Tiger merupakan panglima perang kerajaan Beast. Jasanya sangat besar saat terjadi peperangan besar sepuluh tahun lalu, dimana gurunya Darglus terluka parah dan terpaksa harus di tarik mundur dari peperangan.
Tiger yang waktu itu masih menjadi prajurit, ia memimpin pasukan kerajaan Beast dengan tanpa rasa takut sedikitpun, hingga pasukan kerajaan Beast memenangkan peperangan dan memukul mundur kelompok pasukan Hyena.
***
Tiger kembali ke rumahnya setelah seharian telah bertugas dan mencegah pasukan Hyena di perbatasan dengan tubuh sempoyongan karena terlalu banyak minum arak bersama Panter dan Darglus.
"Aku pulang!" seru Tiger saat masuk ke dalam rumah.
Tidak ada siapapun di rumah Tiger, karena ia memang tinggal seorang diri, tidak ada keluarga dan istri yang menemaninya.
Tiger merupakan anak dari pasangan pejuang ras macan putih, kedua orang tuanya gugur dalam medan perang saat ia kecil. Tiger di rawat Darglus semenjak saat itu, hingga akhirnya ia memutuskan masuk pasukan kerajaan Beast.
Tiger menutup pintu, meskipun ia tinggal seorang diri, tapi ia merasa kalau orang tuanya seperti masih hidup, karena itulah ia selalu berseru saat pulang seolah ada orang di rumah.
Setelah menutup pintu, ia langsung ke ranjangnya, untuk sejenak ia memikirkan kehidupannya yang selalu dalam kesendirian, setelah itu ia terlelap dalam tidurnya.
Ke esokan harinya ....
Saat Tiger terbangun, seperti biasa ada makanan yang sudah siap di meja makannya, rumahnya juga selalu rapi, karena itu juga Tiger menganggap kalau orang tuanya masih hidup.
"Terimakasih atas makanannya Ayah, Ibu," Tiger tanpa ragu memakan-makanan tersebut, ia tidak menyadari Sada sosok transparan yang sedang memerhatikan-nya sambil tersenyum.
"Ah ... kenyang-nya!" seru Tiger sambil mengusap perutnya. Ia santai sebentar, membersihkan diri kemudian pergi meninggalkan rumahnya, untuk kembali ke kerajaan.
Selepas Tiger pergi, sosok transparan itu memerllihatkan wujudnya, seorang wanita macan putih cantik membereskan peralatan makan Tiger.
"Syukurlah, kamu selalu menyukai makanannya," ucapnya sambil tersenyum.
Wanita itu mencuci peralatan makan yang di gunakan Tiger dengan senang hati, ia layaknya seorang istri yang sedang melakukan tugas rumah tangga.
Tiger tidak pernah peduli dengan sosok yang terus menyediakan makanan untuknya satu tahun belakangan ini, ia pikir sosok tersebut merupakan orang tuanya, yang di yakini masih terus menjaganya, walaupun kadang curiga, tapi Tiger tidak pernah berniat untuk mencari tahu siapa yang menyediakan makan untuknya setiap hari. Ia cukup senang dengan apa yang di lakukan sosok tersebut, terlebih ia juga setiap hari meninggalkan koin emas di meja untuk sosok tersebut berbelanja.
***
Tiger sampai di ruang rapat kerajaan, di sana sudah terlihat Panter, Pangolin, pemimpin pasukan dari berbagai Ras dan Raja Leon yang sudah menunggunya.
"Ah ... Maaf, maaf, aku terlambat lagi," ucap Tiger sambil menggaruk belakang telinganya yang tidak gatal.
Semua pemimpin pasukan menatapnya tajam, karena Tiger sudah sangat sering datang terlambat, jika ia bukan panglima perang, mungkin mereka akan meminta Raja untuk menurunkan jabatannya.
Raja Leon menghela napas. "Baiklah, karena semua sudah berkumpul, kita mulai rapat ini! Panter ceritakan semua yang kamu lihat dari pasukan Dubuk!"
"Baik yang mulia!" Panter berdiri, ia kemudian buka suara kembali. "Kita tahu kalau pasukan Dubuk bertambah lebih kuat, apa lagi sekarang Vulture juga sudah bergabung dengan mereka. Namun, yang membuat pasukan Dubuk menjadi kuat, bukanlah itu saja, melainkan sekelompok pasukan berzirah yang aku lihat di istana Dubuk!"
"Panter, apa kamu yakin dengan Informasimu, selama ini kita tahu tidak ada ras lain yang membantu Dubuk, kecuali Vulture! Dengan kamu mengatakan ini, bukankah sama saja kamu menegaskan ada ras lain yang membantu mereka?!" tegur Iphent pemimpin Ras gajah.
"Benar kata Iphent yang mulia, apa Panter bermaksud menuduh salah satu dari kita membantu mereka?" timpal Wolfi pemimpin Ras Serigala.
"Apa kalian bodoh? Mana mungkin kami mencurigai kalian, pasukan kalian itu sangat lemah, berbeda dengan pasukan Hyena dan Burung bangkai! Mereka dua kali lipat lebih kuat dari kalian!" Seloroh Tiger.
"Jaga mulutmu Tiger! Jangan mentang-mentang kami panglima pasukan kerajaan Beast tapi bisa berbicara seenaknya!" tegur Rhino pemimpin Ras Badak.
"Cih, faktanya kalian sangat lemah! Kalian tidak ada yang mau instrospeksi diri! Siapa yang selalu berada di depan Medan perang jika bukan kami Ras macan putih dan kumbang! Dimana kalian saat ada pelerangan besar! Apa kalian sadar, Ras kami sudah tinggal sedikit, jika kami semua sudah tewas, siapa yang akan menjaga kalian!" raung Tiger marah sambil berdiri dan menunjuk mereka semua.
"Tiger, duduklah!" perintah Raja Leon lembut.
"Sebentar yang mulia, saya hanya ingin mengatakan kebenaran, agar mereka semua sadar, kalian ingin aku mundur dari panglima kerajaan Beast bukan? Aku akan menurutinya, tapi saat ini juga aku ingin lihat siapa yang berani menggantikan posisiku!" tantang Tiger pada pemimpin Ras lainnya.
Semua pemimpin Ras lainnya yang tadi menantang Tiger seketika menundukkan kepala, mereka merasa malu karena telah menyepelakan Tiger.
"Tiger, sudah cukup!" Raja Leon mulai meninggikan suaranya.
Tiger menghela napas, ia kembali duduk dengan malas, sebenarnya ia sangat tidak suka dengan pemimpin-pemimpin Ras lainnya, karena mereka terlalu menjaga Rasnya sendiri tanpa memikirkan Ras dirinya dan Panter.
"Iphent, apa kamu punya dasar kenapa bilang Panter menuduh kalian, menjadi bagian dari Dubunk? Wolfi apa kamu juga memilikinya? Dan kamu Rhino, selama ini Tiger sudah menjadi sosok pelindung kerajaan Beast, jasanya sudah sangat banyak, apa kamu punya alasan kenapa meragukannya?" tanya Raja Leon dengan ekspresi datar.
Mereka berempat menggeleng, karena mereka juga tidak memiliki dasar atas kata-katanya dan itu semua keluar dari mulut mereka karena takut, Ras mereka akan di kucilkan di kerajaan Beast.
Raja Leon menghela napas. "kalian semua adalah bagian dari kerajaan Beast, tapi aku juga berharap kalian mau berjuang bersama dengan kami, benar kata Tiger, kalian terlalu santai menyikapi masalah ini, pejuang kita dari Ras macan putih dan kumbang sudah mulai bertumbangan, begitu banyak keluarga mereka yang bersedih, tapi mereka tidak pernah menyalahkan Ras lainnya, karena mereka seorang pejuang kerajaan, tapi dengan tuduhan kalian yang tidak berdasar seperti ini, jika sampai keluarga mereka yang gugur di Medan perang dengar, apa kalian bisa bertanggung jawab meredam kemarahan mereka?"
Hening, ruangan tersebut tidak ada yang bersuara sama sekali saat sang Raja telah berbicara, empat pemimpin Ras yang tadi melawan Tiger, mereka seperti di tampar oleh kenyataan.
Tiger menyeringai melihat wajah kusut ke empat pemimpin Ras tersebut, ia yakin ke empatnya akan sadar kalau mereka juga perlu bergerak.
"Panter, lanjutkan informasi yang kamu dapat!" perintah Raja Leon lembut.
Panter mengangguk, ia kembali menceritakan apa saja yang ia dapatkan dari pasukan Dubuk, hingga membuat rapat tersebut menjadi semakin serius, hanya Tiger yang menyikapinya dengan santai.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
John Singgih
pertengkaran dirapat istana karena keegoisan masing-masing
2023-06-22
0
Team Hore (≧∇≦)/
💯❤️❤️❤️❤️
2023-05-09
0
Red Ant
👍👍👍👊
2023-05-05
1