Rencana Penyelamatan

Tiger dan Panter bergegas mengumpulkan pasukan, mereka berdua langsung ke gunung Tall dengan pasukan terbang kerajaan Beast.

Kelima utusan yang berada di kerajaan Beast, mereka semua langsung berterimakasih pada Leon, karena telah bersedia menyelamatkan rekan-rekannya.

"Yang mulia, kalau saya boleh tahu, sosok yang seperti Ras kami itu siapa? Kenapa dia begitu antusias ingin menyelamatkan kami?" tanya pemimpin penunggang Wivern.

Leon tersenyum. "Dia panglima perang kami, percayalah dengannya, semua rekan-rekan kalian pasti akan selamat jika dia sudah bertindak."

Troya mengangguk mengerti, ia juga merasakan tekad besar Tiger yang ingin menyelamatkan mereka.

"Pangolin, bawa mereka ke wilayah Ras macan putih, Carikan penginapan di sana!" perintah Raja Leon pada penasehatnya itu.

"Baik yang mulia," jawab Pangolin sopan.

Pangolin langsung membawa mereka berlima ke wilayah Ras macan putih. Saat sampai dia sana kelima penunggang Wivern tersebut terkejut, karena melihat banyak Ras mereka yang hidup di sana.

"Astaga, aku baru tahu kalau di sini banyak Ras kita," celetuk Tera yang tidak bisa menahan keterkejutannya.

Pangolin tersenyum. "Wajar jika kalian baru tahu, karena pemimpin kalian dulu berbeda pendapat, aku yakin sosok yang menyuruh kalian datang kemari sudah tahu kebenaran tentang Ras kalian yang ada di sini."

"Tuan, apa maksud anda?" tanya Troya penasaran.

"Lebih baik nanti kalian bertanya sendiri padanya, aku tidak berhak ikut campur masalah internal kalian," jawab Pangolin bijak.

Troya mengangguk mengerti, ia sedikit paham kalau memang ada masalah internal di Ras mereka, karena semua Ras juga memiliki masalah masing-masing.

Saat mereka sedang berjalan santai, tiba-tiba seorang wanita berteriak ke salah satu di antara mereka.

"Kakak! Kak Tera!" teriak wanita itu sambil berlari ke arah mereka.

Tentu semuanya menoleh, mereka berlima terkejut saat melihat wanita tersebut yang tidak lain adalah adik Tera, Triyas yang sudah lama menghilang.

"Triyas!" Tera juga bergegas berlari, mereka berdua berpelukan di jalan. "Syukurlah kamu selamat, Triyas."

Pangolin dan yang lainnya menghampiri Tera dan Triyas, terlihat keduanya menitihkan air mata.

Troya juga ikut terharu, ternyata Triyas yang di katakan di culik oleh para pasukan Hyena masih selamat. Mereka berdua melepaskan pelukannya.

"Bagaimana bisa kamu sampai di sini, Triyas?" tanya Troya penasaran.

"Ceritanya panjang tuan muda, lebih baik kita ke rumah penyelamatku terlebih dahulu, nanti aku ceritakan semuanya," ucapnya lembut.

Mereka semua mengangguk, Pangolin juga tidak keberatan ikut dengan mereka semua, ia juga ingin tahu kenapa ada Ras dari luar bisa masuk kerajaan yang di jaga ketat.

Saat sampai di rumah Tiger, Pangolin mengerutkan keningnya, ternyata penyelamat yang di katakan wanita itu adalah Tiger. Namun, Pangolin tetap pura-pura tidak tahu. Ia duduk manis di ruang tamu Tiger.

"Kamu tinggal di sini?" tanya Tera.

"Hihihi ... iya kakak, walaupun sebenarnya aku menyembunyikan diri, tapi setelah ini aku akan memberitahunya, lagi pula dia pria yang baik," jawabnya malu-malu.

Tera menghela napas, ternyata adik kecilnya sudah mulai tumbuh dewasa dan menyukai seorang Pria.

Mereka berbincang-bincang di sana, tidak jarang Pangolin ikut menimpali. Triyas juga mengatakan semuanya yang telah ia lakukan di rumah Tiger, dan ternyata ia menggunakan teknik spesialnya yang bisa berkamuflase menghilangkan keberadaan, sehingga Tiger tidak bisa melihatnya sama sekali.

***

Sementara itu pasukan Tiger dan Panter terus terbang ke gunung Tall.

Gunung Tall berlokasi di pinggiran wilayah Dubuk, walaupun begitu gunung Tall jarang terjamah oleh pasukan tersebut, karena di sana tanahnya sangat tandus.

Pasukan Dubuk mulai mengendus keberadaan warga gunung Tall saat mereka sedang melakukan perburuan, karena hanya dengan cara itu mereka bertahan hidup. Pasukan yang kebetulan sedang lewat ke sana melihat para Ras macan putih yang sedang berburu, dari situlah awalnya pasukan Dubuk menyerang gunung Tall.

Kaki gunung Tall, di dalam sebuah goa, terdapat Ras Macan Putih yang sedang bersembunyi di sana, mereka sudah dua hari di sana, pasokan makanan mereka juga sudah hampir habis.

"Sesepuh, kalau begini caranya, kita tidak akan bisa bertahan," keluh salah satu dari mereka.

"Benar itu Sesepuh, kita harus mencari jalan keluar, sebelum pasokan makanan kita habis," timpal yang lainnya.

"Aku tahu ke khawatiran kalian, percayalah pada mereka berlima yang akan membawa bala bantuan kemari," jawab Sesepuh yakin.

"Tapi ini sudah dua hari semenjak mereka pergi? Apa mereka tersesat? Seharusnya kerajaan Beast hanya satu hari perjalanan saja!" ucap orang yang sudah tahu tentang kerajaan Beast.

"Mereka pasti akan datang, percayalah!" jawab Pria sepuh itu yakin.

Pasukan Dubuk masih mengelilingi gunung Tall, tapi mereka tidak berhasil menemukan gua persembunyian para Ras macan putih.

Tiger dan Panter berusaha secepat mungkin ke gunung Tall, mereka memaksa melewati wilayah Dubuk, agar perjalanan mereka singkat. Untungnya pasukan terbang Dubuk, sedang ke gunung Tall juga, sehingga tidak ada halangan berarti di sana.

Tunggulah aku! Aku pasti akan menyelamatkan kalian semua! 

Dalam hati Tiger sangat yakin bisa menyelamatkan Rasnya tersebut, ia bertekad untuk membawa mereka semua ke kerajaan Beast.

Setelah melakukan setengah hari perjalanan, akhirnya mereka sampai di gunung Tall, terlihat pasukan Dubuk yang sedang mencari keberadaan Ras macan putih yang sedang bersembunyi.

Tiger menggertakkan giginya, ia denga cepat mengendarai Wivernya turun ke bawah, Panter yang melihat hal itu menggelengkan kepalanya.

Ia mengangkat tangannya dan menyuruh mereka semua mengikuti Panter.

"Bedebah!" Tiger langsung melompat sambil mengeluarkan pedangnya dan menghunus pasukan Dubuk yang ia lompati hingga tewas seketika.

Pasukan Dubuk lainnya yang melihat Tiger, mereka langsung menyerang Tiger. Namun, Tiger tidak gentar sama sekali, ia juga menerjang mereka semua.

Trang

Trang

Suara bunyi pedang yang beradu dan menyayat daging para pasukan Dubuk terdengar.

Panter dan yang lainnya juga melompat turun, mereka membantu Tiger yang sudah turun terlebih dahulu.

Tiger menggila ia membunuh pasukan Dubuk tanpa ampun, pedangnya terus ia ayunkan menyayat-nyayat pasukan *****.

Slas

Slas

Argh

Argh

Terdengar raungan sebelum kematian pasukan Dubuk yang terdengar.

Panter, Tiger dan Pasukannya terlihat lebih unggul dari pasukan Dubuk, karena mereka menyerang tanpa sepengetahuan mereka.

Pemimpin pasukan terbang Dubuk, tiba-tiba muncul dan menendang Tiger.

Bang

Srtttt

Duaak

Tiger terhempas ke belakang hingga mengenai batu besar yang langsung retak akibat terkena tubuhnya.

Tiger berdiri kembali, walaupun tubuhnya terasa sakit, matanya semakin berapi-api menatap pemimpin pasukan terbang Dubuk.

"Berani sekali kalian masuk ke wilayah kamu!" tegur pemimpin pasukan Dubuk.

"Kami bukanlah pengecut seperti kalian! Bersiaplah untuk mati!" raung Tiger yang langsung menerjang kembali.

Pemimpin pasukan Dubuk juga tidak tinggal diam, ia melesat ke arah Tiger juga dengan pedangnya.

Pedang mereka bertemu satu sama lain, terlihat keduanya saling menatap dengan tajam.

Terpopuler

Comments

John Singgih

John Singgih

dan operasi penyelamatan pun dimulai

2023-06-22

0

Team Hore (≧∇≦)/

Team Hore (≧∇≦)/

♥️♥️♥️♥️💯

2023-05-09

0

Team Hore (≧∇≦)/

Team Hore (≧∇≦)/

gasss

2023-05-09

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!