Gosh In The Dark

Hujan semakin mengguyur dengan begitu lebat. Suara guntur menggelegar di atas langit memecah keheningan malam itu. Kilat yang menyambar membuat listrik mati seketika. Madison terkejut, Milo segera berlari ke bawah ranjang untuk bersembunyi di sana.

Senter dari ponsel pun dinyalakan, Madison memang sedang memainkan ponselnya saat itu. Suara guntur dan kilat yang terus menyambar membuat suasana semakin mencekam di tambah suara hujan yang jatuh mengenai jendela membuat Madison harus mengusap tengkuk. Madison masih merinding akibat perasaan takut yang dia rasakan barusan tapi kini dia harus kembali diliputi dengan perasaan takut.

Suara Milo yang ketakutan pun terdengar, Madison berjongkok dan mengintip di bawah ranjang untuk melihat keadaan Milo. Anjing ras chihuahua itu berada berada di pojok,l anjing itu pun seperti sedang menyembunyikan wajahnya agar dia tidak melihat sesuatu yang mengerikan di dalam kegelapan.

"Milo, apa yang kau lakukan di sana? Kemarilah!" ucap Madison.

Milo menjawab dengan gonggongan kecil tapi dia tidak mau keluar sama sekali. Madison hendak mengambil anjingnya tapi dia tidak muat untuk masuk ke dalam bawah ranjang oleh sebab itu Madison mengurungkan niatnya.

"Baiklah, aku tahu kau takut akan gelap. Aku akan mencari lilin lalu menghidupkan lampunya lagi!" Madison beranjak. Dia mengira Milo ketakutan seperti itu karena dia tidak pernah berada di dalam kegelapan sebelumnya.

Senter ponsel di arahkan ke arah pintu, Madison menelan ludah dengan susah payah saat melihat ke arah pintu. Pintu itu dekat tapi terasa begitu jauh. Jujur dia tidak mau keluar tapi dia takut Milo stres akibat takut. Jangan sampai Milo mati karena ketakutan karena dia tidak akan sanggup kehilangan anjing kesayangannya.

Madison melangkahkan kakinya dengan perlahan dan meyakinkan pada dirinya sendiri jika tidak ada apa pun di rumah itu. Semua yang dia alami selama ini adalah halusinasi belaka. Tidak ada hantu, tidak ada apa pun. Dia hanya perlu mencari lilin dan menyalakan listrik maka semuanya selesai.

Napas Madison memburu, dia bahkan bisa mendengar suara napasnya sendiri. Kini dia sudah berada di luar, rumah itu benar-benar gelap gulita. Cahaya petir yang menyambar menerangi rumah itu sesekali, Madison tidak sadar ada sosok mengerikan di kegelapan dan sosok itu terlihat saat cahaya petir sedikit menerangi bagian tertentu.

"Tidak ada apa pun, Madison. Tidak ada apa pun!" ucap Madison pada dirinya sendiri.

Madison menarik napasnya yang terasa berat, dengan penerangan yang ada dia terus melangkahkan kakinya ke arah sebuah meja karena dia pikir mungkin ada lilin di laci meja itu.

Kriiiiittttttt!!! Suara kuku yang menggesek kaca terdengar dari arah belakang.

"Hah!" Madison terkejut dan berbalik. Sinar senternya dipakai untuk menyinari sekitar tapi tidak ada apa pun. Madison bernapas dengan cepat dan dia merasa sekujur tubuh menjadi dingin akibat rasa takut.

Krriiiiittttt! Kini suara itu kembali terdengar dari sisi kanan. Madison kembali terkejut, senter dari ponsel di arahkan ke kanan tapi lagi-lagi tidak ada siapa pun. Madison memberanikan diri melangkah ke arah kanan dengan napas memburu, dia ingin memastikan karena dia ingat tidak ada lemari kaca di sana. Pasti hanya perasaannya saja dan akibat rasa takut telah membuatnya jadi seperti itu.

Madi terus melangkah sampai akhirnya dia tiba di depan jendela. Dia bahkan melihat keluar sambil mengarahkan senternya. Tidak ada apa pun, pasti ranting pohon kering mengenai jendela sehingga terdengar mengerikan. Cahaya dari petir membuatnya dapat melihat apa yang ada di luar sana tapi dia tidak dapat melihat jika roh tipis berbentuk asap keluar dari dalam tanah. Roh itu begitu banyak dan mengelilingi rumah tersebut.

"Ranting pohon sialan!" ucap Madison. Dia kembali melangkah menuju lemari untuk mencari lilin. Laci dibuka, tidak ada lilin di sana.  Madison mengumpat, mungkin ada di gudang di mana dia menemukan alat-alat kebersihan atau di dapur.

Madison melangkah pergi menuju dapur, jika tidak ada maka dia akan mencari di ruangan itu. Semoga saja ada lilin atau ada alat bantu penerangan di rumah itu. Dia sudah tidak merasa takut namun bisikan yang terdengar menghentikan langkah Madison.

"Ma..di..son, join with us," suara bisikan itu terdengar ramai.

"Who?" Madison berpaling, dengan napas memburu. Tidak ada siapa pun padahal dia mendengar suara bisikan itu seperti ada di samping telinganya.

"Come with us, Madi. Hi.. Hi... Hi... Hi!" suara itu terdengar tapi tidak seperti bisikan lagi. Dia bahkan mendengar suara itu seperti ada yang berbicara dari arah belakang.

"Yes, Madi. Come play with us," suara itu terdengar dari sisi kanan.

"Hey, who are you?" teriak Madi kesal.

"Hi... Hi.. Hi... Ha... Ha... Ha!" tawa mengerikan terdengar dan tawa itu terdengar di seluruh penjuru ruangan.

"Come, Madi. We waiting for you!"

"Stop it, stop!" teriak Madi. Madi berjongkok sambil menutupi kedua telinga karena dia tidak mau mendengar suara-suara aneh itu dan tawa-tawa mengerikan itu. Suara guntur dan petir yang saling bersahutan terdengar sesekali namun suasana mendadak sunyi. tidak terdengar apa pun lagi selain suara hujan yang disertai suara guntur dan juga petir.

"Stop it, Stop it!" gumam Madison berkali-kali. Madison memeluk lututnya dan ketakutan, dia butuh obat penenangnya agar suara menakutkan itu tidak terdengar lagi.

"Ma...di.. son," tiba-tiba ada yang memanggilnya dari arah depan bahkan dia bisa merasa ada hawa dingin yang berhembus menerpa wajahnya. Madison berteriak akibat terkejut, dia bahkan jatuh terduduk. Madison menelan ludah dengan susah payah, dia tidak bisa melihat apa pun tapi dia bisa merasakan ada sesuatu di hadapannya, di tempat gelap yang tidak bisa dia lihat.

Madison mencoba meraba ponselnya yang ada di atas lantai, akibat terbalik sehingga senter menghadap ke arah lantai. Madison mengangkat ponselnya dengan napas memburu serta jantung yang berdegup kencang. Tidak nyata, semua yang dia alami pasti tidak nyata.  Dia beranggapan demikian tapi tangan yang sedang memegangi ponsel bergetar dengan hebat.

Sinar ponsel semakin ke atas, untuk kesekian kali Madison menelan ludahnya dengan sudah payah karena dia merasa tenggorokannya terasa kering. Sinar senter mulai menerangi bagian yang gelap. Madison menganggkat ponselnya semakin tinggi sehingga sinar dari senter semakin menerangi bagian atas. Kedua mata Madison melotot, jantungnya bagaikan genderang yang dapat dia dengar dengan jelas.

"Madi," namanya kembali dipanggil, suara itu masih berada arah depan tapi tidak ada apa-apa bahkan dia memutar sinar senter ke kanan, lalu ke kiri.

"Sial!" Madison mengumpat. Kedua mata terpejam karena Madison berusaha menenangkan diri, dia yakin semua yang dia alami akibat rasa takut yang sedang dia rasakan.

"Everything is fine, Madi," ucapnya pada diri sendiri. Madi kembali mengambil napas berkali-kali dan setelah merasa lebih baik, Madi membuka kedua mata dengan perlahan tapi tanpa dia duga, tiba-tiba muncul wajah yang sangat mengerikan tepat di depan matanya dengan jarak yang cukup dekat. Wajahnya yang menakutkan dengan seringai lebar menghiasi wajah, membuat Madison terkejut setengah mati sehingga ponsel yang ada di tangan terjatuh.

AAAAAAAAAAAA..... Suara teriakan Madison yang begitu keras memecah malam. Teriakannya di susul dengan suara petir yang menggelegar di luar sana.

Madi takut setengah mati dan tanpa membuang waktu, Madison berlari sekuat tenaga menuju kamarnya. Dia tidak peduli lagi, dia harus bersembunyi dari makhluk yang entah nyata atau tidak itu.

"Run, Madison. Run as fast as you can! Ha.. Ha.. Ha.. Ha!" hantu itu justru menertawakan dirinya.

"Go away from me!" teriak Madi yang terus berlari seperti orang gila. Cahaya petir yang menyambar membuatnya bisa melihat tujuan tapi cahaya dari petir itu juga membuatnya bisa melihat sosok mengerikan itu terbang di belakangnya dan terus mengejar dirinya sambil memperdengarkan suara tawanya yang mengerikan.

Madison terjatuh akibat tersandung, hantu mengerikan itu sudah begitu dekat bahkan hantu itu berteriak padanya.

"Come with us, Madi!" suara itu menggelegar di seluruh ruangan dan setelah itu, terdengar suara-suara tawa yang menakutkan.

"No.. No!" Madison buru-buru berdiri dan kembali berlari sambil menutup kedua telinga dengan rapat karena dia tidak mau mendengarnya.

Kamar sudah terlihat, hantu itu sudah begitu dekat. Senyum mengerikan terlihat beserta kuku-kukunya yang panjang karena sosok itu seperti ini menangkap Madison.

"No!" teriak Madison dengan keras lalu dia masuk ke dalam kamar serta menutup pintu dengan rapat. Suara tawa tak henti terdengar, Madison terduduk di atas lantai sambil menutup kedua telinganya dengan rapat.

Brakkk! Pintu kamar itu seperti ada yang mendobraknya dari luar.

"Open the door, Madi," hantu itu meminta hal itu disusul dengan suara kuku yang di garuk di atas pintu.

"No, No. Leave me alone!" pinta Madison dengan tubuh gemetar hebat akibat takut.

"Open the door, Madi!" kali ini permintaan itu diteriakkan oleh suara tawa yang begitu banyak. Daun pintu dipukul dari luar, suara tawa yang mengerikan tak henti sedari tadi. Madison sampai meringkuk di atas lantai akibat rasa takut luar biasa yang dia alami. Dia bahkan tidak mau melihat dan tidak mau mendengar apa pun. Para arwah yang ada di dalam kegelapan malam,  menertawakan dirinya bahkan para arwah yang ada di luar sana tertawa sambil mengelilingi rumah itu.

Terpopuler

Comments

Hana

Hana

madison kan sudah lama pakai narkoba, apa iya ga bisa bedain halusinasi karena narkoba atau bukan?

dan dalam keadaan segenting itu kenapa ga segera call 911

2023-07-15

1

Muh. Yahya Adiputra

Muh. Yahya Adiputra

apa hantu yg ada diluar tdk bisa masuk yach???
makanya mereka menggedor gedor jendela🤣🤣🤣🤣

2023-05-12

1

Muh. Yahya Adiputra

Muh. Yahya Adiputra

😱😱😱😱😱😱
apa yg kamu alami itu bukan halusinasi madi.. tapi tempat yg kamu tempati sepertinya rumah terkutuk,
hhufft.. aku kok jadi bayangin tentang mariana yg ngegembok hantu hantu supaya tunduk padanya😂😂😂

2023-05-12

1

lihat semua
Episodes
1 Madison, Sang Pecandu
2 The House
3 Antara Halusinasi Dan Nyata
4 Malam Yang Terasa Aneh
5 Sosok Di Dalam Hutan
6 Hanya Halusinasi Saja
7 Bisikan
8 Rumah Penuh Misteri
9 Jiwa Lemah Yang Dipenuhi Dosa
10 Gosh In The Dark
11 Whisper In The Dark
12 No One Can Leave
13 Dark Basement
14 Tipu Muslihat Iblis
15 Masa Lalu Kelam Madison
16 Iblis Jahat Yang Terlepas
17 Kembali Lagi Dan Lagi
18 Gadis Misterius Berambut Pirang
19 Situasi Yang Semakin Aneh
20 Mereka Melihat Dari Kegelapan
21 Semua Ini Nyata
22 Semakin Tidak Beres
23 Wanita Misterius Yang Dipenuhi Rahasia
24 Budak Yang Lancang
25 Bayimu Menunggu
26 Dia Akan Menangkap Jiwamu
27 Tidak Ada Cara
28 Wanita Psikopat
29 Dark House
30 Teror Di Gudang Gelap
31 Adel Yang Semakin Mencurigakan
32 Kesempatan
33 Penglihatan Aneh
34 Jangan Sampai Tertipu
35 Mereka Semua Sama
36 Semakin Curiga
37 Sudah Kehilangan Akal Sehat
38 Butuh Kesempatan
39 Pintu Yang Tak Bisa Dibuka Dan Iblis Yang Kembali
40 Terperosok Semakin Dalam
41 Perbuatan Nekat Setelah Putus Asa
42 Misteri In The Dark Basemen
43 Iblis Terkutuk
44 Kejadian Yang Berulang
45 Apa Yang Sebenarnya Terjadi?
46 Sahabat Yang Tidak Percaya
47 Kerangka-Kerangka Yang Ditemukan
48 She's Gone
49 No One Knows
50 Jiwa Yang Terjebak Untuk Selamanya
51 The House
52 The House Ending
53 Promo
Episodes

Updated 53 Episodes

1
Madison, Sang Pecandu
2
The House
3
Antara Halusinasi Dan Nyata
4
Malam Yang Terasa Aneh
5
Sosok Di Dalam Hutan
6
Hanya Halusinasi Saja
7
Bisikan
8
Rumah Penuh Misteri
9
Jiwa Lemah Yang Dipenuhi Dosa
10
Gosh In The Dark
11
Whisper In The Dark
12
No One Can Leave
13
Dark Basement
14
Tipu Muslihat Iblis
15
Masa Lalu Kelam Madison
16
Iblis Jahat Yang Terlepas
17
Kembali Lagi Dan Lagi
18
Gadis Misterius Berambut Pirang
19
Situasi Yang Semakin Aneh
20
Mereka Melihat Dari Kegelapan
21
Semua Ini Nyata
22
Semakin Tidak Beres
23
Wanita Misterius Yang Dipenuhi Rahasia
24
Budak Yang Lancang
25
Bayimu Menunggu
26
Dia Akan Menangkap Jiwamu
27
Tidak Ada Cara
28
Wanita Psikopat
29
Dark House
30
Teror Di Gudang Gelap
31
Adel Yang Semakin Mencurigakan
32
Kesempatan
33
Penglihatan Aneh
34
Jangan Sampai Tertipu
35
Mereka Semua Sama
36
Semakin Curiga
37
Sudah Kehilangan Akal Sehat
38
Butuh Kesempatan
39
Pintu Yang Tak Bisa Dibuka Dan Iblis Yang Kembali
40
Terperosok Semakin Dalam
41
Perbuatan Nekat Setelah Putus Asa
42
Misteri In The Dark Basemen
43
Iblis Terkutuk
44
Kejadian Yang Berulang
45
Apa Yang Sebenarnya Terjadi?
46
Sahabat Yang Tidak Percaya
47
Kerangka-Kerangka Yang Ditemukan
48
She's Gone
49
No One Knows
50
Jiwa Yang Terjebak Untuk Selamanya
51
The House
52
The House Ending
53
Promo

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!