderkan tubuhnya di kursi dengan malas.

"Bicara omong kosong apa kamu ini, Tiger! Kamu sosok panglima pasukan, mestinya tidak bicara seperti itu!"

Tiba-tiba terdengar suara serak sosok Ras Harimau putih lainnya, yang merupakan guru Tiger.

Sosok tersebut memliki bekas luka di wajahnya, matanya hilang satu akibat pertarungan saat dulu ia menjadi panglima perang sebelum di gantikan Tiger, hingga sekarang ia memakai penutup mata untuk tidak memerlihatkan bekas luka sayat di matanya.

Tiger yang mendengar suara yang sangat familiar di telinganya, ia langsung bergegas duduk dengan tegap, dan terlihat ketakutan.

Benar saja, Darglus guru Tiger datang menghampirinya dan ikut duduk bersama mereka.

"Apa kamu sudah lupa dengan tujuanmu?!" tegur Darglus pada anak didiknya itu.

"Hehehe ... aku hanya bercanda guru, lagi pula aku selalu menjalankan tugas dengan baik, iya kan, Panter!" Tiger mengedipkan matanya pada Panter.

Panter mengehela napas, "salam tuan Darglus, Tiger benar, kita selalu menjalankan tugas dengan baik, hanya saja kekuatan pasukan Dubuk sekarang sedikit lebih kuat dari hiasanya, sehingga pasukan kita tidak bisa mengimbanginya, kalau begini terus, besar kemungkinan kita akan banyak kehilangan kekuatan tempur."

Darglus mengangguk mengerti, "apa yang mulia sudah menyadarinya, kalau kekuatan tempur musuh lebih kuat?"

"Sudah tuan Darglus, beliau juga prihatin dengan kondisi pasukan kita, ia juga sudah beberapa kali mau turun tangan sendiri, tapi untung saja permaisuri menahannya," jawab Panter tidak berdaya.

"Sudahlah, kita datang kemari untuk bersenang-senang, bukan untuk membahas masalah kerajaan terus," keluh Tiger tidak senang.

Darglus memelototi anak didiknya itu, sehingga ia langsung menundukkan kepala dan tidak berani berbicara lagi.

Terpopuler

Comments

John Singgih

John Singgih

biasanya tokohnya manusia sekarang tokohnya bintang, hmmm menarik untuk dibaca 🤔🤔🤔

2023-06-22

1

Team Hore (≧∇≦)/

Team Hore (≧∇≦)/

hadirrr

2023-05-08

1

soleha soleha

soleha soleha

he he he tapi temen nya lakik semua nich🤦🤦

2023-05-05

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!