Acara televisi menyiarkan perkembangan saham secara real time, biasa aku tidak tertarik dengan acara seperti itu, tapi kini aku bahkan bisa menghabiskan waktu berjam-jam untuk melakukan pemantauan.
"Aku harap ini berhasil."
Beberapa kali aku membeli saham dari perusahaan kecil yang menurut ingatanku akan berkembang secara pesat beberapa bulan lagi.
Uang yang aku gunakan tentu menggunakan tabunganku sendiri. "Ugh..." Dadaku terasa sesak saat melihat saldo tabunganku yang hanya tersisa beberapa juta.
"Padahal aku mengumpulkan semua itu sejak lulus sekolah dasar."
[Berita terbaru. Sampai saat ini keberadaan putri dari konglomerat Rusdi Tanjung belum juga diketahui. Korban diasumsikan telah diculik pada saat berangkat menuju sekolah sekitar jam tujuh di tol Cabe rawit. Penculik itu menyebabkan supir korban dibunuh ditempat. Hingga kini penyelidikan masih dilakukan guna mencari tahu keberadaan...]
Tiba-tiba acara beralih ke breaking news.
"Hem... aku rasa mengingat sesuatu tentang ini."
Insiden menghilangnya putri konglomerat yang merupakan salah satu orang terkaya di negri ini menjadi berita besar kala itu.
Terlebih lagi Putri konglomerat itu merupakan salah satu siswi Royal. itu jelas menjadi berita besar di sekolah.
"Aku ingat pencarian dilakukan selama berbulan-bulan, namun sayangnya yang mereka temukan hanya kerangka mayat."
Aku mencoba mencari tahu pelaku penculikan dari ingatanku, mungkin ini bisa menguntungkan aku. tapi sayangnya aku tidak ingat jika pihak berwajib berhasil mengungkap dalang dari penculikan itu.
Disaat aku mencoba menyelam lebih dalam ke dalam ingatanku tiba-tiba pintu kamar dibuka dengan kasar hingga membuatku terkejut.
Seorang pria masuk begitu saja tanpa permisi, aku dapat melihat dia ingin membuat masalah denganku karena itu terlihat jelas diwajahnya.
"Keparat, kali ini apa yang kau lakukan sialan!." Pria itu langsung mengumpat dan mengatakan kata-kata kasar, mulutnya seperti tong sampah.
"Memangnya ada masalah apa paman hingga kau menjadi begitu gaduh?."
"Si brengsek ini, kau masih begitu tenang setelah semua yang terjadi!."
Dia mendekatiku dengan wajah penuh amarah, mudah ditebak jika dua berniat melakukan sesuatu yang kasar padaku.
Namun aku hanya menatapnya dalam diam.
"What!."
Langkah Paman berhenti begitu jarak kami hanya tersisa beberapa langkah. Keringat dingin mulai membasahi keningnya, dia seakan ketakutan karena sesuatu.
‘Seolah aku melihat bintang buas...’ pikirnya
‘Tidak, tidak mungkin...’
Paman menggelengkan kepala mencoba menepis apa yang sedang dia rasakan.
"Apa kau baik-baik saja paman?." Tanyaku.
"Cih, itu bukan urusan bocah pembuat onar sepertimu."
Pada akhirnya Paman tidak jadi memberiku pelajaran karena kemarahannya yang tiba-tiba lenyap berganti rasa takut yang aneh.
'Bagaimana mungkin aku bisa meras takut pada gadis ini yang sudah kuberi 'pelajaran' begitu lama.'
Paman mulai mengingat apa yang telah dia lakukan padaku setelah kedua orang tuaku meninggal. Dia mengatakan itu semua adalah sesuatu yang pantas aku dapatkan untuk ‘Benalu’ sepertiku.
"Oh iya ini sangat kebetulan karena aku juga ingin bertemu dengan paman untuk bertanya berapa hal."
"Hem?."
Dia masih menatapku dengan sinis dan mencoba mencari cara untuk memberiku menghukum. Sepertinya insiden yang aku buat di sekolah membuatnya dalam masalah besar.
"Aku ingin tahu apa reaksi Kakek jika aku memberitahunya jika para siswa yang menggangguku adalah suruhan Paman."
Dia menatap ku dengan tajam seakan ingin melubangi wajahku dengan tatapan nya. Tetapi berikutnya dia justru tertawa terbahak-bahak.
"Hahaha, kau pikir apa yang akan orang tua itu lakukan? Setelah setengah perusahaan keluarga menjadi milikku, orang tua itu tidak dapat melakukan apapun padaku."
Dia terlihat begitu percaya diri.
"Seharusnya kau sadar jika kekuasaan orang tua itu telah melemah, dan kau tidak memiliki perlindungan yang cukup kuat untuk lepas dariku."
Paman kembali berjalan ke arahku, keyakinannya jika Kakek tidak dapat melakukan apapun padanya membuat ia semakin berani.
Senyum diwajahnya semakin melebar, senyum yang dahulu sangat aku takuti. Tetapi kini senyuman itu tidak lebih seperti badut culun.
"Kalau begitu bagaimana dengan kesepakatan yang Paman buat secara rahasia dengan organisasi Black Wolf?."
Langkah Paman kembali terhenti, dia sama sekali tidak bergerak seakan Medusa telah merubahnya menjadi patung.
"Ba... Bagaimana kau."
Wajahnya menjadi sangat pucat.
Black Wolf adalah perusahan ilegal yang bekerja di Pasar gelap. Banyak pekerjaan kotor yang mereka lakukan, mulai dari pembunuhan hingga sabotase.
Di kehidupan sebelumnya Paman akhirnya berhasil menguasai seluruh perusahaan keluarga dengan bantuan dari Black Wolf, ia berhasil mengambil semua investor ke pihaknya menggunakan cara licik.
Semua itu dia lakukan ketika Kakek sedang terbaring sakit karena kanker. Mengingat semua itu membuatku akhirnya tidak dapat menahan amarah.
Aku turun dari tempat tidur lalu menghampiri pria berusia 35 tahun itu. Tanpa mengatakan apapun aku segera menotok lehernya.
"Khoeek...." Dia segera terjatuh karena kesakitan, tetapi tidak ada suara yang keluar dari mulutnya karena serangan dariku mengganggu pita suaranya.
"Aku ingin meminta beberapa saran dari Paman, tetapi sebelum itu aku ingin membalas kebaikan paman selama ini."
Tatapannya penuh amarah, dia seakan tidak percaya jika aku akan berani menyerangnya. Tetapi kemarahan itu segera berganti menjadi ketakutan setelah aku memberikan balasan dengan caraku sendiri.
Setelah beberapa jam ‘Bermain’ dengan pamanku, aku memanggil para perawat untuk mengurusnya. Tetapi sebelum mereka membawanya pergi, aku memberikan pesan terakhir ku.
"Jangan khawatir, begitu Paman baikan, kita pasti akan bermain lagi."
Perkataan ku membuat paman sangat bahagia hingga mulai menetes air mata suka cita mengalir di wajah yang penuh dengan warna merah.
Beberapa informasi berguna berhasil aku kumpulkan dari paman, mungkin dengan ini aku bisa melanjutkan rencana ku ke tahap berikutnya.
***
Setelah mereka pergi, aku terdiam menatap kedua tanganku yang kembali terluka akibat terus aku gunakan untuk memikul.
"Tubuh ini masih sangat lemah, begitu berbeda ketika di dalam dimensi milik Crile. Saat itu aku merasa berada dalam kondisi terkuatku ketika menjadi Utusan Dewa."
"Mungkin itu karena energi sihir di tempat itu yang begitu melimpah."
Jika mungkin ada sihir di dunia ini pasti aku bisa melakukan beberapa hal dengan mudah. Namun itu hanya angan-angan, aku harus bekerja keras untuk melakukan semuanya dari awal.
"Secepatnya aku harus bertambah kuat karena itu adalah yang terpenting untuk bertahan hidup menghadapi Dark Age."
Tanpa membuang waktu aku segera keluar dari kamar rawat lalu menuju pusat kebugaran.
"Baiklah saatnya Workout!."
Diawali dengan lari diatas treadmill, lalu berlanjut mengangkat beban yang beratnya terus bertambah. Aku dapat merasakan tatapan setiap orang ditempat itu yang melihatku dengan heran.
"Siapa gadis yang berlatih begitu keras itu?."
"Dia... Bukankah dia gadis dari SMA Royal yang terkenal itu?."
"Oh jadi dia adalah salah satu korban dari keganasan putri gila itu?."
"Tidak kau salah, justru dia sendiri si Mad Princess itu."
"Sungguh! Tapi aku dengar dia melawan puluhan siswa yang lebih tua darinya, sekaligus mengirim beberapa penjahat kuat beserta empat polisi... Itu membuatku berpikir sosoknya akan seperti gorila."
Mendengar pembicaraan para pasien di tempat kebugaran membuatku berhenti sejenak untuk menatap mereka.
"E... A... Aku harus segera kembali ke kamarku."
"A.. aku juga harus segera kembali ke rusng operasi untuk mengangkat jantung."
Mereka segera membubarkan diri. Melihat itu aku hanya bisa menghela nafas panjang.
"Sepertinya mereka sudah memberi julukan aneh padaku."
Setelah itu aku kembali melanjutkan pelatihan ku.
"Lari Seratus kilo sudah, angkat beban dua puluh lima kilo sebanyak seratus kali sudah..."
Aku mencoret beberapa daftar latihan yang sudah aku lakukan.
"Selanjutnya Pus up 100 kali, lalu Sit up 100 kali dan Pul up 100 kali."
Semua itu adalah pelatihan yang sangat efektif untuk membentuk masa otot, dan terkadang aku berhasil menjadi sangat kuat hanya dengan melakukan semua pelatih ini setiap hari.
"Entah sudah berapa banyak Raja iblis yang terbunuh dalam satu pukulan setelah aku melakukan latihan ini selama tiga tahun."
***
(End)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
Amelia🥀
Huhu😭, setiap hari ku hanya 2km
2023-09-08
0
yusmanwatados
🗿
2023-06-08
0