Bertemu kembali

Robi memacu kembali sepeda motornya membelah keramaian jalanan pagi yang mulai padat. Setiap orang yang dilewatinya tidak ada yang bicara baik, mereka mengumpat kelakuan Robi yang ugal-ugalan di jalan.

Seorang wanita bercadar yang sedang mengendarai sepeda motor matic pun tak kalah kagetnya, ia hampir saja menyenggol pedagang gorengan.

"Astaghfirullah, itu orang tidak melihat apa?, ini jalanan padat, masih berani kebut-kebutan", sejenak ia memandangi sepeda motor yang makin menjauh.

"Robi?, itu seperti sepeda motor Robi, apa ia kembali balapan?, tapi kok sendiri, mau kemana dia?",

Ternyata wanita bercadar itu adalah Tiara. Ia baru mau berangkat ke Kampus hari ini. 'Apa aku ikutin saja dia, tapi kuliahku bagaimana?', Tiara bimbang.

Ia rogoh ponsel di tasnya, ia kirimi pesan kepada Lisna, teman di kampusnya, [Tolong ijinin aku, hari ini aku ada urusan penting, tidak bisa kuliah, tolong ya],

Setelah itu, cepat-cepat ia memacu kembali motornya menyusuri jalan, ia mengendarai sambil memperhatikan kiri kanan jalan, siapa tahu Robi ada di sana.

Sudah cukup jauh ia mengendarai motornya, namun keberadaan Robi belum diketahui, entah kemana dia.

Di kejauhan terdengar suara raungan sepeda motor, Tiara memperlambat laju sepeda motornya, apalagi jalanan mulai sepi, kendaraan yang berlalu lalang mulai jarang.

Hati tiara pun mulai ketar ketir saat suara deru sepeda motor mulai mendekat, dan mereka bahkan sudah berada di belakang sepeda motornya.

Anehnya , bukannya mendahului sepeda motor Tiara, rombongan pemotor dibelakangnya malah betah mengikuti Tiara.

Terlihat dari spion, mereka ada sekitar enam motor. "Aduh...gimana ini, kenapa mereka malah mengikutiku lagi", gumam Tiara, ia sangat berharap ada pengguna jalan lain, namun tidak ada.

Tiara pasrah saja, ia terus mengendarai motornya tanpa arah, yang ia tahu hanya mengikuti jalan saja, yang tidak tahu juga akan kemana.

"Ya, Allah, bagaimana ini?, apa berhenti saja, kalau mereka ikut berhenti bagaimana?",

"Tiara kembali melihat spion sepeda motornya, ia melihat ada sepeda motor dibelakang rombongan pemotor yang mengikutinya.

"Itu siapa?, sepertinya bukan rombongan mereka", Tiara kembali bergumam.

"Ah...itu sepeda motornya, sepertinya aku tahu", Tiara lebih memperlambat laju sepeda motornya. Dan ia memutuskan untuk berhenti , pura-pura habis bensin.

Dan sudah bisa ditebak, rombongan pemotor itu pun ikut berhenti, mereka mengelilingi Tiara. "Kenapa cantik?, ada yang bisa kami bantu?", salah satu dari mereka turun menghampiri Tiara.

Dari balik helm saja sudah terlihat sorot matanya yang indah, dengan bulu mata yang lentik alami, "Cantik", gumam pria itu.

"Buka helmnya, cepat!", teriak pria itu, Ia penasaran ingin melihat wajah wanita yang ada di depannya.

Mereka adalah Eko dan teman-temannya. "Oh maaf, saya hanya sedang menunggu teman saja, dia sebentar lagi sampai", alasan Tiara.

"Stop!, jangan ganggu dia", sebuah suara mengagetkan Eko yang akan menyentuh pundak Tiara dan memaksa akan membuka helmnya.

Semua melirik ke sumber suara, dan di sana ada seorang pemotor sedang menatap tajam ke arah mereka.

Eko dan Aleks saling pandang, mereka tidak mengenali pemotor itu.

"Siapa dia?, apa dia itu anak buahnya Dery?, tapi kok sendiri?, mana teman-temannya?", gumam Eko.

"Hai, siapa kamu?, beraninya menghalangi kita, belum tahu apa kita siapa?", Aleks menggertak.

Yang datang itu ternyata Robi, ia melihat Tiara lewat saat sedang mengambil uang di ATM dan mengikutinya dari kejauhan.

Robi turun dari motornya, dan menghampiri Eko.

Tiara tersenyum dari balik helmnya , ia mengenali sepeda motor yang ditumpangi orang itu.

"Loe temannya si Dery kan?, beraninya Loe datang sendiri?, mana kawan-kawan Loe?", teriak Eko.

Dengan santai Robi membuka helmnya, semua saling pandang, wajahnya asing buat mereka. Mereka tidak mengenali Robi.

Tiara pun bengong, ia tidak mengenali pria yang akan menolongnya.

"Tapi sepeda motor itu milik Robi, mana orangnya?", gumam Tiara.

"Siapa Loe?, beraninya menantang Bos Eko, anak baru ha...ha...ha....", Aleks tertawa diikuti teman yang lainnya.

"Bos ini anak baru , mau nyari masalah sama kita", tatap Joko kepada Eko.

"Mending Loe pergi saja, sayangi tuh wajah tampan Loe, jangan sampai dibuat beungeup sama kita, benar ngga?", kekeh Aleks.

"Baik, Gue memilih pergi, tapi tidak sendiri, Gue mau pergi bareng dia", Robi menunjuk ke arah Tiara.

"Dia?, memangnya siapa dia?, pacar Loe?", kekeh Eko.

"Terserah kita mau ngapain dia, dia berada di wilayah kekuasaan Gue", Eko makin mendekati Tiara.

Eko malah sengaja mau menyentuh tangan dan pundak Tiara, sampai Tiara duduk jongkok untuk menghindarinya.

"Hentikan !", Teriak Robi,

"Lepaskan dia!, cemen kalian beraninya sama wanita", Kompori Robi.

Ucapan Robi membakar hati Eko, ia marah menghadap Robi, "Berani Loe ya, kita sikat dia!", perintah Eko, dia memerintahkan teman-temannya untuk menghajar Robi.

Perkelahian pun tidak bisa dihindari, perkelahian yang jelas tidak seimbang, satu lawan enam. Namun Robi cukup tangguh, ia mampu meladeni mereka walau ada beberapa tinju mendarat di tubuhnya.

Untung saja ada mobil pick up lewat dan berhenti, sopir dan kernetnya membantu Robi, hingga Eko dan temannya terdesak dan memilih kabur.

"Urusan kita belum selesai, Gue akan selalu mengingat wajah Loe, Loe tidak akan bisa hidup tenang, karena sudah mengusik Gue", ucap Eko sebelum tancap gas meninggalkan Robi, Tiara dan pengendara mobil pick up itu.

"Terima kasih Pak, kalau tidak ada Bapak, saya sudah celaka", Robi menatap sopir pick up yang telah menolongnya.

"Sama-sama Den, lain kali hati-hati, mereka sudah terkenal brutal, Aden tidak apa-apa?, si Neng nya juga tidak apa-apa?", kedua orang itu melihat Robi dan Tiara.

"Saya baik-baik saja, terima kasih Pak sudah menolong", senyum Tiara.

"Bapak pamit duluan, kalian sudah aman, hati-hati !", sopir dan kernet pick up melajukan kembali mobilnya , meninggalkan Robi dan Tiara.

Suasana hening, Tiara hanya mencuri-curi pandang ke arah Robi yang sedikit meringis menahan perih di ujung bibirnya.

"Oh...maaf , eh...terima kasih telah menolong, sini aku obati lukamu!", Tiara membuka helmnya karena gerakannya sedikit terganggu dengan helmnya.

Robi duduk dipinggir motornya, ia selonjorkan kakinya dan mulai terpejam. Udara siang itu sangat panas, namun hembusan angin membuatnya merasa nyaman.

Tiara mengambil kotak obat di dalam bagasi sepeda motornya dan membawanya menuju Robi.

"Yah...., malah tidur, kasihan sepertinya sakit itu", Tiara mencoba mengusap luka di pinggir bibir Robi dengan kapas, namun tangannya di sambar oleh Robi, hingga mereka saling berpandangan dengan tangan Robi memegang tangan Tiara.

Tiara menarik tangannya, dan Robi pun melepaskannya.

"Maaf, kirain Lalat", senyum Robi.

'Senyum itu mengingatlan aku pada seseorang', pikir Tiara.

"kenapa diam" , Robi bertanya.

"Aku seperti melihat senyum seseorang di senyumanmu", tunduk Tiara, ia menerawang.

"Siapa?", Robi mengulum senyum.

"Ada pokoknya, eh aku Tiara, kamu siapa?, kok berani melawan mereka. Mereka itu terkenal sebagai geng motor yang sadis lho", Tiara tetap memandang ke depan, ia menghindari kontak mata dengan Robi.

"Matamu juga sama, kok bisa ya?", gumam Tiara.

"Kenapa lagi?", Robi menatap Tiara.

"Eh...jawab dulu, siapa kamu, biar aku bisa cerita ke Abah, kalau hari ini bertemu dengan orang baik", senyum Tiara.

"Aku Rahmat, baru datang dari luar Kota", aku Robi .

"Oh, Rahmat, kamu itu mengingatkan aku pada Robi, Pemuda yang sedang aku cari",

"Kenapa dicari, dia mencuri", senyum Robi.

"Bukan, dia tidak mencuri, hanya pergi saja, sini aku obati dulu lukanya!, tapi kamu merem ya, aku tidak bisa mengobati lukamu jika kamu terus memperhatikanku", tunduk Tiara.

Robi menurut, ia memejamkan matanya sambil merasakan sentuhan lembut tangan Tiara yang sedang mengobati lukanya.

Hatinya senang, tanpa di sangka bisa bertemu kembali dengan Tiara. Dan yang lebih membuatnya senang, ternyata Tiara sedang mencarinya.

Terpopuler

Comments

murniati cls

murniati cls

dia mgkn marah Krn dia tak menyangka dikhianati BKN lg cinta,

2024-02-28

0

Happyy

Happyy

🤗🤗

2023-12-13

0

Istrinya Minyoongi 💜

Istrinya Minyoongi 💜

semangat author 🤗🤗

2023-10-02

0

lihat semua
Episodes
1 Kegaduhan di pagi hari.
2 Alhamdulillah selamat
3 Kebaikan Robi
4 Sisi Kelam Robi
5 Mulai Terpesona
6 Kesan Buruk
7 Bertemu lagi
8 Ada apa ini?
9 Ada yang Janggal
10 Kejutan tak terduga
11 Pengkhianatan
12 Dasar Orang Aneh
13 Ternyata bukan orang Sembarangan
14 Memulai Kehidupan Baru
15 Mulai ada jalan
16 Rencana Licik
17 Rintangan Menghadang
18 Awal yang baik
19 Menjemput Kenangan
20 Bertemu kembali
21 Aku adalah Robi
22 Siapa Dia?
23 Terpesona
24 Marisa dan Tiara
25 Ada Apa Dengan Aku?
26 Ikhlas saja
27 Dia Tiara
28 Salah Sangka
29 Mulai Gila
30 Ada Jalan
31 Robi Masih hidup?
32 Aku Ingin Kembali
33 Bertemu Tiara
34 Akhirnya Ketemu Juga
35 Rahmat itu Robi????
36 Menjalin cemistry
37 Terkuaknya Tabir
38 Adakah Restu
39 Rencana Kedua
40 Benalu
41 Abah dan Umi celaka
42 Tiara Dalam Bahaya
43 Akulah Robi
44 Aku Pulang
45 Anak Sultan
46 Papih Pulang
47 Robi Kena lagi
48 Salah Sasaran
49 Bukan Robi
50 Menjadi Saksi
51 Maafkan Aku
52 Dia Bukan Apa-apa
53 Ada Harapan
54 Saksi Kunci
55 Kalah Telak
56 Mungkin ini Balasan
57 Membebaskan Robi
58 Semua ada Takdirnya
59 Robi Bebas
60 Menjemput Impian
61 Masa lalu
62 Robi sudah kembali
63 Ketakutan
64 Mungkin sudah Terlambat
65 Aku Ingin Bisa
66 Tetap Ikhlas
67 Merangkai Asa
68 Luruskan Niat
69 Masih harus bersabar lagi
70 Mengolah Rasa
71 Merajut Impian
72 Berserah Pada Takdir
73 Mulai Ada Hasilnya
74 Atur Siasat
75 Semua Mulai Terbuka
76 Rencana Sempurna
77 Titik Terang
78 Mewujudkan Mimpi
79 Badrun Bebas
80 Waktunya Sudah Dekat
81 Satu Langkah Lagi
82 Sudah Takdirnya
83 Kena Kau Fikri
84 Tak Bisa Berkelit
85 Masih Teka-Teki
86 Tersangka Baru
87 Akhirnya Ketahuan
88 Kembali ke Masa Lalu
89 Memutar Balikkan Fakta
90 Kata Hati, hati-hati!!
91 Robi atau Fikri?
92 Aku Terpaksa
93 Bertemu Kembali
94 Situasi Sulit
95 Hari yang Haru
96 Robi kembali sadar
97 Masih Ada Kesempatan
98 Naluri Hati
99 Persimpangan Rasa
100 Aku Kembali
101 Aku Bingung
102 Ini Bahaya
103 Kenyataan Pahit
104 Tidak Menyangka
105 Butuh Proses
106 Lagi-lagi Tiara
107 Dia Sudah Berubah
108 Ternyata Dia
109 Semoga Selamat
110 Kesempatan Kedua
111 Sedikit Tragedi
112 Selalu Tiara
113 Salah Sasaran lagi
114 Kepanikan
115 Aku Datang, Tiara
116 Maafkan
117 Mulai terungkap
118 Semua Tahu
119 Belajar Memaafkan
120 Kita Berdua
121 Tidak Jelas
122 Kebetulan
123 Dari Hati
124 Satu Rasa
125 Halangan Lagi
126 Akhirnya Ketemu Juga
127 Kami Tidak Bersalah
128 Dendam jadi Benci
129 Dasar Sandal
130 Abah Pulang
131 Sok Berkuasa
132 Hampir Terciduk
133 Menyusun Rencana
134 Merasa Bodoh
135 Obrolan Dari Hati
136 Mulai Meragu
137 Sudah Saatnya.
138 Penyesalan yang Terlambat
139 Bucinkah?
140 Eksekusi
141 Kabur ....
142 Niat Busuk
143 Jalan Kembali
144 Akhirnya Selamat
145 Datang Kembali
146 Kesempatan Ke Dua
147 Pengakuan Nyimas
148 Semangat Baru
149 Harapan Baru
150 Guru Terbaik
151 Kegilaan
152 Yang Teristimewa
153 Mewujudkan Mimpi
154 Semua ikut Bahagia
155 Kejutan
156 Papih Siaga
157 Akhirnya Sah
158 Sabar ya..?,
159 Malam Japak
160 Gol...gol...gol...
161 Yang Sempurna
162 Dia Istriku
163 Double Bahagia
164 Seminggu kemudian
165 Akhir Cerita
Episodes

Updated 165 Episodes

1
Kegaduhan di pagi hari.
2
Alhamdulillah selamat
3
Kebaikan Robi
4
Sisi Kelam Robi
5
Mulai Terpesona
6
Kesan Buruk
7
Bertemu lagi
8
Ada apa ini?
9
Ada yang Janggal
10
Kejutan tak terduga
11
Pengkhianatan
12
Dasar Orang Aneh
13
Ternyata bukan orang Sembarangan
14
Memulai Kehidupan Baru
15
Mulai ada jalan
16
Rencana Licik
17
Rintangan Menghadang
18
Awal yang baik
19
Menjemput Kenangan
20
Bertemu kembali
21
Aku adalah Robi
22
Siapa Dia?
23
Terpesona
24
Marisa dan Tiara
25
Ada Apa Dengan Aku?
26
Ikhlas saja
27
Dia Tiara
28
Salah Sangka
29
Mulai Gila
30
Ada Jalan
31
Robi Masih hidup?
32
Aku Ingin Kembali
33
Bertemu Tiara
34
Akhirnya Ketemu Juga
35
Rahmat itu Robi????
36
Menjalin cemistry
37
Terkuaknya Tabir
38
Adakah Restu
39
Rencana Kedua
40
Benalu
41
Abah dan Umi celaka
42
Tiara Dalam Bahaya
43
Akulah Robi
44
Aku Pulang
45
Anak Sultan
46
Papih Pulang
47
Robi Kena lagi
48
Salah Sasaran
49
Bukan Robi
50
Menjadi Saksi
51
Maafkan Aku
52
Dia Bukan Apa-apa
53
Ada Harapan
54
Saksi Kunci
55
Kalah Telak
56
Mungkin ini Balasan
57
Membebaskan Robi
58
Semua ada Takdirnya
59
Robi Bebas
60
Menjemput Impian
61
Masa lalu
62
Robi sudah kembali
63
Ketakutan
64
Mungkin sudah Terlambat
65
Aku Ingin Bisa
66
Tetap Ikhlas
67
Merangkai Asa
68
Luruskan Niat
69
Masih harus bersabar lagi
70
Mengolah Rasa
71
Merajut Impian
72
Berserah Pada Takdir
73
Mulai Ada Hasilnya
74
Atur Siasat
75
Semua Mulai Terbuka
76
Rencana Sempurna
77
Titik Terang
78
Mewujudkan Mimpi
79
Badrun Bebas
80
Waktunya Sudah Dekat
81
Satu Langkah Lagi
82
Sudah Takdirnya
83
Kena Kau Fikri
84
Tak Bisa Berkelit
85
Masih Teka-Teki
86
Tersangka Baru
87
Akhirnya Ketahuan
88
Kembali ke Masa Lalu
89
Memutar Balikkan Fakta
90
Kata Hati, hati-hati!!
91
Robi atau Fikri?
92
Aku Terpaksa
93
Bertemu Kembali
94
Situasi Sulit
95
Hari yang Haru
96
Robi kembali sadar
97
Masih Ada Kesempatan
98
Naluri Hati
99
Persimpangan Rasa
100
Aku Kembali
101
Aku Bingung
102
Ini Bahaya
103
Kenyataan Pahit
104
Tidak Menyangka
105
Butuh Proses
106
Lagi-lagi Tiara
107
Dia Sudah Berubah
108
Ternyata Dia
109
Semoga Selamat
110
Kesempatan Kedua
111
Sedikit Tragedi
112
Selalu Tiara
113
Salah Sasaran lagi
114
Kepanikan
115
Aku Datang, Tiara
116
Maafkan
117
Mulai terungkap
118
Semua Tahu
119
Belajar Memaafkan
120
Kita Berdua
121
Tidak Jelas
122
Kebetulan
123
Dari Hati
124
Satu Rasa
125
Halangan Lagi
126
Akhirnya Ketemu Juga
127
Kami Tidak Bersalah
128
Dendam jadi Benci
129
Dasar Sandal
130
Abah Pulang
131
Sok Berkuasa
132
Hampir Terciduk
133
Menyusun Rencana
134
Merasa Bodoh
135
Obrolan Dari Hati
136
Mulai Meragu
137
Sudah Saatnya.
138
Penyesalan yang Terlambat
139
Bucinkah?
140
Eksekusi
141
Kabur ....
142
Niat Busuk
143
Jalan Kembali
144
Akhirnya Selamat
145
Datang Kembali
146
Kesempatan Ke Dua
147
Pengakuan Nyimas
148
Semangat Baru
149
Harapan Baru
150
Guru Terbaik
151
Kegilaan
152
Yang Teristimewa
153
Mewujudkan Mimpi
154
Semua ikut Bahagia
155
Kejutan
156
Papih Siaga
157
Akhirnya Sah
158
Sabar ya..?,
159
Malam Japak
160
Gol...gol...gol...
161
Yang Sempurna
162
Dia Istriku
163
Double Bahagia
164
Seminggu kemudian
165
Akhir Cerita

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!