"Aku sudah masukkan baju baju kamu ke dalam koper, pergilah!
Dan aku juga sudah memberikan uang nafkahku selama tiga bulan selama masa Iddah mu. Uangnya aku letakkan di dalam koper sebanyak tiga juta.
Pergilah, anak anak akan tetap disini bersamaku!" sahut Bagus datar, tanpa mau melihat ke wajah Tuti sedikitpun.
"Ini rumahku juga, kang!
Kamu gak berhak mengusirku dari sini!
Aku akan tetap tinggal disini, meskipun akang menceraikan aku!" sahut Tuti dengan nada meninggi. Tak memperdulikan perasaan anak anaknya, padahal mereka tengah menatapnya tak suka, sorot kecewa dan benci terlihat di sinar mata kedua bocah itu.
"Sejak kapan kamu berhak atas rumah ini, Tut?
Bahkan kamu tau sendiri, rumah ini didirikan di atas tanah ibuku. Bahkan bahan bangunannya saja banyak dibantu orang tuaku. Lalu dimana hak kamu?
Saat masih istriku, kamu memang berhak tinggal dirumah ini, karena kamu memang istriku, tanggung jawabku.
Tapi sekarang kita bukan suami istri lagi, pergilah dan tinggal saja dengan selingkuhan kamu itu." sahut Bagus tenang, menahan gejolak amarah yang siap meledak. Kalau tidak ada anak anaknya, mungkin Bagus akan menggila meluapkan amarahnya.
"Kenapa kamu tega, kang?
Aku istrimu, hanya karena kesalahan kecil saja kamu mau mengusirku dari rumahku sendiri!" sahut Tuti dengan pedenya.
"Apa, Tut?
Rumah kamu sendiri?
Gak salah denger aku?
Sudah ya, apa kamu gak malu buat drama di depan anak anak kamu?
Aku tegaskan sekali lagi, rumah ini milik ibuku, milik orang tuaku. Dan akan menjadi milik anak anakku. Aku sudah menjatuhkan talak padamu, jadi pergilah membawa apa yang jadi milikmu. Semoga hidupmu lebih baik dengan laki laki itu!" sahut Bagus menahan geram, perihal Tuti yang tidak menyesal dan sama sekali tidak merasa bersalah dengan kelakuannya.
"Aku gak mau tau ya, kang!
Aku tidak akan pernah meninggalkan rumah ini, titik!" sahut Tuti meninggi, dengan dada naik turun.
"Tidak tau malu!
Anakku sudah mengusirmu dari rumahku, tapi kamu tetap saja ngeyel mau tanya nggak disini.
Saat kamu tidur dengan laki laki itu, apa kamu mikirin hari suami dan anak anakmu, hah?
Dasar perempuan murahan!" Bu Retno, ibunya Bagus tiba tiba muncul dan langsung mengherdik Tuti. Bu Retno begitu marah setelah tau vidio Tuti yang tersebar dari tetangganya, itulah kenapa Bu Retno langsung datang kerumah anak lelakinya.
"Mak!" lirih Tuti yang nyalinya langsung menciut, dari awal menikah dengan bagus, Tuti memang begitu taku kalau menghadapi mertuanya itu, Bu Retno sebenarnya tidak jahat, tapi karena sikapnya yang tidak banyak bicara dan bawaan nya yang nyungkani, membuat Tuti langsung diam tak berkutik.
"Tadi aku dengar, anakku sudah menjatuhkan talak padamu, lalu apa tujuan kamu masih ngeyel tinggal disini?
Bagus akan mengantarkan kamu pulang kerumah orang tuamu, sekarang juga. Kami memintamu baik baik, maka kami juga akan mengembalikan kamu pada orang tuamu dengan cara yang baik juga, meskipun kelakuan kamu sangatlah tidak baik untuk anak dan cucuku. Memalukan!" sambung Bu Retno yang menatap tajam pada menantunya itu.
"Mak! bisakah kalian memaafkan aku, aku mohon !
Aku takut bapakku murka kalau dia tau yang sebenarnya!
Aku janji, akan menjauhi laki laki itu dan mengabdi sepenuhnya pada kang Bagus. Tolong berikan aku kesempatan sekali saja!" sahut Tuti yang memasang wajah melasnya.
"Kesalahan kamu sudah sangat fatal, Tuti!
Aku tidak akan membiarkan anakku tertekan lahir batin jika tetap bertahan dengan perempuan matre sepertimu. Soal bapakmu, itu urusanmu!
Kamu harus mempertanggung jawabkan perbuatan kamu pada keluargamu. Makanya sebelum berbuat sesuatu itu mikir pakai otak, jangan cuma ngandelin ************ saja. Menjijikkan!" geram Bu Retno, sedangkan Bagus mengajak kedua anaknya untuk masuk ke kamarnya masing masing, agar tidak mendengar perdebatan orang dewasa yang harusnya tidak mereka dengar.
"Bagus!
Antarkan dia pulang kerumah orang tuanya!
Kembalikan secara baik baik dan bawalah bukti bukti kelakuan bejatnya itu. Aku rasa, orang tuanya juga sudah melihat kelakuan anaknya yang bejat ini, Vidio itu sudah menyebar luas!
Keterlaluan, emak benar benar malu dengan tingkah gila istrimu itu!" Bu Retno langsung memerintah anaknya saat melihat Bagus sudah kembali mengantar anak anaknya ke kamar masing masing.
"Injih, Mak!
Bagus akan mengantarkan Tuti pada orang tuanya sekarang juga!" Bagus langsung mengambil koper yang berisi barang barang milik Tuti, menyeretnya keluar dari kamar dan langsung menaikkan ke atas motornya.
"Ti, cepat naik. Aku akan mengantarmu pulang!" Bagus menatap Tuti dengan wajah datar.
Namun sedikitpun Tuti tak ingin beranjak dari tempatnya, justru Tuti semakin meraung seolah dialah yang terdzalimi.
"Ya ampun, Gus!
Istrimu pakai drama lagi, dasar perempuan gila!
Lebih baik kamu telpon saja orang tuanya, biar mereka tau seperti apa kelakuan anaknya ini. Gak habis pikir, emak!
Bisa bisanya ada perempuan kayak dia!" sungut Bu Retno yang sangat geram melihat tingkah mantan menantunya itu.
"Tuti akan menuruti keinginan kalian, asal Tuti diberikan hak Tuti dirumah ini!" Tuti bicara sambil meraung tak jelas, karena sikapnya itu, mau tidak mau menjadi perhatian tetangga, mereka sudah berdiri di depan pagar kayu rumahnya bagus dengan wajah wajah penasaran dan bisik bisik tak sedap menilai Tuti. Maklum, Vidio syur Tuti sudah menyebar keseluruh kampung bahkan seluruh warga Indonesia Raya dalam waktu sekejap saja.
"Sudah tukang selingkuh, kamu ternyata juga wanita yang berhati batu!
Sungguh menyesal aku, dulu sudah memaksa anakku untuk menerima perjodohan. Aku pikir dengan sikap baik orang tuamu, kamu juga orang yang baik seperti mereka, tapi ternyata semua salah besar!
Kamu sungguh bukan perempuan baik baik!" desah Bu Retno yang sudah lelah menghadapi sikap batunya Tuti!
☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️
jangan lupa mampir juga di karya aku yang lain.
#Tekanan Dari Mantan Suami (Tamat)
#Cinta dalam ikatan Takdir (Tamat)
#Coretan pena Hawa (Tamat)
#Cinta suamiku untuk wanita lain (Tamat)
#Sekar Arumi (Tamat)
#Wanita kedua (Tamat)
#Kasih sayang yang salah (Tamat)
#Cinta berbalut Nafsu ( Tamat )
#Karena warisan Anakku mati di tanganku (Tamat)
#Ayahku lebih memilih wanita Lain (Tamat)
#Saat Cinta Harus Memilih ( Tamat)
#Menjadi Gundik Suami Sendiri [ On going ]
#Bidadari Salju [ On going ]
#Wanita Sebatang Kara { New karya }
#Ganti Istri { New karya }
Peluk sayang dari jauh, semoga kita senantiasa diberikan kesehatan dan keberkahan dalam setiap langkah yang kita jalani.
Haturnuhun sudah baca karya karya Hawa dan jangan lupa tinggalkan jejak dengan like, komentar dan love nya ya say❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments
Suherni 123
kalo ga mau telepon orang tua nya aja gus
2023-10-19
0
⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️
iya gitu aja ... minta ortu nya Tuti yg jemput sendiri ...
daripada nanti di anter pake motor malah dia bikin ulah di jalan ... bahaya buat Bagus ...
2023-08-21
2
Nayla Ujji ...
**** nya ga ngerti.
maaf author.
2023-05-28
1