Serangan Mendadak

Setelah berbincang-bincang masalah tersebut. Trul menguatkan tekadnya untuk menanyakan langsung perihal kebenaran siapa Tiger sebenarnya, apakah ia benar-benar anak Trosar atau bukan.

"Tuan Tiger, apa saya boleh bertanya sesuatu?" tanya Trul langsung.

"Silahkan," jawabnya singkat.

"Apa anda mengenal Trosar?" lanjut Trul.

Seketika ekspresi wajah Tiger berubah ketika mendengar nama orang tuanya, ia menatap menyelidik kearah Trul.

Perubahan ekspresi wajah Tiger membuat Trul semakin yakin kalau Tiger merupakan cucu dari anak pertamanya. Ia sangat yakin akan hal itu, apa lagi perawakan Tiger memang mirip dengan sang Ayah.

"Apa anda mengenal Ayahku?" tanya Tiger dengan ekspresi dingin.

Ketika kata-kata tersebut keluar dari mulut Tiger, seketika Trul langsung berdiri, matanya berkaca-kaca menatap Tiger.

Troyan juga merasakan hal yang sama dengan sang Kakek, setelah sekian lama akhirnya ia bertemu dengan salah satu keluarganya.

"Ternyata dugaanku benar, kau memang cucuku," Trul langsung memeluk Tiger sambil menangis.

Sontak saja Tiger, Tera dan Triyas terkejut mendengar pernyataan dari sesepuh Ras macan putih gunung Tall tersebut.

Mereka masih mencoba mencerna perkataan Trul yang tiba-tiba mengatakan kalau Tiger itu cucunya.

"Tunggu dulu Pak tua, apa maksudmu?" Tiger melepaskan pelukan Trul bertanya dengan bingung.

Trul tersenyum sambil menitihkan air matanya, kemudian menjawab. "Ayahmu anak pertamaku, dia meninggalkan kami ketika berselisih paham dengan adiknya, aku tidak pernah menyangka kalau ia memutuskan untuk bergabung dengan kerajaan Beast."

Tiger tertegun mendengar kenyataan tersebut, ia masih berusaha mencerna perkataan pria sepuh yang mengaku sebagai kakeknya itu.

Tera dan Triyas juga ikut terkejut, jika benar Tiger cucu Trul, artinya kedudukan Tiger di ras macan putih gunung Tall juga tinggi, di tambah ia sekarang komandan nomor satu pasukan kerajaan, membuat status Tiger sulit di artikan kalau saja itu semua benar.

"Kak Tiger, Kakek berkata benar, sebenarnya kami sudah diberi tahu Raja Leon, tapi kami perlu memastikannya sendiri, karena itulah kami berdua datang kemari," ujar Troyan.

Tiger masih bingung harus berekspresi seperti apa menanggapi kenyataan tersebut, pasalnya sejak dulu tidak ada yang pernah mengatakan asal-usulnya sama sekali, bahkan Raja Leon saja tidak memberitahukan masalah tersebut.

"Kenapa aku harus percaya dengan kalian?" tanya Tiger memastikan.

Trul menghela napas. "Teknik beladiri mu sama persis dengan Ayahmu yang menggunakan titik aura tertentu, teknik tersebut hanya dimiliki oleh tiga orang saja yang aku tahu. Ayahmu, Wolfi dan guru mereka berdua, entah sekarang aku tidak tahu apakah ada pengguna teknik tersebut lainnya," jawabnya dengan yakin.

Tiger membelalakan mata terkejut, ternyata Ayahnya satu perguruan dengan Wolfi, pantas saja ia merasa kalau teknik Wolfi sama dengan dirinya.

Tiger mencoba menerima kenyataan tersebut, walau belum sepenuhnya ia percaya jika masih ada keluarganya yang masih hidup.

Tera dan Triyas hanya menyimak pembicaraan mereka. Namun, ketika Tiger akan bertanya lagi, tiba-tiba Panter datang ke rumahnya dengan tergesa-gesa.

"Tiger, kita harus bergerak! Pasukan Dubuk menyerang perbatasan kembali!" serunya yang langsung masuk kedalam rumah.

"Apa! Bedebah Dubuk!" Tiger berdiri dan langsung bergegas pergi tanpa berpamitan kepada mereka yang ada di rumahnya.

Tiger dan Panter bergegas ke perbatasan dengan menaiki Wivern yang dibawa oleh Panter untuk menjemputnya.

Trul, Troyan, Tera dan Triyas hanya menyaksikan kedua komandan tersebut yang terbang dengan cepat ke perbatasan.

Trul menghela napas berat. "Kamu memang sama persis dengan Trosar," gumam Trul lirih.

Triyas tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi, tapi walaupun Tiger memang cucu sesepuh mereka, bagi wanita itu tidak masalah sama sekali, karena ia sangat yakin Tiger akan tetap menjadi dirinya sendiri.

...***...

Perbatasan Kerajaan Beast dan Kerajaan Hyena, terlihat pasukan Dubuk memang sedang melakukan penyerangan Frontal, kali ini Codile, Sank dan bawahannya ikut andil dalam penyerangan tersebut.

"Serang!" perintah Codile dan Sank yang menjadi komandan peperangan tersebut.

Pasukan kerajaan Beast tentu saja tidak tinggal diam, mereka berusaha mati-matian mempertahankan benteng perbatasan.

"Pertahankan wilayah kita, sampai bantuan tiba!" seru pemimpin benteng perbatasan.

Trang

Trang

Suara pedang beradu terdengar, pasukan Dubuk dan kerajaan Beast bentrok satu sama lain.

Slas

Slas

Arghh

Codile dan Sank maju ke Medan tempur, mereka berdua tampak sangat kejam membunuh pasukan perbatasan Kerajaan Beast.

Pasukan perbatasan Kerajaan Beast tertekan, karena mereka kalah jumlah. Namun, Bird dan pasukan udara kerajaan Beast datang.

"Serang!" teriak Bird memberikan perintah.

Seketika para bawahannya yang menaiki Wivern langsung melesatkan anak panah mereka masing-masing ke arah pasukan Dubuk.

Arghh

Arghh

Banyak pasukan Dubuk yang terkena serangan dari anak panah pasukan udara kerajaan Beast, tapi pasukan udara Dubuk juga muncul, sehingga terjadi peperangan dilangit juga.

Codile dan Sank menganggukan kepala mereka, keduanya menerjang ke pintu benteng perbatasan Kerajaan Beast.

Bang

Bang

Duak

Tiba-tiba Panter dan Tiger muncul, mereka berdua langsung menendang Codile dan Sank hingga terhempas mundur berguling-guling ditanah.

Wolfin dan pasukannya juga muncul, mereka langsung membantu pasukan benteng perbatasan yang sedang terpojok.

"Ternyata kalian masih hidup dan sekarang menjadi penjilat Dubuk? Sungguh memalukan!" ejek Tiger.

Codile beranjak dari jatuhnya. "Hahahaha... setidaknya kami tidak seperti kalian yang hanya menjadi budak Leon!" seru Codile memprovokasi.

"Kalian memang tidak pantas untuk hidup!" seru Panter yang langsung melesat ke arah Sank.

Sementara Tiger melesat ke arah Codile, mereka berempat saling berhadapan satu sama lain.

Sank dan Codile memiliki teknik bertarung yang unik. Codile dengan tubuh kerasnya sehingga ia bisa menahan serangan-serangan pukulan Tiger, sedangkan Sank sangat pandai sekali menghindar, membuat Panter yang gerakannya cepat saja sulit untuk melukainya.

Terpopuler

Comments

Jaya Kelana

Jaya Kelana

lanjuttttkannnnnn om otorrrrrrr😎😎😎😎😎😎

2023-05-20

0

Red Ant

Red Ant

👍☕👍

2023-05-19

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!