Warno frustasi

Warno berusaha untuk tetap tenang, tapi pikirannya semakin kacau. Akhirnya Warno memutuskan untuk masuk ke dalam hotel dan tanya pada resepsionis, keberadaan Bram.

"Oh, pak Bram Hermawan ya?

Beliau sudah keluar dari jam sembilan pagi tadi!" perempuan cantik yang berada di meja resepsionis menjelaskan. Membuat Warno ternganga dan mulai diliputi perasaan kalut.

"Apa Tuti kabur?

kurang ajar!" lirihnya menahan geram, Warno langsung melangkah keluar dengan wajah menegang. Mau mencari kemana juga bingung. Akhirnya, Warno mencoba menyusuri jalanan untuk mencari jejak istrinya. Menelpon Bram pun juga belum aktif.

☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️

Sedangkan dilain tempat, Bram yang akan kembali berangkat tengah bersiap siap. Almira sedari tadi menguntit kemanapun papanya pergi. Almira memang sangat dekat dengan papanya, karena Bram lah yang merawat dan selalu berada di samping Almira setelah mamanya meninggal.

"Bram!

Nanti jangan lupa, kamu mampir ke rumah Wiwin.

Berikan titipan ibu ya. Dan tolong sampaikan maaf sama Wiwin dari ibu, karena gak bisa hadir ke pernikahannya." Bu Rukmini muncul dengan membawa kotak kecil yang dibungkus kertas kado, diserahkan pada Bram untuk diberikan pada Wiwin. Wiwin adalah keponakan dari Bu Rukmini. Ibunya Wiwin, adik Bu Rukmini yang nomor tiga, mereka lima bersaudara.

"Iya, Bu!

Bram juga berencana mau nemuin Wiwin, minta maaf sekaligus juga pingin kenalan dengan suaminya. Nanti pasti, Bram sampaikan titipan ibu dan permintaan maaf ibu.

Bram berangkat dulu ya, Bu. Ibu jaga kesehatan.

Almira! Papa berangkat kerja dulu ya sayang, insyaallah tiga hari lagi, papa akan kembali pulang. Doain semuanya lancar ya, anak baik!" Bram memeluk putrinya dan mencium lembut pucuk kepalanya. lalu menyalami ibunya takzim.

"Mbak Tuti, titip ibu juga anak saya ya.

Kalau belum tau, lebih baik nanti tanya tanya saja sama mbok Darmi. Insyaallah, mbak Tuti aman disini. Dirumah saja, biar mbok Darmi yang pergi belanja." Bram berganti menatap Tuti dengan tatapan iba.

"Injih, pak Bram!

Insyaallah, saya akan bekerja dengan baik.

Sekali lagi terimakasih banyak, sudah menolong saya dan memberikan saya pekerjaan dan tempat tinggal. Terimakasih!" sahut Tuti sopan , tinggal di dalam rumah keluarganya Bram, Tuti merasa nyaman dan sedikit tenang. Setidaknya dia sudah terbebas dari perbuatan gila suaminya.

"Iya, mbak. Sama sama!

Mbok! Titip rumah ya!

Mbok Darmi juga sehat sehat, jangan terlalu kecapean. Minta bantuan mbak Tuti buat gantiin pekerjaan mbok Darmi." Bram beralih menatap wanita sepuh yang sudah dianggapnya keluarga itu.

Bram pergi meninggalkan halaman rumahnya setelah berpamitan pada semua penghuni rumah.

Hatinya sedikit tenang, karena berpikir kalau Tuti bisa diandalkan untuk membantu pekerjaan mbok Darmi yang sudah sepuh.

Bram, kembali menyalakan ponsel miliknya.

Ada banyak panggilan masuk dan juga chat beruntun dari Warno.

Bram hanya melihatnya sekilas, Tanpa berniat untuk membalasnya. Bahkan tidak ada perasaan takut sama sekali dengan gertakan gertakan dari Warno di pesan yang dia kirim.

"Dasar lelaki gila!

Bisa bisanya menjual istrinya sendiri.

Memuakkan!" umpan Bram dengan senyuman miring.

Warno yang tau kalau nomor Bram sudah aktif, terus saja menghubungi Bram. Meskipun sudah puluhan kali panggilannya tidak digubris sama sekali oleh Bram, namun, Warno tidak menyerah dan justru makin terus menghubungi Bram.

"Lama lama risih juga, dasar laki laki tidak waras!" umpat Bram yang sudah terpancing emosi.

Bram meminggirkan mobilnya, dan memilih untuk mengangkat telepon dari Warno.

"Ya, hallo! Ada apa, anda menghubungi saya terus menerus? Itu membuat saya tidak nyaman." Bram langsung mengutarakan kekesalannya pada Warno.

"Dimana Tuti?

Kenapa dia kembali sampai sekarang?

Jangan macam macam anda, aku bisa menuntut anda karena sudah menyembunyikan istriku!" sahut Warno penuh dengan emosi, suaranya benar benar kencang, membuat Bram harus menjauhkan ponselnya dari telinga.

"Kenapa anda tanya ke saya?

Saya tidak ada hubungan dengan keberadaan istri anda!

Dengarkan baik baik, saya tidak pernah takut dengan ancaman anda ya, pak Warno!

Saya hanya pembeli, tidak punya urusan lain selain itu. Dan kalau anda kehilangan istri anda, harusnya anda berpikir, kenapa dia kabur?

Anda suaminya, tapi tega menjualnya untuk dinikmati oleh banyak laki laki. Hewan saja akan melindungi miliknya mati matian, sedangkan anda apa?

Memalukan!" sahut Bram dengan suara meremehkan.

"Tidak usah ikut campur dengan urusanku dan istriku.

Cukup anda jawab, dimana istriku anda sembunyikan, hah?" teriak Warno yang masih tak mau kalah.

"Sudah saya bilang, saya tidak tau menahu keberadaan istri anda!

Saya memang sempat bertemu dengan istri anda dikamar hotel. Tapi setelah melihatnya menangis dalam keadaan hamil. Saya memutuskan untuk pergi dan tidak memakai jasanya. Setelah itu, saya tidak tau menahu tentang istri anda. Paham?" sahut Bram dengan sedikit menekan kalimatnya.

"Aaaarrrgh!" teriak Warno frustasi diujung sana, lalu dengan sepihak mematikan teleponnya.

Bram hanya tersenyum tipis, lalu kembali melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang menuju penginapan.

"Sialan!

Awas saja kamu, Tuti!

Aku akan memberikan pelajaran yang membuatmu tidak lagi berani menentang ku!

Aku yakin, kamu pasti kembali. Kamu tidak punya uang apalagi tujuan. Lihat saja, apa yang bisa aku lakukan padamu setelah aku menemukan mu!" gumam Warno dengan perasaan kesal. Nafasnya naik turun karena emosi.

☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️

☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️

jangan lupa mampir juga di karya aku yang lain.

#Tekanan Dari Mantan Suami (Tamat)

#Cinta dalam ikatan Takdir (Tamat)

#Coretan pena Hawa (Tamat)

#Cinta suamiku untuk wanita lain (Tamat)

#Sekar Arumi (Tamat)

#Wanita kedua (Tamat)

#Kasih sayang yang salah (Tamat)

#Cinta berbalut Nafsu ( Tamat )

#Karena warisan Anakku mati di tanganku (Tamat)

#Ayahku lebih memilih wanita Lain (Tamat)

#Saat Cinta Harus Memilih ( Tamat)

#Menjadi Gundik Suami Sendiri [ On going ]

#Bidadari Salju [ On going ]

#Wanita Sebatang Kara { New karya }

#Ganti Istri { New karya }

Peluk sayang dari jauh, semoga kita senantiasa diberikan kesehatan dan keberkahan dalam setiap langkah yang kita jalani.

Haturnuhun sudah baca karya karya Hawa dan jangan lupa tinggalkan jejak dengan like, komentar dan love nya ya say❤️

Terpopuler

Comments

⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️

⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️

bakalan ketemu deh ni Tuti dgn Bagus dan anak2nya .... 🤔

2023-08-21

1

Nayla Ujji ...

Nayla Ujji ...

ternyata dunia itu sempit, ya.
mbak wiwin sepupu dengan bram..

2023-05-28

0

say

say

dasar warno laki gendeng😡

2023-05-19

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!