Bab 16. Alika Kepergok

Bab 16.

Hafsah janjian bertemu dengan Azizah. Baru kali ini mereka bisa bertemu karena Azizah beberapa hari yang lalu pergi ke luar kota. Mereka berdua akan membicarakan tentang foto yang diambil oleh perempuan itu ketika sedang makan siang bersama teman kerjanya.

"Foto itu bukan rekayasa. Aku sendiri yang mengambilnya karena takut salah orang. Ada saksinya, kok. Aku foto mereka berdua juga atas ide teman-teman," aku Azizah.

"Aku belum memberi tahu sama Bang Ali tentang foto ini. Kalau ada foto yang prianya saja mungkin aku bisa tanyakan dulu siapa dia. Tapi kalau foto Alika dan laki-laki yang saling merangkul mesra begini, takutnya malah menjadi masalah karena ternyata memang saudara mereka," jelas Hafsah dengan perasaan bimbang.

"Apa kamu pernah melihat laki-laki ini saat acara kumpul keluarga suami kamu itu?" tanya Azizah.

Hafsah menggelengkan kepala karena selama menjadi istrinya Ali, dia belum pernah bertemu dengan orang yang ada di foto. Keluarga Ali dari pihak ibunya memang keluarga besar, sedangkan dari pihak keluarga ayahnya hanya tinggal beberapa orang saja. Rata-rata mereka punya satu atau dua anak saja, jadi bukan keluarga besar.

Saat sedang minum Hafsah tersedak saat melihat Alika dengan laki-laki asing. Seorang laki-laki dewasa yang memiliki perawakan tinggi, mereka berjalan sambil bergandengan tangan dan tersenyum lebar. Mereka terlihat seperti pasangan yang romantis.

"Bukannya itu adik iparnya? Kok, laki-laki berbeda dengan yang di foto. Apa dia punya banyak pacar atau ini pacar baru?" tanya Azizah dengan terheran-heran.

"Aku tidak tahu," jawab Hafsah.

"Apa kita samperin mereka? Atau kamu telepon dia? Tes kejujurannya," kata Azizah.

Azizah tahu kalau Hafsah sering mendapatkan perlakuan tidak baik dari ibu mertua dan adik iparnya ini. Jika saja dulu dia tidak datang ke rumahnya mungkin tidak akan tahu dengan perlakuan yang didapatkan oleh sahabat baiknya ini. Azizah juga membela Hafsah di depan para tetangganya yang sudah kehasut oleh Ruqoyah.

Hafsah pun mencoba menghubungi Alika dan gadis itu menolak panggilan darinya. Bahkan saat melakukan panggilan untuk kedua kalinya, nomer Alika sudah tidak aktif.

Tanpa sepengetahuan Hafsah, Azizah merekam Alika dengan laki-laki itu. Hal yang membuat Hafsah dan Azizah terkejut adalah kedua sejoli itu berciuman di tempat umum tanpa tahu malu.

"Aku yakin kalau laki-laki itu bukan saudaranya karena mereka berani melakukan itu di tempat terbuka seperti ini," ucap Azizah.

"Ini tidak bisa dibiarkan. Kasihan kalau sampai Alika jatuh ke dalam lubang dosa," kata Hafsah lalu beranjak menuju ke meja di mana Alika dan lelaki itu masih bercumbu dengan mesra.

"Alika," panggil Hafsah.

Jantung Alika secara melompat dari tempatnya saat kepergok oleh kakak iparnya. Dia sedang melakukan kencan dengan laki-laki yang menyewa dirinya. Gadis itu akan menemani makan siang dan jalan-jalan menghabiskan waktu bersama.

"Mbak Hafsah?" Suara Alika bergetar.

Sungguh perempuan itu sangat ketakutan. Dia takut kalau kakak iparnya sampai mengadukan hal ini kepada kakaknya.

"Siapa dia?" tanya Hafsah kepada laki-laki yang sedang bersama Alika.

"Dia kekasihku, Mbak," ucap Alika berbohong.

"Apa Bang Ali sudah tahu tentangnya?" tanya Hafsah.

"Belum, karena nanti aku akan mengenalkan dia jika sudah selesai ujian semester," jawab Alika.

"Tadi, Mbak lihat kamu berciuman dengannya. Kalian harus bisa jaga diri, jangan sampai jatuh lebih jauh akan dosa zina ini," tukas perempuan bercadar itu.

Laki-laki yang duduk bersama Alika terus menatap ke arah Hafsah. Dia terpesona dengan suara lembut dan cara bicara wanita itu ketika bicara dengan Alika.

"Iya, Kak. Kami akan lebih menahan diri agar jangan sampai terulang kembali," sahut Alika dengan sedikit rasa kesal karena sudah dinasehati oleh kakak iparnya.

"Dan untuk kamu …." Hafsah tidak tahu siapa namanya.

"Saya Romi, Mbak," ucap laki-laki itu saat sadar Hafsah menatapnya tajam.

"Romi, jika kamu memang mencintai Alika, seharusnya kamu bisa menjaga dia dan jangan sampai kalian melakukan hal-hal yang dilarang dalam agama," kata Hafsah dan Romi tanpa sadar mengangguk.

"Dan jika kamu memang benar-benar serius dengan hubungan kalian datang ke rumah dan bicara baik-baik kepada keluarga Alika untuk mendapatkan restu," lanjut Hafsah dan membuat Romi semakin terpesona. Ini dikarenakan saat bicara dengannya, nada bicaranya sangat tegas, berbeda ketika bicara dengan adik iparnya tadi.

"Iya, Kak. Saya akan bicarakan ini dengan Alika," tukas Romi dengan sopan.

Alika merutuki Hafsah dan Romi. Dia di sini sekarang adalah untuk kerja mencari uang. Romi memberinya uang satu juta untuk menemani makan siang bersama. Mereka akan kencan sekitar satu jam. Setelah itu mereka akan berpisah kembali menjalani aktivitas masing-masing.

***

Ruqoyah uring-uringan di rumah sendirian. Saat dia naik ke lantai atas, Hafsah tidak ada di sana.

"Dasar menantu tidak berguna! Meninggalkan aku sendirian di rumah. Pergi ke mana dia?" Ruqoyah meracau sambil mondar-mandir di ruang depan.

Tadi dia pergi tidak bilang-bilang sama Hafsah. Begitu pulang ke rumah dia masuk ke kamarnya lalu mengeluarkan oleh-oleh untuk dibagikan ke tetangga. Namun, saat pulang di rumah malah tidak ada siapa-siapa.

Tidak lama kemudian ada sebuah mobil berhenti di depan pagar rumah. Terlihat Hafsah dan Alika turun dari sana. Tentu saja ini membuat Ruqoyah mengangakan mulutnya. Dia berpikir sejak kapan anak dan menantunya itu aku dan jalan-jalan bersama.

"Apa selagi pergi dari sini hubungan mereka menjadi baik, ya?"

"Jangan-jangan si Hafsah beneran sudah hamil makanya Alika jadi baikan sama dia," gumam Ruqoyah.

"Kalau begini aku gagal mau menjadikan Sarah menantu, dong!" lanjut ibunya Ali.

"Assalamualaikum," salam Hafsah saat masuk ke rumah.

"Wa'alaikumsalam. Tumben kalian pergi berdua tidak ajak-ajak ibu," balas Ruqoyah.

"Siapa yang pergi jalan-jalan berdua sama dia," bantah Alika sambil berjalan menuju kamarnya.

Lagi-lagi Ruqoyah melongo mulutnya. Dia tidak mengerti kenapa putrinya bicara seperti itu.

'Bukannya mereka tadi naik mobil yang sama saat pulang ke rumah?' batin Ruqoyah.

"Bu, aku mau ganti pakaian dulu," kata Hafsah meminta izin.

"Tunggu. Ada yang mau ibu tanyakan," ucap wanita paruh baya itu dengan menatap ke arah sang menantu.

"Ada apa, Bu?" tanya Hafsah merasa aneh karena Ruqoyah bertanya dengan nada lembut.

"Apa kamu beneran sedang hamil?" tanya Ruqoyah balik dengan tatapan binar.

***

Jawaban apa yang akan diberikan oleh Hafsah? Akankah kelakuan Alika yang suka menawarkan jasa kencan cepat terbongkar? Ikuti terus kisah mereka, ya!

Terpopuler

Comments

Muhamad Bardi

Muhamad Bardi

insyallah nenek lampir doakan saja hafsah cepat hamil..😊😊

2023-05-09

2

Nurlaela

Nurlaela

belum

2023-05-09

3

Srimurni Nurjanah Sitorus

Srimurni Nurjanah Sitorus

semoga Ruqoyah tau kelakuan si Alika thor

2023-05-09

3

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Perintah Mertua
2 Bab 2. Fitnah Mertua
3 Bab 3. Ajakan Taruhan Dari Mertua
4 Bab 4. Uang Tabungan Habis
5 Bab 5. Pertemuan Kembali Dengan Sarah
6 Bab 6. Keluarga Ali
7 Bab 7. Sisi Lain Dari Alika
8 Bab 8. Fitnah Lagi
9 Bab 9. Sarah Bertemu Dengan Ruqoyah
10 Bab 10. Sarah Mendekati Ruqoyah
11 Bab 11. Hafsah Cemburu
12 Bab 12. Poligami
13 Bab 13. Membahagiakan Hafsah
14 Bab 14. Malam Yang Indah
15 Bab 15. Berasa Pengantin Baru
16 Bab 16. Alika Kepergok
17 Bab 17. Fitnah Dari Alika
18 Bab 18. Kenyataan Yang Sesungguhnya
19 Bab 19. Makan Siang Bersama
20 Bab 20. Kenapa Ruqoyah Berubah
21 Bab 21. Kegusaran Ali
22 Bab 22. Makan Malam Bersama Sarah
23 Bab 23. Sarah Dibuat Mati Kutu
24 Bab 24. Kemarahan Ali
25 Bab 25. Liburan Di Villa
26 Bab 26. Kejahatan Sarah Kepada Hafsah
27 Bab 27. Aksi Ruqoyah
28 Bab 28. Hamil!
29 Bab 29. Viral
30 Bab 30. Apa Dosaku?
31 Bab 31. Pertemuan Dengan Keluarga Om Bimo
32 Bab 32. Punya Menantu Kaya Raya
33 Bab 33. Jebakan Sarah
34 Bab 34. Permainan Panas Ali
35 Bab 35. Sakitnya Perasaan
36 Bab 36. Video Viral Ali - Sarah
37 Bab 37. Ali Kecelakaan
38 Bab 38. Percayalah Kepadaku!
39 Bab 39. Dipecat
40 Bab 40. Gara-Gara Video Viral
41 Bab 41. Hari Pernikahan Alika
42 Bab 42. Hati Yang Terus Tersakiti
43 Bab 43. Tekanan Ruqoyah
44 Bab 44. Hafsah Menghilang
45 Bab 45.
46 Bab 46. Kejujuran Hafsah
47 Bab 47. Maafkan Ibu, Hafsah
48 Bab 48. Cucu Untuk Ibu
49 Bab 49. Karma
50 Bab 50. Liburan
51 Bab 51. Perlakuan Untuk Alika
52 Bab 52. Ruqoyah Menemui Alika
53 Bab 53. Taubatnya Alika
54 Bab 54. Arti Keberadaan Alika
55 Bab 55. Bimo Selingkuh
56 Bab 56. Ketahuan
57 bab 57. Pulang
58 Bab 58. Sarah Kembali Beraksi
59 Bab 59. Kebenaran Di Malam Itu
60 Bab 60. Gertakan Untuk Hafsah
61 Bab 61. Kejahatan Terencana
62 Bab 62. Hafsah & Alika Melahirkan
63 Bab 63. Yasmin Sebenarnya
64 Bab 64. Ketegangan Di Rumah Sakit
65 Bab 65. Pertemuan Semua Orang
66 Bab 66. Sarah Menyusup
67 Bab 67. Keluarga Ali Hidup Bahagia
Episodes

Updated 67 Episodes

1
Bab 1. Perintah Mertua
2
Bab 2. Fitnah Mertua
3
Bab 3. Ajakan Taruhan Dari Mertua
4
Bab 4. Uang Tabungan Habis
5
Bab 5. Pertemuan Kembali Dengan Sarah
6
Bab 6. Keluarga Ali
7
Bab 7. Sisi Lain Dari Alika
8
Bab 8. Fitnah Lagi
9
Bab 9. Sarah Bertemu Dengan Ruqoyah
10
Bab 10. Sarah Mendekati Ruqoyah
11
Bab 11. Hafsah Cemburu
12
Bab 12. Poligami
13
Bab 13. Membahagiakan Hafsah
14
Bab 14. Malam Yang Indah
15
Bab 15. Berasa Pengantin Baru
16
Bab 16. Alika Kepergok
17
Bab 17. Fitnah Dari Alika
18
Bab 18. Kenyataan Yang Sesungguhnya
19
Bab 19. Makan Siang Bersama
20
Bab 20. Kenapa Ruqoyah Berubah
21
Bab 21. Kegusaran Ali
22
Bab 22. Makan Malam Bersama Sarah
23
Bab 23. Sarah Dibuat Mati Kutu
24
Bab 24. Kemarahan Ali
25
Bab 25. Liburan Di Villa
26
Bab 26. Kejahatan Sarah Kepada Hafsah
27
Bab 27. Aksi Ruqoyah
28
Bab 28. Hamil!
29
Bab 29. Viral
30
Bab 30. Apa Dosaku?
31
Bab 31. Pertemuan Dengan Keluarga Om Bimo
32
Bab 32. Punya Menantu Kaya Raya
33
Bab 33. Jebakan Sarah
34
Bab 34. Permainan Panas Ali
35
Bab 35. Sakitnya Perasaan
36
Bab 36. Video Viral Ali - Sarah
37
Bab 37. Ali Kecelakaan
38
Bab 38. Percayalah Kepadaku!
39
Bab 39. Dipecat
40
Bab 40. Gara-Gara Video Viral
41
Bab 41. Hari Pernikahan Alika
42
Bab 42. Hati Yang Terus Tersakiti
43
Bab 43. Tekanan Ruqoyah
44
Bab 44. Hafsah Menghilang
45
Bab 45.
46
Bab 46. Kejujuran Hafsah
47
Bab 47. Maafkan Ibu, Hafsah
48
Bab 48. Cucu Untuk Ibu
49
Bab 49. Karma
50
Bab 50. Liburan
51
Bab 51. Perlakuan Untuk Alika
52
Bab 52. Ruqoyah Menemui Alika
53
Bab 53. Taubatnya Alika
54
Bab 54. Arti Keberadaan Alika
55
Bab 55. Bimo Selingkuh
56
Bab 56. Ketahuan
57
bab 57. Pulang
58
Bab 58. Sarah Kembali Beraksi
59
Bab 59. Kebenaran Di Malam Itu
60
Bab 60. Gertakan Untuk Hafsah
61
Bab 61. Kejahatan Terencana
62
Bab 62. Hafsah & Alika Melahirkan
63
Bab 63. Yasmin Sebenarnya
64
Bab 64. Ketegangan Di Rumah Sakit
65
Bab 65. Pertemuan Semua Orang
66
Bab 66. Sarah Menyusup
67
Bab 67. Keluarga Ali Hidup Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!