Masa Lalu Kelam Madison

Hujan mengguyur dengan derasnya dan suara petir menggelegar di atas langit yang gelap. Malam itu lagi-lagi hujan turun diiringi dengan suara petir dan juga guntur yang saling bersahutan.

Madison masih berada di bawah selimut, ketakutan. Kedua tangan di genggam dengan erat, Madison bergumam, mengatakan sesuatu. Sungguh dia tidak tahu apa yang sebenarnya dia alami saat ini.

"Semua ini tidak nyata, Madi. Tidak nyata!" ucap Madison.

"Mereka tidak nyata, kau hanya berhalusinasi saja!" Madison menggigit tangannya dengan kuat. Mendadak rasa takutnya menjadi rasa haus akan obat. Kedua tangan Madison gemetar hebat, rasa haus itu datang lagi, menyiksa dirinya.

Madison menyingkirkan selimut dan turun dari atas ranjang dengan susah payah. Obat, dia butuh obat penenang untuk meredakan rasa dahaga yang menyiksa dirinya. Dia tidak bisa berpikir apa-apa lagi, Madison bahkan meringkuk di atas lantai dan merintih kesakitan. Teriakannya pun terdengar memenuhi kamar. Rasa dahaga yang sulit diungkapkan dengan kata-kata, Madison mulai merangkak di atas lantai, dia harus mengambil obatnya yang berada di luar sana.

Mendadak rumah itu sepi, tidak lagi terdengar suara teriakan apa pun. Suara tawa dan suara mengerikan yang dia dengar sudah tidak ada lagi. Setidaknya suasana rumah itu menjadi tenang saat keadaannya sedang seperti itu. Madi kembali meringkuk di atas lantai, gejala obat mulai dia rasakan. Madison menjadi cemas, dia merasa cemas dan takut jika dia tidak bisa bisa sembuh dari pengaruh obat-obatan. Tidak hanya itu saja. Madison mulai berhalusinasi dan tertawa seorang diri.

Tawanya begitu keras, dia merasa sedang melakukan hal yang menyenangkan. Madison tertawa tanpa henti bahkan sampai dia lelah dan sampai tawa itu terhenti digantikan dengan isak tangis. Emosional yang tidak stabil sedang melanda dirinya.

Madison masih meringkuk di atas lantai dan menangis dengan kerasnya. Sepi, dia merasa hidupnya begitu sepi bahkan kedua orangtuanya pergi meninggalkan dirinya akibat perasaan kecewa yang mereka rasakan. Apa yang dikatakan oleh iblis itu sangatlah benar, kedua orangtuanya membuang dirinya karena mereka kecewa padanya. Tentunya, banyak sisi lemah dan gelap yang bisa dimanfaatkan oleh para iblis itu.

"Maafkan aku, Mom. Maafkan aku yang tidak berguna ini, Dad!" ucap Madison sambil menangis. Dia hanya bisa mengecewakan mereka saja, dia benar-benar putri tidak berguna.

Madison menangis meraung, dia benar-benar sendirian sekarang karena tidak ada keluarga tidak ada sahabat lagi yang dia miliki selain Hana dan kemungkinan Hana juga akan pergi darinya.

"Dia memang akan pergi darimu, Madison!" bisikan itu terdengar jelas di telinganya.

"Kau hanya sampah saja, kau menghancurkan perasaan kedua orangtuamu oleh sebab itu mereka membuang sampah seperti dirimu dan setelah mereka, Jeremy lalu Hana pun akan membuang dirimu!" bisikan lain terdengar.

"Tidak, mereka tidak meninggalkan aku. Hana tidak akan meninggalkan aku!" teriak Madison.

"Siapa yang sedang kau bohongi, Madison. Lihat dirimu yang tidak berguna ini? Semua sudah meninggalkan dirimu, kau pun tahu Hana sudah mulai menjauh. Dia bahkan tidak mau datang saat kau membutuhkan dirinya!"

"Hana hanya sibuk saja, lagi pula dia tidak bisa datang karena akses jalan yang terputus!" bantah Madison.

"Kau benar-benar naif, apa kau mempercayai begitu saja apa yang dia katakan padamu? Apa kau melihat akses jalan benar-benar terputus seperti yang dia katakan? Dia hanya menipu dirimu karena dia tidak mau datang lagi melihat keadaanmu!"

"Kau sudah tidak memiliki siapa pun lagi, Madi. Hana sudah tidak mempedulikan dirimu lagi!"

"Diam, Hana tidak seperti itu!" Teriak Madison seraya menutup kedua telinganya dan apa yang sedang dia alami saat ini adalah halusinasinya saja karena sedari tadi dia berbicara pada diri sendiri.

"Mereka meninggalkan dirimu, Madison. Mereka meninggalkan dirimu! Ha...Ha.. Ha... Ha..!" Kini tangisannya kembali menjadi tawa.

Madi terus tertawa dengan keras dan tawanya terhenti ketika petir menyambar di luar sana. Madi diam, tatapan matanya tidak lepas dari jendela karena dia bisa melihat apa yang ada di luar sana saat petir menyambar. Suasana sunyi, tatapan Madison kosong. Tidak ada yang dia lakukan, dia masih berbaring di atas lantai yang dingin.

Hi... Hi... Hi... Hi..., Madison tertawa, seringai menghiasi wajahnya. Dia kembali tertawa namun tawa itu terhenti. Dia bagaikan orang lain tapi sesungguhnya dia seperti itu karena dia sedang berada di bawah pengaruh obat. Kini dia diam, lelah, dia merasa sangat lelah. Madison tertidur di atas lantai yang dingin, para roh jahat itu berada tidak jauh darinya. Para roh jahat itu tidak mengganggu karena mereka memang ingin membuat Madison kebingungan sehingga tidak bisa membedakan antara nyata dan halusinasi.

Madison terkejut dan terbangun saat suara petir menggelegar dengan begitu kerasnya. Kepalanya sangat sakit, meski begitu dia merasa lebih baik dan sudah tidak berada di bawah pengaruh obat lagi. Untuk malam ini saja, di harap dia diberi ketenangan dan tidak diganggu.

Madison duduk di atas lantai dan memeluk lututnya. Sebelum dia mengenal Rian dan mengkonsumsi obat-obatan, dia dan kedua orangtuanya tinggal bersama dan memiliki kehidupan yang harmonis. Meski dia bekerja di sebuah perusahaan surat kabar tapi kehidupannya cukup bagus. Meski lambat laun surat kabar sudah tidak begitu digunakan oleh banyak orang akibat teknologi yang sudah canggih tapi perusahaan di tempatnya bekerja bisa bertahan mengikuti perubahan jaman.

Dia yang bertugas mencari berita, dan karena pekerjaannya itulah mempertemukan dirinya dengan Rian. Dia sungguh naif, cinta telah membutakan dirinya. Semenjak menjalin hubungan dengan Rian, dia mulai membantah kedua orangtua sehingga dia memutuskan hidup sendiri. Dia kira kehidupannya akan lebih baik setelah dia tinggal di luar tapi dia justru lepas kontrol. Dia pernah hamil dan pernah melakukan aborsi. Karena hal itu pula dia jadi depresi akibat merasa bersalah dan akibat apa yang dia alami pula, Rian mengenalkan obat-obatan padanya agar dia melupakan apa yang telah dia lakukan.

Masa lalu kelamnya sangat tidak menyenangkan, semuanya terjadi setelah dia bertemu dengan Rian. Memang benar, neraka adalah tempat yang pantas untuknya tapi dia sangat ingin berubah, dia ingin terlepas dari pengaruh obat lalu memperbaiki hubungannya dengan kedua orangtuanya.

Dia tahu jika selama ini dia sudah salah mengambil jalan, dia sudah salah dan semua itu diakibatkan cinta buta yang ditawarkan oleh Rian. Dia harap dia mendapatkan kesempatan kedua untuk memperbaiki semuanya dan dia harus kembali dari tempat itu sebagai Madison yang baru.

Madison beranjak, dia lelah dan mau tidur. Semoga dia dapat memejamkan matanya meski sejenak walau rumah itu menakutkan. Rumah begitu gelap, lilin yang menyala sudah padam. Hanya tersisa lampu emergency yang mulai redup akibat kehabisan daya.

Dia tidak mau peduli lagi, Madison melangkah menuju kamar dan melewati sosok-sosok yang berada di dalam kegelapan. Mereka hanya melihat, tidak mengganggu. Madison menutup pintu kamar dengan rapat, berkat cahaya petir membuatnya bisa melihat walau sedikit. Madison naik ke atas ranjang, dia hendak tidur tapi dia kembali terbangun karena dia teringat sesuatu.

"Milo," Madison memanggil anjing kesayangannya yang tidak dia lihat sedari tadi.

"Milo, where are you?" Madison mengambil senter yang ada di atas ranjang lalu dia melihat ke bawah ranjang untuk mencari anjingnya karena dia meminta Milo bersembunyi di bawah ranjang tapi Milo tidak ada di sana. Madison panik, dia kembali memanggil Milo tapi sayangnya Milo tidak menjawab panggilannya sama sekali.

Terpopuler

Comments

lorenzo_me

lorenzo_me

🫢🤐🤐

2023-12-19

0

Muh. Yahya Adiputra

Muh. Yahya Adiputra

ya Allah.. apa yg terjadi dengan Milo??
jangan bilang kalau dia sudah dibunuh lagi oleh makhluk penunggu rumah terkutuk itu😬😬😬

2023-05-13

1

Muh. Yahya Adiputra

Muh. Yahya Adiputra

astaghfirullah.. ternyata masa lalumu benar-benar kelam sekali🙄🙄🙄
beginilah jadinya kalau kita jadi membangkan orang tua, karena yg ada kamu sendiri yg jadi tdi terarah dan lepas kontrol 😪😪😪

2023-05-13

2

lihat semua
Episodes
1 Madison, Sang Pecandu
2 The House
3 Antara Halusinasi Dan Nyata
4 Malam Yang Terasa Aneh
5 Sosok Di Dalam Hutan
6 Hanya Halusinasi Saja
7 Bisikan
8 Rumah Penuh Misteri
9 Jiwa Lemah Yang Dipenuhi Dosa
10 Gosh In The Dark
11 Whisper In The Dark
12 No One Can Leave
13 Dark Basement
14 Tipu Muslihat Iblis
15 Masa Lalu Kelam Madison
16 Iblis Jahat Yang Terlepas
17 Kembali Lagi Dan Lagi
18 Gadis Misterius Berambut Pirang
19 Situasi Yang Semakin Aneh
20 Mereka Melihat Dari Kegelapan
21 Semua Ini Nyata
22 Semakin Tidak Beres
23 Wanita Misterius Yang Dipenuhi Rahasia
24 Budak Yang Lancang
25 Bayimu Menunggu
26 Dia Akan Menangkap Jiwamu
27 Tidak Ada Cara
28 Wanita Psikopat
29 Dark House
30 Teror Di Gudang Gelap
31 Adel Yang Semakin Mencurigakan
32 Kesempatan
33 Penglihatan Aneh
34 Jangan Sampai Tertipu
35 Mereka Semua Sama
36 Semakin Curiga
37 Sudah Kehilangan Akal Sehat
38 Butuh Kesempatan
39 Pintu Yang Tak Bisa Dibuka Dan Iblis Yang Kembali
40 Terperosok Semakin Dalam
41 Perbuatan Nekat Setelah Putus Asa
42 Misteri In The Dark Basemen
43 Iblis Terkutuk
44 Kejadian Yang Berulang
45 Apa Yang Sebenarnya Terjadi?
46 Sahabat Yang Tidak Percaya
47 Kerangka-Kerangka Yang Ditemukan
48 She's Gone
49 No One Knows
50 Jiwa Yang Terjebak Untuk Selamanya
51 The House
52 The House Ending
53 Promo
Episodes

Updated 53 Episodes

1
Madison, Sang Pecandu
2
The House
3
Antara Halusinasi Dan Nyata
4
Malam Yang Terasa Aneh
5
Sosok Di Dalam Hutan
6
Hanya Halusinasi Saja
7
Bisikan
8
Rumah Penuh Misteri
9
Jiwa Lemah Yang Dipenuhi Dosa
10
Gosh In The Dark
11
Whisper In The Dark
12
No One Can Leave
13
Dark Basement
14
Tipu Muslihat Iblis
15
Masa Lalu Kelam Madison
16
Iblis Jahat Yang Terlepas
17
Kembali Lagi Dan Lagi
18
Gadis Misterius Berambut Pirang
19
Situasi Yang Semakin Aneh
20
Mereka Melihat Dari Kegelapan
21
Semua Ini Nyata
22
Semakin Tidak Beres
23
Wanita Misterius Yang Dipenuhi Rahasia
24
Budak Yang Lancang
25
Bayimu Menunggu
26
Dia Akan Menangkap Jiwamu
27
Tidak Ada Cara
28
Wanita Psikopat
29
Dark House
30
Teror Di Gudang Gelap
31
Adel Yang Semakin Mencurigakan
32
Kesempatan
33
Penglihatan Aneh
34
Jangan Sampai Tertipu
35
Mereka Semua Sama
36
Semakin Curiga
37
Sudah Kehilangan Akal Sehat
38
Butuh Kesempatan
39
Pintu Yang Tak Bisa Dibuka Dan Iblis Yang Kembali
40
Terperosok Semakin Dalam
41
Perbuatan Nekat Setelah Putus Asa
42
Misteri In The Dark Basemen
43
Iblis Terkutuk
44
Kejadian Yang Berulang
45
Apa Yang Sebenarnya Terjadi?
46
Sahabat Yang Tidak Percaya
47
Kerangka-Kerangka Yang Ditemukan
48
She's Gone
49
No One Knows
50
Jiwa Yang Terjebak Untuk Selamanya
51
The House
52
The House Ending
53
Promo

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!