Crows, Ras Gagak

Walaupun Tiger sudah mengatakan kalau dirinya mungkin hanya mirip dengan anak pria sepuh tersebut. Namun, pria sepuh tetap yakin kalau ia merasakan suatu ikatan dengan Tiger.

"Tiger! Kita harus sembunyi!" teriak Panter tiba-tiba.

Tiger menoleh ke belakang, ia melihat sekelompok pasukan Dubuk, yang sedang mengendarai Wivern.

"Brengsek, Kalian cepat pergi ke batu besar itu!" Tiger menyuruh mereka semua berlari ke baru besar yang jaraknya dekat dengan mereka.

Para pemuda tampak dengan cepat bisa berlari, hanya Pria sepuh yang tertinggal. Tiger menggertakkan giginya, ia seharusnya menyadari kalau pria sepuh tersebut harus ikut dengan kelompok yang di bawa Wivern.

"Naiklah, cepat!" Tiger menyuruh pria sepuh agar naik ke gendongannya.

"Kenapa kamu tidak tinggalkan aku saja?" tanya Pria sepuh sambil naik ke punggung Tiger.

"Aku tidak pernah lari dari tugasku, keselamatan kalian merupakan tugas berharga buatku, dari yang mulia Raja!" jawabnya sambil berlari dengan sangat cepat.

Panter menggunakan teknik ilusinya, membuat sebuah badai angin dengan kecepatannya, agar tempat tersebut tertutupi debu, ketika para musuh berada di atas mereka untuk menutupi keberadaan mereka.

"Sial, kenapa mereka cepat sekali mengejar?" gerutu Tiger saat berhasil berkumpul dengan yang lainnya.

"Sepertinya ada yang berhasil selamat di antara pasukan Dubuk, atau sengaja bersembunyi," jawab Panter yakin.

Tiger mengangguk mengerti. "Di depan ada hutan, jika kita sampai di sana, peluang kita untuk sampai ke kerajaan Beast akan terbuka lebar!" serunya yakin.

Tiger pikir, jika mereka bisa cepat sampai ke hutan tersebut makan peluang mereka bertahan hidup akan sangat besar, mengingat di hutan mereka bisa bertahan hidup sekaligus bersembunyi.

Sekelompok pasukan Dubuk melihat badai angin tersebut, karena di tempat tandus tersebut terbiasa terjadi badai, mereka tampak tidak menghiraukannya dan lanjut mengejar kelompok yang naik Wivern.

Tiger dan Panter menghela napas lega. Panter menghentikan badai anginnya, kemudian mereka bergegas melanjutkan perjalanan, setelah pasukan Dubuk sudah menjauh.

"Tuan, apakah hutannya masih jauh?" tanya seorang pemuda yang tampak sudah sangat kelelahan.

"Sebentar lagi seharusnya kita sampai di sana," jawab Tiger yang sebenarnya juga sudah sama lelahnya, hanya saja karena fisiknya sudah terlatih, jadi dia masih tampak terlihat bugar.

"Tiger, sepertinya ada yang aneh, seharusnya kita sudah sampai di hutan tersebut, tapi kita tampak masih berputar-putar di sini saja," ujar Panter yakin.

Tiger mengerutkan keningnya, ia kemudian menyuruh semua orang berhenti. Perkataan Panter jelas membuatnya juga yakin kalau memang ada yang salah dengan perjalanan mereka.

Tiger mengeluarkan senjatanya. "Bersiaplah kalian!" serunya dingin.

Sontak mereka yang ada di kelompok tersebut langsung waspada, saling memunggungi untuk mencegah adanya serangan dari belakang.

"Hahahaha... Naluri kalian memang tidak bisa di bohongi, dua komandan perang terkuat kerajaan Beast! Padahal aku berencana membuat kalian mati kelelahan!" terdengar suara seseorang tanpa wujud sama sekali.

"Keluarlah kau bajingan!" seru Tiger.

Sekelompok Crows muncul, mereka merupakan kelompok bandit dari ras gagak, keahlian mereka ilusi dan jarum hitam, ketika seseorang melihat mata mereka, maka mereka akan langsung terkena ilusi ras tersebut.

Tiger memejamkan matanya, ia menusuk pahanya menggunakan belati yang ada di tangan, sehingga sosok tersebut langsung terbangun dari Ilusi, dan ia ternyata sudah ada di hutan tujuan mereka.

Hanya Tiger dan Panter saja yang berhasil lolos dari Ilusi kelompok Crows, karena mereka berdua sudah tahu kelemahan kelompok tersebut.

"Panter, kamu ingat pertarungan tahun lalu?" tanya Tiger sambil menutup matanya.

"Ya, aku sangat ingat, apa aku perlu menggunakan itu lagi, untuk membuatmu terus tersadar?" jawab Panter sambil menyeringai.

"Apa kamu kira aku bodoh, waktu itu kamu senang bukan melihat aku tersiksa?"

Swuzz

Clap

Pral

Tiger langsung melesat dengan mata tertutup, kelompok Crows tentu saja terkejut ketika salah satu mereka di tikam lehernya oleh Tiger dan langsung terputus kepalanya.

Kelompok Crows berhamburan menghindar. Namun, Panter menggunakan pisau-pisau kecilnya untuk mengincar mereka semua.

"Kalian pikir bisa lari dari kami!" teriak Panter yang tiba-tiba muncul di depan salah satu kelompok Crows dan membunuhnya.

"Sial, sejak kapan kalian tidak terpengaruh dengan ilusi kami!" teriak pemimpin Crows.

Tiger dan Panter tidak menjawab, mereka berdua fokus membantai kelompok Crows dengan mata tertutup.

Keduanya tampak sangat padu dalam melakukan kerja sama, sehingga sulit sekali menemukan celah di antara mereka.

Pemimpin kelompok Crows kebingungan, karena serangan-serangan jarum hitam mereka juga tidak membuat kedua panglima perang kerajaan Beast tersebut mengendurkan serangan mereka.

Keduanya tampak masih sangat prima, walaupun stamina mereka sudah terkuras banyak akibat ilusi yang di buat oleh kelompok Cros.

Trang

Trang

"Brengsek!" Raung pemimpin kelompok Crows marah, ia kemudian memiliki ide mengincar kelompok Tiger yang masih di dalam ilusinya. "Jika kalian bisa selamat, mereka tidak mungkin bisa selamat!" teriaknya sambil melesatkan jarum-jarum hitam ke arah dua puluh orang yang di bersama Tiger dan Panter.

Trang

Trang

"Asal kamu tahu saja bodoh! Kami bukanlah petarung amatir seperti dulu lagi!" ujar Tiger yang menangkis serangan jarum-jarum hitam milik pemimpin Crows.

Pemimpin Crows menelan ludah, ternyata desas-desus kalau kedua panglima perang tersebut sangatlah kuat buat omong kosong belaka.

"Kita pergi dari sini!" pemimpin Crows langsung mengeluarkan sayapnya dan pergi di sana, para bawahannya mengikuti dari belakang.

Tiger dan Panter menghela napas lega, mereka ambruk di tanah, karena tenaga mereka hampir terkuras habis, tadi saja kau pemimpin Crows menyadari kalau keduanya sebenarnya sudah sangat lemah, mungkin dia bisa mengalahkan mereka berdua.

"Brengsek, selalu saja seperti ini!" gerutu Tiger sambil menatap langit-langit.

"Kamu selalu saja mengeluh, tapi tetap saja melakukan tugas berbahaya seperti ini," tegur Panter yang beranjak dari berbaringnya dan menyadarkan dua puluh orang yang ikut dengan mereka.

"Kalau buka aku yang bergerak, mau siapa lagi?" tanya Tiger sambil beranjak dari berbaringnya dan membalut luka di pahanya.

Panter tidak menjawab, ia fokus membangunkan orang-orang yang terkena ilusi. Ketika mereka terbangun, jelas saja mereka semua terkejut melihat ada beberapa mayat kelompok Crows di dekat mereka.

"Apa yang sebenarnya terjadi?" tanya salah satu di antara mereka.

"Benar, kenapa kita tiba-tiba ada di sini?" timpal yang lainnya.

"Awal masuk hutan ini, kita terkena ilusi mereka, sehingga kita merasa perjalanan kita tidak sampai-sampai." jawab Tiger kepada mereka.

Sontak saja mereka semua terkejut, karena ternyata daritadi sebenarnya terkena ilusi, tapi mereka semua tidak menyadarinya sama sekali.

Pria sepuh melihat Tiger yang tampak memanjat sebuah pohon untuk menemukan makanan untuk mereka semua. Ia memetik buah-buahan yang dapat di makan oleh mereka semua

"Kita istirahat sebentar, memulihkan tenaga kita, baru setelah itu berjalan lagi!" ucap Tiger sambil memberikan buah-buahan kepada mereka semua.

Kelompok tersebut hanya mengangguk, mereka tidak keberatan sama sekali dengan pengaturan yang di buat oleh Tiger.

Terpopuler

Comments

John Singgih

John Singgih

untunglah cepat sadar dari illusi

2023-06-30

1

Team Hore (≧∇≦)/

Team Hore (≧∇≦)/

♥️♥️♥️🤘

2023-05-09

0

Red Ant

Red Ant

👍👍👍

2023-05-06

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!