Melawan Pasukan Dubuk

Tiger dan pemimpin pasukan Dubuk saling beradu keterampilan berpedang mereka.

Keduanya tidak ada yang mau mengalah satu sama lain. Tiger menghempaskan lawannya dengan menendang perutnya, hingga ia terhempas ke belakang.

Tidak sampai di situ saja, ia langsung menerjang kembali, tapi sayangnya pemimpin pasukan Dubuk masih bisa menahan serangan Tiger.

Pemimpin pasukan Dubuk menggertakkan giginya, saat dirinya mulai tertekan oleh serangan Tiger. Ia berteriak dan menghempaskan Tiger dengan sekuat tenaga. Namun, Tiger bergeming, ia tidak terhempas sama sekali.

"Sampai di sini riwayatmu!" seri Tiger semakin menekan pemimpin pasukan Dubuk dengan keras.

Pemimpin pasukan Dubuk semakin tertekan, ia masih menahan pedang Tiger dengan pedangnya, tapi tiba-tiba pedangnya patah dan dua pedang Tiger langsung menyayat tubuhnya.

Arghhh

Pemimpin pasukan Dubuk berteriak sebelum tubuhnya terbelah menjadi tiga bagian dan tewas seketika.

Tiger menatap mayat pemimpin pasukan Dubuk, baru setelah itu ia membantu Panter dan yang lainnya.

Pasukan Tiger dan Panter menang telak setelah pemimpin pasukan Dubuk tewas, para bawahannya di bunuh dengan mudah oleh Panter dan Tiger.

Setelah semuanya selesai, mereka lekas mencari Ras macan putih yang bersembunyi, karena sudah di beritahu Troya dan yang lainnya, Tiger dan Panter dengan cepat menemukan goa persembunyian mereka.

"Halo! Kami pasukan kerajaan Beast datang menjemput kalian!" seru Tiger dengan suara lantang.

Ras macan putih yang ada di dalam goa, tentu mereka mendengar seruan Tiger, tapi mereka tidak mau gegabah, karena takut itu musuh.

"Sesepuh biar aku saja yang melihat mereka," salah satu di antara mereka menawarkan diri.

Sesepuh mengangguk, orang tersebut langsung melihat siapa yang berseru di dalam goa.

Saat melihat Tiger orang tersebut sangat bersemangat, ia bergegas menghampirinya, karena Tiger sama dengan Ras mereka.

"Tuan, syukurlah kalian datang," ucapnya sambil menangkupkan tinju.

"Kami datang menjemput kalian, dimana yang lain, cepat suruh keluar, kita harus bergegas ke kerajaan Beast!" perintah Tiger tegas.

"Mereka ada di dalam, saya akan memberitahu mereka semua!" jawabnya sopan dan bergegas kembali masuk ke dalam goa lagi.

Orang tersebut sangat bersemangat, ia dengan berlari cepat menghampiri Sesepuh dan berteriak.

"Kita selamat! Troya dan yang lainnya berhasil, ayo keluar semuanya!" teriak orang tersebut.

Sesepuh tersenyum, terlihat masih ada yang ragu dengan seruan orang tersebut, ia langsung buka suara. "Tidak perlu ragu, ayo cepat keluar, atau kalian ingin mati di sini?"

Setelah sesepuh berkata seperti itu, mereka semua berbondong-bondong keluar dari goa, terlihat Tiger Panter dan pasukannya yang sudah menunggu di depan mulut goa.

Tiger langsung menyambut mereka semua, pria sepuh yang merupakan pemimpin mereka mendekati Tiger.

"Terimakasih Tuan, karena sudah mau menjemput kami," ucapnya sopan

"Tidak perlu berterimakasih dulu, jumlah kalian ada berapa?" tanya Tiger langsung.

"Sekitar 200 orang!" jawab Pria sepuh lugas.

Tiger menghitung jumlah Wivern yang hanya ada 20 dan Wivern yang di gunakan pasukan Dubuk juga 20. Artinya mereka harus ada yang di tinggal mengingat setiap Wifern hanya bisa membawa lima orang saja.

"Utamakan yang tidak bisa bertarung kalian terbang menggunakan Wivern bersama anak buah kami dan kalian yang bisa bertarung akan berjalan dengan ku, ke kerajaan Beast!" seru Tiger pada mereka semua.

Sontak saja mereka terkejut, berarti di antara mereka harus ada yang di tinggal, tentu saja mereka semua saling menatap, karena mereka semua tidak mau berjalan ke Kerajaan Beast.

"Jangan banyak berpikir! Cepat utamakan wanita dan anak-anak! Kalian yang tersisa akan ikut kami!" perintah Tiger lagi.

Tiger menyuruh bawahannya untuk mengangkat wanita dan anak-anak terlebih dahulu, baru setelah itu para orang tua.

"Biar aku jalan bersama mereka," ucap sesepuh tiba-tiba.

"Tapi Sesepuh!" terlihat salah satu dari mereka keberatan.

"Cepat bawa terbang yang sudah naik! Kalian para pejuang Ras Macan putih! Apa kalian tidak malu dengan pria tua ini!" tegur Tiger keras.

"Aku akan menjaga Sesepuh!" ucap salah satu dari mereka yang tersadar oleh ucapan Tiger.

"Aku juga!"

"Aku juga!"

Ada 20 orang yang tidak ikut, bersama Tiger dan Panter. Tiger menyuruh bawahannya agar lewat jalur lain, karena ia tidak bersama mereka agar mereka sampai dengan selamat.

Semua Wifern sudah terbang menuju Kerajaan Beast, tentu saja Tiger memberitahu mereka jalur perjalanan yang akan kelompoknya tempuh, agar nanti mereka bisa menjemputnya.

"Ambil senjata mereka, kita akan melakukan perjalanan jauh, tenanglah aku akan melindungi kalian semua!" ucap Tiger yakin.

Mereka yang di tinggal di sana bersama Tiger dan Panter, semuanya pria muda yang kemungkinan hanya memiliki keberanian tapi belum bisa bertarung, hanya ada dua orang yang menurut Tiger cukup meyakinkan.

"Panter, bagaimana menurutmu? Apa kita akan selamat?" canda Tiger.

"Bicara omong kosong apa kamu ini, kita sudah biasa di posisi seperti ini," jawab Panther sambil mengambil perbekalan musuh.

"Siap tahu saja kamu takut," ucap Tiger sambil menyeringai.

Panter menggeleng-gelengkan kepalanya, Tiger memang selalu menggodanya jika dalam keadaan bahaya seperti itu.

Sesepuh yang memerhatikan keduanya, ia menatap Tiger dengan penuh tanda tanya, Sesepuh penasaran dengan sosok Tiger, yang menurutnya tidak asing sama sekali.

"Apa kalian sudah siap?" tanya Tiger yang sudah mengambil bekal para musuhnya yang sudah tewas.

Mereka semua mengangguk, Panter dan Tiger juga mengangguk, kemudian mereka semua memulai perjalanan.

Dua puluh dua orang tersebut berjalan menyusuri gunung Tall, setelah turun dari gunung Tall hanya terlihat tanah tandus di sana, membuat siang itu terasa sangat panas.

Terlihat salah satu di antara mereka mulai kelelahan, Tiger tidak memaksakan mereka, ia mencari batu besar untuk berteduh sekalian istirahat di sana.

"Kita istirahat dulu, baru setelah itu kita jalan lagi," ucap Tiger lembut.

Pria sepuh terus memerhatikan Tiger, ia sangat yakin mengenal sosok tersebut, mengingat sikapnya seperti anaknya yang dulu pergi ke kerajaan Beast.

Pria sepuh mendekat ke arah Tiger, ia duduk di sebelahnya, ia sudah tidak tahan lagi untuk tidak bertanya pada Tiger.

"Tuan, kalau boleh tahu dari keluarga mana kamu berasal?" tanyanya penasaran.

Tiger tersenyum. "Aku di temukan Raja Leon sedang tidak sadarkan diri, entah dari keluarga mana aku berasal, tapi yang pasti aku masih satu Ras dengan kalian."

"Begitu yah, aku cuma sedikit familiar dengan sikapmu yang sama persis dengan anakku, tentu kamu bukan anakku, karena dia telah tewas," ucap Pria sepuh tersebut sedih.

"Aku turut berdukacita tuan, tapi bukankah memang ada seseorang yang walaupun bukan anak kandung bisa memiliki kemiripan? Mungkin aku salah satu dari mereka," jawab Tiger meyakinkan.

"Ya, kamu mungkin memang benar," jawab pria sepuh itu.

Setelah beristirahat beberapa saat, mereka kembali melanjutkan perjalanan, mengingat tempat yang mereka tuju masihlah sangat jauh, sehingga mereka harus buru-buru sejauh mungkin dari istana Dubuk, agar tidak bentrok dengan mereka.

Terpopuler

Comments

John Singgih

John Singgih

mungkin Tiger putra sang sesepuh yang dianggap telah meninggal

2023-06-22

1

Team Hore (≧∇≦)/

Team Hore (≧∇≦)/

🤘🤘🤘🤘✌️

2023-05-09

0

Red Ant

Red Ant

👍👍👍

2023-05-05

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!