The House

Semua barang-barang yang diperlukan sudah masuk ke dalam mobil dan sebuah rumah pun sudah didapatkan. Rumah itu berada di tengah hutan dan jauh dari kota. Madison akan tenang berada di sana selama menjalani masa penyembuhan dari ketergantungan obat-obatan.

Hana dan kedua sahabat lain akan mengantar. Mereka adalah teman-teman Madison yang sudah tahu keadaan Madison. Hana membantu Madison merapikan baju-baju yang akan dia bawa, sedangkan Madison melihat-lihat beberapa buku yang akan dia bawa.

Dua sahabat pria yang akan mengantar mereka berada di luar, mereka membantu mengangkat beberapa barang milik Madison yang akan dia bawa nanti. Beberapa buku sudah Madison ambil, dia akan menghabiskan waktu dengan membaca buku dan menenangkan pikiran nantinya.

"Hana, dari mana kau menemukan rumah itu?" tanya Madison yang melangkah mendekati Hana dengan beberapa buku yang dia inginkan.

"Seorang teman, dia bilang rumah itu memang suka ditempati oleh orang-orang yang butuh ketenangan."

"Kenapa rumah itu disewakan dengan harga murah?" tanya Madison.

"Entahlah, mungkin rumah itu berada di tengah hutan jadi harga sewanya begitu murah tapi apa kau yakin ingin sendirian saja di rumah itu?" tanya Hana karena Madison berkata ingin sendirian di rumah tersebut.

"Aku yakin, lagi pula ada Milo yang akan menemani aku," Milo adalah nama aning peliharaannya.

"Baiklah, aku harap kau baik-baik saja berada di sana," ucap Hana.

"Terima kasih, tapi bisakah berikan lokasinya padaku? Aku rasa aku bisa pergi dengan Milo."

"Tidak, lokasinya sangat jauh. Kau tidak boleh pergi sendirian!" ucap Hana.

"Aku bisa, kau tidak perlu khawatir."

"Tidak, Madison. Kami akan mengantarmu sampai tujuan. Aku tidak akan tenang jika meninggalkan dirimu seorang diri."

"Baiklah, padahal kalian tidak perlu repot."

"Tidak merepotkan, sebagai sahabat baik aku pasti membantu. Aku justru khawatir meninggalkan dirimu seorang diri di sana!"

"Girl, apa sudah selesai!" terdengar suara salah satu sahabatnya memanggil sambil mengetuk pintu.

"Sebentar lagi!" teriak Hana.

"Ayo bergegas, perjalanan jauh. Jangan sampai kita tiba saat gelap!" ucap sahabat mereka.

"Kami akan segera keluar!" teriak Hana lagi.

"Ayo, kita harus segera bergegas!"

Madison mengangguk, barang-barang yang belum diambil pun segera diambil. Beberapa buku kembali diambil. Perlengkapan untuk Milo pun sudah siap. Setelah semua selesai dirapikan, mereka pun bergegas keluar dari kamar. Kedua sahabatnya kembali membantu memasukkan barang-barang yang akan Madison bawa ke dalam mobil. Semua yang hendak dibawa pun tidak ada yang tertinggal oleh sebab itu mereka segera bergegas.

Madison memandangi rumahnya sambil menggendong Milo. Semoga dia cepat kembali dan bisa kembali bekerja seperti semula lagi. Setelah ini dia tidak akan pernah mau menggunakan obat terlarang lagi karena dia sudah jera.

Jeremy yang membawa mobil, Erick duduk di sisi Jeremy sedangkan Hana dan Madison berada di belakang. Jeremy mulai membawa mobilnya, tujuan mereka adalah Rocky Mountain karena rumah yang mereka tuju ada di tengah hutan yang ada di pegunungan itu

Madison lebih banyak diam selama di perjalanan, yang dia lihat hanya jalanan yang dikelilingi oleh hutan. Milo pun berbaring di atas pangkuannya. Selama di perjalanan dia berharap apa yang dia lakukan tidak sia-sia.

"Apa kau yakin tidak mau ditemani, Madison?" tanya Erick.

"Benar, aku khawatir kau berada di sana sendirian. Apa kau yakin tidak mau aku temani?" tanya Hana pula.

"Tidak perlu, Hana. Lebih baik aku sendiri, aku tidak mau merepotkan kalian dan aku tidak mau kalian melihat keadaanku yang memalukan." ucap Madison.

"Tapi rumah itu jauh, Madison. Bahkan kau akan kesulitan pergi mencari makanan karena jauh dari rumah penduduk, apa kau yakin?" kali ini Jeremy yang bertanya.

"Aku tahu, sebab itu aku membawa persediaan banyak makanan. Terima kasih sudah mengkhawatirkan aku tapi aku akan baik-baik saja. Lagi pula aku berada di sana hanya dua minggu saja jadi jangan mengkhawatirkan aku."

"Baiklah, kau harus menghubungi kami jika terjadi sesuatu denganmu selama berada di rumah itu," ucap Hana.

"Pasti," jawab Madison.

"Jadi, apa ada yang mau bernyanyi?" tanya Erick. Lagu dinyalakan dengan keras dan tanpa menunggu jawaban dari ketiga sahabatnya, mereka mulai bernyanyi bersama.

Walau perjalanan cukup jauh tapi mereka tampak bersenang-senang. Mobil melesat dengan kecepatan tinggi, melewati lebatnya hutan. Suara nyanyian mereka mengiringi perjalanan mereka sampai akhirnya mereka tiba di rumah yang mereka tuju.

Rumah itu benar-benar berada di tengah hutan dan dikelilingi oleh pepohonan yang besar. Rumah itu lumayan besar, berlantai dua. Jendela yang terdapat di rumah itu pun besar, rumah itu bahkan sedikit mirip dengan sebuah castil.

Madison melihat sekitar rumah, pepohonan yang ada di sekitar rumah tersebut tampak mati karena semua terlihat sudah kering sehingga menimbulkan kesan yang sangat menyeramkan.

"Wah, rumah ini benar-benar sempurna!" ucap Erick.

"Dua minggu lagi, kita harus menghabiskan waktu di sini beberapa hari. Aku akan membawa kekasihku datang ke sini!" ucap Jeremy pula.

"Setuju, aku juga akan membawa kekasihku datang!" ucap Erick pula.

"Guys, bantu bawa semua barang-barang Madison masuk ke dalam terlebih dahulu barulah kalian boleh berfantasi membawa kekasih kalian dua minggu mendatang!" ucap Hana.

"Itu perkara mudah, tempat yang sangat bagus!" Erick melangkah menuju mobil untuk mengambil barang-barang yang ada, begitu juga dengan Jeremy.

Hana menghampiri Madison yang masih berada di sisi rumah itu untuk melihat-lihat sambil menggendong anjingnya Milo. Madison bahkan berdiri mematung seperti melihat sesuatu yang ada di dalam kejauhan hutan.

"Hei, kenapa kau melamun?" tanya Hana sambil memukul bahu Madison.

Madison terkejut, dia seperti orang yang lagi berada di bawah pengaruh obat. Madison bahkan melihat ke arah Hana tanpa ekspresi lalu melihat ke arah hutan.

"Ada apa? Apa kau melihat sesuatu?" tanya Hana.

"Ti-Tidak," jawab Madison sambil menggeleng.

"Jika begitu ayo masuk ke dalam, udaranya semakin dingin."

Madison mengangguk, dia masih melihat ke arah hutan sejenak sebelum mengikuti langkah Hana yang memasuki rumah tersebut. Jeremy dan Erick sibuk mengangkat barang-barang Madison, Hana dan Madison melihat-lihat rumah tersebut. Sebuah perapian berada di tengah ruangan. Benar-benar rumah yang nyaman apalagi jika didatangi bersama dengan kekasihnya.

"Bagaimana, apa kau suka dengan rumah ini?" tanya Hana.

"Tentu saja, di sini tenang."

"Hubungi kami jika ada sesuatu yang kau inginkan atau jika ada yang tidak beres. Kau mengerti?"

"Aku tahu, Hana. Terima kasih, aku akan berusaha terbebas dari obat terkutuk itu."

"Bagus, aku senang mendengarnya."

Hana masih menemani Madison melihat rumah tersebut dan setelah selesai, mereka berdua bergabung dengan Jeremy dan Erick yang sudah selesai dan sedang beristirahat. Mereka berempat bahkan berbincang dan bercanda terlebih dahulu sampai akhirnya mereka memutuskan untuk kembali karena hari yang sudah sore dan malam pun akan datang.

"Kami sudah harus kembali, Madison. Apa benar kau tidak apa-apa ditinggal sendirian di sini?" tanya Hana dengan nada khawatir.

"Tentu saja, aku baik-baik saja."

"Baiklah, jangan lupa untuk menghubungi kami," ucap Hana seraya memeluknya.

"Aku harap kau benar-benar bisa terbebas dari obat terkutuk itu."

"Aku juga berharap demikian, terima kasih sudah mengantar aku."

"Jaga diri baik-baik!" ucap Hana lagi.

Madison mengantar ketiga sahabatnya, suasana di luar sana memang sudah gelap. Agar tidak kembali terlalu malam, ketiga sahabatnya pun pamit pergi. Madison melambai pada mereka sambil menggendong Milo, dia berdiri di depan pintu cukup lama sampai mobil yang dibawa oleh Jeremy tidak terlihat lagi.

"Ayo masuk, Milo," ajak Madison seraya melangkah masuk. Pintu ditutup rapat, dia akan menghabiskan waktunya di rumah itu selama dua minggu tapi dia tidak tahu jika ada yang mengintai dirinya dari tempat gelap yang tersembunyi.

Terpopuler

Comments

Hana

Hana

kenapa aku ngerasa Madison ini sebenernya ga niat buat sembuh. ga ada konseling ke dokter, ga ada diskusi ke ahli tapi dah yakin aja bakal sembuh dalam waktu dua minggu ..

hellooo .. teman aku aja ada yang direhabilitasi, sama para ahli, di bawah pengawasan, itu aja 6 bulan baru keluar dan harus nerusin ke psikolog.

2023-07-15

1

Erni Sasa

Erni Sasa

berasa ky nnton flm apa y
ky dejavu baca cerita ka reni x ini 😂

2023-06-08

1

Mr Lie 🍇

Mr Lie 🍇

di kalimat akhir, ada yg mengintai madison jd merinding sdr untung bacanya sore n masih ada org jd aman utk lanjut baca nya 🤣🤣
baca karya Cece antara Mafia n horor sama2 menakutkan n ngeri2 sedap 🤣🤣

2023-05-05

2

lihat semua
Episodes
1 Madison, Sang Pecandu
2 The House
3 Antara Halusinasi Dan Nyata
4 Malam Yang Terasa Aneh
5 Sosok Di Dalam Hutan
6 Hanya Halusinasi Saja
7 Bisikan
8 Rumah Penuh Misteri
9 Jiwa Lemah Yang Dipenuhi Dosa
10 Gosh In The Dark
11 Whisper In The Dark
12 No One Can Leave
13 Dark Basement
14 Tipu Muslihat Iblis
15 Masa Lalu Kelam Madison
16 Iblis Jahat Yang Terlepas
17 Kembali Lagi Dan Lagi
18 Gadis Misterius Berambut Pirang
19 Situasi Yang Semakin Aneh
20 Mereka Melihat Dari Kegelapan
21 Semua Ini Nyata
22 Semakin Tidak Beres
23 Wanita Misterius Yang Dipenuhi Rahasia
24 Budak Yang Lancang
25 Bayimu Menunggu
26 Dia Akan Menangkap Jiwamu
27 Tidak Ada Cara
28 Wanita Psikopat
29 Dark House
30 Teror Di Gudang Gelap
31 Adel Yang Semakin Mencurigakan
32 Kesempatan
33 Penglihatan Aneh
34 Jangan Sampai Tertipu
35 Mereka Semua Sama
36 Semakin Curiga
37 Sudah Kehilangan Akal Sehat
38 Butuh Kesempatan
39 Pintu Yang Tak Bisa Dibuka Dan Iblis Yang Kembali
40 Terperosok Semakin Dalam
41 Perbuatan Nekat Setelah Putus Asa
42 Misteri In The Dark Basemen
43 Iblis Terkutuk
44 Kejadian Yang Berulang
45 Apa Yang Sebenarnya Terjadi?
46 Sahabat Yang Tidak Percaya
47 Kerangka-Kerangka Yang Ditemukan
48 She's Gone
49 No One Knows
50 Jiwa Yang Terjebak Untuk Selamanya
51 The House
52 The House Ending
53 Promo
Episodes

Updated 53 Episodes

1
Madison, Sang Pecandu
2
The House
3
Antara Halusinasi Dan Nyata
4
Malam Yang Terasa Aneh
5
Sosok Di Dalam Hutan
6
Hanya Halusinasi Saja
7
Bisikan
8
Rumah Penuh Misteri
9
Jiwa Lemah Yang Dipenuhi Dosa
10
Gosh In The Dark
11
Whisper In The Dark
12
No One Can Leave
13
Dark Basement
14
Tipu Muslihat Iblis
15
Masa Lalu Kelam Madison
16
Iblis Jahat Yang Terlepas
17
Kembali Lagi Dan Lagi
18
Gadis Misterius Berambut Pirang
19
Situasi Yang Semakin Aneh
20
Mereka Melihat Dari Kegelapan
21
Semua Ini Nyata
22
Semakin Tidak Beres
23
Wanita Misterius Yang Dipenuhi Rahasia
24
Budak Yang Lancang
25
Bayimu Menunggu
26
Dia Akan Menangkap Jiwamu
27
Tidak Ada Cara
28
Wanita Psikopat
29
Dark House
30
Teror Di Gudang Gelap
31
Adel Yang Semakin Mencurigakan
32
Kesempatan
33
Penglihatan Aneh
34
Jangan Sampai Tertipu
35
Mereka Semua Sama
36
Semakin Curiga
37
Sudah Kehilangan Akal Sehat
38
Butuh Kesempatan
39
Pintu Yang Tak Bisa Dibuka Dan Iblis Yang Kembali
40
Terperosok Semakin Dalam
41
Perbuatan Nekat Setelah Putus Asa
42
Misteri In The Dark Basemen
43
Iblis Terkutuk
44
Kejadian Yang Berulang
45
Apa Yang Sebenarnya Terjadi?
46
Sahabat Yang Tidak Percaya
47
Kerangka-Kerangka Yang Ditemukan
48
She's Gone
49
No One Knows
50
Jiwa Yang Terjebak Untuk Selamanya
51
The House
52
The House Ending
53
Promo

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!