Rencana Dubuk

Sebelum datang ke kerajaan Beast, Wolfi sempat berpikir kalau di sana tidak ada yang mungkin mengimbangi kekuatannya kecuali Raja Leon. Namun, saat tadi bertarung dengan Tiger, ia kini tahu kalau ternyata dirinya terlalu meremehkan kerajaan Beast.

Wolfi pergi dari tempat latihan bersama keponakannya, ke tempat dimana keponakannya tinggal.

Sementara itu terlihat sosok berjubah hitam yang sedang berada di atap Istana mengawasi pertarungan tersebut sambil tersenyum simpul.

Wolfi yang intuisinya merasakan ada yang sedang menatap dirinya dari arah atap Istana kerajaan ia langsung menoleh, tapi sayangnya sosok tersebut telah menghilang dari sana.

"Ada apa paman?" tanya Wolfin yang melihat pamannya tiba-tiba menoleh ke belakang.

"Tidak ada, mungkin hanya perasaanku saja," jawabnya datar sambil kembali berjalan bersama dengan Wolfin.

Mereka berdua kembali berjalan ke kediaman Wolfin, mengabaikan sosok yang sebenarnya sudah dirasakan oleh Wolfi.

...***...

Sementara itu Tiger juga pulang ke rumahnya setelah melakukan latih tanding dengan Wolfi.

"Bagaimana menurutmu kekuatannya tadi Tiger?" tanya Panter yang tiba-tiba muncul di samping sahabatnya itu.

"Dia kuat dan juga memiliki teknik yang hampir sama denganku, entah ini suatu kebetulan atau tidak dari kuda-kuda dan pukulan-pukulannya sangat mirip dengan semua teknikku," jawabnya yakin.

"Bagaimana mungkin? Bukankah kamu mendapatkan teknik itu dari buku peninggalan Ayahmu? Sementara tuan Wolfi dari Ras yang berbeda denganmu?" tanya Panter bingung.

Tiger menggelengkan kepalanya. "Aku juga tidak tahu, tapi terlihat dari tekniknya aku yakin tuan Wolfi mengenal Ayahku."

Panter mengangguk-anggukkan kepalanya, kemungkinan tersebut memang yang paling besar terjadi. "Jadi, apa yang akan kamu lakukan selanjutnya, Tiger?"

Tiger menggendikkan bahunya, ia tidak menjawab apa-apa, karena memang belum tertarik sama sekali mencaritahu kenapa cara bertarung Wolfi sama dengannya.

Panter hanya menghela napas kasar, sikap temannya yang acuh itu sudah jelas kalau ia tidak akan mencaritahu kebenaran tersebut.

Panter tidak bertanya apa-apa lagi dan hanya mengikuti Tiger yang keluar dari Istana kerajaan Beast.

...***...

Di kerajaan Hyena. Codile dan Sank sangat marah ketika mendengar kalau rombongan Crom tewas dari pasukan patroli Dubuk.

"Tidak mungkin! Bagaimana bisa Crom tewas?!" raung Codile marah.

"Apa mereka dibunuh Ras serigala putih?" tanya Sank penasaran.

"Kemungkinan bukan tuan, pembunuh mereka para pemberontak kerajaan ini," ujar pasukan patroli Dubuk.

"Sial, kita jadi tidak tahu hasil negosiasi dengan Wolfi!" raung Codile sambil menggebrak meja.

"Codile, tenanglah! Aku yakin masih ada kesempatan kita bekerja sama dengan Wolfi," tegur Raja Dubuk meyakinkan.

Codile yang masih geram langsung duduk mendengar teguran Raja Dubuk. Pasalnya ia sadar betul bagaimana posisinya sekarang di kerajaan Dubuk.

Mereka semua kemudian membahas masalah tersebut dengan seksama, hingga akhirnya mencapai kesepakatan untuk tidak memerdulikan Ras serigala putih terlebih dahulu dan melakukan penyerangan diam-diam ke kerajaan Beast.

Karena begitu banyak sosok yang pernah tinggal di kerajaan Beast, seperti Codile, Sank dan bawahannya. Mereka tentu sangat tahu bagaimana kondisi Kerajaan Beast dan jalan-jalan rahasia untuk masuk ke sana.

Dubuk berencana menggunakan kesempatan tersebut untuk melakukan penyerangan secara diam-diam, mengingat ia tahu kalau kekuatan pasukannya jauh di bawah kekuatan kerajaan Beast.

"Denim, kau arahkan pasukan asasin untuk melakukan misi ini! Bawa masuk pasukan sebanyak-banyaknya kedalam kerajaan Beast, bunuh satu persatu petinggi kerajaan Beast!" Perintah Dubuk kepada komandan pasukan asasin nya.

"Baik Baginda!" Denim bergegas untuk mengumpulkan pasukan asasin nya.

"Codile, Sank, kamu buatlah peta untuk mereka, agar pergerakan mereka lebih efisien!" pintanya kepada Codile dan Sank.

Codile dan Sank mengangguk mengerti, mereka berdua undur diri dari hadapan Raja Dubuk.

Rencana kerajaan Hyena mulai mulai di susun, mereka sudah tidak sabar lagi untuk menguasai kerajaan Beast.

Untuk memasukkan para asasin nya ke kerajaan Beast. Dubuk akan membuat serangan frontal pengalih perhatian agar rencana diam-diamnya itu berhasil.

...***...

Sementara itu dikediaman Tiger, pria itu sedang berduaan dengan Triyas di rumahnya. Ia sekarang jadi betah pulang ke rumah semenjak melihat sosok Triyas yang memang sangat cantik di Ras macan putih.

"Triyas, apa kakakmu tidak marah kamu tinggal denganku seperti ini?" tanya Tiger lembut.

Triyas menggelengkan kepalanya, ia kemudian menyenderkan tubuhnya di Tiger. "Aku sudah bilang sama kakak, kalau aku ingin hidup denganmu," jawabnya yakin.

Tiger menghela napas panjang. "Kenapa kamu mau tinggal denganku? Sementara aku tidak bisa memberimu apa-apa, kata-kata manis saja aku bahkan tidak bisa mengucapkannya."

"Buat apa kata manis jika hanya untuk menggoda saja, aku lebih suka kamu yang seperti ini, apa adanya tanpa dibuat-buat dan tidak mengucapkan omong kosong seperti pria brengsek di luar sana," ujarnya tegas.

Tiger tersenyum simpul, ia mengusap puncak kepala wanita yang sedang bersender ditubuhnya itu dengan lembut.

"Ekhem!" terdengar suara seseorang berdehem di pintu masuk rumah Tiger.

Sontak saja Triyas terkejut, ia langsung duduk dengan tegap dan menoleh ke arah Pintu. Wanita itu membelalakkan matanya lebar ketika melihat Trul, Troyan dan Kakaknya yang datang ke rumah Tiger.

Tera menatap tajam Triyas, membuat wanita itu gugup dan menundukkan kepalanya, tidak berani menatap mata kakaknya.

"Maaf tuan Tiger, kami mengganggu anda," ucap Troyan sopan.

"Tidak masalah, masuklah!" sahut Tiger yang langsung menyuruh ketiganya masuk ke dalam rumahnya.

Mereka bertiga masuk kedalam rumah Tiger, dengan Tera yang terus menatap tajam Adiknya. Pria tersebut tentu saja tidak suka melihat adiknya yang terlalu genit dengan Tiger.

Tiger tidak merasa bersalah sama sekali, lagipula ia juga memiliki niat untuk menikahi Triyas. Namun, ia menunggu saat dimana peperangan dengan kerajaan Hyena berakhir.

"Ada apa kalian kemari?" tanya Tiger langsung ketika semuanya sudah duduk.

"Aku akan tinggal bersamamu di sini, bahaya kalau adikku hanya ber...."

Brak

Tiger menggebrak Meja dengan keras, membuat mereka terkejut. Tera juga seketika langsung terdiam dan menundukkan kepalanya, ia seketika tersadar kalau dirinya sedang berhadapan dengan komandan nomor satu pasukan kerajaan Beast.

"Apa kamu pikir karena kakaknya bisa mengaturku?" tanya Tiger dingin kepada Tera.

Wajah Tera langsung memucat, keringat dingin mulai bercucuran deras di dahinya. Ia tidak berani menatap wajah Tiger sama sekali.

Triyas yang melihat hal tersebut tersenyum penuh arti. Kakaknya tidak bisa berbuat apa-apa jika berhadapan dengan Tiger.

Trul menghela napas. "Tiger, kedatangan kami kemari untuk membicarakan masalah wilayah yang digunakan menjadi tempat kita, sepertinya ada yang tidak senang dengan kedatangan kami di sana," ucapnya tidak berdaya.

"Benar tuan Tiger, apa yang harus kami lakukan? Aku sangat yakin kalau kami terpancing provokasi mereka, bisa-bisa kami yang akan terkena masalah," timpal Troyan.

"Kalian tidak perlu memikirkan itu, serahkan semuanya padaku, kalau kalian benar lawan saja, jangan takut aku akan ada dibelakang kalian, tapi ingat itu berlaku jika kalian benar!" tegas Tiger.

"Tuan, apa anda yakin mengingat mereka memiliki kedudukan di kerajaan Beast?" tanya Troyan memastikan.

Tiger tersenyum dan mengangguk mantap."Ya, aku akan menjanjikan itu bukan hanya sekedar omong kosong."

Trul dan Troyan saling menatap, mereka berdua tersenyum simpul. "Terimakasih tuan Tiger," ucap mereka tulus.

Tiger mengangguk sambil tersenyum, kurang lebih ia sudah tahu masalah mereka. Karena sebelumnya ia juga sudah membahas masalah tersebut dengan sang Raja.

Terpopuler

Comments

Red Ant

Red Ant

☕☕☕

2023-05-19

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!