Bab 14. Malam Yang Indah

Bab 14

Alika dan Om Bimo datang ke sebuah pertemuan di sebuah klub malam. Gadis itu tidak tahu kalau pertemuan akan di lakukan di sana.

"Om, kok, tempatnya di tempat seperti ini?" tanya Alika dengan rasa takut.

"Tenang saja, kita ada di ruangan private. Karena memang yang punya acara ingin mengadakan di sini. Tenang saja tidak semua makanan yang ada di sini itu minuman beralkohol. Ada juga jus dan air mineral," jawab Om Bimo bisa melihat ketakutan dari garis wajah sang pujaan hati.

"Aku dilarang minum minuman keras, Om. Jadi, jangan coba-coba suruh aku nanti minum minuman seperti itu," ucap Alika dengan tatapan tajam.

"Iya, Sayang. Aku akan selalu menjaga kamu," kata Om Bimo.

Malam ini Alika tampil sangat cantik bahkan dandanannya sengaja dirias agar terlihat lebih dewasa agar sepadan dengan Om Bimo. Gaun malam yang dikenakan olehnya juga sangat cantik meski menampilkan dada dan bahu juga kakinya yang jenjang.

Kedatangan Alika dan Om Bimo mencuri perhatian orang-orang yang ada di ruangan itu. Mereka terpesona oleh kecantikan Alika dan bentuk tubuhnya yang aduhai. Hal ini membuat gadis itu kurang nyaman karena banyak lelaki hidung belang terus menatap lapar ke arahnya. Dia pun memegang erat tangan laki-laki yang berjalan disampingnya.

"Halo, Bimo. Siapa yang kamu bawa ini? Cantik sekali dia," tanya seorang laki-laki berwajah bule dan bicara bahasa Indonesia dengan kaku.

"Halo, Mister Demitri. Kenalkan ini kekasih aku, namanya Alika," jawab Om Bimo dengan senyum penuh bangga karena bisa membawa Alika yang berwajah cantik.

Alika dan Mister Demitri pun saling menjabat tangan. Bule itu mencium punggung tangan gadis itu dan membuatnya terkejut.

"Mister, Anda jangan berlebihan begini. Lihat dia ketakutan." Bahkan Om Bimo pun langsung menarik tubuh Alika agar menempel kepadanya.

"Oh, maaf. Aku kira dia sama dengan yang lainnya. Tadinya aku juga mau ajak tidur bersamaku," ucap Mister Demitri sambil tertawa.

'Ih, amit-amit! Siapa yang mau tidur dengan kakek tua begitu,' batin Alika.

Mister Dimitri adalah laki-laki berkebangsaan Amerika. Sebenarnya usia dia baru 50 tahun, tetapi terlihat seperti 60 tahunan. Berbanding terbalik dengan Om Bimo yang terlihat muda 10 tahun. Padahal kedua orang itu terpaut usia 7 tahun, tapi terlihat seperti ayah dan anak.

Setelah selesai membicarakan kerja sama bisnis, orang-orang itu pun berpesta. Mereka berdansa dan menari bersama dan semakin malam keadaan semakin memanas.

Alika tidak menyangka akan bertemu dengan saingannya semasa sekolah. Dia adalah Yasmin. Keduanya masih saja tidak bisa akur di mana pun mereka bertemu.

"Wah, ternyata kamu peliharaan laki-laki tua begitu," sindir Alika setelah tahu Yasmin datang dengan seorang laki-laki paruh baya yang memiliki perut buncit dan kepala botak bagian depannya.

"Tidak masalah selagi dia bisa memenuhi keinginan aku," balas Yasmin.

"Apa sekarang kamu sudah berubah menjadi wanita penghibur yang jatuh dari pelukan laki-laki ke pelukan laki-laki lainnya," ucap Alika masih menyindir Yasmin. Dia sendiri tidak merasa tidak beda jauh dengannya.

"Apa maksud kamu?" Yasmin melotot kepada Alika.

"Minggu kemarin aku melihat kamu sedang berjalan ke sebuah hotel bintang seorang laki-laki yang penampilannya seperti pegawai kantoran. Lalu, tiga hari yang lalu aku melihat kamu berjalan dengan seorang laki-laki muda seperti seorang mahasiswa," jelas Alika yang kebetulan dia juga sedang berkencan di sekitar tempat itu.

"Bukannya kamu juga sama saja. Aku tahu siapa istri dari laki-laki yang datang bersama kamu tadi," balas Yasmin dengan senyum mengejek.

"Setidaknya aku tidak pernah mau tidur dengan mereka. Sementara kamu sudah tidur dengan banyak laki-laki," ujar Alika dengan niat merendahkan Yasmin dan membuat wanita itu menatapnya dengan penuh amarah.

***

Sementara itu, Hafsah merasa sangat bahagia malam ini. Itu dikarenakan Ruqoyah mendapat telepon dari adiknya yang meminta untuk menemaninya karena suami dan anaknya sedang tidak ada di rumah. 

Setelah hampir empat bulan dia merasa ketegangan dan menahan diri agar selalu bersabar, kini bisa melewati malam yang penuh dengan ketenangan dan tentunya limpahan cinta dari sang suami. Mereka merasa sedang melakukan bulan madu. Tawa canda sepasang suami istri itu menghiasi rumah yang belakangan diisi dengan suara teriakan Ruqoyah dan Alika.

Ali senang melihat Hafsah tertawa lepas. Beberapa kali dia sengaja menggelitik tubuh istrinya, karena dia senang mendengar suara tawanya.

"Sudah, Bang. Aku lelah tertawa terus dari tadi," kata Hafsah sambil memeluk tubuh Ali agar tangannya tidak menggelitik lagi.

"Sering-seringlah tertawa seperti barusan, Sayang. Sudah lama sekali aku tidak mendengar tawamu yang seperti tadi," ucap Ali sambil menatap sang istri dengan penuh damba.

"Tidur, yuk!" ajak Hafsah.

"Tidak. Sebelum kita ibadah malam," bisik Ali dan membuat Hafsah tersenyum malu.

Sekarang Hafsah sudah tidak malu lagi saat menggunakan lingerie di hadapan Ali dan menggodanya. Justru sekarang dia merasa senang saat mendapat respon baik dari sang suami. Dia sengaja membeli beberapa lingerie dengan berbagai warna dan model. Ternyata Ali paling suka kalau Hafsah memakai lingerie warna merah dan hitam, katanya terlihat lebih sangat menggoda dibandingkan warna yang lain.

Hafsah duduk dipangkuan Ali lalu memberikan kecupan di wajah laki-laki itu dengan lembut. Ali pun membalasnya dengan mesra dan membuat Hafsah mengeluarkan suara melodinya yang indah dan semakin membangkitkan gairah Ali.

"Alluhumma janibnasyaithana wa janibnasyaithana." Ali membacakan doa dengan lirih.

'Ya Allah jauhkanlah kami dari gangguan setan dan jauhkanlah setan dari rezeki (bayi) kami yang akan Engkau anugerahkan kepada kami,' batin Hafsah berdoa dengan penuh harap.

Ali dan Hafsah saling memberikan kepuasan untuk pasangannya. Setelah hampir satu jam Ali kembali mencapai kepuasan untuk kedua kalinya.

'Ya Allah jadikanlah nutfah kami ini menjadi keturunan yang baik (Sholeh),' batin Ali berdoa saat mengeluarkan benihnya.

Nafas keduanya memburu dan keringat membasahi sekujur tubuh mereka. Ali mencium kening Hafsah dengan mesra dan sang istri memberikan kecupan di bibir suaminya. Setelah selesai dengan pergumulan panas, tetapi jaminan mendapat pahala. Mereka pun membaca doa, "Alhamdulillahi lladzii khalaqa minal mata i basyaraa."

Keduanya berharap kalau ibadah malam ini akan membuahkan hasil. Setelah itu mereka pun mandi bersama.

***

Alika membuka matanya dia merasa sakit kepalanya dan sakit di sekujur tubuhnya. Saat dia sadar dirinya sedang berada di tempat asing.

'Ini di mana?' kata Alika dalam hatinya sambil memegang kepalanya yang terasa sakit.

***

Dimanakah Alika menghabiskan malamnya? Akankah kabar bahagia yang diharapkan oleh Ali dan Hafsah akan segera menghampiri mereka? Ikuti terus kisah mereka, ya!

Terpopuler

Comments

Srimurni Nurjanah Sitorus

Srimurni Nurjanah Sitorus

semoga Hafsah hamil dan Alika akan menanggung malu sebentar lagi hamil anak om Bimo

2023-05-09

3

Srimurni Nurjanah Sitorus

Srimurni Nurjanah Sitorus

semoga Hafsah hamil dan Alika akan menanggung malu sebentar lagi hamil anak om Bimo

2023-05-09

3

Muhamad Bardi

Muhamad Bardi

hahahahaaa...kena kamu alika siap" ruqoyah kamu akan mendapatkan kejutan dari anak kesayanganmu..🤣🤣🤣

2023-05-09

3

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Perintah Mertua
2 Bab 2. Fitnah Mertua
3 Bab 3. Ajakan Taruhan Dari Mertua
4 Bab 4. Uang Tabungan Habis
5 Bab 5. Pertemuan Kembali Dengan Sarah
6 Bab 6. Keluarga Ali
7 Bab 7. Sisi Lain Dari Alika
8 Bab 8. Fitnah Lagi
9 Bab 9. Sarah Bertemu Dengan Ruqoyah
10 Bab 10. Sarah Mendekati Ruqoyah
11 Bab 11. Hafsah Cemburu
12 Bab 12. Poligami
13 Bab 13. Membahagiakan Hafsah
14 Bab 14. Malam Yang Indah
15 Bab 15. Berasa Pengantin Baru
16 Bab 16. Alika Kepergok
17 Bab 17. Fitnah Dari Alika
18 Bab 18. Kenyataan Yang Sesungguhnya
19 Bab 19. Makan Siang Bersama
20 Bab 20. Kenapa Ruqoyah Berubah
21 Bab 21. Kegusaran Ali
22 Bab 22. Makan Malam Bersama Sarah
23 Bab 23. Sarah Dibuat Mati Kutu
24 Bab 24. Kemarahan Ali
25 Bab 25. Liburan Di Villa
26 Bab 26. Kejahatan Sarah Kepada Hafsah
27 Bab 27. Aksi Ruqoyah
28 Bab 28. Hamil!
29 Bab 29. Viral
30 Bab 30. Apa Dosaku?
31 Bab 31. Pertemuan Dengan Keluarga Om Bimo
32 Bab 32. Punya Menantu Kaya Raya
33 Bab 33. Jebakan Sarah
34 Bab 34. Permainan Panas Ali
35 Bab 35. Sakitnya Perasaan
36 Bab 36. Video Viral Ali - Sarah
37 Bab 37. Ali Kecelakaan
38 Bab 38. Percayalah Kepadaku!
39 Bab 39. Dipecat
40 Bab 40. Gara-Gara Video Viral
41 Bab 41. Hari Pernikahan Alika
42 Bab 42. Hati Yang Terus Tersakiti
43 Bab 43. Tekanan Ruqoyah
44 Bab 44. Hafsah Menghilang
45 Bab 45.
46 Bab 46. Kejujuran Hafsah
47 Bab 47. Maafkan Ibu, Hafsah
48 Bab 48. Cucu Untuk Ibu
49 Bab 49. Karma
50 Bab 50. Liburan
51 Bab 51. Perlakuan Untuk Alika
52 Bab 52. Ruqoyah Menemui Alika
53 Bab 53. Taubatnya Alika
54 Bab 54. Arti Keberadaan Alika
55 Bab 55. Bimo Selingkuh
56 Bab 56. Ketahuan
57 bab 57. Pulang
58 Bab 58. Sarah Kembali Beraksi
59 Bab 59. Kebenaran Di Malam Itu
60 Bab 60. Gertakan Untuk Hafsah
61 Bab 61. Kejahatan Terencana
62 Bab 62. Hafsah & Alika Melahirkan
63 Bab 63. Yasmin Sebenarnya
64 Bab 64. Ketegangan Di Rumah Sakit
65 Bab 65. Pertemuan Semua Orang
66 Bab 66. Sarah Menyusup
67 Bab 67. Keluarga Ali Hidup Bahagia
Episodes

Updated 67 Episodes

1
Bab 1. Perintah Mertua
2
Bab 2. Fitnah Mertua
3
Bab 3. Ajakan Taruhan Dari Mertua
4
Bab 4. Uang Tabungan Habis
5
Bab 5. Pertemuan Kembali Dengan Sarah
6
Bab 6. Keluarga Ali
7
Bab 7. Sisi Lain Dari Alika
8
Bab 8. Fitnah Lagi
9
Bab 9. Sarah Bertemu Dengan Ruqoyah
10
Bab 10. Sarah Mendekati Ruqoyah
11
Bab 11. Hafsah Cemburu
12
Bab 12. Poligami
13
Bab 13. Membahagiakan Hafsah
14
Bab 14. Malam Yang Indah
15
Bab 15. Berasa Pengantin Baru
16
Bab 16. Alika Kepergok
17
Bab 17. Fitnah Dari Alika
18
Bab 18. Kenyataan Yang Sesungguhnya
19
Bab 19. Makan Siang Bersama
20
Bab 20. Kenapa Ruqoyah Berubah
21
Bab 21. Kegusaran Ali
22
Bab 22. Makan Malam Bersama Sarah
23
Bab 23. Sarah Dibuat Mati Kutu
24
Bab 24. Kemarahan Ali
25
Bab 25. Liburan Di Villa
26
Bab 26. Kejahatan Sarah Kepada Hafsah
27
Bab 27. Aksi Ruqoyah
28
Bab 28. Hamil!
29
Bab 29. Viral
30
Bab 30. Apa Dosaku?
31
Bab 31. Pertemuan Dengan Keluarga Om Bimo
32
Bab 32. Punya Menantu Kaya Raya
33
Bab 33. Jebakan Sarah
34
Bab 34. Permainan Panas Ali
35
Bab 35. Sakitnya Perasaan
36
Bab 36. Video Viral Ali - Sarah
37
Bab 37. Ali Kecelakaan
38
Bab 38. Percayalah Kepadaku!
39
Bab 39. Dipecat
40
Bab 40. Gara-Gara Video Viral
41
Bab 41. Hari Pernikahan Alika
42
Bab 42. Hati Yang Terus Tersakiti
43
Bab 43. Tekanan Ruqoyah
44
Bab 44. Hafsah Menghilang
45
Bab 45.
46
Bab 46. Kejujuran Hafsah
47
Bab 47. Maafkan Ibu, Hafsah
48
Bab 48. Cucu Untuk Ibu
49
Bab 49. Karma
50
Bab 50. Liburan
51
Bab 51. Perlakuan Untuk Alika
52
Bab 52. Ruqoyah Menemui Alika
53
Bab 53. Taubatnya Alika
54
Bab 54. Arti Keberadaan Alika
55
Bab 55. Bimo Selingkuh
56
Bab 56. Ketahuan
57
bab 57. Pulang
58
Bab 58. Sarah Kembali Beraksi
59
Bab 59. Kebenaran Di Malam Itu
60
Bab 60. Gertakan Untuk Hafsah
61
Bab 61. Kejahatan Terencana
62
Bab 62. Hafsah & Alika Melahirkan
63
Bab 63. Yasmin Sebenarnya
64
Bab 64. Ketegangan Di Rumah Sakit
65
Bab 65. Pertemuan Semua Orang
66
Bab 66. Sarah Menyusup
67
Bab 67. Keluarga Ali Hidup Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!