Salah Menilai

Para Komandan pasukan kerajaan East yang berjumlah lima orang masuk kedalam Istana kerajaan, sementara Tiger berpamitan terlebih dahulu dengan Triyas yang tidak di bawanya masuk kedalam Istana.

"Pulanglah dulu Triyas, maaf tidak bisa membawa kamu masuk kedalam Istana," ucap Tiger tidak berdaya.

Triyas mengulas senyum sembari tersenyum simpul. "Tidak apa, aku tahu kamu akan melakukan rapat penting, aku pulang dulu."

Triyas melambaikan tangan kepada Tiger yang sudah di anggap menjadi prianya. Tiger tersenyum sambil balas melambaikan tangan.

Pria tersebut kemudian bergegas masuk kedalam Istana, mengingat kata Wolfin ada sesuatu yang penting akan disampaikan kepada mereka.

Tiger datang paling terakhir, tapi tidak ada yang keberatan sama sekali. Seluruh Komandan sudah berada di sana untuk mendengarkan titah Raja.

Raja Leon kemudian datang bersama dengan Pangolin yang selalu berada didekatnya. Kelima komandan pasukan yang tadinya duduk berdiri.

"Salam yang mulia!" seru kelima komandan pasukan tersebut serempak.

"Duduklah!" perintah Raja Leon.

Tiger dan rekan-rekannya mengangguk, mereka duduk di kursi masing-masing dan menatap sang Raja dengan seksama.

Raja Leon juga duduk di kursinya dengan Pangolin yang tetap berdiri di sisinya.

"Aku mengumpulkan kalian kemari untuk membicarakan masalah penting menyangkut warga kerajaan yang mulai mengeluh dengan salah beberapa petinggi kerajaan." Raja Leon menghela napas berat kemudian melanjutkan. "Aku dan Pangolin sudah membicarakan ini berdua, tapi aku juga butuh masukan dari kalian, bagaimana menurut kalian menanggapi masalah ini?"

"Yang mulia, kenapa anda harus bingung? Ucapan anda adalah perintah mutlak kerajaan Beast, apapun yang anda katakan kami akan melakukannya," ujar Tiger yakin.

"Benar kata Tiger yang mulia, kami akan mengikuti perintah anda, bagaimana baiknya," timpal Panter.

Komandan yang lainnya juga mengangguk, mereka setuju dengan perkataan Tiger dan Panter. Sejatinya perintah sang Raja bagi mereka sangatlah mutlak.

Para komandan pasukan sudah tahu betul bagaimana Raja Leon memimpin kerajaan Beast, sosok tersebut benar-benar memberikan berbagai Ras yang hidup di sana hidup dengan nyaman dan damai, jadi tidak ada diantara mereka meragukan sang Raja.

Raja Leon menghela napas berat. "Aku hanya ingin kalian mengawasi Marc dan Harci, jika mereka sudah terlalu berlebihan terserah kalian mau apakan mereka."

"Sudah saya duga, pasti mereka berdua antek-antek Codile dan Sank," gumam Tiger geram.

"Tiger, kamu jangan bertindak gegabah, apalagi ada Ras kamu yang baru datang dari gunung Tall, aku yakin Marc akan memancing emosi mereka untuk membuat kamu ikut terseret kedalamnya," ujar Raja Leon yakin.

Tiger mengangguk mengerti. "Saya akan dengarkan baik-baik nasehat anda."

Mereka kembali membahas beberapa rencana kerajaan Beast yang akan membuat sebuah kebijakan untuk para warganya, demi menghindari kemungkinan terburuk mereka bersitegang dengan Ras lainnya dengan cara memperbolehkan setiap Ras menikahi Ras lainnya.

Walaupun nantinya akan ada Ras campuran, Raja Leon berharap dengan kehadiran Ras campuran tersebutlah maka akan terlahir kesenjangan yang sama di antara para Ras.

Ketika mereka sedang mengobrol serius, seorang prajurit dengan tergopoh-gopoh masuk kedalam ruangan tersebut.

"Baginda Raja, ada tuan Wolfi dari Ras serigala putih ingin bertemu dengan anda!" seru prajurit tersebut.

Raja Leon mengernyitkan dahi, mengingat kedatangan Wolfi sangat mendadak dan tanpa pemberitahuan sama sekali.

Tiger dan yang lainnya menatap Wolfin, tapi sosok tersebut menggendikkan bahu, karena ia juga tidak tahu sama sekali kenapa pamannya datang ke kerajaan Beast.

"Bawa dia masuk!" perintah Raja Leon.

"Baik yang mulia!" prajurit tersebut pergi keluar untuk membawa Wolfi masuk kedalam ruang pertemuan.

"Wolfi, apa kamu tahu ada apa tiba-tiba pamanmu datang kemari?" tanya Raja Leon memastikan.

Wolfin menggelengkan kepalanya. "Saya tidak tahu sama sekali yang mulia, biasanya kalau dia datang sendiri seperti ini, pasti ada masalah serius," jawabnya yakin.

"Mudah-mudahan tidak ada yang mengadu domba kita," ucap Raja Leon tidak berdaya.

Wolfi dibawa masuk kedalam ruang pertemuan, wajahnya yang begitu serius dengan luka sayat di matanya membuat Ara prajurit penjaga tidak berani menatap sosok tersebut, mereka lebih memilih memalingkan wajah takut membuat sosok tersebut marah.

"Selamat datang Wolfi di kerajaanku," sambut Raja Leon sopan.

"Tidak usah berbasa-basi, kedatanganku kemari hanya ingin memastikan Rasku tidak tertindas di kerajaanmu!" serunya dengan sinis.

"Tutup mulutmu Wolfi! Mana sopan santun mu!" raung Tiger marah melihat sikap arogan Wolfi.

"Cih, anak kemarin sore cukup duduk diam sa...."

Bang

Tiba-tiba Tiger sudah melesat kearah Wolfi dengan kecepatan penuh, tapi sosok tersebut menahan serangan Tiger.

"Ini bukan wilayah mu, aku tidak perduli siapa kamu, jika berani sombong dihadapan Rajaku aku akan membunuhmu!" ujar Tiger dengan lantang.

"Coba saja kalau bisa," balas Wolfi sambil menyeringai.

Bang

Bang

Keduanya Sling beradu pukulan, mereka tampak tidak ada yang mau mengalah satu sama lain.

Raja Leon sengaja membiarkan Tiger melakukan itu, karena benar kata Tiger mereka yang masuk wilayahnya tidak boleh meremehkan kerajaan Beast.

Sementara itu Wolfin terlihat sangat cemas melihat pamannya yang bertarung dengan Tiger, pasalnya jika Tiger serius maka pamannya bisa saja kalah.

Bang

Brug

Wolfi terhempas terkena pukulan Tiger hingga menabrak dinding Istana, akan tetapi ia bangkit kembali.

Wolfi melesat ke arah pamannya, ia langsung menghentikan sosok tersebut agar tidak melanjutkan pertarungan dengan Tiger.

"Paman hentikan!" seru Wolfi menghadang pamannya.

Wolfin mengerutkan keningnya, ia menatap sosok Ras Serigala didepannya dan merasa tidak asing.

"Paman ini aku Wolfin, anak Ayah Wein!" terang Wolfi.

Seketika Wolfi terkejut, pasalnya ia sudah sangat lama tidak melihat keponakannya itu dan sekarang sudah tumbuh dewasa.

Wolfi mendekat ke arah Wolfin, pria tersebut langsung menepuk-nepuk tubuh ponakannya tersebut dan melihatnya dengan seksama.

"Hahahaha... kamu sudah tumbuh dewasa ternyata!" serunya bersemangat.

"Heh, tua bangka kita belum selesai!" tegur Tiger.

"Tiger, hentikan jangan berkelahi lagi, aku yakin paman Wolfi datang kemari ada kesalahpahaman," ucap Wolfin bergegas melerai keduanya.

Tiger akan bicara lagi, tapi Raja Leon menghentikannya dengan mengangkat tangan, menyuruh Tiger duduk.

Wolfi menatap Tiger dengan seksama, ia merasakan ada kekuatan aneh yang ada didalam tubuh Tiger, walaupun hanya sekilas melawannya, tapi ia merasakan kekuatannya cukup besar.

"Paman, setidaknya jagalah sikapmu ketika di wilayah Raja Leon," tegur Wolfin.

"Tahu apa kau, bukankah Rajamu itu yang membuat Ras Serigala gunung di kerajaan Beast ini berkurang?!" tanya Wolfi geram.

Wolfin menghela napas. "Sudah aku duga kalau paman pasti salah paham, siapa yang memberitahu paman seperti itu?"

Wolfi mengernyitkan dahi. "Apa maksudmu?"

Wolfin menyuruh pamannya untuk duduk bersama mereka dan mulai menjelaskan satu persatu masalah yang di alami Ras serigala gunung yang ada di kerajaan Beast.

Terpopuler

Comments

Red Ant

Red Ant

👍👍👍semangat thor👍👍👍

2023-05-17

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!