Salah Paham

Setelah membaca surat pemberian dari Codile. Wolfi langsung menatap tajam Crom dan menghampirinya kemudian ia langsung mencekik lehernya.

"Kalian sedang tidak membohongi ku, kan?!" tanyanya tegas.

"Ma-Mana berani kami berbuat seperti itu tuan, semua yang ada di surat itu kenyataan, Ras Serigala gunung di kerajaan Beast hanya dijadikan prajurit, bahkan jumlah mereka sudah berkurang banyak," jawabnya ketakutan.

"Kalau anda tidak percaya, silahkan kirim orang ke sana untuk menyelidikinya sendiri," lanjut Crom.

Wolfi menghempas Crom hingga tangan kanan Codile tersebut tersungkur di lantai dengan sangat keras. Ia terlihat sangat geram ketika tahu kenyataan tersebut.

Walaupun Ras Serigala gunung bukan tanggung jawabnya, tapi mereka masih kerabat dekat Ras Serigala putih, apa lagi pemimpin Serigala gunung Wolfin, sudah dianggap Wolfi sebagai adiknya sendiri.

Kenyataannya Wolfi tidak tahu kalau sosok yang sudah dianggapnya sebagai adik itu menjadi salah satu komandan pasukan kerajaan Beast. Adapun jumlah mereka yang semakin berkurang, karena memang benar Ras serigala kebanyakan menjadi prajurit dan itu semua dilakukan mereka secara sukarela.

Cerita inilah yang dimanipulasi Codile dan Sank agar mendapatkan dukungan dari Wolfi.

"Kau pulanglah! Aku akan memberikan kabar nanti!" perintah Wolfi dingin.

"Baik tuan!" Crom bergegas pergi dari ruangan Wolfi.

Ketika Crom sudah pergi, Istri Wolfi masuk kedalam dan membereskan meja yang dirusak suaminya. Ia tidak bertanya sama sekali, karena tahu kalau suaminya menghancurkan barang pasti sedang marah.

Wolfi menghela napas kasar, pikirannya benar-benar tertuju kepada kerajaan Beast, walaupun ia tidak sepenuhnya percaya dengan Codile, tapi tetap saja berita tersebut membuatnya geram.

"Menurutmu, apa boleh kita mencampuri urusan orang lain?" tanya Wolfi sambil membantu istrinya membereskan meja yang rusak olehnya.

"Tergantung kamu saja, yang penting jangan selesaikan masalah dengan emosi, kasihan warga yang akan menjadi korbannya," jawab wanita itu lembut.

Wolfi mengangguk mengerti. "Aku tahu itu, tidak seharusnya aku bertindak gegabah, besok aku akan ke kerajaan Beast, apa kamu mau ikut?" tanyanya lembut.

Sang Istri hanya mengangguk, ia tidak akan berani menolak ajakan prianya. Baginya jika tidak selalu bersamanya takut jika suatu saat tidak akan bisa berpamitan ketika hari kematian tiba, mengingat suaminya yang begitu tempramental.

...***...

Ditempat lain, Crom dan bawahannya langsung pulang kembali ke kerajaan Hyena. Ia sebenarnya kesal karena tidak di suruh menginap di wilayah Serigala putih, padahal hari sudah larut malam.

"Tuan, ada baiknya kita istirahat dulu, langit sangat gelap, jarak pandang Wivern juga sudah mulai pendek." ucap salah satu bawahannya yang memegang kendali Wivern.

Crom mengangguk setuju. "Buat api unggun untuk mengusir dinginnya malam! Kalian berjaga gantian!" perintah Crom kepada para anak buahnya.

"Baik tuan!" mereka semua langsung turun dari langit dan beristirahat ditanah tandus dekat dengan wilayah bersalju kelompok Serigala putih.

Crome memerhatikan para bawahannya yang sedang menyiapkan pembuatan api unggun dengan mengumpulkan kayu bakar.

Tanpa Crom dan bawahannya sadari, ada sekelompok perompak yang sedang mengintai mereka semua.

Mereka mengenakan pakaian serba hitam, sehingga tidak terlihat di gelapnya malam. sekelompok perompak tersebut menunggu saat yang tepat untuk menyerang Crom dan bawahannya.

Perompak tersebut berjumlah sepuluh orang, pemimpin mereka menyuruh bawahannya untuk berpencar. Seketika mereka terbagi menjadi empat kelompok untuk menyergap Crom dan bawahannya dari berbagai arah.

Saat Crom mulai beristirahat kelompok perompak tersebut mulai menyerang bawahan Crom yang sedang berjaga. Mereka semua di bunuh satu persatu tanpa mengeluarkan suara sama sekali.

Hingga akhirnya tinggal Crom seorang diri, ia sempat terbangun dan melihat sosok perompak tersebut. Namun, karena ditikam jantungnya, Crome tewas seketika di sana.

"Cih, mereka tidak memilih apa-apa!" gerutu salah satu dari perompak yang tidak menemukan barang berharga sama sekali dari rombongan Crom.

"Kita ambil Wivern nya, pergi dari sini!" perintah pemimpin perompak.

Para bawahannya mengangguk, mereka langsung membawa Wivern rombongan Crome dan pergi dari tempat tersebut.

Berkat para perompak tersebut, kesalahpahaman antara Codile dan Wolfi tercipta. Mereka akan mengira kalau Ras serigala putih yang menghabisi bawahannya dan berpikir kalau mereka tidak punya niat sama sekali untuk membantu kerajaan Hyena.

Ditambah Wolfi besok akan melakukan perjalanan ke kerajaan Beast, jika sampai mata-matanya melihat hal tersebut, bisa dipastikan ke kesalahpahaman tersebut benar-benar akan tercipta.

Para perompak tidak tahu sama sekali kalau perbuatan mereka akan menjadi masalah untuk kedua kubu yang mereka tahu bisa mendapatkan barang jarahan itu lebih penting untuk mereka semua.

...***...

Ke esokan harinya di kerajaan Hyena. Codile mengira kalau bawahannya masih belum pulang dari wilayah Serigala putih karena menginap di sana.

"Sepertinya kita berhasil menarik Wolfi ke pihak kita," ucap Codile dengan percaya diri.

"Hahahaha... bagus, dengan begitu kita dapat bantuan kuat!" timpal Raja Dubuk.

"Ya, ini akan menjadi kabar baik, sebelum penyerangan kerajaan Beast!" Vult menyeringai.

Mereka semua tampak senang karena mereka pikir Crom berhasil membujuk Wolfi. Kenyataannya utusan mereka sudah tewas dibunuh para perompak di jalan.

Terpopuler

Comments

Red Ant

Red Ant

👍👍👍😁👍👍👍

2023-05-16

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!