Jika ada Ras penentang pasti juga ada Ras terbuang.
Sama halnya dengan kerajaan Beast yang memiliki penghianat, kerajaan Hyena tidak jauh berbeda. Mereka juga memiliki sekelompok Ras yang berhianat walaupun masih satu Ras dengan Raja Dubuk.
Mereka para perompak perbatasan wilayah antara Kerajaan Hyena dan Serigala putih. Mayoritas para perompak merupakan mantan pasukan Dubuk yang cacat dan dibuang. Karena itulah mereka membentuk sebuah kelompok dan bersembunyi di perbatasan dua wilayah tersebut.
Tentu saja incaran mereka bukan Ras serigala putih, melainkan Ras mereka sendiri yang telah membuang mereka begitu saja. Apa lagi Wolfi pernah bertemu dengan mereka dan berjanji tidak akan menyentuh mereka selama kelompok perompak tersebut tidak menyentuh Ras serigala putih.
...***...
Wolfi dan beberapa bawahannya melakukan perjalanan ke kerajaan Beast untuk mencaritahu kepastian tentang surat yang dikirimkan oleh Codile.
Sementara itu di kerajaan Beast, ditempat Tiger berada. Ia sedang melakukan pelatihan bersama dengan para bawahannya.
Bang
Bang
Brug
Seroang lawan tanding Tiger tumbang, kemudian lawan lainnya maju kedepan untuk menghadapi Tiger kembali. Mereka terus bergantian melawan sosok tersebut untuk meningkatkan teknik bertarung mereka.
"Tuan Tiger semakin hari semakin kuat saja," gerutu pasukan Tiger yang tadi kalah.
"Kalau itu jangan ditanya, waktu belum memiliki wanita saja sudah kuat, apa lagi sekarang ada Nona Triyas, mana cantik sekali dia," timpal pasukan lainnya.
Pletaak
"Aduh...." pasukan tadi yang bilang Triyas cantik dipukul tongkat oleh Panter.
"Fokus dengan latihan kalian!" tegur Panter.
"Ma-Maaf tuan Panter," ucap pasukan tersebut ketakutan.
Panter menghela napas panjang, ia melihat Tiger yang memang benar kata para pasukan kalau sahabatnya itu bertambah kuat. Sosok tersebut juga merasa heran kenapa Tiger bisa bertambah kuat setelah berhubungan dengan wanita.
Tiels, Tera dan beberapa kelompok macan putih yang sekarang hidup di kerajaan Beast, mereka mendaftar sebagai pasukan kerajaan Beast. Mereka mengamati pertarungan Tiger dengan seksama, agar tidak terlalu kalah telak olehnya.
"Kalian majulah!" perintah Tiger kepada Tiels, Tera dan yang lainnya.
Tiels menjadi orang pertama dari kelompoknya yang akan melawan Tiger. "Salam tuan Tiger!"
Tiels menangkupkan tinju kemudian memasang kuda-kuda. Tiger juga melakukan hal yang sama.
Swuzz
Tiger terkejut ketika Tiels melesat dengan cepat kearahnya, karena ia pikir kelompok tersebut tidak ada yang bisa bertarung.
Bang
Pukulan Tiels ditahan oleh Tiger walaupun gerakannya sudah cukup cepat. Ia langsung melompat mundur mengambil ancang-ancang kembali.
Komandan nomor satu memang benar-benar kuat, kecepatan ku saja tidak cukup ternyata.
Tiels mulai serius, ia meluapkan auranya, sehingga urat-urat di seluruh tubuhnya menonjol keluar.
Tiger tersenyum simpul ternyata ada juga sosok berbakat di kelompok macam putih gunung Tall.
Swuzz
Bang
Tiger menahan pukulan Tiels sambil terhempas kebelakang, tapi ia tidak jatuh sama sekali.
Tidak sampai di situ saja, Tiels kembali melesat ke arah Tiger dengan kecepatan dan kekuatan penuh.
Kali ini Tiger sedikit serius, mengingat lawannya juga serius. Ia menahan serangan demi serangan yang dilakukan Tiels.
Bang
Bang
Duak
Pukulan demi pukulan beradu, bahkan tendangan mereka juga beradu. Teknik mereka hampir mirip hanya saja Tiger terlihat lebih mahir menguasainya.
Semua pasukan kerajaan Beast tercengang dengan kekuatan Tiels yang mampu membuat Tiger bertarung serius, padahal mereka saja tidak sanggup melawan Tiger jika sosok tersebut serius.
"Siapa dia? Hebat sekali bisa membuat Tuan Tiger serius," ucap salah satu pasukan.
"Benar, aku baru pertama kali melihatnya," timpal pasukan disebelahnya.
"Mereka Ras kita dari gunung Tall, ternyata mereka sangat kuat," lanjut pasukan disebelahnya lagi.
Para pasukan kerajaan Beast menatap pertarungan tersebut dengan seksama dan mengagumi teknik keduanya.
Panter menyeringai, ia melemparkan tongkat ke Tiels. "Gunakan itu, hajar dia untukku!" seru Panter yang senang jika Tiger tertekan ketika latihan.
Tiger mengernyitkan dahi, ia menatap Panter dengan sinis. Tiels menggunakan kesempatan tersebut untuk menendang Tiger sambil menangkap tongkat yang dilemparkan Panter.
Tiger mundur beberapa langkah, sementara Tiels yang berhasil menangkap tongkat tersebut langsung menyerang Tiger dengan cepat.
Pelatihan itu bagaikan pertarungan sesungguhnya saja, Tiels benar-benar tidak mau kalah dari Tiger.
Tiger hanya bisa bertahan menghadapi serangan demi serangan yang dilakukan Tiels menggunakan tongkat kayu yang diberikan Panter.
"Kenapa Tiger? Apa kamu takut melukainya?" ejek Panter memprovokasi.
Urat-urat di kepala Tiger menonjol, menandakan dia mulai emosi. Bird yang melihat itu menelan ludah.
"Panter, bukankah kamu keterlaluan, bisa-bisa lawannya dihajar habis-habisan olehnya," ucap Bird yang tahu kalau Tiger tidak boleh emosi ketika latihan.
Panter tersenyum. "Dia tidak akan marah selama ada Triyas," jawabnya yakin.
Sayangnya dugaan Panter salah, Tiger langsung memusatkan auranya di tangan. Ia benar-benar serius sekarang.
Duak
Krakk
Tongkat kayu yang digunakan Tiels langsung patah seketika, pria itu yang menyadari tangannya dalam bahaya melepaskan tongkat itu. Tiger menghantam patahan tongkat tersebut.
Swuzzz
Duakk
Tongkat tersebut menancap didinding melewati celah diantara kepala Bird dan Panter. Kedua sosok tersebut menelan ludah, karena jika mengenai kepala, pasti mereka berdua akan kehilangan nyawa.
Para pasukan kerajaan Beast juga seketika menahan napas mereka beberapa saat ketika melihat tongkat tersebut meluncur deras ke kedua komandan itu.
Tiger menyeringai ke arah Panter, ia kemudian melanjutkan melawan Tiels.
Bang
Bang
Kali ini pertarungan tersebut berbanding terbalik, Tiels yang hanya bisa bertahan. Ia juga merasakan kalau pukulan Tiger semuanya terasa berat.
Kekuatan apa ini? Kenapa setiap pukulannya bisa seberat dan kuat sekali.
Tiels menutupi wajahnya dengan kedua tangan agar tidak terkena pukulan Tiger, sayangnya dengan begitu perutnya terbuka.
Bang
Arghh
Swuzz
Duak
Tiels terhempas kebelakang hingga menabrak dinding tempat pelatihan hingga retak.
Tiger melepaskan auranya, ia menghampiri Tiels yang nampak kepayahan untuk berdiri. Pria itu mengulurkan tangannya.
"Pertarungan yang hebat, walaupun kamu sudah bisa mengontrol auramu dengan baik, sayangnya kamu belum bisa memusatkan auramu," ujarnya sambil tersenyum.
"Terimakasih atas pujiannya tuan Tiger," balas Tiels sambil menyambut uluran tangan Tiger.
Terdengar suara riuh tepuk tangan, mereka senang melihat ada orang kuat yang bergabung dengan pasukan kerajaan.
Tiger menghampiri Panter. "Kalau mau melawanku kenapa tidak maju sendiri?" ucapnya sambil menyeringai.
"Baik kalau itu yang kamu mau!" jawab Panter menyetujui perkataan Tiger.
Panter membuang semua senjatanya, mereka berdua terlihat bersiap bertarung satu sama lain. Tentu saja hal tersebut membuat semangat pasukan kerajaan, karena sangat jarang melihat keduanya berlatih tanding.
Ketika mereka berdua akan saling menyerang. Wolfin datang menahan mereka ditengah-tengah keduanya.
"Kalian masih saja seperti anak kecil, Raja Leon memanggil!" ucapnya tegas.
Tiger menghela napas. "Ada apa lagi?" tanyanya malas.
Wolfin menggelengkan kepalanya. "Entahlah, kita semua disuruh menghadap," jawabnya yakin.
Tiger dan Panter tidak jadi melanjutkan pertarungan mereka, sehingga membuat pasukan kerajaan kecewa.
Mereka semua di suruh latihan mandiri, karena para Komandan dipanggil sang Raja. Tiger menghampiri Triyas yang sekarang selalu ikut kemanapun ia pergi di wilayah kerajaan, mengajaknya ikut masuk ke Istana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
Red Ant
👍👍👍bagus👍👍👍
2023-05-16
0