Alarm Pagi Hari

[Aku besok akan ke rumah kamu untuk membayarkan uang yang aku utang dari kamu.] Itu adalah pesan yang dikirimkan Jati pada wanita berhijab yang menolongnya.

Cukup lama Jati menunggu pesan yang ia kirim dibalas oleh wanita berhijab yang menolongnya. Bahkan laki-laki itu benar-benar baru merasakan hal seperti ini.

[Harus besok banget yah?] itu adalah balasan dari Qara, yang langsung membuat Jati berjingkrak gembira. Rasa bahagianya mengalahkan ia menang taruhan balap motor.

Rasa lelah, ngantuk dan juga marah pada sang papa langsung terobati saat itu juga. Ketika laki-laki itu mendapatkan balasan dari wanita yang sudah menolongnya.

[Bukanya kemarin bilang jangan lama-lama balikin uangnya?]

[Ya udah besok, kalau bisa datangnya setelah duhur yah, aku pulang ngajar habis duhur,]

[Ok, sip] balas Jati itu adalah balasan terakhir dari laki-laki.

"Tapi gimana kalau nanti Papa dan Mamah tidak merestui aku dan Qara yah?" gumam Jati dengan menatap ke langit-langit kamarnya. Bayangan wanita berhijab masih terus mengganggu  kepalanya. Ini adalah pertama kalinya ia merasakan hal yang sangat aneh. Benar kata teman-temanya ia adalah laki-laki yang selalu anti didekati oleh wanita, karena dalam pikiran Jati yang namanya cewek ya, manja dan juga hanya menyusahkan dirinya, tetapi Qara beda. Wanita yang menolongnya itu mandiri dan juga pekerja keras serta sayang dengan keluarga. Dan yang paling utama dia tidak takut hantu dan juga masakannya enak.

Tanpa terasa laki-laki itu pun tertidur dengan pulas nya, apalagi hampir semalaman ia tidak bisa tidur dengan nyaman. Belum badan yang pada sakit karena tidur di atas papan yang tidak rata. Udah gitu ia yang datang ke markas the kalongs dan niatnya ingin istirahat marah teman-temanya pada rusuh alhasil ia tidak bisa tidur dengan tenang.

"Jadi begini yang katanya mau nikah? Kelakuan masih sesuka sendiri. Pulang ke rumah hanya numpang makan enak dan tidur di tempat yang nyaman." Pagi-pagi Jati sudah harus mendengarkan ocehan dari sang papah.

Tidak aneh sih, ini adalah alasan ke sekian yang membuat Jati makin tidak betah untuk tinggal di rumah orang tuanya. Papah adalah orang yang benar-benar tegas, apa yang diucapkan dalam mulutnya laki-laki itu terus berkata yang kurang mengenakan baik pada anaknya baik pada orang yang tidak mentaati peraturan nya. Yah, contohnya Jati ia sangat kenyang diceramahi terus oleh papahnya, alhasil laki-laki itu lebih suka hidup di luar rumah dari pada dapat ceramah terus.

Jati memicingkan matanya sebelah untuk melihat jam berapa sebenarnya kenapa alarm alaminya sudah nyala.

"Apa Jati harus mulai kerja hari ini? Bukanya kata Papah minta Jati untuk membawa wanita yang akan menjadi istri Jati agar Papah tahu kalau wanita itu bukan hamil duluan seperti apa yang Papa katakan," ucap Jati dengan malas laki-laki itu duduk dan bersandar di dasboard tempat tidur.

"Jadi kamu serius mau nikah? Kamu saja umurnya baru dua puluh tahun belum lengkap Jati, kamu benar-benar hanya ingin membuat beban baru sama orang tua kamu," geram Thomy dengan menatap tajam pada sang anak yang justru tetap terlihat santai dengan duduk dan tangan garuk-garuk kepala.

"Kematangan seseorang kan dilihat bukan dari umurnya Pah, bahkan yang lebih muda dari Jati juga banyak yang sudah nikah. Bukanya lebih baik nikah muda dari pada nikah dalam usia matang tetapi zina jalan terus," balas Jati dengan santai.

"Memang kematangan seseorang tidak dilihat dari usianya, tapi untuk usia  seperti kamu, dan juga kamu yang masih terlalu muda dan belum punya penghasilan, yang ada istri kamu hanya akan menjadi beban Papah dan Mamah, lebih baik kamu pikirkan lagi," ucap Thomy dengan bersiap ia akan pergi dari kamar anak sulungnya. Lama-lama di kamar anaknya Thomy bisa darah tinggi.

"Papah tenang saja, Jati akan tanggung jawab dengan semua yang terjadi dengan istri Jati nantinya." Meskipun Thomy sudah keluar dari kamar Jati tetapi laki-laki itu yakin kalau Papahnya masih mendengar apa yang ia katakan. Sedangkan ia yang melihat kalau jarum jam masih menunjukan waktu yang masih terlalu pagi untuk bangun pun, memilih untuk tidur kembali.

Urusan nanti papah atau mamahnya ngomel lagi laki-laki itu sudah sangat hafal dengan kebiasaan sang papa yang selalu ngomel itu. Jadi ia akan kembali tidur, dan omelan bisa dipikirkan nanti.

"Dasar anak tidak tahu diri, Papah heran sama anak itu bisa-bisanya dia berpikiran kalau mau nikah usia saja baru dua puluh tahun, dan juga belum punya pekerjaan, tapi malah mau nikah," gerundel Thomy begitu turun dari lantai dua.

"Siapa yang mau nikah Pah?" tanya Iren dengan menyiapkan bekal untuk kedua putra dan putrinya sebelum nanti ia dan suami juga akan bekerja.

"Siapa lagi kalau bukan berandalan itu."

"Jati maksud Papah? Emang yang dia katakan semalam benar kalau ia akan nikah?" tanya Iren lagi, wanita paruh baya itu pun sama berpikir kalau Jati hanya iseng seperti jatuh cinta seperti halanya anak muda pada umumnya atau sering disebut dengan istilah cinta monyet.

"Tau lah, nanti katanya dia bakal bawa calonya ke rumah ini, Papah jadi penasaran kaya apa sih wanita itu. Paling juga wanita itu hanya ngincar harta anak itu dan numpang makan pada kita."

"Ya udah biarkan kasih kesempatan dia bawa cewek itu ke sini. Kalau kita setuju lanjutkan kalau tidak ya kita bisa minta Jati akhiri toh kalau anak itu tidak benar-benar hamil harusnya mau meninggalkan Jati," ucap Iren agar sang suami tidak uring-uringan terus.

"Benar juga apa yang Mamah bilang."

Bersambung.....

...****************...

Terpopuler

Comments

revinurinsani

revinurinsani

huuu mencela sebelum bercermin...harta terusss dikiran orang sultan 🥲

2023-12-31

0

Kamsia

Kamsia

mungkin sbgian org kaya hal utama yaitu hrt

2023-07-17

0

Nanda Lelo

Nanda Lelo

knp sih harta trus yg jadi tolak ukur???

2023-06-17

2

lihat semua
Episodes
1 Sang Raja Jalanan
2 Bantuan Datang
3 Jati, Tak Se-kuat Namanya.
4 Bak Langit dan Bumi
5 Miss Kunti
6 Menggadaikan Rasa Malu
7 Salam dari Miss Kun-kun
8 Kecurigaan Para Sohib
9 Kembali Bersitegang
10 Penolakan dari Thomy
11 Alarm Pagi Hari
12 Sogokan dari Calon Ipar
13 Niat Baik Jati
14 Interview Calon Mantu
15 Keresahan Jati
16 Kesepakatan Jati dan Thomy
17 Berlatih Sholat
18 Janji Jati
19 Berbohong Demi Kebaikan
20 Kemarahan Jati
21 Kecemasan Dewa
22 Apa yang Terjadi?
23 Firasat Buruk Qara
24 Pertengkaran
25 Doa Untuk Jati
26 Bidadari Surga
27 Tangisan Qara
28 OTW Menjenguk Pacar
29 Diagnosa Dokter
30 Doa Untuk Calon Suami
31 Kemarahan Qara
32 Kesempatan Untuk Marah
33 Perkembangan yang Baik
34 Pernikahan Kontrak?
35 Syarat dari Qara untuk Jati
36 Akting Iren dan Qara
37 Bukan, Pagar Makan Tanaman.
38 Cerita Pada Dewa
39 Nasihat dari Dewa
40 Pertanyaan dari Abah
41 Restu Dari Keluarga
42 Nikah Dadakan?
43 Menuju Hari Bahagia
44 Terpesona dengan Kecantikan Calon Istri
45 Surat Kontrak Pernikahan
46 Nasihat Qara
47 Kecurigaan Jati
48 Kepergok?
49 Jati Yang Mulai Curiga
50 Adik Yang Manis
51 Manisnya Nara
52 Kekecewaan Jati
53 Permainan Jati
54 Kejujuran Qara
55 Kesayangan A Jati
56 Pasangan yang Romantis
57 Akting Yang Sempurna
58 Ipar Idaman
59 Kesedihan Nara
60 Perdebatan Iren dan Thomy
61 Istri Rahasia
62 Kejutan Untuk Istri Tercinta
63 Sandiwara Yang Sempurna
64 Pancake dan Risol Mayo produk Teh Qara
65 Siasat Jati
66 Perjuangan Jati
67 Kejutan untuk Qara
68 Kejutan Untuk Qara
69 Deva Merajuk
70 Suami Idaman
71 Kencan Ala ABG
72 Kepergok Nara
73 Ancaman Nara
74 Keisengan Nara
75 Kecurigaan Thomy Pada Nara
76 Kecurigaan Thomy
77 Tangisan Nara
78 Wejangan Jati
79 Jati si Tukang Emosi
80 Anggota Baru
81 Halunya Nara
82 Trio Kwek-Kwek
83 Pembuktian Jati dan Nara
84 Betina Gatel
85 Syarat Minta Maaf
86 Tembakan Para Karyawan
87 Permintaan Aneh Qara
88 Iri?
89 Talak?
90 Kumpulan dengan Anak
91 Thomy Berulah lagi
92 Telepon Misterius
93 Kecurigaan Jati
94 Maaf Dari Thomy?
95 Keputusan Iren
96 Buah Cinta Perjuangan
97 Kado Terindah, Dihari Kemerdekaan (Tamat)
Episodes

Updated 97 Episodes

1
Sang Raja Jalanan
2
Bantuan Datang
3
Jati, Tak Se-kuat Namanya.
4
Bak Langit dan Bumi
5
Miss Kunti
6
Menggadaikan Rasa Malu
7
Salam dari Miss Kun-kun
8
Kecurigaan Para Sohib
9
Kembali Bersitegang
10
Penolakan dari Thomy
11
Alarm Pagi Hari
12
Sogokan dari Calon Ipar
13
Niat Baik Jati
14
Interview Calon Mantu
15
Keresahan Jati
16
Kesepakatan Jati dan Thomy
17
Berlatih Sholat
18
Janji Jati
19
Berbohong Demi Kebaikan
20
Kemarahan Jati
21
Kecemasan Dewa
22
Apa yang Terjadi?
23
Firasat Buruk Qara
24
Pertengkaran
25
Doa Untuk Jati
26
Bidadari Surga
27
Tangisan Qara
28
OTW Menjenguk Pacar
29
Diagnosa Dokter
30
Doa Untuk Calon Suami
31
Kemarahan Qara
32
Kesempatan Untuk Marah
33
Perkembangan yang Baik
34
Pernikahan Kontrak?
35
Syarat dari Qara untuk Jati
36
Akting Iren dan Qara
37
Bukan, Pagar Makan Tanaman.
38
Cerita Pada Dewa
39
Nasihat dari Dewa
40
Pertanyaan dari Abah
41
Restu Dari Keluarga
42
Nikah Dadakan?
43
Menuju Hari Bahagia
44
Terpesona dengan Kecantikan Calon Istri
45
Surat Kontrak Pernikahan
46
Nasihat Qara
47
Kecurigaan Jati
48
Kepergok?
49
Jati Yang Mulai Curiga
50
Adik Yang Manis
51
Manisnya Nara
52
Kekecewaan Jati
53
Permainan Jati
54
Kejujuran Qara
55
Kesayangan A Jati
56
Pasangan yang Romantis
57
Akting Yang Sempurna
58
Ipar Idaman
59
Kesedihan Nara
60
Perdebatan Iren dan Thomy
61
Istri Rahasia
62
Kejutan Untuk Istri Tercinta
63
Sandiwara Yang Sempurna
64
Pancake dan Risol Mayo produk Teh Qara
65
Siasat Jati
66
Perjuangan Jati
67
Kejutan untuk Qara
68
Kejutan Untuk Qara
69
Deva Merajuk
70
Suami Idaman
71
Kencan Ala ABG
72
Kepergok Nara
73
Ancaman Nara
74
Keisengan Nara
75
Kecurigaan Thomy Pada Nara
76
Kecurigaan Thomy
77
Tangisan Nara
78
Wejangan Jati
79
Jati si Tukang Emosi
80
Anggota Baru
81
Halunya Nara
82
Trio Kwek-Kwek
83
Pembuktian Jati dan Nara
84
Betina Gatel
85
Syarat Minta Maaf
86
Tembakan Para Karyawan
87
Permintaan Aneh Qara
88
Iri?
89
Talak?
90
Kumpulan dengan Anak
91
Thomy Berulah lagi
92
Telepon Misterius
93
Kecurigaan Jati
94
Maaf Dari Thomy?
95
Keputusan Iren
96
Buah Cinta Perjuangan
97
Kado Terindah, Dihari Kemerdekaan (Tamat)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!