BAB 19. Nasihat Ustadz Hamzah

...Keindahan hidup ini adalah keputusanmu. Sehingga marah dan sedihmu tidak boleh lebih panjang dari kegembiraan mu....

...🍁...

Setelah kondisi Inara lebih baik dari sebelumnya Bu Sisca dan pak Fajar pun keluar dari kamar, membiarkan Inara agar istirahat dengan baik.

Setelah keduanya keluar dari kamar, kini tersisa Tama dan Inara saja. Suasana tampak begitu hening, dengan keduanya yang terdiam dengan pikiran masing-masing.

Tama masih setia berdiri di samping tempat tidur, mengamati kondisi Inara yang tampaknya masih begitu lemah.

Sementara Inara pun juga terus saja membuang pandanganya ke samping, mencoba menyembunyikan kesedihan dan air mata nya dari Tama .

"Kenapa Ra ?"

Enggan memberikan jawaban, Inara masih saja betah dengan kebisuan nya, sungguh masih begitu terkejut dengan kenyataan yang baru saja dia dengar bahkan langsung dari orang tua lelaki yang kini singgah di hatinya.

Hingga seorang pelayan masuk dengan membawa minuman hangat untuk Inara, setelah sebelumnya di perintahkan oleh majikanya untuk dibawa kedalam kamar tamu.

"Letakkan disana mba" titah Tama

"Baik pak"

Setelah meletakkan minuman tersebut, sang pelayan kembali keluar kamar dan meninggalkan keduanya.

"Kamu bisa cerita kalau ada masalah Ra" ujar Tama

Bukan memberikan jawaban justru kini Inara merasa air mata nya tidak lagi dapat dia tahan hingga Isak kan lirih jelas terdengar di telinga Tama. Sejujurnya hal itu cukup membuat Tama berfikir ada masalah apa kah sahabatnya tersebut.

"Justru masalahku saat ini adalah kamu tam" lirih Inara dalam hati

Mendapati Inara yang terus saja betah dengan kebisuan nya , Tama pun mulai merasakan kejenuhan.

"Oke. Kamu istirahat saja dulu, aku akan keluar, kalau butuh sesuatu kau bisa memanggilku atau pelayan disini" ujar Tama

"Tidak perlu !"

"Aku ingin pulang sekarang !! "

Mendengar ucapan dingin dari Inara, seolah Tama merasa terkejut, sebelum Tama ingin keluar kamar, Inara begitu pendiam, namun saat ini justru Inara menginginkan untuk segera pulang.

"Kau yakin" tanya Tama

Bukan memberikan jawaban justru Inara bangkit dari tidurnya, menyibak selimut yang sebelumnya dia kenakan, segera beranjak dari tempat tidur untuk meninggalkan Tama.

Namun baru beberapa langkah Inara kembali menghentikan kakinya. Inara merasakan kepalanya kembali berputar , hingga tubuhnya terhuyung dan hampir saja jatuh ke lantai.

Namun beruntung masih ada Tama disana, hingga dengan sigap Tama menangkap tubuh Inara lagi.

"Sebaiknya kau istirahat Ra"

"Tidak !! aku ingin pulang"

Sejujurnya Tama merasa tidak tega melihat kondisi sang sahabat, namun nyatanya Inara sendiri yang menginginkan untuk segera pulang.

"Baiklah aku akan mengantarkan mu pulang "

Lagi-lagi tidak memberi jawaban , Inara berlalu begitu saja meninggalkan Tama yang masih terpaku di ambang pintu kamar tamu.

***

Sementara Tama sedang dibuat kebingungan dengan ulah dan sikap sahabatnya. Justru Nissa tengah begitu sibuk dengan persiapan pernikahan.

Sejujurnya bukan Nissa yang mempersiapkan pernikahan, kebanyakan saudara-saudaranya Abi dan Ummi nya yang telah mendapatkan kabar mengenai pernikahan Nissa dan kemudian datang, dan yang selanjutnya sibuk mempersiapkan kebutuhan untuk pernikahan Nissa dengan Tama.

Sementara Nissa saat ini tengah berpuasa, dirinya memilih untuk menyibukkan diri dengan Mushaf dan dzikir yang memang sang Abi pesankan pada dirinya.

Mungkin sesekali Nissa juga keluar kamar untuk sekedar menyapa saudara dan keponakan yang datang ke sana.

Hal itu tentu bukan tanpa alasan Nissa lakukan , tentu karena sang Abi memberinya banyak nasihat dan wejangan sebelum Nissa benar-benar melangkah kedalam jenjang pernikahan.

Sejenak lamunan Nissa kembali pada kalimat Abi Hamzah, perihal cobaan dalam pernikahan, atau sebelum pernikahan lebih tepatnya.

Dalam Islam, cobaan menjelang pernikahan adalah ujian dari Allah yang diberikan sebagai pengingat bagi pasangan Muslim agar menjalankan rumah tangga sesuai syariat.

Pernikahan merupakan sebuah momen membahagiakan yang sangat ditunggu oleh pasangan. Meski begitu, tidak dapat dipungkiri bahwa ada saja cobaan yang menghampiri.

Dalam Islam, godaan menjelang pernikahan memang kerap menghampiri kedua calon pengantin. Ini merupakan salah satu ujian yang diberikan Allah SWT sebagai pengingat bagi kedua insan yang hendak membangun rumah tangga atas Ridha-Nya.

Cobaan tersebut diberikan bukan tanpa alasan, melainkan untuk melatih kesabaran calon pasangan agar mereka lebih kuat lagi untuk menata rumah tangga mereka kelak.

Ujian yang menimpa seseorang itu diberikan untuk melihat seberapa besar kesabarannya, serta seberapa besar ia memantapkan diri kepadanya (calon pasangan).

Ini juga agar calon pengantin bisa lebih hebat dalam melewati cobaan ketika sudah berumah tangga. Godaan yang datang adalah pengingat bagi calon pengantin bahwa pernikahan itu bukanlah permainan, maka sebelum masuk ke dalamnya, kita diberikan banyak ujian,”

Jelas ustad Hamzah dengan begitu panjang dan lebar. Selain itu juga ustadz Hamzah mengatakan pada sang putri jika mungkin saja akan ada banyak cobaan sebelumnya yang akan di alami oleh keduanya diantaranya:

Hadirnya orang di masa lalu.

Merupakan salah satu godaan menjelang pernikahan yang kerap menghampiri. Hadirnya orang dari masa lalu alias mantan sering kali membuat hati seseorang menjadi goyah saat melangkah ke pelaminan.

Ini merupakan cobaan berat, karena biasanya di momen seperti ini mantan akan lebih terlihat menarik dari calon pasangan sehingga rasa ragu menikah pun bisa saja muncul.

Merasa tidak cocok dengan kekurangan pasangan.

Dalam mempersiapkan pernikahan, tentunya pasangan akan lebih mengenal satu sama lain. Termasuk dalam hal ini, kekurangan dan sifat masing-masing pun akan mulai terungkap secara perlahan.

Ketika kekurangan pasangan mulai terekspos, hati seseorang mungkin saja menjadi goyah. Pemikiran ragu-ragu pun bisa muncul, misalnya; ‘Kok dia seperti itu?’, ‘Ternyata sifatnya begini, ya’, ‘Sepertinya aku tidak bisa menghadapi dia’.

Masalah keuangan

Tak dapat dipungkiri, masalah finansial juga merupakan salah satu godaan menjelang pernikahan yang kerap membuat calon pengantin pusing kepala memikirkannya. Bahkan, tidak jarang ada yang memutuskan untuk batal menikah karena merasa tak sanggup dari segi finansial.

Kurang percaya diri.

Tak jarang seseorang mengalami overthinking jelang hari pernikahannya. Seorang wanita mungkin akan mempertanyakan apakah dirinya bisa menjadi istri dan ibu yang baik, apakah dirinya cukup mampu untuk mengurus rumah tangga, serta keraguan-keraguan lainnya.

Ada rasa ragu yang muncul secara tiba-tiba

Benar, godaan menjelang pernikahan tidak selamanya memiliki alasan. Terkadang, rasa ragu untuk lanjut menikahi calon pasangan bisa timbul secara tiba-tiba tanpa alasan yang jelas. Ini merupakan salah satu bentuk cobaan yang perlu diwaspadai, karena ini bisa saja menjadi salah satu bentuk muslihat setan yang hendak menggoyahkan tekad calon pengantin beribadah kepada Allah SWT melalui pernikahan.

Tidak hanya sampai di situ, ustadz Hamzah pun juga menjelaskan beberapa cara untuk menangani masalah atau ujian sebelum pernikahan.

Niatkan pernikahan atas nama Allah SWT untuk beribadah kepada-Nya.

Dengan niat yang baik, maka Allah SWT juga akan membantu untuk mempermudah calon pengantin dalam menghadapi cobaan yang ada.

Tanamkan dalam pikiran bahwa menikah berarti bisa menerima kekurangan masing-masing.

Selagi kekurangan pasangan tidak berkaitan dengan tindak kekerasan atau hal yang akan merugikan rumah tangga kalian kelak, terimalah kekurangannya dengan ikhlas. Bila perlu, tidak ada salahnya juga menjalin komunikasi yang baik terkait menghadapi kekurangan masing-masing kelak.

Persiapkan pernikahan secara matang.

Tidak ada salahnya untuk berdiskusi dengan pasangan mengenai tujuan kalian menikah. Misalnya, kalau sudah membangun rumah tangga nanti, kalian akan menjalani kehidupan seperti apa, berencana memiliki anak berapa, dan sebagainya. Samakan tujuan kalian menikah agar tidak muncul keraguan di tengah jalan.

Teruslah berdoa untuk meminta petunjuk dan diberikan keyakinan oleh Allah SWT terkait keputusan menikah. Misalnya, senantiasa berzikir dan meminta ridha-Nya, atau melakukan salat istikharah untuk diberikan kekuatan dan petunjuk.

***

Terpopuler

Comments

Siti Yuliatin

Siti Yuliatin

makasih ilmunya thor..😇

2023-12-30

0

Yani

Yani

Nasehat yang bagus

2023-10-09

1

Eny Hidayati

Eny Hidayati

Nissa tirakat...

2023-08-16

3

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 . Mengenang Kisah Annisa Khairunisa
2 BAB 2. Dokter Tama
3 BAB 3. Ada Apa Dengan Nissa
4 BAB 4. Pratama Wirayudha Sp.JP.
5 BAB 5. Perbincangan Nissa dan Tama
6 BAB 6. Salah Paham
7 BAB 7. Pernikahan
8 BAB 8. Denis Dan Mahira
9 BAB 9. Orang Tua Tama
10 BAB 10. Tingkah Absurd
11 BAB 11. Nissa dan Inara
12 BAB 12. Siasat Bu Sisca
13 BAB 13. Tragedi 2M
14 BAB 14. Bijaksana
15 BAB 15. Lamaran Dadakan
16 BAB 16. Jawaban
17 BAB 17. Bucin
18 BAB 18. Kepanikan
19 BAB 19. Nasihat Ustadz Hamzah
20 BAB 20. Kedatangan Reza
21 BAB 21. Menjelang pernikahan
22 22. SAH !!!
23 BAB 23. Canggung
24 BAB 24. Paham Ilmunya
25 BAB 25. Bercanda Bersama
26 BAB 26. Perhatian Kecil Tama
27 BAB 27. Permintaan Inara.
28 BAB 28. Kekhawatiran Nissa
29 BAB 29. Mesra
30 BAB 30. Gagal Fokus
31 BAB 31. Hadiah
32 BAB 32. Meminta HAK !!
33 BAB 33. Pemanasan
34 BABA 34. Penyatuan
35 BAB 35. Meminta Lagi
36 BAB 36. Kenyataan
37 BAB 37. Rencana
38 BAB 38. Rencana Inara
39 BAB 39. Akhirnya
40 BAB 40. Kegiatan Pagi
41 BAB 41. Meminta Izin Abi
42 BAB 42. Pindah
43 BAB 43. Jihad Istri
44 BAB 44. Ingatan Tama
45 BAB 45. Pertengkaran
46 BAB 46. Tamu tak di undang
47 Pengumuman (NOVEL BARU AUTHOR)
48 BAB 48. Tegang
49 BAB 49. Berfikir positif
50 BAB 50. Malam panjang
51 BAB 51. Harapan
52 BAB 52. Hasil
53 BAB 53. Tak Terduga
54 BAB 54. Kepanikan Tama
55 BAB 55. Akhir
56 ASMARANTIN
Episodes

Updated 56 Episodes

1
BAB 1 . Mengenang Kisah Annisa Khairunisa
2
BAB 2. Dokter Tama
3
BAB 3. Ada Apa Dengan Nissa
4
BAB 4. Pratama Wirayudha Sp.JP.
5
BAB 5. Perbincangan Nissa dan Tama
6
BAB 6. Salah Paham
7
BAB 7. Pernikahan
8
BAB 8. Denis Dan Mahira
9
BAB 9. Orang Tua Tama
10
BAB 10. Tingkah Absurd
11
BAB 11. Nissa dan Inara
12
BAB 12. Siasat Bu Sisca
13
BAB 13. Tragedi 2M
14
BAB 14. Bijaksana
15
BAB 15. Lamaran Dadakan
16
BAB 16. Jawaban
17
BAB 17. Bucin
18
BAB 18. Kepanikan
19
BAB 19. Nasihat Ustadz Hamzah
20
BAB 20. Kedatangan Reza
21
BAB 21. Menjelang pernikahan
22
22. SAH !!!
23
BAB 23. Canggung
24
BAB 24. Paham Ilmunya
25
BAB 25. Bercanda Bersama
26
BAB 26. Perhatian Kecil Tama
27
BAB 27. Permintaan Inara.
28
BAB 28. Kekhawatiran Nissa
29
BAB 29. Mesra
30
BAB 30. Gagal Fokus
31
BAB 31. Hadiah
32
BAB 32. Meminta HAK !!
33
BAB 33. Pemanasan
34
BABA 34. Penyatuan
35
BAB 35. Meminta Lagi
36
BAB 36. Kenyataan
37
BAB 37. Rencana
38
BAB 38. Rencana Inara
39
BAB 39. Akhirnya
40
BAB 40. Kegiatan Pagi
41
BAB 41. Meminta Izin Abi
42
BAB 42. Pindah
43
BAB 43. Jihad Istri
44
BAB 44. Ingatan Tama
45
BAB 45. Pertengkaran
46
BAB 46. Tamu tak di undang
47
Pengumuman (NOVEL BARU AUTHOR)
48
BAB 48. Tegang
49
BAB 49. Berfikir positif
50
BAB 50. Malam panjang
51
BAB 51. Harapan
52
BAB 52. Hasil
53
BAB 53. Tak Terduga
54
BAB 54. Kepanikan Tama
55
BAB 55. Akhir
56
ASMARANTIN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!