Kembali Bersitegang

Jati masih tersenyum ketika menerima balasan dari wanita yang menolongnya malam kemarin.

Begitupun para teman satu genk-nya mereka makin curiga kalau Jati memang kesambet.

"Gue makin takut lihat tuh anak, makin mencurigakan."

"Iya, sejak kapan dia bisa bucin kaya gitu. Ketawa sendiri gara-gara pesan yang dia kirim dibalas sama cewek. Bukannya Jati teman kita anti sama cewek."

"Jati yang dulu anti cewek, tapi sekarang malah sebaliknya, ngejar-ngejar sama cewek. Gue yakin ini ada yang main guna-guna, fix pake banget."

"Secantik apa sih cewek yang dia bilang Teteh itu?"

"Yakin gue mah, cewek itu bukan cewek asli. Tapi cewek jadi-jadian."

"Hey, Bro gue pulang dulu yah. Gue janji bakal sering-sering mampir ke markas the kalongs, untuk sekarang mau rayu Papah dan Mamah dulu biar dikawinin sama si teteh," ucap Jati dengan cuek, padahal ia seharusnya dengar apa  yang dighibahin oleh teman-temanya. Namun, seolah indra pendengarannya sudah konslet, omongan kenceng aja gak kedengaran.

"Jat, loe serius ada cewek itu, gue takut itu cuma cewek jadi-jadian. Loe juga harus tetap waspada di dunia ini itu ada hal mistis kaya gitu," balas Padi yang tetap ngeyel kalau Jati itu kesambet.

Teman-teman Jati yang lain pun serentak menganggukkan kepalanya, yang tandanya mereka semua yakin kalau dirinya diculik kolong wewe.

"Iya gue hati-hati. Oh iya kalian juga siap-siap yah nanti kalau gue nikahan bakal undang miss kun-kun jadi kalian harus siap-siap bakal kepincut juga." Tanpa menunggu lama Jati pun kembali mengayunkan langkahnya, di mana ia sudah matang akan mencoba mengikuti saran dari orang tuanya. Laki-laki itu masih kepikiran apa kata wanita yang sudah membuat tidak bisa tidur.

"Dalam agama saya tidak ada istilah pacaran, kalau ada laki-laki yang datang meminta saya pada Abah itu tandanya jodoh saya."

Itu adalah kata-kata dari Qara yang membuat Jati ingin datang ke abahnya dan meminang wanita berhijab itu untuk dijadikan istri.

Setelah menempuh perjalanan yang tidak memakan waktu lama, akhirnya Jati pun sampai juga ke rumah mewah orang tuanya.

Pandangan mata Jati melihat ada mobil ayah dan ibunya, yang artinya ke dua orang tuanya sudah pulang. Jati sudah menyiapkan diri kalau ia akan bersitegang lagi dengan sang papa, tetapi kali ini ia berjanji tidak akan kabur lagi. Sebagai laki-laki ia akan hadapi sang papa meskipun kadang ucapan papanya itu sangat menyakitkan.

Tatapan mata keluarga yang sedang menikmati makan malam tertuju pada pintu di mana anak sulung mereka datang.

"Jati..."

"Abang..."

Ibu dan kedua adiknya menyambut kepulangan berandalan itu. Hanya Thomy yang memilih diam dan melanjutkan makanya setelah melihat anak yang terkenal urakan itu pulang.

"Sini Jat, kita makan malam." Iren langsung berdiri dan menuntun sang putra untuk menikmati hidangan makan malam yang lezat.

Jati memejamkan matanya, sebenarnya ia sangat malas berasa di situasi yang seperti ini. Sang papah selalu saja membuat ia merasa seperti orang asing yang hanya dititipkan di rumah itu, tetapi sebelum pulang Jati sudah menyiapkan ini semua. Jadi ia kini yang mungkin akan lebih membuka hati untuk sebuah hubungan yang hangat dengan papahnya. Bagaimanapun Thomy adalah papah kandungnya. Sifat keras dari Thomy juga sebagian mengalir dalam dirinya.

"Akhirnya Abang pulang," ucap Nara yang mengembangkan senyumnya, begitupun Noah yang jauh lebih besar dari Nara terlihat bahagia dengan melihat abangnya bisa menikmati makan malam bersama.

"Hal apa yang membuat kamu pulang ke rumah ini?" tanya Thomy dengan suara yang dingin dan juga pandangan mata tetap pada isi  piringnya yang sudah sebagian berpindah ke perut.

Jati mengangkat wajahnya, meskipun sebenarnya ia tidak lapar, tetapi demi menghormati sang ibu yang sudah mengambilkan nasi dan lauk pauknya laki-laki itu pun terpaksa menikmati makanan yang ada di piring. Meskipun rasanya tidak terlalu ia nikmati, karena situasi yang tidak mendukung.

"Jati ingin Papa dan Mama menikahkan Jati dengan seorang wanita, dan Jati akan ikuti apa yang Papa dan Mama inginkan, meninggalkan genk motor dan mulai bekerja di perusahaan Papa," ucap Jati dengan lantang.

Hahaha... Thomy pun tertawa dengan kencang, yang Jati tahu kalau tawa itu adalah tawa mengejek.

"Menikah? Mau dikasih makan apa istri kamu? Ngomong-ngomong sudah berapa bulan wanita itu hamilnya?" tanya Thomy yang langsung membuat Jati kembali meradang.

Brakkkk... laki-laki itu menggebrak meja makan yang menimbulkan kegaduhan.

"Kenapa Papa selalu berpikiran buruk pada anaknya!"

Bersambung....

...****************...

Sembari menunggu kelanjutannya, yukk mampir ke novel bestie othor dijamin bikin kepincut...

Terpopuler

Comments

revinurinsani

revinurinsani

hiiiii kok malah salah sangkaa

2023-12-31

0

Dewi Anggya

Dewi Anggya

papanya kyk lambe...gk dilihat distu ada adik2 nyaaaa....negatif thinking muluuuuu

2023-07-13

0

Mimik Pribadi

Mimik Pribadi

Jngn smpe omongan si papa menyurutkan niat baik Jati utk berubah,,,,

2023-06-23

0

lihat semua
Episodes
1 Sang Raja Jalanan
2 Bantuan Datang
3 Jati, Tak Se-kuat Namanya.
4 Bak Langit dan Bumi
5 Miss Kunti
6 Menggadaikan Rasa Malu
7 Salam dari Miss Kun-kun
8 Kecurigaan Para Sohib
9 Kembali Bersitegang
10 Penolakan dari Thomy
11 Alarm Pagi Hari
12 Sogokan dari Calon Ipar
13 Niat Baik Jati
14 Interview Calon Mantu
15 Keresahan Jati
16 Kesepakatan Jati dan Thomy
17 Berlatih Sholat
18 Janji Jati
19 Berbohong Demi Kebaikan
20 Kemarahan Jati
21 Kecemasan Dewa
22 Apa yang Terjadi?
23 Firasat Buruk Qara
24 Pertengkaran
25 Doa Untuk Jati
26 Bidadari Surga
27 Tangisan Qara
28 OTW Menjenguk Pacar
29 Diagnosa Dokter
30 Doa Untuk Calon Suami
31 Kemarahan Qara
32 Kesempatan Untuk Marah
33 Perkembangan yang Baik
34 Pernikahan Kontrak?
35 Syarat dari Qara untuk Jati
36 Akting Iren dan Qara
37 Bukan, Pagar Makan Tanaman.
38 Cerita Pada Dewa
39 Nasihat dari Dewa
40 Pertanyaan dari Abah
41 Restu Dari Keluarga
42 Nikah Dadakan?
43 Menuju Hari Bahagia
44 Terpesona dengan Kecantikan Calon Istri
45 Surat Kontrak Pernikahan
46 Nasihat Qara
47 Kecurigaan Jati
48 Kepergok?
49 Jati Yang Mulai Curiga
50 Adik Yang Manis
51 Manisnya Nara
52 Kekecewaan Jati
53 Permainan Jati
54 Kejujuran Qara
55 Kesayangan A Jati
56 Pasangan yang Romantis
57 Akting Yang Sempurna
58 Ipar Idaman
59 Kesedihan Nara
60 Perdebatan Iren dan Thomy
61 Istri Rahasia
62 Kejutan Untuk Istri Tercinta
63 Sandiwara Yang Sempurna
64 Pancake dan Risol Mayo produk Teh Qara
65 Siasat Jati
66 Perjuangan Jati
67 Kejutan untuk Qara
68 Kejutan Untuk Qara
69 Deva Merajuk
70 Suami Idaman
71 Kencan Ala ABG
72 Kepergok Nara
73 Ancaman Nara
74 Keisengan Nara
75 Kecurigaan Thomy Pada Nara
76 Kecurigaan Thomy
77 Tangisan Nara
78 Wejangan Jati
79 Jati si Tukang Emosi
80 Anggota Baru
81 Halunya Nara
82 Trio Kwek-Kwek
83 Pembuktian Jati dan Nara
84 Betina Gatel
85 Syarat Minta Maaf
86 Tembakan Para Karyawan
87 Permintaan Aneh Qara
88 Iri?
89 Talak?
90 Kumpulan dengan Anak
91 Thomy Berulah lagi
92 Telepon Misterius
93 Kecurigaan Jati
94 Maaf Dari Thomy?
95 Keputusan Iren
96 Buah Cinta Perjuangan
97 Kado Terindah, Dihari Kemerdekaan (Tamat)
Episodes

Updated 97 Episodes

1
Sang Raja Jalanan
2
Bantuan Datang
3
Jati, Tak Se-kuat Namanya.
4
Bak Langit dan Bumi
5
Miss Kunti
6
Menggadaikan Rasa Malu
7
Salam dari Miss Kun-kun
8
Kecurigaan Para Sohib
9
Kembali Bersitegang
10
Penolakan dari Thomy
11
Alarm Pagi Hari
12
Sogokan dari Calon Ipar
13
Niat Baik Jati
14
Interview Calon Mantu
15
Keresahan Jati
16
Kesepakatan Jati dan Thomy
17
Berlatih Sholat
18
Janji Jati
19
Berbohong Demi Kebaikan
20
Kemarahan Jati
21
Kecemasan Dewa
22
Apa yang Terjadi?
23
Firasat Buruk Qara
24
Pertengkaran
25
Doa Untuk Jati
26
Bidadari Surga
27
Tangisan Qara
28
OTW Menjenguk Pacar
29
Diagnosa Dokter
30
Doa Untuk Calon Suami
31
Kemarahan Qara
32
Kesempatan Untuk Marah
33
Perkembangan yang Baik
34
Pernikahan Kontrak?
35
Syarat dari Qara untuk Jati
36
Akting Iren dan Qara
37
Bukan, Pagar Makan Tanaman.
38
Cerita Pada Dewa
39
Nasihat dari Dewa
40
Pertanyaan dari Abah
41
Restu Dari Keluarga
42
Nikah Dadakan?
43
Menuju Hari Bahagia
44
Terpesona dengan Kecantikan Calon Istri
45
Surat Kontrak Pernikahan
46
Nasihat Qara
47
Kecurigaan Jati
48
Kepergok?
49
Jati Yang Mulai Curiga
50
Adik Yang Manis
51
Manisnya Nara
52
Kekecewaan Jati
53
Permainan Jati
54
Kejujuran Qara
55
Kesayangan A Jati
56
Pasangan yang Romantis
57
Akting Yang Sempurna
58
Ipar Idaman
59
Kesedihan Nara
60
Perdebatan Iren dan Thomy
61
Istri Rahasia
62
Kejutan Untuk Istri Tercinta
63
Sandiwara Yang Sempurna
64
Pancake dan Risol Mayo produk Teh Qara
65
Siasat Jati
66
Perjuangan Jati
67
Kejutan untuk Qara
68
Kejutan Untuk Qara
69
Deva Merajuk
70
Suami Idaman
71
Kencan Ala ABG
72
Kepergok Nara
73
Ancaman Nara
74
Keisengan Nara
75
Kecurigaan Thomy Pada Nara
76
Kecurigaan Thomy
77
Tangisan Nara
78
Wejangan Jati
79
Jati si Tukang Emosi
80
Anggota Baru
81
Halunya Nara
82
Trio Kwek-Kwek
83
Pembuktian Jati dan Nara
84
Betina Gatel
85
Syarat Minta Maaf
86
Tembakan Para Karyawan
87
Permintaan Aneh Qara
88
Iri?
89
Talak?
90
Kumpulan dengan Anak
91
Thomy Berulah lagi
92
Telepon Misterius
93
Kecurigaan Jati
94
Maaf Dari Thomy?
95
Keputusan Iren
96
Buah Cinta Perjuangan
97
Kado Terindah, Dihari Kemerdekaan (Tamat)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!