Tak lagi perduli

"Gawat!

Sepertinya, kang Bagus sudah tau hubunganku dengan mas Warno. Duh bagaimana ini, sekarang uang jatahku dipangkasnya lagi, bikin pusing saja!" gumam Tuti khawatir.

Tuti yang mulai cemas, memutar otaknya agar Bagus tidak menceraikannya dulu sebelum dia mendapatkan apa yang di inginkan, yaitu harta Bagus, untuk menjamin kelangsungan hidupnya nanti dengan Warno.

"Gimana ini, kang Bagus sudah mulai sulit dikendalikan. Laki laki kampungan itu ternyata kalau sudah marah sangat sulit dibujuk.

Kalau begini terus, aku yang rugi. Kehilangan kenyamanan yang diberikan sama kang Bagus. Mau ke mall saja harus mikir seratus kali sekarang mah. Uuuuugh sialan!" rutuk Tuti dengan hati memanas, sedangkan Bagus asik menikmati waktu bersama kedua anaknya. Bagus tak lagi mau ambil pusing apalagi perduli, yang penting anak anaknya yang kini jadi prioritas utamanya.

"Pak, mulai besok, Ani mau kerumah nenek habis dari pulang sekolah

Mau minta diajarin masak. Biar Ani bisa memasak sendiri dan gak harus nunggu ibuk. Ibuk selalu sesukanya kalau mau masak, sering gak masaknya malahan. Padahal bahan bahan dikulkas banyak. Tadi pulang sekolah saja, dirumah gak ada makanan, Ani sama mas Agung bikin mie instan sama telor mata sapi." Ani berucap panjang lebar mengutarakan kelihatan dan uneg-unegnya pada sang bapak. Bagus semakin yakin untuk mengakhirinya pernikahannya dengan Tuti. Karena Tuti semakin hari semakin semaunya saja. Sama anak anaknya pun tak mau perduli.

"Iya, nak. Tapi Ani jangan terlalu dipaksakan ya, karena tugas utama Ani itu belajar. Nanti biar bapak yang bilang ke nenek, kalian makan siangnya dirumah nenek saja. Kalau sore kan ada bapak, biar nanti bapak yang siapkan makannya. Gini gini bapak kalian juga pinter masak loh." sahut Bagus yang berusaha menutupi perasaannya, sedih, marah dan benci bercampur jadi satu. Wanita yang selama ini di cintai begitu tulus, ternyata hanya memanfaatkan dirinya saja.

☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️

Keesokan harinya, setelah anak anaknya berangkat sekolah, dan suaminya sudah pergi bekerja. Tuti yang sudah dandan sangat rapi, mau pergi menemui Warno. Mereka sudah janjian ketemu setiap kali Tuti habis menerima uang jatah belanja dari Bagus.

"Kamu gak bawa apa apa Tut?

Biasanya tiap kali kamu kesini selalu bawa banyak makanan." sambut Warno yang sedari tadi sudah menunggu kedatangan Tuti, perempuan yang hanya dijadikan alat pemuasnya saja, dan Warno juga memanfaatkan Tuti untuk dijadikan mesin ATM nya.

"Lagi gak ada uang aku, mas!

Kang Bagus sekarang sudah perhitungan banget sama aku. Masak aku cuma dikasih jatah tiga ratus ribu saja buat seminggu, mana cukup!" sahut Tuti memasang wajah masam.

"Itu masih lumayan, Tut! Dari pada enggak sama sekali. Aku minta seratus ribu saja buat tambah beli bensin, nanti aku akan ada interview di kantor minyak. Semoga diberi kelancaran, kalau keterima gajinya gede disana!" sambung Warno dengan wajah meyakinkan.

"Kantor minyak?

Memang di sini ada mas?

Dimana tempatnya? kok aku baru denger!" sahut Tuti yang terlihat mengerutkan keningnya.

"Ada pokoknya, tempatnya lumayan jauh sih dari sini, tapi kan yang penting gajinya. Sebulan bisa delapan juta bilang temenku yang sudah kerja disana." sahut Warno dengan memasang mimik serius, membuat Tuti percaya begitu saja dengan omong kosongnya Warno.

"Yasudah, ini tak kasih dua ratus.

Buat pegangan kamu, tapi kalau sudah diterima kerja, jangan lupa kembalikan semua uang yang pernah kamu pinjem ke aku loh, mas!" balas Tuti yang dengan bodohnya menyerahkan uang jatahnya dari Bagus pada Warno di tukang tipu.

"Ti, aku kangen, yuk kita main kuda kudaan.

Biar nanti aku perginya makin semangat!" rayu Warno yang kembali melancarkan aksinya merayu Tuti untuk mendapatkan pelayanan gratis.

Tuti yang sudah dibutakan oleh cinta semunya itu, mau begitu saja dan mereka kembali larut dalam kubangan dosa maksiat.

Takagi dipikirkan kalau dirinya adalah seorang istri dari laki laki yang begitu baik. Namun karena kebodohannya itu, Tuti pasti akan mendapatkan balasan dari perbuatannya.

☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️

jangan lupa mampir juga di karya aku yang lain.

#Tekanan Dari Mantan Suami (Tamat)

#Cinta dalam ikatan Takdir (Tamat)

#Coretan pena Hawa (Tamat)

#Cinta suamiku untuk wanita lain (Tamat)

#Sekar Arumi (Tamat)

#Wanita kedua (Tamat)

#Kasih sayang yang salah (Tamat)

#Cinta berbalut Nafsu ( Tamat )

#Karena warisan Anakku mati di tanganku (Tamat)

#Ayahku lebih memilih wanita Lain (Tamat)

#Saat Cinta Harus Memilih ( Tamat)

#Menjadi Gundik Suami Sendiri [ On going ]

#Bidadari Salju [ On going ]

#Wanita Sebatang Kara { New karya }

#Ganti Istri { New karya }

Peluk sayang dari jauh, semoga kita senantiasa diberikan kesehatan dan keberkahan dalam setiap langkah yang kita jalani.

Haturnuhun sudah baca karya karya Hawa dan jangan lupa tinggalkan jejak dengan like, komentar dan love nya ya say❤️

Terpopuler

Comments

⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️

⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️

geuleuh maksimal sama 2 dedemit 🤮🤮

2023-08-21

2

yuli Wiharjo

yuli Wiharjo

istri pengganti nya dikasih yg lebih baik ya thor, cantik kaya gitu, biar tambah panas nnt kalao udh cerai mah situti nya

2023-05-09

1

sella surya amanda

sella surya amanda

lanjut

2023-05-09

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!